Oleh
EVIE RAHMAWATI, S.Pd
Oleh :
Disusun oleh :
Menyetujui,
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Oleh :
Menyetujui,
Coach Mentor
Disahkan,
Penguji
………………………….
NIP.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat (UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003). Untuk mencapai suatu hal yang baik
tentu banyak faktor pendukung. Profesi guru PNS bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN). ASN memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
seorang ASN harus berpegang teguh kepada nilai-nilai dasar yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Adanya nilai-nilai dasar tersebut diharapkan ASN dapat bertugas dengan optimal dan
professional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang berkaitan dengan pelayanan
publik, termasuk profesi guru.
Disebutkan dalam UU No.14 Tahun 2015 bahwa tujuan guru yaitu: guru adalah
pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi, peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki kompetensi
yang baik agar mampu mencapai hasil yang diharapkan untuk peserta didik. Guru yang
professional adalah guru yang mampu mendidik anak muridnya menjadi generasi yang
mampu bersaing dan memiliki moral yang baik. Selain itu, sesuai dengan fungsi ASN
sebagai pelayan publik menjadi dasar bahwa guru harus memberikan pelayanan yang baik
dalam hal pembelajaran terhadap peserta didik demi tercapainya peningkatan hasil belajar
siswa. Maka seorang guru harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan terus
meningkatkan kompetensi.
Di era globalisasi yang serba modern ini perkembangan disegala bidang sangatlah
pesat. Terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa pengaruh
besar terhadap kehidupan manusia diberbagai sektor seperti ekonomi, sosial budaya, ilmu
pengetahuan dan pendidikan. Jika dalam bidang pendidikan teknologi digunakan dalam
banyak hal salah satunya untuk penyusunan media pembelajaran. Media pembelajaran
1
2
yang baik akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal itu akan membantu
siswa dalam mencerna pembelajaran yang disampaikan. Pendidikan terus mengikuti
perkembangan zaman. Guru dituntut untuk bisa menghadapi era 4.0 dengan
mengembangkan inovasi-inovasi baru yang kreatif sehingga dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan
tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi,
maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan
dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai
sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran. Termasuk di dalamnya buku, video, tape,
slide suara, suara guru atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian.
Untuk menjadi pendidik yang kompeten tentu seorang guru harus memiliki kreatifitas
dan inovasi dalam menerapkan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih
semangat dalam menerima pelajaran. Seorang guru harus mampu memilih dan
menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dengan
mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMPN 1 Pebayuran media pembelajaran yang
digunakan masih bersifat konvensional dan kurangnya pemanfaatan media sebagai alat
bantu penyampaian materi ke peserta didik. Hal tersebut dapat menimbulkan kejenuhan
pada peserta didik, bahkan terkadang materi yang disampaikan tidak dapat diterima secara
optimal oleh peserta didik. melihat kondisi saat ini Indonesia sedang diterjang
mewabahnya covid 19, di mana pandemi covid 19 membuat pemerintah menutup
sementara berbagai fasilitas umum termasuk sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
penyebaran virus tersebut. Proses kegiatan belajar mengajarpun dilakukan secara daring
atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah masing. Maka semakin tinggi rasa bosan,
jenuh mulai meyelimuti hati dan pikiran peserta didik selama PJJ. Oleh karena itu guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam penyampaian pembelajaran.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
memerlukan solusi pemecahan masalah agar guru dan sekolah dapat berperan maksimal
dalam memberikan pelayanan dan kebutuhan kepada peserta didik dalam hal pendidikan.
Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis
Digital Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 1 Pebayuran”. Dengan adanya
kegiatan aktualisasi ini, diharapkan mampu mengatasi isu yang ada dan dapat
3
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan kegiatan aktualisasi ini yaitu untuk mengimplemantasikan nilai-nilai ANEKA
serta kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan publik yang dilaksanakan di SMPN 1
Pebayuran melalui media pembelajaran berbais digital.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diperoleh dengan adanya kegiatan aktualisasi ini antara lain:
1. Bagi Penulis
Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai
ANEKA serta kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan publik di lingkungan kerja.
Serta terlaksananya kegiatan-kegiatan aktualisasi sebagai perwujudan bentuk
akuntabilitas dan menjadi inovasi kreatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Melalui kegitan aktualisasi ini dapat meningkatkan mutu pelayanan publik serta mampu
memberikan kualitas layanan prima dalam proses kegiatan belajar mengajar terlebih di
masa pandemic covid 19 dengan pembelajaran jarak jauh.
3. Bagi Peserta didik
Melalui kegiatan aktualisasi ini dapat mewujudkan pembelajaran yang lebih aktif,
menyenangkan, dan tidak monoton dengan adanya media pembelajaran berbasis digital.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Identitas Sekolah
Aktualisasi ini dilakukan di SMPN 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat. Sekolah yang didirikan sejak tahun 1968 dengan luas tanah 7.426 m
dan luas bangunan 4.654 m yang beralamat di Jalan Raya Pebayuran RT/RW 01/02
Kertasari Pebayuran Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Table 1 Identitas Sekolah
4
5
Pangkat/ Mengajar
No Nama/Nip Jabatan
Golongan Di kelas
1 Opo Nuryono, S.Pd., M.Pd
Pembina/TK.I/IV.b Kepala Sekolah -
19700201 199802 1 002
2 Aryani, S.Pd Wakasek Kurikulum/
Pembina / IV. a 9
19761005 200501 2 012 B.Indonesia
3 Anita Yuliani, S.Pd Wakasek Kesiswaan/
Penata/ III.c 7/9
19830710 201001 2 002 Guru PPKn
4 Endang Turmuji, S.Pd., M.Pd
Penata/ III.c Sarpas/Guru B.Inggris 9
19691130 200902 1 001
5 Burhanudin, S.Pd., MM
Pembina/TK.I/IV.b Guru B.Indonesia 7
19660616 199103 1 008
6 Heri Sulistyarini, S.Pd
Pembina/TK.I/IV.b Guru IPS 7/9
19660616 199103 1 008
7 Supiyawan, S.Pd
Pembina/TK.I/IV.b Guru Matematika 9
19620312 198603 1 014
8 Eka Hendarto, S.Pd
Pembina / IV. a Guru IPA 9
19650502 199512 1 003
9 Ika Garantika, S.Pd
Pembina / IV. a Guru IPA 9
19770716 200311 2 001
10 Sri Dasiah, S.Pd
Penata TK.I/III.d Guru Matematika 7/8
19690207 2000604 2 009
6
D. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 1 PEBAYURAN
WALI KELAS
SISWA
9
E. Nilai-nilai Organisasi
Nilai Organisasi Kemendikbud
1. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari
pekerjaan.
4. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten.
6. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus, ikhlas, dan penuh dedikasi
G. Role Model
Model peranan (Role Model) adalah seseorang yang
tingkah lakunya kita contoh, tiru, dan diikuti. Dalam hal ini role
model bagi saya adalah Prof. Drs. Yohanes Surya, M.Sc., Ph.D.
adalah seorang fisikawan Indonesia. Selain itu ia dikenal juga
sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFL.
Yohanes Surya lahir di Jakarta, 6 November 1963 ini setelah
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah meneruskan
kuliah di jurusan Fisika Universitas Indonesia. Lulus pada tahun
1986, ia mengajar di SMAK Penabur Jakarta hingga tahun 1988 dan ia pun menempuh
program master dan doktornya di College of William and Mary, Virginia Amerika Serikat.
Selepas mendapat gerlar Ph.D ia menjadi consultant of Theoretical Physics di
TJNAF/CEBAF. Walaupun sudah mempunyai Greencard (izin tinggal dan bekerja di
Amerika Serikat) Yohanes Surya karena kecintaannya pada anak-anak Indonesia, Yohanes
Surya memilih kembali ke tanah air dengan tujuan ingin mengharumkan nama Indonesia
melalui olimpade fisika.
Salah satu kalimat yang terkenal dan sangat mendalam dari Yohanes Surya adalah
“Carikan saya anak yang diaggap paling bodoh, akan saya latih”. Beliau menyakini bahwa
semua anak terlahir luar biasa, seseorang yang cerdas bukan disebabkan karena keturanan,
tapi dibentuk. “Jadi bukan hal yang mustahil anak yang disebut bodoh sebenarnya luar biasa,
11
karena semua anak itu bisa” ucapnya. Itulah yang menjadi role model penulis bekerja
dengan penuh cinta dan melihatkan kecerdasan emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi
terhadap Indonesia.
Adapun role model di instansi tempat saya bertugas
yakni SMPN 1 Pebayuran adalah seseorang yang menjabat
sebagai waka kurikulum dan guru Bahasa Indonesia yang
menjadi role model, beliau adalah Ibu Aryani, S.Pd, guru senior
menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2005 Lahir di Bekasi,
05 Oktober 1976. Beliau adalah salah satu sosok guru senior
supel, berintegrasi, kreatif dan inovatif. Seperti yang diketahui
penulis, selama bekerja di instansi beliau layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok
guru yang bisa menempatkan diri, dimana, kapan, dan bagaimana situasi yang ada. Smart,
ramah dan sederhana beliau bersedia membimbing dan mengarahkan penulis sebagai CPNS
dalam menyesuaikan diri dengan baik. Nilai ANEKA yang ada dalam sosok beliau
diantaranya: Akuntabilitas, selalu bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di sekolah. Nasionalisme, ramah serta rendah hati. Anti korupsi, jujur,
sederhana, dan kerja keras.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
12
13
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Salah
satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai pancasila. Begitupula dengan PNS dituntut untuk memiliki
perilaku mencintai tanah air Indonesia. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan
kelompok, individu. Untuk dapat mewujudkan nasionalisme dalam pelayanan publik
senantiasa mengamalkan nilai-nilai dalam nasionalisme, yakni: Kerjasama, Tidak
Memaksakan Kehendak, Amanah, Adil, Tidak Diskrimatif, Kepentingan Bersama,
Cinta Tanah Air, Rela Berkorban, Kerja Keras. Adapun nilai-nilai nasionalisme sesuai
dengan lima sila pancasila yaitu sebagai berikut:
a. Sila Pertama: KetuhananYang Maha Esa
Makna dari sila-1 berkaitan dengan prilaku manusia dengan Tuhannya. Mengimani
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan
14
masing-masing. Serta tidak memaksakan suatu kehendak dalam suatu agama dan
kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Makna sila kedua berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama. Sikap yang mencerminkan nilai ini yaitu dengan bersikap
saling mencintai sesama manusia, tidak semena-mena terhadap orang lain, serta
gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Sebagai pelayan publik tentu setiap kegiatan yang dilakukan bertujuan bermanfaat
bagi masyarakat.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita sebagai warga Negara yang
menjunjung tinggi persatuan dalam membangun negeri. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan sikap bangga dan cinta tanah air, memakai produk buatan Indonesia,
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, bergaul dengan teman tanpa
membeda-bedakan suku, ras, dan istiadat.
d. Sila Keempat: Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebiksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita untuk mau bermusyawarah dalam
menyelesaikan suatu masalah. Adapun contoh sikap yang mencerminkan sila
keempat yaitu selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah,
menghargai pendapat orang lain, melaksanakan keputusan hasil musyawarah
dengan penuh tanggung jawab.
e. Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Makna sila ini berhubungan dengan perilaku kita agar untuk bersikap adil terhadap
semua orang dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, gotong royong,
dan menghormati hak-hak orang lain.
3. Etika Publik
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
15
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Oleh Karena itu gunakanlah nilai-nilai yang
terkandung etika publik seperti:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektifitas,
efesiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan pemerintah. Efektivitas merupakan
sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan
efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan
untuk mencapai sebuah tujuan. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen
mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target; efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
16
5. Anti Korupsi
Korupsi artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral.
Sedangkan tindakan korupsi berarti tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan
secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang. Indikator
yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur
Jujur diartikan sebagai perbuatan tidak berbohong, lurus, dan tidak curang.
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang.
b. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang, ketekunan, konsisten untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugas.
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab artinya keadaan seseorang untuk berani menanggung segala
sesuatunya atau resiko yang akan menimpanya. Pribadi yang utuh dan mengenal diri
dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesame manusia.
d. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
17
e. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
memacu untuk mencari harta sebanyak- banyaknya.
f. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa
yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
g. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
h. Peduli
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kedudukan atau status jabatan ASN
dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
b. Peran ASN
Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, Pegawai ASN memiliki fungsi
sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat
diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Dalam UU ASN, Hak PNS dan PPPK.
Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah dan bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
2. Layanan Publik
Pelayanan publik dapat artikan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan
untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Adapun prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
19
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
C. Rancangan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Aparatur Sipil Negara (ASN) salah satunya adalah profesi pegawai negeri sipil yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
dan memperetar persatuan dan kesatuan NKRI. Saya sebagai ASN yang ditempatkan
di lingkungan pendidikan khususnya pada tingkat SMP yakni SMPN 1 Pebayuran
mencoba melakukan scanning terkait isu dengan mengamati lingkungan sekitar
sekolah, pengalaman mengajar dengan menerapkan peran dan tugas sebagai ASN, serta
melakukan diskusi dengan mentor dan rekan kerja. Setelah melakukan scanning dan
diskusi maka isu yang diperoleh untuk kegiatan akutualisasi sebagai berikut:
1) Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis digital pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Pebayuran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam kegiatan
pebelajaran sebagai daya tarik dan penjelas materi, tanpa adanya media
pembelajaran peserta didik akan kesulitan dalam memahami materi. Jika melihat
kondisi saat ini Indonesia sedang mengalami musibah covid 19, di mana pandemi
covid 19 membuat pemerintah menutup sementara berbagai fasilitas umum
termasuk sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus tersebut.
Proses kegiatan belajar mengajarpun dilakukan secara daring atau pembelajaran
jarak jauh (PJJ) di rumah masing. Rasa bosan, jenuh mulai meyelimuti hati dan
pikiran peserta didik selama PJJ. Namun isu muncul di SMPN 1 Pebayuran yakni
kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital, seperti jarangnya
guru menggunakan media digital saat pembelajaran. Untuk itu diperlukannya
pembelajaran yang asik dan menyenangkan.
2) Rendahnya minat baca siswa di SMPN 1 Pebayuran.
Menurut Perpes No. 87 Tahun 2017 pasal 1 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan dibawah tanggung
jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didikmalalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, dan olah raga dengan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM). Hal ini terlihat dari kebiasaan proses belajar mengajar
di sekolah yang menerapkan peserta didik untuk berperanaktif dalam proses
22
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat ini
Diharapkan
1 Kurang optimalnya Manajemen Guru jarang Guru dapat
penggunaan media ASN menggunakan mengoptimalkan
pembelajaran berbasis media media
digital pada pembelajaran pembelajaran pembelajaran yang
bahasa Indonesia di berbasis digital bervariasi dan
SMPN 1 Pebayuran. dalam kreatif berbasis
pembelajaran digital agar
bahasa Indonesia pembelajaran
sehingga kurang bahasa Indonesia
memotivasi lebih
semangat belajar menyenangkan
siswa. untuk dipelajari.
2 Rendahnya minat baca Layanan Tidak adanya Adanya pojok baca
siswa di SMPN 1 Publik pemanfaatan pojok di kelas untuk
Pebayuran. baca di kelas, meningkatkan
terbatasnya buku minat baca.
bacaan di
perpustakaan.
23
2. Penetapan Isu
Penetapan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan perlu dilakukan analisis
isu untuk menentukan isu yang menjadi prioritas penulis sehingga dapat ditentukan
solusi untuk memecahkan isu yang telah ditetapkan. Proses penetapan isu
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth). Analisis USG digunakan dengan mempetimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan, dan perkembangan variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency
Tingkat kepentingan dari isu yang diangkat diilihat dari seberapa mendesaknya suatu
isu tersebut harus dibahas, dianalisis untuk segera ditindaklanjut dan diselesaikan.
b. Seriousness
Seberapa serius dikaitkan dengan akibat yang muncul bila penyebab isu tidak
dipecahkan dan masalahnya akan timbul dan akan serius dari masalah pokok.
c. Growth
Seberapa akan berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan semakin
memburuk bila dibiarkan.
Table 5 Analisis Isu Metode USG
Kriteria
No Identifikasi Isu Skor USG
U S G
Kurang optimalnya penggunaan
media pembelajaran berbasis
1 5 4 5 14
digital pada pembelajaran bahasa
Indonesia di SMPN 1 Pebayuran.
Rendahnya minat baca siswa di
2 3 3 3 9
SMPN 1 Pebayuran.
24
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi dengan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Nilai ANEKA Kegiatan konsultasi Memiliki integritas
mentor/kepala rancangan dokumen Akuntabilitas: dalam rangka artinya keselarasan
sekolah perihal kegiatan rancangan Konsultasi dengan kegiatan aktualisasi antara pikiran,
kegiatan aktualisasi aktualisasi aktualisasi mentor akan akan berkontribusi perkataan dan
2. Melakukan 2. Medapat memberikan kejelasan pada visi-misi perbuatan.
pertemuan dengan arahan-arahan pencapaian target sekolah yaitu:
mentor/kepala dari mentor dalam rancangan Visi
sekolah terkait kegiatan aktualisasi. Terbentuknya
3. Membahas aktualisasi yang peserta didik yang
rencana kegiatan akan berprestasi,
aktualisasi dilaksanakan berkarakter dan
27
Komitmen mutu
Guru melaksanakan
kegiatan melalui
aplikasi whatsApp
dengan memberikan
pelayanan yang cepat,
tepat, dan ramah
terhadap siswa saat
mendiskusikan materi.
Komitmun mutu
29
4 Membuat media 1. Membuat konsep 1. Adanya media Pelayanan Publik Visi Pembelajar yaitu
pembelajaran media pembelajaran Menyiapkan materi Terbentuknya selalu berusaha
dengan media pembelajaran audio visual dan media peserta didik yang mengembangkan
audio visual audio visual 2. Terlaksananya pembelajaran berprestasi, kompetensi dan
2. Membuat video pembelajaran berkarakter dan profesionalisme.
kegiatan sesuai RPP Akuntabilitas berwawasan
pendahuluan Tanggung jawab lingkungan” Kreatif dan inovatif
3. Membuat materi dalam kegiatan artinya memiliki
pembelajaran membuat media Misi daya cipta; memiliki
menggunakan ppt pembelajaran ini “Memiliki tenaga kemampuan untuk
4. Mengedit kedua tercermin prioritas pengajar yang menciptakan hal
media tersebut yang tinggi dalam kompeten, baru yang berbeda
menjadi sebuah mendahulukan profesional, beriman, dari yang sudah ada
video kepentingan publik dan bertaqwa kepada atau yang sudah
5. Mengupload dan kewajiban sebagai Allah SWT” dikenal sebelumnya
media pendidik (gagasa, metode,
pembelajaran atau alat)
audio visual Nasionalisme
melalui aplikasi Media pembelajaran
youtube salah satu sarana yang
dapat membuat proses
belajar menjadi
menarik, sehingga
sikap rela berkorban
30
Whole of
Government,
Komitmen mutu
Guru menggunakan
aplikasi media
pembelajaran audio
visual dengan
memanfaatkan aplikasi
youtube sebagai
bentuk nilai dasar
komitmen mutu yakni
kreatif dan inovatif
agar siswa siap
menghadapi era 4.0
: Penyusunan Laporan
BAB IV
PENUTUP
35
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I, II dan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
36