Anda di halaman 1dari 3

MISTERI MR.

a
By : Gabriela Rahma Octavia

Xi ips 1

amanya mr .A . Aku mulai mengenal dia disebuah tempat disaaat dia sedang
duduk sendirian dibawah pohon. Disaat itu mulai timbul rasa penasaran tentang dia dan
aku mulai bertanya tentang dia kepada teman-temanku . Lama kelamaan aku mulai dekat
dengan dia dan kita mulai bertegur sapa . Semakin hari kita semakin dekat dan saat itu
kami semakin lebih kenal satu sama lain .

pada hari ini aku pun bertemu dengan dia, karena kita satu kelas. Bel masuk pun
berbunyi tidak lama kemudian ibu guru masuk kedalam kelas dan memberikan sebuah
tugas kelompok .

“setiap kelompok ada enam orang anak dan saya akan membagi kelompoknya” kata ibu
guru kepada kami .

Semua siswa duduk dan mendengarkan kelompoknya.

“ anak-anak sekarang ibu sudah selesai membagi kelompokknya silahkan kalian


dengarkan baik-baik “ kata ibu guru .

setelah selesai membagi kelompok, kita berkumpul dengan kelompok masing-


masing . Eh tidak aku sangka ternyata aku satu kelompok dengan dia. Aku marasa sangat
senang karena lewat aku bisa lebih dekat dengan dia. Bel istirahat pun berbunyi aku
segera kembali ketempat dudukku semula . Aku juga bercerita tentang dia kepada
temannku .

“tau enggak aku satu kelompok sama anak itu tau “ kataku dengan perasaan senang .

“ iya aku tau kok” jawab dea sambil tersenyum .

tet…tet…tet…tet… bel pulang sekolah pun berbunyi dan aku segera bergegas untuk
kembali kerumah . Di sepanjang perjalanan aku masih kepikiran terus tentang seseorang
yang aku kagumi itu . Setelah sampai dirumah aku masih kepikiran tentang dia dan aku
membayangkan dia . Pada hari berikutnya aku mulai menanyakan tentang tugas sekolah
yang akan kita kerjakan . Hari ini adalah hari dimana kita sudah sepakat untuk
mengerjakan tugas dan aku sudah menunggu dia terlalu lama untuk mengerjakan tugas . “
hmmmm kamu ada dimana ? Aku udah disini “ tanyaku kepada dia.
“ iya ini aku lagi dijalan mau kesitu, sabarnya ya “ kata dia.

“iya sudah sudah cepetan nanti keburu sore “ kataku dengan sedikit gelisah .

Tidak lama kemudian dia tidak membalas chatku dan aku terus mengirimkan pesan
kepada dia agar cepat datang.

“ cepetan lo ini sudah sore , kamu ini lagi ngapain lo “ tanyaku dengan perasaan kecewa.

“ iya aku lagi nafas lah “ jawab dia dengan singkat.

“udah cepetan datang, sekarang kamu ada dimana” aku kembali bertanya kepada dia
sambil sedikit kesal .

“ aku iya ada diindonesia lah “ jawab dia sedikit buat aku marah .

Dan kemudian aku tidak membalas lagi karena aku sudah marah sama dia . Tidak
lama kemudian dia datang dan tidak menghampiri aku . Kemudian kami menggerjakan
tugas bersama . Pada keesokan harinnya tugas pun sudah harus dikumpulkan dan kami
mengerjakan tugas dengan cukupbaik . Beberapa bulan kemudian setelah tugas tersebut
selesai aku dan dia mulai menjauh tanpa sebab dan aku mulai sedih . Aku pun bercerita
tentang dia kepada teman-temanku .

“kok dia beruaku dan dia mulai menjauh tanpa sebab dan aku mulai sedih . Aku pun
bercerita tentang dia kepada teman-temanku .

“kok dia berubah begini ya “ tanyaku kepada dea .

“ iya wi , aku juga merasa seperti itu ” jawab dea sambil tersenym .

“ apa aku ada salah ya tik sama dia , sehingga dia jadi kayak gini sama aku “ tanyaku
kepada tika .

“ mungkin dia tau kalau kita sering membicarakan tentang dia sehingga dia jadi malu
dengan kamu “ kata yani .

“ cie dewi , kamu lagi dekat sama siapa ? “ tanya aldo yang tiba-tiba datang tanpa
sepengetauanku .

“ ih apaan sii kamu do . Enggak ada angin enggak ada hujan kok tiba-tiba kamu datang “
jawabku sambil tersenyum .

“udah jujur aja sama aku , aku bisa juga rahasia kok “ ujar aldo karena penasaran .

tika hanya menjawab dengan senyuman kepada aldo dan akhirnya kami
pergi meninggalkan dia . Aldo semakin lama semakin penasaran tentang
seseorang itu dan dia diam-diam mendengar pembicaraan kita sewaktu lagi
berbicara tentang dia . Hampir setiap hari kita membicarakan tentang orang
tersebut . Semakin hari aku semakin jauh dengan dia . Mungkin setelah dia tau dan
dia merasa kalau aku sedang membicarakan tentang dia . Mulai saat kejadian itu
aku ingin melupakn dia di pikirannku . Walaupun itu merupakan hal yang sangat
sulit bagiku tetapi buat apa juga kalau aku harus berharap kepada dia . Aku juga
yakin kalau aku bisa bahagia tanpa dia dan aku mulai menganggap dia sebagai
penyemangatku dalam belajar . Ini merupakan sebuah kenanganku bersama dia di
smp .

Anda mungkin juga menyukai