Anda di halaman 1dari 6

D3 Keperawatan

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

GRAHA DPP PPNI : Jl. Lenteng Agung Raya No. 64 RT


006/RW 008 Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan 12610;

Telp: +6221 2271 0272 www.inna.ppni.or.id; dppppni@gmail.com; Badan


Hukum: AHU-93.AH.01.07 Tahun 2012 AHU-133.AH.01.08 Tahun 2015
Tentang Perubahan Pengawas dan Pengurus

MODUL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PETUNJUK

Proses pembelajaran dengan modul yang saudara pelajari ini dapat berjalan lebih
baik dan lancar apabila saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut:

5. Pahami dan dalami secara bertahap dari kegiatan belajar dalam modul ini.
6. Ulangi lagi dan resapi materi yang anda peroleh dan diskusikan dengan
teman atau orang yang kompeten di bidangnya.
7. Kerjakan Latihan soal yang terdapat dalam modul ini dan ulangi bila
nilai saudara belum memenuhi standar kelulusan supaya memudahkan
saudara dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi
8. Keberhasilan dalam memahami modul ini tergantung dari kesungguhan,
semangat dan tidak mudah putus asa dalam belajar.

Selamat belajar, sukses untuk Anda


Belajar IV

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROK

DESKRIPSI
Modul ini berisi tentang pengertian strok, pengkajian data, masalah keperawatan, perencanaan
keperawatan, evaluasi pada pasien strok, kekuatan otot, prosedur pemberian makan yang aman
pada pasien dengan dyspagia dan teori keperawatan self care.

Kompetensi/ Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini para lulusan diharapkan dapat Setelah mempelajari modul ini
para lulusan diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan Strok.
1. Menjelaskan tentang pengertian strok.

2. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif,

3. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien dengan strok

4. Melakukan evaluasi pada pasien strok.

5. Mengukur kekuatan otot

6. Melakukan pemberian makan yang aman pada pasien dyspagia

UR AIAN MATERI
A. Pengertian :
Strok adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.

B. Pengkajian Data
a. Nyeri kepala
b. Parasthesia, paresis, Plegia sebagian badan.
c. Paralysis dan hilang atau menurunnya refleks tendon.
d. Dysphagia
e. Kehilangan komunikasi
f. Gangguan persepsi.
g. Perubahan kemampuan kognitif dan efek psikologis
h. Disfungsi Kandung Kemih

C. Masalah Keperawatan
1. Gangguan menelan: masalah ini ditegakkan jika ditemukan data mengeluh sulit
menelan, batuk sebelum menelan, batuk sebelum atau setelah makan/minum, tersedak,
makanan tertinggal di rongga mulut.
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial: masalah ini ditegakkan jika ditemukan
data sakit kepala, TD meningkat, dengan tekanan nadi melebar, bradikardia, pola
napas ireguler, tingkat kesadaran menurun, responss pupil melambat/tidak sama,
refleks neurologi terganggu, muntah tanpa disertai mual, tekanan intrakranila >
20mmHg, papil edema, dan gelisah.
3. Gangguan mobilitas fisik: masalah ini ditegakkan jika ditemukan data mengeluh
sulit menggerakkan ekstremitas, kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM)
menurun.
4. Gangguan komunikasi verbal: masalah ini ditegakkan jika ditemukan data tidak
mampu berbicara atau mendengar, menunjukkan responss tidak sesuai.

D. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan menelan
a. Dukungan perawatan diri : makan dan minum
b. Pencegahan aspirasi
c. Dukungan terhadap program pengobatan
d. Dukungan emosional
e. Manajemen nutrisi
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
a. Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
b. Pemantauan tekanan intrakranial
c. Dukungan kepatuhan program pengobatan
d. Pemantauan tanda vital
e. Pemantauan neurologis
3. Gangguan mobilitas fisik
a. Dukungan ambulasi
b. Dukungan mobilisasi
c. Dukungan perawatan diri
d. Edukasi latihan fisik
e. Edukasi tehnik ambulasi
f. Edukasi tehnik transfer
4. Gangguan komunikasi verbal
a. Promosi kesehatan : defisit bicara
b. Dukungan kepatuhan program pengobatan
c. Dukungan pengambilan keputusan
d. Dukungan perawatan diri
E. Evaluasi
a. Status menelan meningkat
b. Kapasitas adaftif intrakranial meningkat
c. Mobilitas fisik meningkat
d. Komunikasi verbal meningkat
F. Mengukur Kekuatan Otot
Penilaian kekuatan otot mempunyai skala ukur yang umumnya dipakai untuk
memeriksa penderita yang mengalami kelumpuhan selain mendiagnosa status
kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah ada kemajuan yang diperoleh selama
menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi perburukan pada penderita.
Penilaian tersebut meliputi :
a. Nilai 0: paralisis total atau tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot,
b. Nilai 1: kontaksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot, dapat
diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakan sendi,
c. Nilai 2: otot hanya mampu mengerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak
dapat melawan pengaruh gravitasi,
d. Nilai 3: dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan pengaruh gravitasi
tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan pemeriksa,
e. Nilai 4: kekuatan otot seperti pada derajat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap
tahanan yang ringan,
f. Nilai 5: kekuatan otot normal.
G. Prosedur Aman Waktu Memberikan Makan Pada Pasien Strok
1. Duduk di kursi atau duduk tegak 90 derajat.
2. Berhadapan langsung dengan pasien
3. Gunakan sendok kecil dan letakkan makanan pada sisi yang sehat
4. Anjurkan pasien menoleh ke sisi yang lemah pada saat menelan makanan.
5. Anjurkan pasien untuk menelan 2 – 3 kali untuk memastikan makanan atau
minuman telah tertelan semua.
6. Pastikan makanan telah tertelan semua sebelum memberikan suapan berikutnya.
7. Anjurkan pasien untuk batuk setelah menelan.
8. Pertahankan posisi duduk tegak selama 20 – 30 menit setelah makan.
9. Perhatikan kebersihan mulut setelah makan
10. Jika pasien terbatuk batuk secera konstan sebelum, selama atau setelah makan,
hentikan memberikan makan.
11. Bila pasien mengalami kelelahan, hentikan memberikan makan

DAFTAR PUSTAKA
PPNI(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik(1st ed.). Jakarta DPP PPNI.

PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan(1st ed.). Jakarta:DPP PPNI.

PPNI(2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil


Keperawatan (1st Ed.) Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai