Proses pembelajaran dengan modul yang saudara pelajari ini dapat berjalan lebih
baik dan lancar apabila saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut:
5. Pahami dan dalami secara bertahap dari kegiatan belajar dalam modul ini.
6. Ulangi lagi dan resapi materi yang anda peroleh dan diskusikan dengan
teman atau orang yang kompeten di bidangnya.
7. Kerjakan Latihan soal yang terdapat dalam modul ini dan ulangi bila
nilai saudara belum memenuhi standar kelulusan supaya memudahkan
saudara dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi
8. Keberhasilan dalam memahami modul ini tergantung dari kesungguhan,
semangat dan tidak mudah putus asa dalam belajar.
DESKR IPSI
Modul ini berisi tentang pengertian typoid, pengkajian data, masalah keperawatan, perencanaan
keperawatan, evaluasi dan edukasi pada pasien typoid.
UR AIAN MATERI
A. Pengertian :
Demam typoid atau sering disebut dengan typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut
pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multisistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhi( Muttaqin, 2012)
B. Pengkajian Data
1. Data Subjektif
a. Demam Intermitten (yaitu suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari)
b. Nyeri kepala
c. Pusing
d. Nyeri otot
e. Anoreksia
f. Mual
g. Muntah
h. Obstipasi/diare
i. Perasaan tidak enak di perut
j. Batuk
k. Epistaksis
2. Data Objektif
a. Kulit merah dan terasa hangat
b. Hipertemia
C. Masalah Keperawatan
1. Hipertermia : Masalah ini di tegakkan bila ada data
suhu tubuh di atas nilai normal, kulit merah, kejang, takikardi, takipnea, kulit teras
hangat.
2. Nyeri akut : Masalah ini di tegakkan bila ada data
Data Subjektif : mengeluh nyeri
Data objektif : tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubaah, nafsu
makan berubah
3. Hipovolemia : Masalah ini di tegakkan bila ada data
Data subjektif : merasa lemah, mengeluh haus
Data objektif : frekuensi nadi meningkat, nadi terasa lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, distensi vena jugularis,
terdengar suara tambahan napas.
4. Risiko defisit nutrisi
Masalah ini di tegakkan ada faktor risiko seperti ketidakmampuan menelan
makanan
5. Risiko ketidakseimbangan cairan
Masalah ini di tegakkan bila ada faktor risiko seperti adanya peradangan.
D. Perencanaan Keperawatan
1. Hipertermia
a. Manajemen hiperthermia
b. Pemantauan cairan
c. Edukasi analgesia terkontrol
d. Edukasi dehidrasi
e. Edukasi pengukuran suhu tubuh
f. Manajemen cairan
2. Nyeri akut
a. Manajemen nyeri
b. Pemberian analgesik
c. Edukasi manajemen nyeri
d. Edukasi teknik napas
e. Latihan pernapasan
3. Hipovolemia
a. Manajemen hipovolemia
b. Manajemen syok hipovolemia
c. Dukungan kepatuhan program pengobatan
d. Insersi intravena
e. Pemantauan cairan
4. Risiko defisit nutrisi
a. Manajemen makan
b. Manajemen nutrisi
c. Edukasi sanitasi makanan
5. Risiko ketidakseimbangan cairan
a. Manajemen cairan
b. Pemantauan cairan
c. Insersi intravena
d. Pemantauan tanda vital
e. Pemantauan elektrolit
E. Evaluasi
1. Termoregulasi membaik
2. Tingkat nyeri menurun
3. Status cairan membaik
4. Status nutrisi membaik
5. Edukasi pada pasien typoid
a. Edukasi proses penyakit: edukasi ini diberikan jika pasien menanyakan tentang
penyakitnya.
b. Edukasi mengatasi demam typoid: edukasi ini diberikan jika pasien typoid mengalami
demam.
b. Edukasi sanitasi makanan: edukasi ini diberikan jika terdapat perilaku makan yang
tidak sehat.
a. Edukasi aktivitas/istirahat: edukasi ini diberikan jika terdapat keluhan masalah istirahat
dan tidur.
b. Kepatuhan progam pengobatan: edukasi ini diberikan jika terdapat data ketidakpatuhan
program pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik(1st ed.). Jakarta DPP PPNI.