Anda di halaman 1dari 3

Revolusi Industri 4.

0, Peluang Jurnalis Masa Kini

23 Oktober 2018   01:17 Diperbarui: 23 Oktober 2018   01:17

604 0 0

Revolusi Industri 4 Babak

Revolusi Industri 4.0 sendiri merupakan konsep yang dikemukakan Ekonom asal Jerman, Klaus Schwab.
Istilah ini merujuk pada perubahan gaya hidup dan kerja manusia secara mendasar. Perkembangan
teknologi menjadi pemantik perubahan tersebut menjadi lebih luas dan kompleks.

Pada revolusi industri pertama, mesin uap menjadi elemen utama perubahan dinamika kehidupan
manusia pada abad 18. Mesin uap mendukung mesin produksi, kereta api, dan kapal layar. Kecepatan
proses produksi dan distribusi meningkat pesat seirama dengan meningkatnya penggangguran masal.

Revolusi Industri kedua ditandai dengan ditemukannya energi listrik dan konsep pembagian tenaga di
abad 19. Penemuan energi listrik mendorong penemuan-penemuan lainnya seperti lampu, mesin
telegraf, dan teknologi ban berjalan yang disusul produksi mobil secara besar-besaran. Pada masa ini
teknologi produksi di revolusi industri pertama diefisiensikan sampai 300 persen.

Abad 20 menjadi titik berangkat revolusi industri 3.0. Teknologi informasi dan proses produksi secara
otomatis membuka peluang penemuan baru. Teknologi diintegrasikan satu dengan yang lain sehingga
memberikan budaya baru yaitu kemudahan yang instan dan portabel. Penemuan internet di akhir abad
20 memberikan pengaruh besar pada abad berikutnya.

Internet tidak hanya memberikan kemudahan dalam hal menghubungkan manusia satu sama lain
dengan jarak jauh. Internet lebih jauh menjadi basis dalam pelayanan publik, komunikasi dan transaksi.
Kemampuannya menjadi solusi dalam berbagai bidang, mendorong penemuan-penemuan teknologi
baru yang diharapkan dapat diintegrasikan dengan internet.
Internet disusul dengan penemuan teknologi seperti kecerdasan buatan, teknologi nano, bioteknologi,
kendaraan tanpa awak, komputer kuantum, block chain, teknologi berbasis internet dan pencetak tiga
dimensi yang merupakan beberapa penanda Revolusi Industri 4.0.

Peluang

Setiap babak revolusi industri menuntut adanya perkembangan manusia untuk mengimbangi kemajuan
teknologi. Seorang penjahit dapat menyelesaikan lebih banyak hasil garmen dengan menggunakan
mesin jahit. Jika sebelumnya seseorang bisa menjahit hanya bermodalkan jarum, maka setelah mesin
jahit diciptakan, orang tersebut juga perlu belajar mengoperasikan dan merawat mesin jahit tersebut.

Hal serupa berlaku bagi jurnalis-jurnalis masa kini. Terutama bagi mereka generasi milenial yang lahir
pada 1980-1999. Kemudahan dan kecepatan menjadi aspek yang diperlombakan di segala bidang,
terutama bisnis media dalam meraup keuntungan. Maka kecanggihan teknologi ikut merubah ekspetasi
pasar terhadap kinerja media, terutama jurnalis.

Perkembangan teknologi membuka peluang besar bagi dunia jurnalistik. Memberikan informasi secara
real-time, memberikan informasi lebih rinci melalui virtual, hingga transparansi informasi yang
memudahkan mencari bahan berita.

Memberikan informasi secara real-time rasanya sudah menjadi kebutuhan saat media daring merabak di
Indonesia. Berita dapat diterima oleh masyarakat hanya beberapa saat setelah kejadian berlangsung.
Seperti beberapa saat yang lalu saat terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Meskipun sempat
terhalang kendala infrastruktur yang luluh lantak akibat bencana, namun informasi mengalir begitu
cepat sehingga berita dapat tersampaikan segera.

Kemajuan teknologi komputer yang juga berbasis internet memungkinkan media mengemas berita
dengan lebih menarik dan rinci. Sebut saja salah satu kanal menarik dari kompas yakni Visual Interaktif
Kompas. Informasi-informasi disajikan dengan kemasan yang unik sehingga berita menjadi lebih menarik
untuk dibaca, dan tetap dapat mencantumkan informasi secara rinci.
Jika dulu hampir seluruh akses terhadap berbagai informasi dan birokrasi pemerintahan sulit untuk
dijangkau, namun dengan kemajuan teknologi internet informasi tersebut dapat diakses melalui telepon
genggam. Jurnalis lebih mudah dalam mencari bahan berita untuk kemudian diolah kembali. Demikian
juga media jadi lebih mudah ditemukan penggunanya dalam batas ruang dan jarak yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai