Anda di halaman 1dari 4

PENULISAN NASKAH RADIO

Karena radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media lainnya,


terutama auditory/auditif (media dengar, hanya berupa suara), maka
penulisan naskah berita radio pun menyesuaikan dengan karakteristik
tersebut.
Naskah berita radio bukan untuk dibaca pendengar, melainkan untuk
didengarkan dan disampaikan penyiar atau pembaca berita (news reader)
di ruang siaran. 
Naskah  radio ditujukan untuk telinga, bukan untuk mata.

BERIKUT INI PRINSIP DASAR PENULISAN NASKAH BERITA RADIO:


1. ELF – Easy Listening Formula.
Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah
dimengerti pada pendengaran pertama.
2. KISS – Keep It Simple and Short.
Sederhana dan Ringkas. Hemat kata, tidak mengumbar kata.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan
sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).
3. WTYT – Write The Way You Talk.
Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk “disuarakan”, bukan
untuk “dibacakan”.
4. Satu Kalimat Satu Napas.
Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat
bisadisampaikan dalam satu napas.( Tidak Bertele tele )
5. Kejelasan Makna
Kejelasan makna lahir dari pilihan dan susunan kata, sama seperti
penggunaan ekonomi katayang harus sesuai dengan maksud yang
akan disampaikan.
Kejelasan makna dalam ragam bahasa jurnalistik harus sejak awal
dilakukan dengan memilih dan menyusun kata sejelas mungkindan
tanpa penafsiran yang beragam. Ragam bahasa jurnalistik biasanya
menggunakan kalimat denotatif, dan jangan menggunakan kalimat
konotatif.

PRINSIP ABC ( Utama Untuk Berita )


Prinsip dasar penulisan berita radio juga dikenal dengan istilah ABC –
kependekan dari Accuracy, Balance, dan Clarity.
1. Accuracy
Keakuratan. Berita yang disampaikan kepada pendengar haruslah
akurat, sesuai fakta, benar adanya, valid, dapat
dipertanggungjawabkan.
Agar berita yang disampaikan benar-benar akurat, maka seorang
reporter harus menggali data dan fakta dari sumber yang dapat
dipercaya, melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, serta
melakukan check and recheck terkait data dan fakta yang diperoleh.
2. Balance
Berimbang. Isi berita tidak berat sebelah dan tidak menguntungkan
salah satu pihak. Sudut pandang kedua belah pihak yang terkait
dengan berita disajikan secara proporsional dan berimbang sehingga
masyarakat memiliki informasi yang benar-benar utuh.
3. Clarity
Kejelasan. Berita atau informasi disampaikan kepada pendengar secara
jelas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pendengar.

Teknis Penulisan: Gaya Bahasa Berita Radio


Dari prinsip dasar penulisan di atas, berikut ini teknik penulisannya
yang merupakan gaya bahasa berita radio.
1. Bahasa Tutur
Menggunakan bahasa tutur (spoken language), menggunakan kata-
kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken words). Acuannya
adalah prinsip Write the Way You Talk –tuliskan sebagaimana Anda
mengucapkannya.
Contoh:
Rp5.000 > tulis: lima ribu rupiah.
50 % > tulis: 50 persen.
2,5 > tulis: dua-koma-lima.
Pkl 16.00 > tulis: jam empat sore.

2. Ringkas
Tulis naskah berita radio seringkas mungkin. Caranya, gunakan
kalimat-kalimat pendek, hindari anak kalimat, dan hindari kalimat
yang rumit.
berita radio biasanya pendek saja, sekitar 2-3 alinea. Berita panjang
akan sulit ditangkap atau dipahami pendengar. Naskah berita harus
sekali baca selesai dan sekali ucap langsung dimengerti pendengar.
3. Kalimat Tidak Langsung
Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Naskah radio
tidak mengenal kutipan langsung seperti di media cetak.
Contoh:
 Kutipan langsung: “Saya siap menjadi menteri,” ujarnya.
 Tidak langsung: Ia mengatakan siap menjadi menteri.
4. Unsur Waktu: Hari, Jam, Tanggal
Untuk unsur hari, Penulisan unsur waktu menggunakan kata-kata
“kemarin”, “ hari ini”’ dan “besok”, tidak menggunakan nama-nama hari
(Senin-Minggu).
Misalnya, naskah dibaca hari Senin, peristiwanya berlangsung sehari
sebelumnya (Minggu), maka tulislah: ribuan mahasiswa melakukan aksi
demonstrasi kemarin (bukan hari Minggu).
Untuk unsur jam, gunakan kata “jam” atau “pukul”. Misalnya,
tulislah jam delapan pagi, BUKAN Pkl 08.00 WIB.
Kecuali dalam peristwa sangat penting menyebutkan unsur waktu
(misalnya kematian dan gempa bumi), tuliskan unsur waktu (jam)
dengan membulatkannya. Misalnya, aksi demontrasi dimulai jam
sembilan pagi. Jangam tulis : Pukul 09.10 WIB.
Untuk unsur tanggal, bulan dan tahun dituis sebagaimana adanya,
meskipun hanya satu angka. Misalnya, tanggal 17 April 2019.
5. Penulisan Angka
 Angka 1-11 ditulis dengan huruf (pengucapannya), misalnya satu,
dua, sepuluh, sebelas.
 Angka 12 ke atas ditulis dengan angka, misalnya, 25 atau 345.
 Angkka 10 – 999 gunakan gabungan angka dan kata yang
dihubungkan dengan tanda penghubung. Contoh: 10-ribu, 13-juta.
 Angka pecahan ditulis pengucannya: tiga-per-empat, dua-per-tiga,
BUKAN 3/4, 2/3, dst..
 Nomor telepon atau angka banyak menggunakan tanda penghubung.
Contoh: 7200-722, 0818-219-XXX.
 Angka desimal tulis lima koma dua (bukan 5,2).
6. Mata Uang
Sebagaimana prinsip penulisan nomor 1, tulis lambang mata uang
dengan cara pengucapannya, misalnya Rp = Rupiah, $ = dolar, dst.
Contoh: Rp 600.000 ditulis 600-ribu rupiah, US$ 50.000 di tulis 500-
ribu dolar Amerika Serikat.
7. Tanda Kurung
Naskah berita radio tidak mengenal “dalam kurung” (kata dalam
kurung). Ubah menjadi “atau”.  Misalnya: Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) menggelar sidang …. ubah menjadi Dewan Perwakilan
Rakyat atau DPR menggelar sidang… atau Dewan Perwakilan
Rakyat –DPR– menggelar sidang… 
8. Atribusi + Nama
Awali nama orang dengan atribusi, seperti jabatan, gelar, atau
lainnya. Misalnya, seorang warga Bandung –Fulan– mengalami….;
Ketua Organisasi Anu –Anu Anuin– menganukan anunya…. dsb.
9. Tanda baca khusus (sign posting)
Tanda baca (titik, koma, tanda seru, tanda tanya, tanda kutip) tidak
berlaku dalam penulisan naskah berita radio tidak.
Yang berlaku adalah sign posting atau tanda-tanda baca khusus,
seperti garis miring satu (/) untuk jeda, garis miring dua (//) untuk
titik/akhir kalimat, garis miring tiga (///) sebagai penanda akhir
naskah.
10. Dash
Gunakan tanda dash (strip dua, –) untuk mengapit nama atau istilah
penting, seperti: Ketua Organisasi Anu –Fulani Fulana– menyatakan
protes… dst.
11. Huruf Kapital
Dulu, nakah berita radio ditulis dalam huruf kapital semua (ALL
CAPS). Namun, kini kebiasaan itu ditinggalkan karena lebih sulit
dibaca.
Naskah berita radio modern menggunakan huruf secara normal.
Huruf kapital hanya digunakan dalam menulis huruf pertama nama
orang, lembaga, atau tempat.
Silakan bandingkan:
 RIBUAN MAHASISWA MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA DI DEPAN
ISTANA NEGARA KEMARIN// MEREKA MENUNTUT PENURUNAN
HARGA BBM.
 Ribuan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana
Negara kemarin// Mereka menuntut penurunan harga BBM.
Mengapa Naskah harus ditulis?
Mengapa harus ditulis? Bukankah berita radio itu diucapkan,
disampaikan secara lisan (oral), dan hanya bisa didengarkan?
Alasan berita radio harus ditulis di antaranya:
1. Untuk memastikan penyiar/reporter mengerti berita yang
disampaikan, termasuk cara pengucapan istilah asing.
2. Memastikan tidak ada informasi penting yang tertinggal.
3. Memastikan data dan fakta yang disampaikan tersusun secara logis.

Oleh, HASDI DARMANSYAH, SPT 2 Maret 2020


HP. 082180504098
hasdirri @gmail.com

TUGAS
Berdasarkan prinsif materi diatas
Masing masing mahasiswa menulis contoh uraian / naskah singakat untuk
radio
Boleh Berupa informasi/Tips /perkembangan/tehnologi/ dll (Info tuk Radio
materi bebas ) Cukup setengah folio //

Anda mungkin juga menyukai