Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai


kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, Yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak berkewarganegaraan.
Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang
memilki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan
perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status
dwi-kewarganegaraan tersebut. Oleh karena itu, di samping pengaturan
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan melalui proses pewarganegaraan
(naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu
melalui registrasi biasa.

Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius


sanguinis’, mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status
kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan
Cina yang masih berkewarganegaraan Cina ataupun yang memiliki dwi-
kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan
memiliki keturunan di Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang
bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara
asal orangtuanya, dapat saja diterima sebagai warganegara Indonesia karena
kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut,
sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat dikenakan ketentuan mengenai
kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa, bukan melalui proses naturalisasi
yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang asing sama sekali.
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah penjelasan mengenai WNI?


2) Bagaimanakah peran undang undang dasar 1945 dalam mengatur hak dan
kewajiban seorang warga Negara Indonesia?

1.3 Tujuan

1) Untuk Mengetahui penjelasan tentang WNI


2) Untuk mengetahui peran undang undang dasar 1945 dalam mengatur hak dan
kewajiban seorang warga Negara Indonesia

1.4 Manfaat

1) Mengetahui penjelasan tentang WNI


2) mengetahui peran undang undang dasar 1945 dalam mengatur hak dan
kewajiban seorang warga Negara Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian warga negara

Warga Negara merupakan anggota sebuah Negara yang mempunyai tanggung


jawab dan hubungan timbale balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakaui
sebagai warga Negara dalam suatu Negara haruslah ditentukan berdasarkan ketentuan
yang telah disepakati dalam Negara tersebut. Ketentuan itu menjadi asas atau
pedoman untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang. Setiap negara
mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan
seseorang.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU
sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu
Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat
ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor
identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17
tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara
kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum
internasional.

B. Dasar Hukum Yang Mengatur Tentang Kewarganegaraan

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 26, yang disebut warga negara adalah bangsa
indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.
Penjelasan UUD 1945 pasal 26, menyatakan bahwa orang-orang bangsa lain misalnya
orang peranakan Belanda, peranakan Cina, peranakan Arab dan lain-lain yang
bertempat di Indonesia, yang mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya dan bersikap
setia pada Negara Republik Indonesia, dapat menjadi warga negara Republik
Indonesia. Selain itu, sesuai pasal 1 UU No.22 Tahun 1958, warga negara Republik
Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau
perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.

Menurut pasal 4 UU RI No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan, terdapat


ketentuan baru mengenai warga negara Indonesia. Misalnya sebelum UU ini berlaku,
perempuan WNI yang menikah dengan laki-laki WNA, anak yang lahir akan
mengikuti kewarganegaraan ayahnya. Namun sekarang, kewarganegaraannya tidak
berbeda (tetap menjadi WNI). Adapun ketentuan menjadi WNI berdasarkan
ketentuan UU tersebut adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan dan/atau berdasarkan


perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku
sudah menjadi WNI.

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA.

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah WNA.

5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut

6. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI, dan jika ayahnya
WNA maka harus disertai pengakuan dari ayahnya

7. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.

8. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah ibunya
C. Asas Kewarganegaraan

1) Asas Kelahiran (Ius Soli)

Adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah


kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan hanyalah asas ius soli saja.
Hal itu di dasarkan pada suatu anggapan bahwa seseorang yang lahir di suatu wilayah
negara otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut. Lebih lanjut dengan
tingginya mobilitas manusia di perlukan asas yang lain yang tidak hanya berpatokan
pada kelahiran sebagai realitas bahwa orang tua yang memiliki status
kewarganegaraan yang berbeda akan menjadi bermasalah jika kemudian orang tua
tersebut melahirkan di tempat salah satu orang tuanya (misalnya di temapy ibunya).
Jika asaa soli ini tetap dipertahankan, si anak tidak berhak untuk mendapatkan status
kewarganegaraan bapaknya. Atas dasra itu lah muncul asas sanguins

2) Asas Keturunan (Ius Sanguins)

Asas keturunan (Ius Sanguins) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan


keturunan atau pertalian darah. Jika suatu negara menganut asas ius sanguins
seseorang anak yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu
negara seperti Indonesia. Anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan
orang tuanya, yaitu warga negara Indonesia.

3) Asas Perkawinan

Status Kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang dimiliki atas
kesatuan hukum , yaitu paradigma suami isteri atau iktan keluarga merupakan inti
masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat, dan bersatu. Disamping itu
asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat karena suatu perkawinan tidak
menyebabkan perubahan status kewarganegaran masing-masing pihak. Asas ini
menghindari penyelendupan hukum, misalnya seorang yang berkewarganegaraan
asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu negara dengan cara berpura-
pura melakukan pernikahan dengan perempuan di negara tersebut, setelah mendapat
kewarganegaraan itu ia menceraikan istrinya.

D. Pewarganegaraan (Naturalisasi)

Dalam Naturalisasi ada yang bersifat aktif dan ada pula yang bersifat pasif. Dalam
Naturalisasi aktif seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau
mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara, sedangkan
dalam naturalisasi pasif seesorang yang tidak mau di warganegarakan oleh suatu
negara atau tidak mau di beri status warga negara suatu negara dapat menggunakan
hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.

Sehubungan dengan problem status kewarganegaraan seseorang, apabila asas


kewarganegaraan di atas di terapkan secara tegas dalam sebuah negara, akan
mengakibatkan status kewarganegaraan seseorang mengalami hal sebagai berikut

1. Apatride, yaitu seseorang tidak mendapat kewarganegaraan disebabkan oleh


orang tersebut lahir di sebuah negara yang menganut asas ius sanguinis.

2. Bipatride, yaitu seseorang akan mendapatkan dua kewarganegaraan apabila


orang tersebut berasal dari orang tua yang mana negaranya menganut asas ius
sanguinis sedangkan dia lahir di sutu negara yang menganut asas ius soli.

3. Multipatride, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua


Negara.

E. Penyebab Hilangnya Status Kewarganegaraan

Untuk bisa terus-menerus menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) kita harus
menjaga sikap dan perilaku kita jangan sampai melanggar peraturan yang bisa
menyebabkan kita dijatuhi hukuman dihapuskannya kewarganegaraan indonesia kita
oleh pemerintah. Tanpa status sebagai warga negara indonesia, maka kita tidak
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara indonesia. Negara pun tidak lagi
peduli kepada kita baik sudah menjadi warga negara asing maupun tidak memiliki
kewarganegaraan sama sekali.

Ada berbagai alasan penyebab seseorang kehilangan status sebagai warga


negara indonesia (WNI), yaitu antara lain seperti

1. Ketahuan mendapat status kewarganegaraan dari negara lain tanpa ada usaha
untuk menolak status kewarganegaraan asing yang didapatnya.

2. Ketahuan bekerja sebagai tentara, pegawai negeri, pejabat negara, intelijen, ikut
wajib militer (wamil), atau yang lainnya di luar negeri secara sukarela tanpa izin
presiden republik Indonesia

3. Ketahuan mempunyai paspor atau dokumen setara passport dari negara lain
dengan identitas dirinya.

4. Ketahuan menyatakan janji/sumpah setia kepada negara lain secara sukarela.

5. Ketahuan ikut ambil bagian dalam pemilihan sesuatu yang bersifat


ketatanegaraan di negara lain.

6. Ketahuan tinggal di negara lain selamalima tahun berturut-turut yang tidak sesuai
aturan yang berlaku dan tanpa alasan yang bisa diterima

7. Diterimanya permohonan perhapusan sebagai warga negara indonesia (wni)


secara resmi oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia.

Bisa dikatakan bahwa perbuatan-perbuatan di atas jauh lebih buruk daripada


perbuatan melawan hukum lainnya baik secara pidana maupun perdata. Melakukan
tindakan kriminal tingkat berat pun tidak sampai menyebabkan seseorang kehilangan
status sebagai warga negara indonesia. Sejahat dan seburuk apapun seseorang tetap
dianggap sebagai WNI walaupun telah melakukan pencemaran nama baik negara atau
mempermalukan negara di dunia internasional. Namun melakukan salah satu
pelanggaran ringan di atas bisa membuat negara marah sehingga mencabut status
warga negara kita tanpa ampun. Dengan begitu kita akan benar-benar menjadi orang
asing di negeri sendiri.

F. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal
menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal
ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan
rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh
karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi
kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

G. Hak dan Kewajiban seorang warga Negara Indonesia :.

Berikut adalah hak dan kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945.

1. Pembukaan UUD 1945 – Hak warga negara untuk merdeka dan bebas dari
penjajahan. Hal ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia
mendukung penghapusan penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusaan dan
berperikeadilan.

2. Pasal 6 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menjadi presiden dan wakil
presiden. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil
presiden yang pelaksanaanya diatur lebih lanjut dalam undang undang.
3. Pasal 23A UUD 1945 – Kewajiban negara membayar pajak terhadap negara.
Negara berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga
negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Tentu saja warga
harus membayar pajak ini.

4. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memiliki kedudukan sama
dalam hukum. Tidak ada warga negara yang memiliki afiliasi berbeda terhadap
hukum yang berlaku. Hukum berlaku bagi semua warga negara tanpa kecuali.

5. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Kewajiban warga negara untuk menjunjung tinggi
hukum. Di samping mendapatkan kedudukan yang sama, warga negara wajib untuk
mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.

6. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan
yang layak. Setiap warga negara berhak untuk hidup secara layak di Indonesia dan
mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

7. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan pekerjaan.
Warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
Secara spesifik, syarat tentang pekerjaan ini diatur dalam undang-undang tenaga
kerja.

8. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara dalam usaha pembelaan negara.
Warga negara Indonesia berhak untuk mencintai dan membela tanah airnya apabila
ada gangguan terhadap keutuhan dan kestabilan negara Indonesia.

9. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan
negara. Di lain pihak, maka warga negara wajib membela negara bila terjadi suatu
instabilitas dalam penyelenggaraan ini. Dengan ada atau tidaknya gangguan, warga
negara wajib mencintai tanah airnya.
10. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Warga
negara berhak membentuk organisasi, serikat, partai, lembaga, dan sebagainya untuk
berbagai tujuan yang sesuai dengan undang-undang.

11. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengeluarkan pendapat. Warga
negara berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan secara langsung
maupun perwakilan namun diatur dalam undang-undang.

12. Pasal 28A UUD 1945 – Hak warga negara untuk hidup. Warga negara berhak
untuk hidup di Indonesia dan mempertahankan kehidupannya.

13. Pasal 28B ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menikah. Setiap warga
negara berhak untuk membentuk suatu keluarga dan memiliki keturunan.

14. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk tumbuh dan berkembang.
Anak-anak berhak untuk tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa demi
kelangsungan hidupnya.

15. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk bebas dari kekerasan.
Lebih lanjut, perkembangan anak-anak harus bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

16. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengembangkan diri.
Setiap warga negara berhak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan
dengan cara mengembangkan dirinya.

17. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan manfaat
dari ilmu pengetahuan. Setiap warga negara yang mendapatkan pengetahuan berhak
untuk mendapatkan manfaat dari ilmu, teknologi, seni, dan budaya dari apa yang
telah dipelajarinya dan mengaplikasikannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
18. Pasal 28C ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperjuangkan
haknya. Hak-hak warga negara dihimpun secara kolektif untuk kemajuan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.

19. Pasal 28D ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan hukum
yang adil. Selain berkedudukan sama di depan hukum, setiap warga negara berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil.

20. Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan imbalan
atas pekerjaannya. Warga negara yang bekerja berhak untuk mendapatkan imbalan
yang adil dan layak atas apa yang dikerjakannya.

21. Pasal 28D ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperoleh kesempatan
dalam pemerintahan. Setiap wara negara berhak untuk ikut serta dalam proses
pemerintahan yang diatur dalam undang-undang.

22. Pasal 28D ayat 4 UUD 1945 – Hak warga negara atas status kewarganegaraan.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memiliki status warga negara Indonesia.

23. Pasal 28E ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memilih
kewarganegaraan dan tempat tinggal. Namun demikian, setiap warga negara diberi
kebebasan untuk memilih kewarganegaraan, tempat tinggal di Indonesia maupun di
luar Indonesia. Warga negara berhak untuk meninggalkan Indonesia dan setelahnya
kembali ke Indonesia.

24. Pasal 28E ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk meyakini
kepercayaannya. Dalam meyakini kepercayaanya, warga negara berhak untuk
menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya.
25. Pasal 28F UUD 1945 – Hak warga negara untuk berkomunikasi. Warga negara
berhak untuk berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai moda dan bertukar
informasi.

26. Pasal 28F UUD 1945 – Hak warga negara atas informasi. Untuk mengebangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, warga negara berhak untuk meperoleh,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi melalui berbagai saluran yang
tersedia.

27. Pasal 28G ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman
atas apa yang dimiliki. Setiap warga negara berhak atas perlindungan diri, pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang ia kuasai.

28. Pasal 28G ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan
perlindungan dari ancaman. Setiap warga negara berhak atas hidup aman dan
perlindungan dari berbagai ancaman untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu sesuai
dengan hak asasi manusia.

29. Pasal 28G ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk bebas dari penyiksaan.
Setiap warga negara tidak berhak untuk disiksa dan direndahkan martabatnya.

30. Pasal 28G ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan suaka
politik. Warga negara berhak untuk mendapatkan suaka politik dari negara lain
apabila ia merasa tidak aman atas kondisi yang terjadi di Indonesia.

31. Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk hidup sehat. Kehidupan
yang sejahtera lahir dan batin berhak didapatkan oleh setiap warga negara melalui
tempat tinggal dan lingkungan hidup yang sehat. Pelayanan kesehatan berhak untuk
didapatkan oleh setiap warga negara.
32. Pasal 28H ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan
kemudahan demi keadilan. Tidak ada perlakuan yang berbeda terhadap warga negara
dalam mencapai persamaan dan keadilan. Setiap warga negara berhak mendapat
kemudahan dan akses khusus guna mendapatkan kesempatan dan manfaat dari suatu
hal.

33. Pasal 28H ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan jaminan
sosial. Jaminan sosial akan didapatkan oleh setiap warga negara guna pengembangan
dirinya sebagai manusia yang bermartabat.

34. Pasal 28H ayat 4 UUD 1945 – Hak warga negara atas hak milik pribadi. Setiap
warga negara berhak atas hak milik pribadi dan tidak seorang pun dapat
mengambilnya secara sewenang-wenang.

35. Pasal 28I ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menjunjung hak asasinya.
Secara detail warga negara berhak untuk hidup, tidak disiksa, merdeka pikiran dan
hati nuraninya, beragama, tidak diperbudak, diakui sebagai pribadi di depan hukum,
dan tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku.

36. Pasal 28J ayat 1 UUD 1945 – Kewajiban warga negara untuk menghormati hak
asasi orang lain. Setiap warga negara wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain seperti yang telah dijelaskan dalam tertib kehidupan bermasyarakat,berbangsa,
dan bernegara.

37. Pasal 28J ayat 2 UUD 1945 – Kewajiban warga negara untuk tunduk pada
pembatasan atas hak terhadap kebebasan. Kebebasan setiap warga negara dibatasi
oleh undang-undang sehingga pengakuan dan penghormatan atas hak asasi orang lain
terjamin.
38. Pasal 28J ayat 2 UUD 1945 – Kewajiban untuk menjunjung tinggi moral, nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum. Setiap warga negara wajib menghormati
watu sama lain sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.

39. Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memeluk suatu agama dan
keyakinan. Negara Indonesia adalah negara yang berdasar pada Ketuhanan yang
Maha Esa sehingga setiap warga negara berhak untuk memeluk agama masing-
masing dan beribadat sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya.

40. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk ikut dalam usaha
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI, POLRI, dan masyarakat
sebagai pendukung.

41. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam membela
pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara wajib menjaga pertahanan dan
keamanan negara baik melalui suatu sistem pertahanan maupun sebagai pendukung.

42. Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan.
Tanpa kecuali, setiap warga negara berhak atas pendidikan dan pengembangan ilmu
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

43. Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam mengikuti
pendidikan dasar. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar yang
sepenuhnya dibiayai oleh negara.

44. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran
dari sumber daya alam. Sumber daya alam yang penting dan terdapat di tanah
Indonesia dikuasai oleh negara. Negara wajib menggunakan sumber daya alam itu
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

45. Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara yang termasuk fakir miskin dan
anak terlantar untuk dipelihara oleh negara. Masyarakat yang lemah dan tidak mampu
akan dijamin oleh negara melalui suatu sistem jaminan sosial.

46. Pasal 34 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan fasilitas
publik yang layak. Negara bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas publik lainnya yang layak dan dapat digunakan untuk
kepentingan seluruh warga negara

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

Setiap warga negara masing-masing telah diatur oleh Undang-Undang Dasar yang
berdasarkan pada kewajiban dan hak. Setelah mengetahui bagaimana warga negara
bisa mendapatkan pengakuan menjadi warga negara Indonesia yang sudah dijelaskan
menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006. Juga telah mengetahui arti
kewarganegaraan dari berbagai ahli sumber. Pastinya warga negara disetiap berbagai
negara mempunyai beberapa hak dan kewajiban pada masing-masing setiap warga
negara. Di Indonesia sendiri juga memiliki kewajiban bagi setiap warga negara
Indonesia yang telah diatur Dadari beberapa Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
berikut:

 Pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Pajak

Pasal ini yang berbunyi: “Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-
undang.” Pasal 23 ayat 2 dimaksudkan menjelaskan tentang warga negara untuk
wajib untuk serta membayarkan dan melaporkan pajaknya di masing-masing kantor
pelayanan pajak sesuai dengan cabang tempat tinggalnya.

 Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Pajak.

Pasal ini yang berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di


dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.” Maksudnya adalah warga negara mempunyai
kewajiban yang sama dalam kedudukannya sebagai warga negara Indonesia. Yang
berarti wajib serta menaati semua aturan hukum dan pemerintahan yang sudah diatur
dalam negara Indonesia tersebut.

 Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Kedudukan Orang


Lain.

Pasal ini yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.” Dari pernyataan pasal 27 ayat 3 ini menjelaskan tentang
kewajiban semua warga negara Indonesia harus mengikuti pembelaan negara, apabila
negara tersebut mengalami suatu permasalahan dan terjadi suatu penolakan dari
negara-negara lain.

 Pasal 28 J ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Menghormati


Hak Asasi Manusia

Pasal ini yang berbunyi: “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain.” Pernyataan pada pasal 28 J ayat 1 ini menjelaskan tentang beberapa
kewajiban tentang setiap warga negara untuk menghormati hak asasi manusia yang
dimiliki oleh setiap warga negara. Jika hak asasi manusia bisa tidak terjadi
pelanggaran, sebaiknya harus dimulai dari diri kita menghargai hak asasi manusia
yang dimiliki oleh setiap warga negara.

 Pasal 28 J ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Pembatasan


Kewajiban Orang Lain.

Pasal ini yang berbunyi: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.” Ayat ini memberikan tentang kewajiban kita untuk saling
menghormati apa yang dipunya kebebasan seseorang, dengan tuntunan yang sesuai
dengan moral, nilai-nilai agama dan keamanan serta ketertiban umum.

 Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Usaha Pertahanan


dan Keamanan Negara.

Pasal ini yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Pada pasal 30 ayat 1 yang terdapat
pada UUD ini memberikan kewajiban pada masing-masing warga negara wajib ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan negara. Wajib ikut serta dalam mengikuti
angkatan militer atau juga angkatan kepolisian, untuk menjaga pertahanan keamanan
negaranya.

 Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Mengikuti


Pendidikan Dasar.

Pasal ini yang berbunyi: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”. Berarti warga negara wajib serta dalam
memenuhi pendidikan sekolah sampai batas minimal pendidikan yang sudah
ditetapkan oleh negara. Semua biaya pendidikan yang semua akan difasilitaskan oleh
negara. Jadi, semua warga negara harus ikut wajib mengikuti peraturan ini.

Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Selain kewajiban warga negara terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945,


ternyata kewajiban warga negara juga mengatur dalam Undang-Undang No 20 tahun
2003 sebagai berikut:

 Menjaga Norma-Norma Pendidikan

Melindungi peran dalam pendidikan dalam membentuk suatu pendidikan yang


berdasarkan dalam norma-norma yang penting dalam membentuk dan menjaga
pendidikan di negara Indonesia.

 Mendapatkan Pengajaran Layak

Hampir seluruh warga negara yang diwajibkan untuk mendapatkan pendidikan


yang layak dan maksimal, setiap masing-masing warga negara harus mengikuti
pendidikan yang sudah di tentukan oleh pemerintah sampai batas minimal menerima
pendidikan.

 Melaksanakan Ketertiban Dunia

Setiap warga negara diharuskan untuk menciptakan dan melaksanakan ketertiban


dunia agar dunia menjadi bisa diatur dan dilaksanakan dengan baik adanya. Masing-
masing warga tidak boleh membuat kerusuhan ataupun membuat negara ini menjadi
terpecah belah.

 Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa


Masing-masing warga negara harus dan diwajibkan untuk taat kepada Tuhan
dengan masing-masing mereka memiliki satu kepercayaan yang penting. Dan harus
ditaati dan dijalankan dengan benar agar menciptakan suasana Indonesia yang lebih
baik.

 Memajukan Kesejahteraan Umum

Hal ini bertujuan untuk semua warga negara saling menciptakan rasa ke peduli
dan rasa menghormati satu sama lain manusia agar suatu negara dapat menciptakan
suatu kelancaran hidup dan kesejahteraan.

 Melindungi dan Menghargai Hak Asasi Manusia

Warga negara yang juga mempunyai kewajiban untuk saling melindungi HAM
masing-masing manusia dengan saling menjaganya dengan cara menghormati dan
menghargainya satu sama lain.

 Melaporkan Pajak

Warga negara harus melaporkan masalah pajak dalam dunia bekerja atau juga
dalam usahanya supaya dapat membantu pembangunan negara menjadi lebih baik,
selain melaporkan warga negara harus juga membayar pajaknya.

 Menjaga Keamanan Negara

Warga negara diwajibkan untuk menjaga keutuhan negara Indonesia agar tercipta
damai, masing-masing negara harus menjalin keutuhan negaranya tersebut agar tidak
menghadapi jajahan atau masalah baru yang muncul.

 Menjaga norma-norma Pendidikan


Warga Negara Indonesia harus melindungi peran dalam pendidikan, di dalalm
proses pembentukkan suatu pendidikan berdasarkan aturan dan norma penting,
berkaitan dalam membentuk pendidikan dan menjaga pendidikan di Negara
Indonesia.

 Mendapatkan Pengajaran yang Layak

Seluruh Warga Negara Indonesia berkewajiban untuk mendapatkan pengajaran


yang layak serta maksimal. Setiap Warga Negara Indonesia harus mengikuti
pendidikan yang sudah di tentukan oleh Negara sampai batas minimal penerimaan
pendidikan.

 Melaksanakan Ketertiban Dunia

Setiap Warga Negara Indonesia berkewajiban untuk menjaga, menciptakan, dan


melaksanakan ketertiban dunia agar teratur dan di laksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku. Masing – masing Warga tidak boleh berbuat kerusuhan atau kegaduhan
sehingga membuat Negara ini terpecah – belah.

 Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Masing – masing  Warga Negara berkewajiban untuk mentaati Tuhan Yang Maha
Esa, dalam beribadah, berprilaku dan bermasyarakat sesuai kepercayaan masing –
masing. Dan denagn pelaksanaan yang benar agar Negar Indonesia menjadi baik.

 Memajukan Kesejahteraan Khalayak Ramai

Hal ini di maksudkan agar semua Warga Negara saling menciptakan rasa peduli,
toleransi dan rasa saling menghormati di antara sesama. Agar suatu Negara dapat
menciptakan kehidupan sejahtera, aman dan sentosa.
 Melindungi dan menghargai Hak Asasi Sesama Manusia

Setiap Warga Negara berkewajiban untuk saling melindungi dan menjaga Hak
Asasi Manusia, baik di dalam bernegara maupun dunia. Masingg – masing warga
bersama – sama menjaga dan menghormati satu sama lainnya.

 Melaporkan dan Menyerahkan Pajak

Setiap Warga Negara wajib melaporkan dan menyerahkan sebagian dari hasil
bekerja dan berusahanya dalam bentuk pajak agar pembangunan Negara tetap
berlanjut dan bekesinambungan. Selain melapor, Warga Negara juga harus membayar
pajaknya.

 Menjaga Keamanan Negara Indonesia

Setiap Warga Negara berkewajiban untuk menjaga ke utuhan Negara, agar damai
dan aman. Setiap Warga Negara wajib menjaga keutuhan Negara agar para penjajah
dan permasalahan baru tidak muncul.
BAB III
KESIMPULAN
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik hendaknya kita selalu menjadikan
UUD 1945 sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menaati
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah agar status kewarganegaraan kita tetap
terjaga. Berikutnya, sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita harus memenuhi
kewajiban kita kepada Negara. Lalu setelah kita memenuhi kewajiban kita sebagai
warga Negara kita harus berani menuntut hak kita kepada pemerintahan, karena hal
ini bersifat timbal balik.
DAFTAR PUSTAKA
1) 2014.Undang – undang dasar 1945 dan
Amandemennya.Jakarta:Pustaka Sandro Jaya

2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang disahkan oleh presiden


Megawati Soekarnoputri

Anda mungkin juga menyukai