Anda di halaman 1dari 9

PROMOSI KESEHATAN INDIVIDU TENTANG

PENTINGNYA MAKAN BUAH DAN SAYUR

Name: Ferishandy Bagakara


NIM:P1337420617026

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG 2018


BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurangnya makan makanan bergizi seperti buah dan sayur menjadi masalah serius pada
anak – anak. Banyak anak – anak yang tidak menyukai sayur dan buah, mereka hanya
menyukai makanan yang menurut mereka enak namun sebenarnya tidak sehat

Buah dan sayur mengandung banya sekali vitamin, zat besi, dsb. Hal ini sangat
diperlukan untuk tumbuh kembang seorang anak. Makan buah dan sayur bisa menambah
kecerdasan bagi anak

Mengingat alat pencernaan mereka yang masih belum sempurna harus mencerna
makanan tanpa asupan serat yang cukup. Hal tersebut dapat mengakibatkan konstipasi
pada anak. Sehingga banyak dari anak- anak yang hanya BAB 1-2 kali dalam seminggu
dengan konsistensi feses yang keras.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Seorang target promosi kesehatan yang adalah seorang anak dibawah umur mau
dan mampu untuk mengkonsumsi buah dan sayur
2. Tujuan Khusus
 Target mampu mengetahui manfaat sayur dan buah
 Target mampu mengetahui tentang peran sayur dan buah dalam sistem
eliminasi (BAB)
 Ibu target dapat selalu memasak sayur hijau tiap hari serta membekali sayur
tiap berangkat sekolah
 Ibu target dapat menyediakan stok buah-buahan favorit anak di rumah
 Ibu target mampu membatasi stok makanan instan di rumah

BAB II : HASIL

A. Analisis situasi
a. Objek pengamatan
1. Nama : An. A
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Umur : 12
4. Pendidikan : SMP
5. Status : Belum menikah
b. Kondisi perilaku awal.
An A adalah anak yang tidak menyukai sayur dan buah buahan, dia hanya menyukai
makanan – makanan instan seperti mie instan, sosis, atau pun nugget sebagai lauknya.
Maka dari itu dia sering mengalami konstipasi dengan frekuensi BAB dalam seminggu
hanya 1-2 kali.
c. Perubahan yang diharapkan
1. Target mampu mengetahui manfaat sayur dan buah
2. Target mampu mengetahui tentang peran sayur dan buah dalam sistem eliminasi
(BAB)
3. Ibu target dapat selalu memasak sayur hijau tiap hari serta membekali sayur tiap
berangkat sekolah
4. Ibu target dapat menyediakan stok buah-buahan favorit anak di rumah
5. Ibu target mampu membatasi stok makanan instan di rumah
d. Intervensi (Penyuluhan Kesehatan)
Akan dilakukan intervensi sebagai berikut:
1. Mengedukasi An. A akan manfaat sayur dan buah
2. Mengedukasi An. A tentang peran sayur dan buah dalam sistem eliminasi (BAB)
3. Meminta bantuan orang tua An. A agar selalu memasak sayur hijau tiap hari
serta membekali sayur tiap berangkat sekolah
4. Meminta bantuan orang tua An. A agar selalu menyediakan stok buah-buahan
dirumah
5. Mengedukasi orang tua agar membatasi stok makanan instan dirumah
B. Pengamatan

Waktu Fokus Pengamatan Hasil pengamatan


Ibu An. A hanya
Mengamati apakah ibu An.
memberikan sarapan
13 October 2018, pukul A memasak sayur dan
berupa sayur bayam dan
05.45 membekali An. A dengan
nugget kepada An.a tanpa
sayur
memberikan bekal.
Mengamati apakah An. A An. A hanya memakan
13 Oktober 2018, pukul
memakan sayur yang telah nugget, sayur masih tersisa
06.00
dimasak banyak.
Mengkonfirmasi apakah
14 Oktober 2018 pukul An. A belum BAB pada hari
An.A sudah BAB pada hari
06.00 ini
ini
Mengecek stok buah dan Tidak ada buah-buahan,
14 Oktober 2018, pukul sayur di dalam kulkas, serta terdapat sosis dan nugget,
12.00 melihat ada tidaknya sayur bayam, sawi, dan
makanan instan terong.
An.A tidak memakan sayur
Menanyakan apakah sudah
14 Oktober 2018, pukul ataupun buah hari ini, dia
makan sayur yang sudah
20.00 merasa sayur itu tidak enak
dimasak oleh ibu
karena sayur terong.
Mengamati apakah An. A An. A memakan lebih
20 Oktober 2018 pukul banyak sayur dari pada
memakan sayur yang telah
06.00 minggu lalu
dimasak oleh ibu An.A
An. A dalam seminggu BAB
21 Oktober 2018 pukul Mengkonfirmasi frekuensi selama 3 kali, termasuk
06.00 BAB dalam satu minggu lalu pagi ini

Mengecek stok buah dan Terdapat Sayur bayam,

21 Oktober 2018, pukul sayur di dalam kulkas, serta Nugget dan buah manga,

12.00 melihat ada tidaknya buah manga adalah buah

makanan instan favorit An.A

21 Oktober 2018, pukul Menanyakan apakah sudah An. A memakan sayur


20.00 makan sayur yang sudah bayam tadi pagi. An.A juga
dimasak oleh ibu ataupun telah memakan 2 buah
memakan sayur manga sejak tadi siang

C. Perubahan Perilaku

Di minggu pertama setelah dilakukan edukasi An.A masih senang dengan makanan
instan, memakan sayur sedikit, dan BAB masih sama seperti masalah awal. Ibu An.A sudah
sangat bagus dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai ibu untuk memberikan
makanan yang bergizi, namun belum menyediakan stok buah.

Minggu kedua, An.A sudah lebih baik dari minggu pertama. Ibu An. A sudah menyiapkan
buah di kulkas, jika sewaktu-waktu An.A ingin makan buah maka hanya perlu mengambil.
An. A mengkonsumsi buah, namun masih kurang dalam mengkonsumsi sayur. An. A
seminggu masih sangat kurang dari segi frekuensi bab.
BAB III : Kesimpulan

Melakukan pomosi kesehatan tidaklah mudah. Terkadang memang tidak sesuai


ekspektasi dan tujuan awal. Butuh usaha lebih, dan tidak menekan/ memaksa terlalu keras,
terutaman pada anak – anak.

Memang jarang sekali ada anak yang menyukai dan menggemari makanan bergizi
seperti halnya sayuran. Mereka hanya menyukai makanan yang menurut mereka enak di
mulut saja (makanan instan). Namun efeknya bisa berbahaya bagi kesehatan pencernaan
anak. Salah satunya adalah konstipasi.
Lampiran:

LAMPIRAN MATERI

A. Manfaat makan buah dan sayur bagi anak

1. Peningkatan gizi

Tubuh anak membutuhkan asupan gizi baik yang bisa mereka dapatkan dari sayur dan
buah yang mengandung banyak vitamin, mineral serta manfaat lainnya. Buah asam seperti
stroberi kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, wortel kaya
akan vitamin A, dan bayam adalah sumber zat besi yang dapat mencegah anemia.

Buah apel mengandung 16 macam polifenol yang bekerja sebagai antioksidan yang baik
untuk kesehatan. Intinya, mengonsumsi buah dan sayur beraneka warna dapat memberi
berbagai nutrisi penting yang membantu menjaga anak Anda tetap sehat dan bugar setiap hari.

2. Mengurangi risiko obesitas

Buah dan sayuran kaya akan serat yang mengenyangkan, namun rendah lemak dan
kalori. Itu sebabnya, mulailah ajak anak Anda untuk memilih buah dan sayur sebagai pengganti
camilan yang mengandung banyak gula atau makanan “ junk food”, sehingga anak Anda akan
terhindar dari risiko obesitas atau kegemukan. Anak yang kegemukan berpotensi
mengembangkan berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, darah tinggi,
masalah pernapasan, depresi dan beragam penyakit kronis lainnya di kemudian hari.

3. Mendukung prestasi si kecil di sekolah

Penerapan pola makan sehat, termasuk banyak mengonsumsi buah dan sayur dapat
membantu anak Anda berprestasi lebih baik di sekolah. Bahkan penelitian yang dipublikasikan
dalam Journal of School Health menemukan bahwa anak-anak dengan kualitas makan yang
buruk (kurang asupan sayur dan buah) diketahui cenderung mendapatkan nilai akademis yang
buruk dibanding yang mendapatkan asupan sayur dan buah setiap hari. Anak-anak yang biasa
mengonsumsi menu sehat memiliki kemungkinan 41 persen lebih kecil untuk mengalami
kesulitan membaca, dibanding anak-anak lain.
Memang ada beberapa faktor yang memengaruhi prestasi anak-anak di sekolah. Namun,
pemenuhan asupan gizi merupakan faktor paling penting yang memengaruhi prestasi menjadi
lebih baik

B. Makanan yang sebaiknya diberikan pada anak sembelit

Penyebab utama dari sembelit biasanya adalah kurang serat. Sehingga konsumsi makanan
berserat sangat dianjurkan pada anak sembelit. Berikut ini merupakan makanan yang sebaiknya
diberikan kepada anak ketika sembelit.

Makanan berserat  dapat membantu anak Anda saat sembelit karena serat tidak dicerna
oleh tubuh dan juga dapat menyerap air sehingga memudahkan pergerakan usus untuk
membuang sisa-sisa makanan. Makanan berserat dapat ditemukan dalam sayuran, buah-
buahan, kacang-kacangan, dan karbohidrat berserat lainnya, seperti gandum. Beberapa
contohnya adalah:

 Sayuran: sayuran hijau, seperti brokoli, bayam, dan lobak hijau, ubi, kentang.
 Buah-buahan: apel, pir, kiwi, aprikot, mangga, buah berry (strawberry, raspberry,
blueberry, blackberry).
 Kacang-kacangan: kacang hijau, kacang merah, kacang almond, kenari.
 Karbohidrat berserat tinggi: roti gandum, beras merah, beras hitam, oatmeal, quinoa.

Sedang sembelit atau tidak sembelit, sebaiknya penuhi kebutuhan serat anak Anda untuk
melancarkan pencernaan. The American Dietetic Association merekomendasikan asupan serat
per hari sebesar 20-35 gram, dari jenis serat larut air maupun yang tidak larut air.

C. Referensi
1. Swari, Riski.2018.3 Manfaat Penting Buah dan Sayur Bagi Anak yang Sayang
untuk Dilewatkan. Diakses di https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/manfaat-
buah-dan-sayur-untuk-anak-anak/ pada 7 oktober 2018
2. Veratmala, Arinda.2018. Makanan yang Harus Dihindari Saat Anak Sembelit.
Diakses di https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/makanan-yang-harus-dihindari-
saat-anak-sembelit/ pada 7 oktober 2018
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai