Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I (INTERNA) PADA

Tn. S DENGAN ILEUS OBSTRUKTIF DI RUANG PERAWATAN ST. YOSEPH LT.6


RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

Disusun oleh:

NAMA : METI PATIUNG


NIM : NS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR


PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2020/2021
KAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Meti Patiung NIM: Ns

Unit : Ruang perawatan St. Yoseph lt. 6 Autoanamnese


Kamar : 6005
Tanggal masuk RS : 21 Agustus 2020
Tanggal pengkajian : 27 Agustus 2020

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. S
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Jumlah anak : 6 Orang
Agama/ suku : Islam/ Bugis
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : Magister (S2)
Pekerjaan : PNS
Alamat rumah : Jl. A. P Pettarani 7/49
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.
Umur : Tahun
Alamat : Jl. A. P Pettarani 7/49
Hubungan dengan pasien : Istri

II. DATA MEDIK


Diagnosa medik
Saat masuk : Ileus Obstruktif
Saat pengkajian : Ileus Obstruktif
KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit
Alasan: Pasien tampak compos mentis, berbaring ditempat tidur,terpasang infus D 5%,
terpasang NGT dengan residu sedikit pasien terpasang rectal tube.
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): Compos mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Pasien tampak memiliki kesadaran penuh
2. Tekanan darah : 130/80 mmHg
MAP : 96,6 mmHg
Kesimpulan : Perfusi ginjal memadai
3. Suhu :36,1 0C di Oral Axilla Rectal Telinga
4. Pernapasan: 22 x/menit
Irama :  Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-stokes

Jenis :  Dada Perut


5. Nadi : 82 x/menit
Irama :  Teratur Bradikardi Takikardi

Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : …………….cm
2. Tinggi badan : 170 cm
3. Berat badan : 55 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 19
Kesimpulan : Berat badan ideal
D. GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Garis keluarga
: Pasien : Tinggal serumah

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting. Sehingga pasien sangat bersemangat
saat akan pergi mengajar dikampus.
2. Riwayat penyakit saat ini :
a) Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri pada perut
b) Riwayat keluhan utama :
Pasien mengatakan seminggu yang lalu pasien meminum kopi setelah itu pasien
merasakan sakit perut dan seperti asam lambungnya naik lalu pasien pergi ke
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan sakitnya. Namun setelah itu pasien malah
BAB bisa sampai 8 kali sehari dan selama 2 hari pasien tidak bisa menerima
makanan ataupun minuman karena selalu mual dan muntah, dan pada perutnya
teraba keras dan besar kembung seperti akan meledak, pasien merasa lemas dan
sangat pucat.Saat disentuh sedikit saja pasien sudah merasa kesakitan. Pasien
mengatakan juga saat bergerak ke kiri dan kekanan juga sangat sakit. Pada malam
hari tanggal 21 agustus 2020 pasien datang ke IGD diantar oleh istrinya karena
takut bahwa dirinya akan dehidrasi. Pada saat pengkajian, pasien mengatakan
masih merasa lemas, perut masih teraba kembung dan pasien mengatakan sudah
tidak sakit lagi saat diraba maupun saat bergerak, namun nyerinya masih terasa
dibagian perut, menjalar dari perut bawah sampai di perut atas seperti nyeri ulu
hati dengan skala 5 hilang timbul dan hanya sebentar kurang lebih 1 menit dan
semakin nyeri ketika perut ditekan dan nyerinya seperti nyut-nyut atau tertusuk-
tusuk benda tumpul.
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti yang dialaminya saat
ini.

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit :
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang
dan selalu dihabiskan, Pasien makan daging dan lauk pauk yang lain tetapi
secukupnya tidak berlebih. Pasien mengatakan biasa minum 6 sampai 8 gelas
berukuran 250 ml per hari dan kencing biasanya 4-6 kali dalam sehari.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit pasien susah makan dikarenakan pencernaan tidak
dapat menerima makanan karena mual dan muntah yang dirasakan. Saat pengkajian
pasien mengatakan selama masuk rumah sakit pasien dipuasakan belum boleh makan
dan minum.
Observasi :
Tampak pasien terpasang NGT dengan selang NGT diklem. Tampak terdapat residu
berwarna coklat pada selang.
3. Pemeriksaan fisik :
a) Hidrasi kulit : Finger print kembali dalam 3 detik
b) Abdomen :
 Inspeksi : Bentuknya cembung, tampak tidak ada benjolan
 Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus normal yaitu 21x/ menit
 Palpasi : Teraba sedikit tegang pada abdomen dan terasa nyeri saat di
tekan
 Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen bagian atas dan terdengar
bunyi resonan.

c) Kulit :
 Edema : Positif  Negatif
 Icterik : Positif Negatif
d) Lesi : Tidak tampak adanya lesi

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit buang air besar lancar sekali dalam sehari dengan
konsistensi lunak, berwarna kecoklatan dan berbau, dan pasien mengatakan tidak
pernah menggunakan obat-obat untuk buang air besar. Pasien mengatakan buang air
kecil lancar, biasanya 4-6 kali dalam sehari dengan, kencing berwarna kuning jernih
dan tidak ada hambatan ataupun kesulitan saat buang air besar maupun kecil.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit selalu buang air besar 5 kali sehari bahkan bisa
hampir 10 kali dalam sehari. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sudah
BAB pada hari ini sebanyak 1. Pasien mengatakan BAB nya sudah tidak encer lagi
tetapi masih lembek walaupun masih ada sedikit air.
3. Observasi :
Teraba perut pasien masih sedikit tegang dan masih teraba adanya distensi.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 21 x/menit
 Peradangan : Tidak dikaji
 Hemoroid : Tidak dikaji
 Fistula : Tidak dikaji

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien setiap hari pergi ke kampus untuk mengajar,
jika ada waktu pasien melakukan jalan santai.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan saat sakit tetap mengajar karena hanya melalui daring. Dan
aktivitas pasien dibantu oleh istrinya.
3. Observasi :
Tampak pasien dapat bergerak namun harus dibantu.
a) Aktivitas harian :
 Makan :0 0 : mandiri
 Mandi :2 1 : bantuan dengan alat
2 : bantuan orang
 Pakaian :0 3 : bantuan alat dan orang
 Kerapihan :0 4 : bantuan penuh

 Buang air besar :0


 Buang air kecil :0
 Mobilisasi di tempat tidur : 0
4. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring : Tidak dikaji
Duduk : 130/80 mmHg
Berdiri : Tidak dikaji
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif  Negatif
b) HR : 82 x/menit
c) Kulit : Tampak sedikit kering
Keringat dingin : Tampak pasien tidak berkeringat
Basah : Tampak baju tidak basah dan tidak teraba basah
pada kulit pasien
d) Perfusi pembuluh kapiler kuku : CRT kembali kurang dari 3 detik

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasanya tidur pada pukul 10.00 malam dan
terbangun pada pukul 05.00 pagi, saat bangun pagi biasanya merasa segar dan
langsung melakukan aktivitas. Tidak ada pengantar tidur , dan pasien juga biasanya
tidur siang kurang lebih 1 jam.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pasien tidak bisa tidur karena perutnya kembung dan
tegang dan sangat sakit saat badan digerakkan. Saat dilakukan pengkajian pasien
mengatakan sudah bisa tidur malah selalu tidur jika ada waktu untuk tidur.
3. Observasi :
Tampak wajah sedikit tegang, tidak tampak mengantuk.
Ekspresi wajah mengantuk : Positif  Negatif
Banyak menguap : Positif  Negatif

Palpebra inferior berwarna gelap : Positif Negatif

F. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan bila mengalami masalah pasien dan menyelesaikan dengan baik,
jika bisa diselesaikan dengan diam maka pasien akan diam. Saat emosi pasien dapat
mengontrol dirinya dan tidak perlu adanya obat-obat untuk redahkan emosi. Jika ada
ada masalah pasien akan menyimpannya sendiri.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sedikit merasa cemas karena ini pertama kalinya pasien dirawat di
rumah sakit, pasien mengatakan jika kita masuk rumah sakit tidak mungkin jika tidak
merasa cemas ataupun pikiran terhadap penyakit yang dialami.
3. Observasi :
Tampak wajah pasien sedikit tegang, dan sedikit gelisah, tampak pucat.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 26 Agustus 2020

Pemeriksaan Angka Satuan Nilai Normal


WBC 6,20 103/ Ul 4,6-10,2
RBC 5,25 103/ Ul3 3,8-5,0
HGB 16,4 g/dl 12,0-15,5
HCT 45,9 % 37,0-47,0
MCV 87,4 Fl 80,0-97,0
MCH 31,2 Pg 26,0-31,0
PLT 35,7 103/ uL 130,0-400
RDW 13,2 fL 11,5-14,5
PDW 11,2 fL 9,0-13,0
Lymphosit 15,4 % 40,0-80,0
Natrium 129 mmol/L 136-145
Kalium 3,8 mmol/L 3,4-4,5
Chlorida 96 mmol/L 100-108
Creatinin 1,11 Mg/dL <1,1

Pemeriksaan Foto abdomen 26 Agustus 2020


Hasil : Ileus obstruksi, inverted U sign (posisi erek) usus halus kiri atas, suspeck volvulus,
tidak tampak pneumoperitoneum

V. TERAPI
1. Cefoperazone 1 gr / 12 jam
2. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
3. Neurosanbe 1 Amp/ hari drips
4. Levofloxacin 1 botol / 24 jam
5. Ringel laktat : D5 % = 2 : 2
Terpasang NGT
Terpasang rectal tube

Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji


( Meti Patiung )
VI. ANALISA DATA
No Data/ Symptom Etiologi Masalah
1. DS : Kehilangan cairan aktif Hipovolemia
1. Pasien mengatakan masih D. 0023
sedikit lemas
2. Pasien mengatakan BAB
nya sudah tidak encer lagi
tetapi lembek walaupun
masih ada sedikit air
3. Pasien mengatakan selama
masuk rumah sakit pasien
dipuasakan belum boleh
makan dan minum
DO :
1. HR : 82 x/menit
2. Nadi teraba lemah
3. Tampak kulit sedikit
kering
4. Pasien tampak pucat
2. DS : Agen pencederaan Nyeri
1. Pasien mengatakan sudah fisiologis D. 0077
tidak sakit lagi saat diraba
maupun saat bergerak,
namun nyerinya masih
terasa dibagian perut,
menjalar dari perut bawah
sampai di perut atas
seperti nyeri ulu hati
dengan skala 5 hilang
timbul dan hanya sebentar
kurang lebih 1 menit dan
semakin nyeri ketika perut
ditekan
DO :
1. HR : 82 x/menit
2. Tekanan darah : 130/80
mmHg
3. Wajah pasien tampak
sedikit tegang
3. DS : Krisis situasional Ansietas
1. Pasien mengatakan D.0080
sedikit merasa cemas
karena ini pertama
kalinya pasien dirawat di
rumah sakit, pasien
mengatakan jika kita
masuk rumah sakit tidak
mungkin jika tidak
merasa cemas ataupun
pikiran terhadap penyakit
yang dialami.
DO :
1. Pernapasan: 22 x/menit
2. HR : 82 x/menit
3. Tampak wajah pasien
sedikit tegang,
4. Wajah pasien tampak
sedikit gelisah,
5. Pasien tampak pucat

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


NO Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif D. 0023
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisiologis D. 0077
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional D.0080
VIII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Tn. S/ 52 tahun
Ruang/ Kamar : St. Yoseph lt. 6/ 6009
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil yang diharapkan (SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
27 Hipovolemia berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen hipovelemia (I. 03116)
Agustus dengan kehilangan cairan selama 1 x 8 jam diharapkan status cairan 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
2020 aktif yang ditandai dengan : (L. 03028) membaik dengan criteria 2. Monitor intake dan output cairan
DS : hasil : 3. Berikan asupan cairan oral
1. Pasien mengatakan 1. Kekuatan nadi cukup meningkat (4) 4. Kolaborasi pemberian cairan IV
masih sedikit lemas 2. Turgor kulit sedang (3) isotonis
2. Pasien mengatakan BAB 3. Perasaan lemah sedang (3) 5. Kolaborasi pemberian cairan IV
nya sudah tidak encer 4. Frekuensi nadi sedang (3) hipotonis
lagi tetapi lembek 5. Membran mukosa cukup membaik
walaupun masih ada sedang (4)
sedikit air
3. Pasien mengatakan
selama masuk rumah
sakit pasien dipuasakan
belum boleh makan dan
minum
DO :
1. HR : 82 x/menit
2. Nadi teraba lemah
3. Tampak kulit sedikit
kering
4. Pasien tampak pucat
27 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I. 08238)
Agustus dengan agen pencederaan selama 1 x 8 jam diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
2020 fisiologis yang ditandai (L. 08066) menurun : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
dengan : 1. Keluhan nyeri sedang (3) 2. Identifikasi skala nyeri
DS : 2. Ketegangan otot cukup menurun (4) 3. Identifikasi respon non verbal
1. Pasien mengatakan 3. Tekanan darah cukup membaik (4) 4. Identifikasi faktor yang memperberat
sudah tidak sakit lagi dan memperingan nyeri
saat diraba maupun saat 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
bergerak, namun mengurangi rasa nyeri
nyerinya masih terasa 6. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
dibagian perut, menjalar mengurangi rasa nyeri
dari perut bawah sampai 7. Kolaborasi pemberian anlgetik
di perut atas seperti
nyeri ulu hati dengan
skala 5 hilang timbul
dan hanya sebentar
kurang lebih 1 menit dan
semakin nyeri ketika
perut ditekan, dan
nyerinya nyut-nyut atau
tertusuk- tusuk benda
tumpul
DO :
1. HR : 82 x/menit
2. Tekanan darah : 130/80
mmHg
3. Wajah pasien tampak
sedikit tegang
27 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Reduksi ansietas (I. 09314)
Agustus dengan krisi situasional selama 1 x 8 jam diharapkan tingkat 1. Monitor tanda –tanda ansietas
2020 yang ditandai dengan : ansietas (L. 09093) menurun dengan 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk
DS : criteria hasil : menumbuhkan kepercayaan
1. Pasien mengatakan 1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
sedikit merasa cemas yang dihadapi menurun (5) 4. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
karena ini pertama 2. Perilaku tegang cukup menurun (4) persepsi
kalinya pasien dirawat 3. Perilaku gelisah sedang (3) 5. Informasikan secara factual mengenai
di rumah sakit, pasien 4. Frekuensi pernapasan sedang (3) diagnosis, pengobatan, dan prognosis
mengatakan jika kita 5. Pucat cukup menurun (4)
masuk rumah sakit tidak
mungkin jika tidak
merasa cemas ataupun
pikiran terhadap
penyakit yang dialami.
DO :
1. Pernapasan: 22 x/menit
2. HR : 82 x/menit
3. Tampak wajah pasien
sedikit tegang,
4. Wajah pasien tampak
sedikit gelisah,
5. Pasien tampak pucat
IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Tn.S P/ 52 tahun
Ruang/ Kamar : St. Yoseph lt. 6/ 6009
Hari/ Jam Diagnosa Implementasi Perawat
Tanggal
27 Agustus 13.00 II, III Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan Meti
2020 Hasil :
Pasien mengatakan ingin bertukar informasi sambil membuka
horden agar dapat sedikit melihat kearah jendela

Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,


intensitas nyeri
Hasil :
Pasien mengatakan nyerinya masih terasa dibagian perut, nyeri
yang dirasakan seperti nyut-nyut atau tertusuk- tusuk benda
tumpul, menjalar dari perut bawah sampai di perut atas seperti
nyeri ulu hati serta hilang timbul dan hanya sebentar kurang lebih
1 menit.

Mengidentifikasi skala nyeri


Hasil :
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala 5
Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Hasil :
Pasien mengatakan sudah tidak sakit lagi saat diraba maupun saat
bergerak,, dan semakin nyeri ketika perut ditekan, serta pasien
mengatakan saat nyeri lebih nyaman untuk tidur

27 Agustus 15.00 II Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia Meti


2020 Hasil :
Pasien mengatakan masih merasa lemas, Nadi teraba lemah,
tampak kulit sedikit kering dan pasien tampak pucat

27 Agustus 15.15 I, III Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Meti
2020 Hasil :
Pasien memilih untuk mendengarkan musik rohani islam, dan
setelah itu pasien tampak tertidur

Meganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi


Hasil :
Pasien mengatakan sedikit cemas, namun itu hal yang normal bagi
orang sakit. Pasien mengatakan tidak orang sakit yang tidak
memikirkan penyakit yang dialaminya.

Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


Hasil :
Tampak pasien dapat ,elakukan anjuran yang diberikan dari
perawat. Dan pasien mengatakan setelah melakukan relaksasi
pasien merasa nyerinya sedikit teralihkan

27 Agustus 16.00 I,II ,III Mengidentifikasi respon non verbal Meti


2020 Hasil :
Tampak wajah pasien masih tegang, tekana darah pasien 130/80
mmHg, nadi pasien 82 x/ menit

Memonitor tanda –tanda ansietas


Hasil :
Pernapasan: 22 x/menit, HR : 82 x/menit, tampak wajah pasien
sedikit tegang, wajah pasien tampak sedikit gelisah

Memberikan cairan IV hipotonis


Hasil : Tampak pasien terpasang cairan D 5%/ 6 jam
27 Agustus 16.55 I Memberikan asupan cairan oral Meti
2020 Hasil :
Tampak pasien meminum air mineral sedikit demi sedikit
27 Agustus 17.00 III Menginformasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, Meti
2020 dan prognosis
Hasil :
Pasien mengatakan sudah mengerti. Tampak pasien sering
bertanya saat diberikan penjelasan

27 Agustus 18.00 I Memberikan cairan IV isotonis Meti


2020 Hasil :
Tampak terpasang cairan ringer laktat 500 ml/ 6 jam

27 Agustus 18.30 III Memonitor intake dan output cairan Meti


2020 Hasil :
Pasien mengatakan baru meminum sekitar 400 cc air mineral, dan
hanya kencing 2 kali kurang lebih 480 cc, pasien mengatakan tidak
ada muntah, BAB pun hanya sedikit air karena BAB sudah lembek
Cairan masuk yaitu D 5% 150 cc dan ringel laktat yang masuk 50
cc
X. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Tn.S P/ 52 tahun
Ruang/ Kamar : St. Yoseph lt. 6/ 6009

Tanggal SOAP Perawat


27 Agustus I. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan Meti
2020 aktif
S:
1. Pasien mengatakan masih merasa sedikit lemas
2. Pasien mengatakan sudah mulai meminum air
sedikit-sedikit namun belum dibolehkan untuk
makan
O:
1. Nadi : 76 x/menit
2. Nadi teraba kuat
3. Tampak kulit masih kering
4. Pasien masih tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4, 5.
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
2. Monitor intake dan output cairan
3. Berikan asupan cairan oral
4. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
5. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
27 Agustus II. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera Meti
2020 fisiologis
S:
1. Pasien mengatakan nyeri dirasakan pada perut
seperti tertusuk-tusuk benda tumpul, nyeri menjalar
dari perut bagian kebawah ke perut bagian atas,
dengan skala 4 hilangb timbul namun hanya sangat
sebentar. Akan semakin nyeri jika perut ditekan,
dan akan cepat reda jika pasien berbaring atau tidur
O:
1. Nadi : 76 x/menit
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
3. Wajah pasien tampak tidak tegang lagi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
27 Agustus III. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional Meti
2020 S:
1. Pasien mengatakan masih sedikit cemas, tetapi
karen aperawat sudah banyak berbagi informasi
cemas dan stressnya sudah sedikit berkurang
O:
1. Pernapasan: 20 x/menit
2. HR : 76 x/menit
3. Tampak wajah rileks tidak tegang lagi
4. Pasien tampak tidak gelisah
5. Pasien masih tampak pucat
A : Masalah teratasi sebagian besar
P : Lanjutkan intervensi 1 dan 2
1. Monitor tanda –tanda ansietas
2. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai