Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PEDAHULUAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN


RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI

Disusun oleh :

Nama : Apriliani Widyastuti


NIM : 2020.01.14901.009

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun
orang lain. Sering di sebut juga gaduh gelisah atau amuk di mana seseorang marah
berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol
(Yosep, 2010).
Perilaku kekerasan merupakan suau bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Perilaku kekerasan adalah tingkah
laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang
tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008).

B. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
a) Psikologis
Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat
timbul agresif atau perilaku kekerasan,contohnya : pada masa anak-anak yang
mendapat perilaku kekerasan cenderung saat dewasa menjadi pelaku perilaku
kekerasan
b) Perilaku
Kekerasan didapat pada saat setiap melakukan sesuatu maka kekerasan yang
diterima sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan diadopsi dan
dijadikan perilaku yang wajar
c) Sosial Budaya
Budaya yang pasif – agresif dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku
kekerasan akan menciptakan seolah-olah kekerasan adalah hal yang wajar
d) Bioneurologis
Beberapa berpendapat bahwa kerusaka pada sistem limbik, lobus frontal, lobus
temporal, dan ketidakseimbangan neurotransmitter ikut menyumbang terjadi
perilaku kekerasan
2. Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan
dengan (Yosep, 2009):
a. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti
dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal
dan sebagainya.
b. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.
c. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak
membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melalukan
kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
d. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuan
dirinya sebagai seorang yang dewasa.
e. Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan
alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa
frustasi.
f. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan
tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.

C. Manifestasi Klinis
1. Muka merah dan tegang
2. Mata melotot atau pandangan tajam
3. Tangan mengepal
4. Rahang mengatup
5. Wajah memerah dan tegang
6. Postur tubuh kaku
7. Pandangan tajam
8. Mengatupkan rahang dengan kuat
9. Mengepalkan tangan
10. Jalan mondar-mandir
D. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaftif

Asertif Prustasi Pasif Agresif Amuk/


perilaku kekerasan

E. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan
1. Farmakologi:
a) Obat anti psikosis:Penotizin
b) Obat anti depresi:Amitripilin
c) Obat anti ansietas:Diasepam,Bromozepam,Clobozam
d) Obat anti insomnia:Phneobarbital
2. Non-Farmakologi:
a) Terapi Keluarga:Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
b) Terapi Kelompok:Berfokus pada dukungan dan perkembangan,
keterampilan sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah sebagian orang
merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang lain.
c) Terapi Musik:Dengan music klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran diri.

F. Pohon Masalah

Resiko Menciderai Diri Sendiri,Orang


Lain dan Lingkungan

Perilaku Kekerasan

Gangguan Konsep Diri:Harga Diri Rendah


G. Proses Keperawatan
a) Pengkajian menurut Fitria (2014):
1. Data subjektif: Klien mengancam, klien mengumpat dengan kata-kata
kotor, klien mengatkan dendam dan jengkel, klien mengatakan ingin
berkelahi, klien menyalahkan dan ingin menuntut, klien meremehkan.
2. Data objektif: Mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang
mengatup, wajah memerah dan tegang, postur tubuh kaku, suara keras.
b) Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan
c) Rencana tindakan keperawatan : melaksanakan SP RPK

H. Strategi Pelaksanaan Tindakan


a. SP Klien : SP 1
a) Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b) Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
c) Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
d) Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
e) Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
f) Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik 1
g) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 2
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 2
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 5
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengotrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b. SP Keluarga : SP 1
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya perilaku
kekerasan
c) Menjelaskan cara merawat klien perilaku kekerasan
SP 2
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien perilaku kekerasan
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat klien perilaku kekerasan
SP 3
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning).
b) Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat A. Budi, Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.


Jakarta: EGC.

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) Untuk 7 Diagnosis
Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika.

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Jenny., dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial
dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai