Pengelolaan
Pelayanan
sediaan KESELAMATAN PASIEN
farmasi klinik
farmasi
Pengakajian Rekonsiliasi
Perencanaan Pengadaan Penerimaan Konseling
Resep Obat
Pemantauan
Penyimpanan Distribusi Visite
Terapi
KEBIJAKAN UMUM
PENGELOLAAN
OBAT PROGRAM
NO KEGIATAN FARMASI PROGRAM KETERANGAN
1 PERENCANAAN + + DESK
2 PENGADAAN + APBN/APBD
3 PENERIMAAN + + SPB
4 PENYIMPANAN + SESUAI STANDAR
5 PENDISTRIBUSIAN + + KOORDINASI
6 CAPOR + SO
PENYELENGGARAAN IMUNISASI NASIONAL
1. IMUNISASI PROGRAM
2. IMUNISASI PILIHAN
(1) (2) (3) (4) (8) = (3) x (4) (9) (10) = (8) - (9) (15) = (10 / 100) (16) (17) = (15) - (16)
IMUNISASI
1 Vaksin Hepatitis B #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Vaksin BCG #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
3 Vaksin Polio (bOPV) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Vaksin DPT-HB-Hib (Bayi) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 Vaksin DPT-HB-Hib (Baduta) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
6 Vaksin Polio (IPV) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7 Vaksin MR (Bayi) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Vaksin MR (Baduta) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
9 Vaksin PCV #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Vaksin JE #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
11 Vaksin DT (Kelas1) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
12 Vaksin MR (Kelas I) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
13 Vaksin Td ( Kelas 2 ) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
14 Vaksin Td ( Kelas 5) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
15 Vaksin HPV #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
16 Vaksin Td (WUS) #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
TOTAL
Mekanisme Permintaan Vaksin
Kementerian
Kesehatan
Dinkes Kab/Kota
Puskesmas
Dikerjakan Sendiri
Kel. Masyarakat
Dikerjakan Sendiri
Jasa
Pelelangan
e- Tendering
Penyedia e- Purchasing
Non Lelang
Penunjukan Langsung
Pengadaan Langsung
Kelengkapan
Kualitas Vaksin Jumlah dan Jenis
Administrasi
1. TEKNIK PENYIMPANAN
2. SUHU PENYIMPANAN
3. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG
1. SIFAT VAKSIN
2. JARAK PENYIMPANAN
Jangan menyimpan
vaksin di pintu
1. JENIS VAKSIN
2. PENCATATAN SUHU
Penyimpanan pelarut
vaksin pada suhu 2°C s.d.
8°C atau pada suhu ruang
terhindar dari sinar
matahari langsung. Sehari
sebelum digunakan,
pelarut disimpan pada
suhu 2°C s.d. 8°C.
SARANA ALAT
ALAT PEMBAWA ALAT PEMANTAU
PENYIMPAN MEMPERTAHANKAN
VAKSIN SUHU SUHU
VAKSIN
Ø Vaccine Refrigerator adalah tempat menyimpan vaksin pada suhu yang ditentukan yaitu antara 2cC
sd 8oC
Ø Vaccine Freezer adalah tempat menyimpan vaksin pada suhu yang ditentukan yaitu antara -15oC
s/d -25oC
Ø Vaccine refrigerator dan freezer harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Performance Quality and Safety (PQS) dari WHO.
Ø Berdasarkan bentuk bukaannya, vaccine refrigerator/freezer dibagi menjadi buka atas dan buka
depan.
Ø Berdasarkan sistem pendinginannya, refrigerator dibagi dua yaitu sistem kompresi dan absorbsi
Peralatan yang ditempatkan dalam sarana Peralatan yang ditempatkan dalam sarana penyimpanan vaksin
yang dapat menyimpan data suhu selama 30 hari dengan
penyimpanan vaksin yang dapat
interval pencatatan yang disesuaikan (misal setiap 7 menit).
menampilkan suhu pada saat pengamatan.
Peralatan yang ditempatkan dalam sarana Alat pemantau paparan suhu panas yang digunakan dalam
penyimpanan vaksin yang dapat menampilkan program imunisai adalah VVM (Vaccine Vial Monitor). VVM
indikator tertentu jika vaksin terpapar suhu biasanya tercantum dalam label kemasan vaksin. VVM memiliki
beku. beberapa manfaat antara lain memberikan peringatan kepada
petugas kapan harus menolak atau tidak menggunakan vaksin,
memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai dingin, dan
memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih dahulu
didistribusikan/digunakan.
• SISTEM PENDISTRIBUSIAN
• SARANA PENDISTRIBUSIAN
Kementerian
Kesehatan
Dinkes Provinsi
Vaccine Carrier
• SISTEM PENCATATAN
• MEKANISME PELAPORAN