Anda di halaman 1dari 46

ONLINE TRAINING

Modul Diklat Daring Papua & Papua Barat:

TIK dalam Rencana Pembelajaran

Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN)


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL DIKLAT DARING PAPUA DAN PAPUA BARAT

Judul:

TIK dalam Rencana Pembelajaran

Sasaran:

Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas

Penulis Pengkaji

Rica Yanuarti, M.Pd Dra. Afidah Indranurwati, M.Pd

Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
JAKARTA
2020
Serial Modul Diklat Daring Papua & Papua Barat

TIK DALAM RENCANA PEMBELAJARAN

Penyusun:
Rica Yanuarti, M.Pd

Pusat Data dan Teknologi Informasi


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
JAKARTA
2020
Daftar Isi

Daftar Isi ....................................................................................................... i


Kata Pengantar ...............................................................................................ii
Pengantar Modul ............................................................................................. 1
Tujuan Modul............................................................................................... 4
Kegiatan Belajar ........................................................................................... 4
Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................ 5
Kegiatan Belajar 1: Mengintegrasikan TIK dalam Rencana Pembelajaran ....................... 7
Pengantar KB 1 ............................................................................................ 7
Tujuan Belajar ............................................................................................. 8
Materi ........................................................................................................ 8
Refleksi Belajar .......................................................................................... 16
Kegiatan Belajar 2: Menyusun Rencana Pembelajaran Terintegrasi TIK ....................... 17
Pengantar KB 2 .......................................................................................... 17
Tujuan Belajar ........................................................................................... 18
Materi ...................................................................................................... 18
Refleksi Belajar .......................................................................................... 36
Daftar Pustaka .............................................................................................. 37
Tes Akhir Modul ............................................................................................ 38
Soal ......................................................................................................... 38
Kunci Jawaban ........................................................................................... 40

i
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia -
Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat menyelengarakan
Program Diklat Daring untuk Guru di Papua dan Papua Barat pada tahun 2020, secara
daring. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal
penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
guna mendukung terciptanya model pembelajaran inovatif sesuai dengan tuntutan
kompetensi SDM abad 21 dan revolusi industri 4.0. Hal ini sejalan dengan harapan besar
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang siap menyongsong
revolusi industri 4.0.

Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan


kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pembekalan guru akan literasi TIK akan
meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan kemenarikan proses pembelajaran. Oleh
karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk
memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi
pelajaran di sekolah.

Program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di daerah timur Indonesia
merupakan upaya pemerataan pembangunan nasional. Kualitas SDM serta kesetaraan
akses terhadap pendidikan dan pembelajaran menjadi fokus diklat. Pendayagunaan TIK
dalam pembelajaran dapat memacu para guru dalam menghasilkan karya-karya
terbaiknya. Pusdatin Kemendikbud terus berupaya mengakselerasi inovasi -inovasi
teknologi pembelajaran yang lebih efektif untuk diestafetkan kepada guru-guru.
Sehingga, kualitas guru-guru Indonesia (di Papua dan Papua Barat khususnya) akan terus
meningkat dan pada akhirnya mutu peserta didik menjadi lebih berdaya saing.

Pengembangan kompetensi TIK guru Papua dan Papua Barat menitikberatkan pada
kompetensi ranah literasi, pengembangan, dan implementasi. Pemilihan materi diklat
pun disesuaikan dengan tujuan pencapaian kompetensi tersebut. Penyesuaian juga
dilakukan pada unsur metode dan sarana diklat, yakni tidak melakukan pembelajaran
tatap muka secara konvensional. Pelaksanaan diklat secara daring dan jarak jauh
menjadi pilihan yang bertanggungjawab mengingat kondisi pandemi yang masih
berlangsung.

ii
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya Program Diklat Daring untuk Guru Papua dan Papua Barat. Semoga
guru-guru di Indonesia terus terpacu untuk menjadi guru modern yang mengikuti
tuntutan di era teknologi ini.

Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi


Informasi Pendidikan & Kebudayaan,

M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si.


NIP.198009132006041001

iii
Pengantar Modul

Halo Saudara!

Selamat datang dalam Program Diklat Daring untuk Guru Papua dan Papua Barat.
Salah satu mata diklat yang perlu dipelajari adalah TIK dalam Rencana Pembelajaran.
Saudara akan melaksanakan diklat ini secara daring, dengan rincian materi sebagai
beriku

No Materi
1 Mengintegrasikan TIK dengan Rencana Pembelajaran
2 Menyusun Rencana Pembelajaran Terintegrasi TIK
3 Tes Akhir Modul
4 Tugas Mandiri

Saudara tentu sudah tidak asing lagi dengan pernyataan bahwa guru zaman sekarang
tidak hanya berdiri di depan kelas untuk menjelaskan materi pelajaran. Guru adalah
manajer, fasilitator, sekaligus pendidik bagi peserta didik. Artinya, ada beragam
kemampuan yang guru perlukan untuk memberi layanan pembelajaran kepada
peserta didik. Setiap langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran harus
memiliki tujuan mendidik dan membelajarkan. Langkah-langkah pembelajaran
dimulai dari persiapan, saat implementasi pembelajaran, hingga evaluasi . Setiap
langkah memiliki karakteristik dan keterkaitan dengan komponen lainnya.

Sebelum Saudara masuk kelas dan melakukan pembelajaran, hal apa yang selalu
Saudara persiapkan? Apakah ini jawabannya:

• materi ajar
persiapan • cara penyampaian
guru • persiapan diri
sebelum • jadwal
mengajar • aktivitas belajar
• lainnya

1
Apakah masih ada lagi yang perlu Saudara persiapkan? Kemampuan utama yang
diperlukan ketika mengajar adalah:
- penguasaan substansi/materi (konten pelajaran)
- kompetensi pedagogis (mengelola siswa, metode mengajar, dll)
- kemampuan teknologis (penggunaan media,terampil TIK, dll)

Satu hal yang tidak kalah penting dalam merencanakan pembelajaran adalah
menuangkannya dalam bentuk dokumen rencana pembelajaran, atau yang bias akita
kenal dengan nama:

ATAU

Lesson plan atau rencana pembelajaran bukan hanya dokumen yang guru susun untuk
pemenuhan administrasi mengajar. Pembelajaran adalah proses berkelanjutan,
bukan hanya guru menyampaikan materi yang sesuai dengan tujuan kognitif yang
disusun.

Mengapa membuat dokumen rencana pembelajaran itu penting? Berikut alasan yang
disadur dari TEFL & TESOL Course (2017):

Membuat sekuens pelajaran Sebagai dokumen kerja


yang logis untuk siswa guru

Menjadi
Sebagai pedoman aktivitas
dokumentasi/rekaman hal-
belajar
hal yang diajarkan

Saudara dapat mempelajari pentingnya membuat rencana pembelajaran menurut


TEFL & TESOL Course dari tautan atau pemindaian kode QR berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=MD3VNkxC6AI

2
Membuat RPP sebelum memulai pembelajaran seringkali dianggap beban
administratif. Keharusan merencanakan pembelajaran bahkan tertuang dalam
peraturan Menteri. Tujuannya baik, namun acapkali dianggap rumit. Pada awal tahun
2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan arahan baru terkait RPP.
Guru diberikan kebebasan dan kemerdekaan untuk membuat RPP dalam format satu
lembar/halaman.

Tujuan utama arahan tersebut adalah untuk meringankan pekerjaan administratif


guru. Guru juga diajak untuk lebih kreatif mempersiapkan pembelajaran sehingga
pada saat implementasi pembelajaran, proses belajar menjadi lebih bermakna.

Aturan perubahan RPP tercantum dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 (press ctrl+click).

Sumber:

Unsur dalam RPP yang diminimalisir jumlah halamannya sebenarnya masih sama. RPP
harus dapat mengakomodir strategi dan rencana aktivitas belajar yang akan
dilakukan. Pendayagunaan teknologi pembelajaran (termasuk TIK) diperlukan sejak
tahap perencanaan pembelajaran. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan TIK
dalam belajar nanti tidak sekadar memasukkan unsur peralatan teknologi dalam
belajar, misalnya menggunakan komputer untuk mengetik laporan.

Integrasi TIK dalam RPP akan berkaitan dengan tujuan belajar yang hendak dicapai;
ketersediaan sarana TIK, kemampuan guru dan siswa dalam memanfaatkan TIK,
hingga metode pembelajaran kooperatif/kolaboratif yang akan diterapkan. Kerangka
Kerja TIK untuk Guru (UNESCO, 2018) menyebutkan bahwa:

Integrasi TIK yang berhasil ke dalam lingkungan belajar akan bergantung pada
kemampuan guru untuk menyusun pembelajaran dengan cara baru, untuk
menggabungkan teknologi secara tepat dengan pedagogi, mengembangkan ruang
kelas yang aktif secara sosial, dan mendorong interaksi kooperatif dan pembelajaran
kolaboratif serta kerja kelompok.

3
Jadi, bagaimana menyusun rencana pembelajaran dengan keterlibatan
pendayagunaan TIK di dalamnya? Hal-hal apa saja yang akan mempengaruhi
penyusunan RPP terintegrasi TIK? Dan bagaimana mempersiapkan pembelajaran
kolaboratif dan inovatif supaya lebih efektif?

Ayo kita pelajari modul ini dengan seksama.

Tujuan Modul
Pembelajaran dalam diklat ini secara umum bertujuan untuk memberikan wawasan
mengenai TIK dalam Rencana Pembelajaran. Sedangkan tujuan khusus diklat adalah,
dengan baik dan benar peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan definisi rencana pembelajaran
2. Mengidentifikasi kebutuhan TIK dalam pembelajaran
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan pembelajaran
4. Menjelaskan integrasi TIK dalam rencana pembelajaran
5. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam RPP
6. Menganalisis perencanaan model pembelajaran inovatif
7. Merancang RPP terintegrasi TIK dengan model pembelajaran inovatif

Kegiatan Belajar
Modul Pemanfaatan Konferensi Video terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar dan 1 (satu)
tes akhir modul. Pembelajaran diklat dilakukan secara daring dengan metode
mempelajari materi secara mandiri dan refleksi pembelajaran. Silabus dalam setiap
kegiatan belajar adalah sebagai berikut:

Materi Kegiatan Tujuan Sub Materi Refleksi


Belajar (KB) Pembelajaran

KB 1 – 1. Menjelaskan 1. Definisi Rencana Refleksi mengenai


Mengintegrasikan definisi Pembelajaran kesesuaian tujuan
TIK dalam rencana 2. Identifikasi pembelajaran
Rencana pembelajaran Kebutuhan TIK dengan kondisi riil,
Pembelajaran 2. Menjelaskan dalam karakteristik, dll
faktor-faktor Pembelajaran sehingga menjadi

4
yang 3. Faktor-Faktor rencana dan
mempengaruhi Perencanaan strategi.
perencanaan Pembelajaran
pembelajaran 4. Integrasi TIK
3. Mengidentifika dalam Rencana
si kebutuhan Pembelajaran
TIK dalam
pembelajaran
4. Menjelaskan
integrasi TIK
dalam rencana
pembelajaran
KB 2 – Menyusun 1. Mengidentifika 1. Unsur/Komponen Refleksi mengenai
Rencana si unsur-unsur Rencana hal-hal penting
Pembelajaran dalam RPP Pembelajaran dalam
Terintegrasi TIK 2. Menganalisis 2. Perencanaan perencanaan
perencanaan Model pembelajaran,
model Pembelajaran memperkuat
pembelajaran Inovatif gagasan dan
inovatif 3. RPP Terintegrasi menuangkannya
3. Merancang RPP TIK dalam dokumen
terintegrasi RPP
TIK dengan
model
pembelajaran
inovatif
Tes Akhir Modul Soal Pilihan Ganda

Petunjuk Penggunaan Modul


1. Pelajari tujuan setiap kegiatan belajar dan kerjakan tugas yang tersedia.
2. Pelajari materi yang tersedia pada setiap kegiatan belajar dan kerjakan tugas
sesuai petunjuk tutor.

5
3. Kerjakan tugas/latihan untuk mengukur pengetahuan yang sudah Saudara
pelajari.
4. Gunakan forum diskusi untuk berkomunikasi dengan peserta lain ketika
mengalami kendala dalam penyelesaian tugas.

Selamat belajar!

6
Kegiatan Belajar 1: Mengintegrasikan TIK dalam Rencana
Pembelajaran

Pengantar KB 1

Halo Saudara!
Selamat bergabung dalam modul TIK dalam Rencana Pembelajaran, yang merupakan
bagian dari seri Diklat Daring Pemanfaatan TIK Untuk Guru Papua dan Papua Barat.
Perencanaan pelajaran adalah inti dari menjadi guru yang efektif. Ini adalah proses
kreatif yang memungkinkan kita untuk menyintesis pemahaman kita tentang
penguasaan substansi dan pedagogi dengan pengetahuan kita tentang peserta didik,
kurikulum, dan konteks pengajaran. Merencanakan pembelajaran adalah saat ketika
kita membayangkan pembelajaran yang kita inginkan terjadi dan menganalisis
bagaimana semua bagian dari pengalaman belajar harus sesuai untuk membuat visi
itu menjadi kenyataan di kelas.

Ada sejumlah manfaat menulis rencana pelajaran. Pertama, perencanaan


pembelajaran menghasilkan pelajaran yang lebih terpadu. Perencanaan memberi
para guru kesempatan untuk dengan sengaja memikirkan pilihan tujuan pelajaran
mereka, jenis kegiatan yang akan memenuhi tujuan tersebut, urutan kegiatan
tersebut, bahan yang dibutuhkan, berapa lama setiap kegiatan mungkin berlangsung,
dan bagaimana siswa harus dikelompokkan. Guru dapat merefleksikan hubungan
antara satu kegiatan dan kegiatan berikutnya, hubungan antara pelajaran saat ini
dan pelajaran yang lalu atau yang akan datang, dan korelasi antara kegiatan
pembelajaran dan praktik penilaian. Karena guru telah mempertimbangkan

7
hubungan ini dan sekarang dapat membuat hubungan tersebut eksplisit kepada
peserta didik, pelajaran akan lebih bermakna bagi mereka.

Salah satu hal tersulit yang dihadapi guru adalah kemampuan merencanakan kegiatan
belajar yang mengembangkan kemampuan TIK siswa. Cara paling efektif untuk
mengembangkan kemampuan TIK siswa adalah dengan menyediakan kegiatan yang
bermakna, tertanam dalam konteks yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Misalnya, "daripada mengajari anak-anak cara menggunakan database, pengetahuan
tentang prinsip dan proses database serta keterampilan yang diperlukan untuk
memasukkan dan memanipulasi data, lebih baik diajarkan melalui penggunaan
database untuk membantu anak-anak mempelajari sesuatu yang bermanfaat tentang
suatu subjek". Metode dan aktivitasi dengan unsur TIK ini perlu dituangkan dalam
rencana pembelajaran.

Tujuan Belajar
Setelah mempelajari materi Mengintegrasikan TIK dalam Rencana Pembelajaran,
Saudara sebagai peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan definisi rencana pembelajaran
2. Mengidentifikasi kebutuhan TIK dalam pembelajaran
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan pembelajaran
4. Menjelaskan integrasi TIK dalam rencana pembelajaran

Materi
Definisi Rencana Pembelajaran

Ada cukup banyak model acuan dalam pengembangan desain pembelajaran


(instructional design). Misalnya: model ADDIE, ASSURE, Dick and Carey, Seels and
Glasgow, atau Smith and Ragan. Salah satu kesamaan dari beragam model desain
pembelajaran tersebut adalah pentingnya proses perencanaan pembelajaran.

Perencanaan penting dalam pengajaran karena memastikan kemajuan


pembelajaran dalam pembelajaran mata pelajaran dan juga dalam kemampuan
umum kurikulum. Melalui perencanaan, Saudara dapat mengelola kebosanan siswa
dengan lebih baik di kelas yang mengarah pada masalah perilaku dan diperlukan lebih

8
banyak strategi pengelolaan kelas. Perencanaan memastikan bahwa semua siswa
belajar dari kurikulum dan bahwa konten dari area pembelajaran utama
dipertimbangkan.

Pengertian perencanaan pembelajaran adalah:

perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan secara rasional


tentang tujuan pembelajaran tertentu dengan memanfaatkan segala potensi dan
sumber belajar yang ada. (Sanjaya, 2016)
perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan metode
pembelajaran manakah yang lebih baik dipakai guna memperoleh perubahan yang
diinginkan pada pengetahuan dantingkah laku serta keterampilan peserta didik
dengan materi dan karakteristik peserta didik tertentu. (Soekamto, 1993)
perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan
menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan
pembelajaran umum tercapai. (Gentry, 1994)

Dari pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa rencana pembelajaran adalah
sebuah pendekatan sistematis dan terarah. Beberapa karakteristik rencana
pembelajaran adalah:

hasil dari proses berpikir, tidak asal-asalan: mempertimbangkan segala aspek yang
mempengaruhi, mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia dan dapat mendukung
keberhasilan proses pembelajaran.

fokus pada ketercapaian tujuan belajar

berfungsi sebagai pedoman: berisi rangkaian kegiatan belajar

Guru tidak mengajar berdasarkan insting atau perasaan, tetapi pada pengetahuan
dan prinsip yang tepat dalam mengajar. Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki
oleh guru adalah bagaimana membuat lesson plan atau lesson planning dengan baik.
Dengan kata lain kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
merupakan salah satu bukti keprofesionalan seorang guru.

RPP penting dibuat oleh guru sebagai kerangka pembelajaran atau gambaran
kompetensi apa yang harus dimiliki oleh siswanya, materi apa saja yang akan
9
diajarkan, kapan, dan bagaimana mengajarkannya. Selain itu, RPP juga da pat
membantu guru dikelas mengingatkan aktifitas selanjutnya yang akan dilakukan, dan
siswa akan merasa lebih percaya diri karena mereka tahu guru sebelum mengajar
melakukan persiapan sehingga mereka akan lebih memberikan respon positif kepada
guru.

Beberapa konsep dasar yang harus diperhatikan dalam mendesain rencana


pelaksanaan pembelajaran, yaitu:
1. guru harus yakin bahwa RPP tersebut dapat membantu mencapai tujuan
pembelajaran
2. kegiatan pembelajaran yang dirancang harus bervariasi
3. guru harus siap bahkan ketika harus mengubah rencana dalam RPP selama proses
pembelajaran berlangsung.

Untuk lebih memahami makna penting rencana pembelajaran, Saudara bisa


membaca artikel pada tautan ataupun kode QR berikut:

https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/08/14550121/rpp-1-
halaman-bisakah-hadirkan-merdeka-belajar-bisa-ini-
caranya?page=all

https://siedoo.com/berita-28562-rpp-satu-lembar-diharapkan-
guru-fleksibel-mengajar/

Faktor Pengaruh dalam Rencana Pembelajaran

Di dalam rencana pembelajaran (RPP ataupun lesson plan) fokus utama adalah
aktivitas belajar yang sifatnya bermakna dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Aktivitas belajar adalah interaksi antara peserta didik dengan orang lain (siswa lain,
guru, masyarakat, dll), lingkungan, sarana, dan sumber daya lainnya. Empat
komponen dalam aktivitas belajar yang perlu diperhatikan dalam merencanakan
pembelajaran adalah:

1. Pebelajar; meliputi identitas, karakteristik, kebutuhan, motivasi, kompetensi,


hingga peranan yang diharapkan dari pebelajar/peserta didik

10
2. Lingkungan belajar; termasuk sarana-prasarana, peralatan, sumber daya, dan
layanan
3. Hasil belajar; mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap
4. Lainnya; yakni pihak lain yang menjadi pendukung, memediasi, memberikan
tantangan, tutorial, dan bimbingan.

Berikut ilustrasi mengenai perencanaan aktivitas belajar dalam sebuah lingkungan


belajar, dengan unsur pedagogi, teknologi, dan sistem penyampaian belajar:

Prinsip mengembangkan aktivitas belajar (Mota et.al, 2014)

Kemampuan apa saja yang perlu guru kuasai dalam merencanakan pembelajaran?
Ada tiga macam kemampuan utama, yaitu:

Kemampuan Kemampuan
Kemampuan Analitik
Pengembangan Pengukuran

• analisis substansi/ • memilih strategi • menetapkan tingkat


materi ajar belajar efektivitas, efisiensi,
• analisis tujuan • mengidentifikasi dan daya tarik
belajar kebutuhan rencana belajar
• analisis sumber • memilih pendekatan • memilih,
belajar belajar dan metode menetapkan,
• analisis masalah • menerapkan teknik mengembangkan
dan media instrumen
• analisis karakteristik
siswa • menetapkan alat • melakukan evaluasi,
evaluasi penilaian, asesmen

11
Sudahkah Saudara menguasai ragam kemampuan di atas? Baik sekali bila sudah, terus
optimalkan kemampuan Saudara.

8 komponen esensial dalam RPP yang efektif (sumber video:


https://www.youtube.com/watch?v=iE0Um3LeQUU)

Saudara juga bisa menambah wawasan dari artikel berikut:

https://www.solopos.com/lesson-plan-sebagai-rencana-pembelajaran-1045390

Apakah Saudara memiliki referensi lain? Silakan Saudara cari sumber-sumber materi
terkait lainnya, atau berdiskusi dengan teman diklat Saudara.

Merencanakan TIK dalam Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran atau penyusunan RPP dilakukan agar pembelajaran


memiliki standar proses yang relatif sama. Pendayagunaan TIK diperlukan untuk
meningkatkan proses, pencapaian tujuan, dan dukungan lainnya. Ada beberapa hal
yang perlu Saudara pertimbangkan dalam merencanakan TIK untuk proses
pembelajaran:

1. Tujuan pendidikan - apakah Saudara akan mengembangkan kemampuan TIK,


mendukung konteks mata pelajaran atau keduanya?
2. Apakah anak-anak akan dipantau sehingga Saudara dapat mengidentifikasi waktu
terbaik untuk melakukan intervensi guna mengembangkan kem ampuan mereka
dalam TIK?

12
3. Apakah anak-anak benar-benar akan menggunakan TIK sebagai alat untuk
belajar?
4. Sudahkah Saudara memasukkan peluang untuk menilai kemampuan mereka
dalam TIK di sepanjang jalan?
5. Bagaimana anak-anak akan bekerja? Secara kolaboratif atau kooperatif?

Keterlibatan
dan belajar

Persepsi dan
Nilai tambah
motivasi

Sudut
Struktur dan pandang Strategi
pemanfaatan
perilaku TIK dalam penggunaan
pembelajaran

Berikut penjelasannya:

• Struktur dan perilaku


Aktivitas belajar yang dirancang dengan mengintegrasikan TIK dibuat secara
terstruktur, sehingga akan mendorong perilaku peserta didik sesuai dengan
tujuan belajar. Tugas-tugas belajar harus dirancang secara terstruktur, instruksi
dan tujuannya jelas, ada pengecekan perkembangan tugas, ada sarana helpdesk
bila siswa mengalami kebingungan, peluang dan ruang interaksi siswa dengan
temannya maupun dengan guru menjadi lebih terbuka.
• Persepsi dan motivasi
Persepsi siswa membentuk motivasi mereka. Persepsi positif seorang siswa
tentang tugas belajar biasanya menghasilkan pembelajaran mandiri yang kuat
yang melampaui ruang kelas. Dengan memanfaatkan teknologi, maka rancanglah
aktivitas belajar dengan karakter berikut: tugas yang relevan; berikan umpan
balik; ciptakan lingkungan belajar kondusif; perhatikan kesiapan belajar siswa
dan akses siswa terhadap sumber daya dan sumber belajar.
13
• Keterlibatan dan belajar
Ketika siswa fokus pada suatu kegiatan yang diarahkan pada hasil belajar, maka
pembelajaran akan berlangsung dengan sendirinya. Mencari cara yang berbeda
untuk memicu dan mempertahankan keterlibatan siswa untuk menyelesaikan
tugas lebih sederhana dan lebih efektif daripada memperkenalkan berbagai
hukuman dan insentif.
TIK menawarkan beragam alat dan sumber daya untuk menciptakan peluang
belajar yang menarik dan berdasarkan pengalaman. Siswa dapat terlibat dalam
berbagai cara melalui strategi pengajaran dan pembelajaran yang berbeda,
seperti, pembelajaran berbasis inkuiri dan pengelompokan murid dalam berbagai
lingkungan belajar yang mendukung TIK. Aktivitas belajar yang direncanakan
harus berpusat kepada siswa.
• Nilai tambah
Untuk mewujudkan potensi penuh TIK untuk pembelajaran, perlu
dipertimbangkan bagaimana TIK memberikan nilai tambah pada proses
pembelajaran. Setelah mengidentifikasi topik dalam kurikulum, guru dapat
menyusun aktivitas dan tugas yang mengintegrasikan Keterampilan TIK Dasar
yang relevan.
• Strategi penggunaan
Untuk memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengakses dan
menggunakan komputer dalam pembelajaran mereka secara efisien, guru harus
mengembangkan aktivitas dan strategi kelas yang membantu siswa untuk fokus
dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dan meminimalkan gangguan.
Strategi penggunaan TIK dalam aktivitas pembelajaran misalnya: pembelajaran
individu, berpasangan, atau berkelompok.

Integrasi TIK dalam Rencana Pembelajaran

Mengintegrasikan TIK ke dalam pengajaran dan pembelajaran bukanlah konsep baru.


Mungkin sudah setua teknologi lain seperti radio atau televisi. Namun, dengan
pesatnya perkembangan teknologi yang sedang berkembang, seperti teknologi web,
integrasi TIK semakin menarik perhatian para pendidik. TIK pada dasarnya adalah
alat. Bisa berupa perangkat keras (seperti komputer, kamera digital), perangkat
lunak (seperti Excel, forum diskusi), atau keduanya. Dalam konteks pendidikan, ini
14
terutama mengacu pada berbagai sumber dan alat (perangkat lunak) yang disajikan
di komputer.

TIK tidak disediakan khusus untuk Pendidikan, juga bukan obat mujarab untuk
memecahkan semua masalah pendidikan. Namun, penelitian telah menunjukkan
bahwa penggunaan TIK dapat mendukung pendekatan pembelajaran baru dan
membuat metode pembelajaran yang sulit diterapkan seperti simulasi atau
pembelajaran kooperatif lebih layak.

Integrasi memiliki pengertian kelengkapan atau keutuhan, dan semua elemen


penting suatu sistem digabungkan dengan baik secara komprehensif. Dalam
pendidikan, hanya membagikan kepada siswa kumpulan situs web atau program CD-
ROM sudah tentu bukan integrasi TIK. Dalam pelajaran terintegrasi TIK yang disusun
dengan benar, TIK dan komponen pendidikan penting lainnya seperti konten dan
pedagogi dibentuk menjadi satu kesatuan.

Menyatukan kedua kata ini, integrasi TIK secara luas didefinisikan sebagai proses
menggunakan TIK apa pun (termasuk sumber informasi di web, program multimedia
dalam CD-ROM, objek pembelajaran, atau alat lain) untuk meningkatkan
pembelajaran siswa. Integrasi TIK lebih merupakan proses daripada produk. Faktor
utama yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran bukanlah ketersediaan
teknologi, tetapi desain pedagogis untuk penggunaan TIK secara efektif.

TIK diterapkan dalam satu pelajaran atau


lebih untuk membantu siswa memahami
konsep tertentu

TIK digunakan dalam topik atau tema


tertentu sebagai suplemen belajar siswa

TIK dieksplorasi untuk mendukung


keutuhan konten dan pengalaman belajar
seluruh pembelajaran

Cakupan area integrasi TIK (Wang & Woo, 2007)

Komputer harus dipasang ke dalam kurikulum, bukan kurikulum ke dalam komputer.


Oleh karena itu, integrasi TIK yang efektif harus fokus pada desain pedagogi dengan
menjustifikasi bagaimana teknologi digunakan sedemikian rupa dan uraikan
tujuannya. Integrasi TIK yang efektif ke dalam proses pembelajaran berpotensi untuk
15
melibatkan peserta didik. Misalnya, menggunakan multimedia untuk menyajikan
masalah otentik dan tidak terstruktur dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
memotivasi dan menantang siswa sehingga dapat mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah pada siswa.

TIK dapat mendukung berbagai jenis interaksi: pelajar-konten, pelajar-pelajar,


pelajar-guru, dan pelajar-antarmuka. Jenis interaksi ini membuat proses
pembelajaran lebih interaktif dan peserta didik lebih aktif dan terlibat.

Refleksi Belajar
Apakah Saudara telah mempelajari semua materi terkait yang dipaparkan? Bila
dianggap belum mencukupi, Saudara dapat mengakses dari berbagai macam sumber
yang relevan dan kredibel.

Sekarang lakukanlah refleksi terhadap materi yang telah Saudara pelajari pada KB 1.

• Apakah membuat perencanaan pembelajaran penting dilakukan oleh guru?


• Apa yang bisa terjadi apabila dokumen rencana pembelajaran tidak
dipersiapkan sebelum proses belajar dimulai?
• Kemampuan apa saja yang diperlukan guru untuk membuat rencana
pembelajaran yang efektif dan baik?
• Apakah Saudara telah menguasai kemampuan tersebut? Perlukah Saudara
meningkatkan kemampuan perencanaan?

16
Kegiatan Belajar 2: Menyusun Rencana Pembelajaran
Terintegrasi TIK

Pengantar KB 2

Halo Saudara.
Sekarang kita memasuki Kegiatan Belajar 2, yaitu tentang Menyusun Rencana
Pembelajaran Terintegrasi TIK. Tahun 2020 ini merupakan tahun yang istimewa
dengan berbagai tantangannya. Pandemi covid-19 memaksa dunia pendidikan untuk
melakukan transformasi. Karena faktor kesehatan dan keselamatan semua pihak
maka pembelajaran tatap muka dibatasi bahkan diganti dengan pembelajaran jarak
jauh dan virtual. Sebagai guru, tentu Saudara ikut beradaptasi dengan keadaan.
Perubahan sudut pandang pemberian layanan belajar pun terjadi. Dengan demikian
rencana pembelajaran pun harus disesuaikan. Sesuai dengan kondisi, pemanfaatan
TIK pun menjadi suatu keharusan, bukan waktunya mempelajari teknologi sebagai
obyek belajar.

Mengapa pembelajaran yang mengintegrasikan TIK penting? Tantangan pendidikan


abad 21, menurut PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-
based society) yang memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media ( ICT and media
literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3)
keterampilan memecahkan masalah (problem solving skills), (4) keterampilan
berkomunikasi efektif (effective communication skills); (5) keterampilan
bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills), dan (6) berpikir komputasional
(computational thinking). Semua karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB
tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau
17
alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan,
bukan tujuan itu sendiri.

Rencana pembelajaran dapat dijadikan sebagai kerangka kerja kepada guru dalam
menerapkan pengetahuan desain pembelajaran secara konkret. Acuannya adalah
model pembelajaran, integrasi teknologi, serta praktik dan pemahaman guru sehari-
hari”. Kontribusi TIK untuk rancangan pembelajaran dapat dijadikan sebagai
katalisator peningkatan proses metode pembelajaran tertentu. TIK disandingkan
dengan pedagogi yang sesuai untuk memberikan aktivitas dan pengalaman belajar
serta penyelesaian tugas-tugas pembelajaran peserta didik.

Tujuan Belajar
Setelah mempelajari materi Menyusun Rencana Pembelajaran Terintegrasi TIK,
Saudara yang mengikuti diklat dapat:
1. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam RPP
2. Menganalisis perencanaan model pembelajaran inovatif
3. Merancang RPP terintegrasi TIK dengan model pembelajaran inovatif

Materi
Unsur-Unsur Rencana Pembelajaran

18
Saudara sudah menyimak video di atas? Unsur atau elemen apa saja yang sebaiknya
ada di dalam rencana pembelajaran?

Disadur dari beberapa referensi, berikut adalah unsur-unsur yang dilakukan dalam
merencanakan pembelajaran:

analisis tujuan analisis


analisis sumber
dan karakter karakteristik
belajar & kendala
mapel siswa

penetapan
penetapan
penetapan tujuan strategi
strategi
& isi pelajaran pengorganisasian
isi penyampaian

penetapan
prosedur
strategi
pengukuran hasil
pengolahan
belajar belajar

Analisis Tujuan Dan Karakter Mapel

Tujuan pembelajaran sebaiknya mengandung tiga komponen utama yakni:


1. Perilaku (behavior): spesifikasi dari apa yang akan diamati dan diukur.
2. Standar: patokan atau tolok ukur dampak belajar.
3. Kondisi luar (external condition): perilaku yang diperoleh benar-benar
disebabkan oleh kegiatan belajar, dan bukan disebabkan oleh hal lain.

Tujuan pengajaran merupakan dasar atau tolok ukur untuk mengukur hasil
pengajaran. Karena itu, rumusan tujuan harus mengandung empat komponen.
Komponen yang keempat adalah deskripsi tentang cara mengukur perilaku siswa.
Deskripsi ini mungkin dalam bentuk perilaku yang dapat diamati/diukur secara
langsung atau tidak langsung. Misalnya, keterampilan menyepak bola adalah perilaku
yang dapat diamati/diukur secara langsung, sedangkan sikap siswa terhadap warga
dari suku bangsa lain adalah perilaku yang tak dapat diamati/diukur secara langsung.
Untuk mengukur kedua jenis perilaku ini diperlukan alat ukur yang berbeda.

19
Keterampilan menyepak bola dapat dinilai dengan menggunakan tes tindakan,
sedangkan sikap siswa diukur dengan skala sikap atau dengan kuesioner. Dengan
demikian, keempat komponen perumusan tujuan perilaku tadi perlu dilukiskan dalam
format, yang meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
1. Kondisi-kondisi eksternal yang perlu
2. Unjuk kerja yang diharapkan
3. Standar atau kriteria
4. Instrumen evaluasi.

Analisis Sumber Belajar & Kendala

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media
pembelajaran. Pertama, dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran
yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Pendekatan ini sudah tentu membutuhkan biaya untuk membelinya. Padahal, belum
tentu media itu cocok untuk digunakan sebagai bahan dan kegiatan belajar siswa.
Kedua, memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya
yang berkenaan dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.

Dewasa ini, pendekatan kedua ini banyak digunakan oleh guru-guru, yakni dengan
mempertimbangkan bahan pembelajaran yang akan disampaikan, serta kegiatan
belajar yang dilakukan oleh siswa. Kecocokan terhadap kedua hal ini menjadi dasar
pertimbangan apakah satu media dipilih atau tidak dipilih. Dalam hubungan ini
berlaku prinsip selection by rejection. Guru hanya memilih media pembelajaran yang
bermanfaat dan tidak memilih media yang tak terpakai. Di samping itu, segi
ekonomis dan hambatan-hambatan praktis yang mungkin dihadapi oleh siswa dan
guru juga menjadi dasar pertimbangan. Faktor lain adalah efektivitas komunikasi
dalam kaitannya dengan siswa serta bahan pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai.

Penggunaan media hendaknya tidak hanya di lihat atau dinilai dari segi kecanggihan,
tetapi yang lebih penting lagi dari segi fungsi dan peranannya untuk meningkatkan
mutu proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
yang perlu ada di dalam rencana pembelajaran, Pertimbangan apa saja yang Saudara
gunakan sebagai konsep untuk memilih media pembelajaran? Berikut sejumlah
20
pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dengan menggunakan
akronim kata ACTION, yaitu: Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization,
dan Novelty.

Access Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh peserta didik? Akses juga
menyangkut aspek kebijakan misalnya apakah peserta didik diizinkan untuk menggunakannya?

Cost Mahalnya media pembelajaran misalnya multimedia harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin
banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.

Technology Perlu kita perhatikan apakah teknologi dari suatu media tersedia dan mudah mengoperasikannya.

Interactivity Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah (interaktivitas).

Organization Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau lembaganya mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di
sekolah tersedia pusat sumber belajar?

Novelty Media yang lebih terkini biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.

Analisis Karakteristik Siswa

Agar dapat merencanakan pembelajaran dengan baik, kita sebagai guru hendaknya
memahami kondisi individu siswa, semangat/motivasi belajar, dan perbedaan
karakter siswa secara umum. Pada hakikatnya setiap indivi du adalah satu kesatuan
yang utuh dan sekaligus unik, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari aspek horizontal dan vertikal. Perbedaan individu yang
bersifat horizontal menyangkut aspek psikologis yang berkaitan dengan tingkat
kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, dan sebagainya. Perbedaan vertikal
adalah perbedaan invidu dari aspek fisiologis yang meliputi bentuk badan, tinggi,
berat, kekuatan, kesehatan, dan sebagainya. Masing-masing aspek individu tersebut
besar pengeruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar.

Perbedaan individual disebabkan oleh dua faktor, yaitu keturunan atau bawaan
kelahiran, dan faktor pengaruh lingkungan. Kedua faktor ini memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Bisa jadi salah satu faktor ada yang
lebih dominan. Namun, kedua faktor tersebut masing-masing berpengaruh, sehingga
tidak ada dua individu yang sama. Perbedaan individual tersebut terdiri dari berbagai
jenis dan aspek diri yang masing-masing individu mempunyai ciri-ciri atau
karakteristik tertentu.

21
Penetapan Tujuan & Isi Pelajaran

Kunci untuk menetapkan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran,
dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak
dicapai, dikembangkan, dan diapresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang ada
dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pembelajaran yang
diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa, dan kita
sebagai guru harus mampu memilih dan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran
yang bermakna dan terukur.

Tujuan adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.
Di dalamnya terkandung target pembelajaran dan dasar penyediaan pengalaman
belajar. Untuk merumuskan tujuan pembelajaran kita harus mengambil suatu
rumusan tujuan dan menentukan perilaku siswa yang secara spesifik mengacu pada
tujuan tersebut. Perilaku yang spesifik harus dapat diamati oleh guru m elalui
perilaku yang ditunjukkan siswa, misalnya membaca lisan, menulis karangan. Untuk
mengoperasionalkan tujuan, suatu perilaku harus didefinisikan di mana guru dapat
mengamati dan menentukan kemajuan siswa sehubungan dengan tujuan tersebut.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Menyediakan situasi/kondisi untuk belajar, misalnya dalam situasi bermain
peran.
2. Mendefinisikan perilaku siswa dalam bentuk yang dapat diukur dan dapat
diamati.
3. Menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya siswa dapat
mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung utama di
pulau Jawa.

Penetapan Strategi Pengorganisasian Isi

Blough dan Schwarts menyarankan dalam seleksi konsep esensial yaitu isi (content)
yang meliputi fakta, konsep, prinsip dan metode, menyatu dalam satu pertimbangan
(tujuan) seleksi. Seleksi konsep dari materi pembelajaran dapat dilakukan atas dasar
tujuan yang ditentukan, latar belakang dan perkembangan siswa, lingkungan global
dan lokal, tren atau kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan, isi dari
berbagai disiplin ilmu, dan keseluruhan program sekolah. Untuk mendapatkan ini
22
dapat dilakukan dengan cara mengaitkan isi materi dalam satu pokok bahasan atau
materi pelajaran. Apabila materi atau isi-isi bidang studi itu terkait, maka akan
terlihat kebermaknaannya yang menyebabkan siswa memiliki retensi yang lebih baik
dan lebih lama terhadap apa yang dipelajari.

Kebermaknaan dapat dilakukan dengan membuat sequencing. Sequencing menaruh


perhatian pada penataan urutan dalam penyampaian isi -isi atau topik-topik yang
dipelajari. Sequencing ini penting karena akan menunjukkan urutan-urutan yang
perlu diikuti dalam mempelajari isi-isi suatu bidang studi, karena pada dasarnya
semua isi bidang studi mempunyai prasyarat belajar. Apabila tidak ada kaitan bab-
per-bab, maka siswa cenderung hanya memberi perhatian pada isi setiap bab secara
terpisah, sehingga mudah sekali terjadi interferensi dalam ingatan mereka. Dapat
juga dilakukan dengan synthesizing, yaitu suatu cara yang menaruh perhatian pada
pembuatan struktur yang dapat menunjukkan keterkaitan isi-isi tersebut. Pada
prinsipnya strategi pembelajaran konstruktivisme dilakukan dengan menyajikan isi
yang menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan
dari keseluruhan ke bagian.

Salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan
dari keseluruhan ke bagian tesebut dapat digunakan dengan peta konsep. Peta
konsep adalah suatu konsep yang disajikan berupa kaiatan-kaitan yang bermakna
antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi. Konsep-konsep tersebut dikait-
kaitkan dengan kata-kata tertentu sehingga mengandung pengertian yang bermakna.
Misalnya, konsep tumbuhan dan organisme, proposisinya adalah itu, sehingga
kaitannya menjadi: tumbuhan itu organisme. Konsep organisme dan energinya
proposisinya adalah membutuhkan, kaitannya menjadi: organisme membutuhkan
energi.

Penetapan Strategi Penyampaian

Para pakar teori belajar mengembangkan strategi pembelajaran berdasarkan


pandangannya masing-masing. Paling tidak ada empat strategi pembelajaran yang
perlu diketahui oleh guru/calon guru. Keempatnya ialah pembelajaran penerimaan,
pembelajaran penemuan, pembelajaran penguasaan, dan pembelajaran terpadu.

23
Reception Learning Discovery Learning

Learning Strategy

Mastery Learning Unit Learning

Pembelajaran penerimaan (reception learning)


Pendukung utama pendekatan ini adalah Ausubel. Pendekatan ini dapat disebut
dengan proses informasi. Langkah-langkahnya, sebagai berikut:
1. Penerimaan terhadap prinsip-prinsip umum, aturan-aturan, serta ilustrasi
khusus.
2. Pemahaman terhadap prisip umum. Pengujian dilakukan dengan tes yang
menuntut pernyataan ulang mengenai prinsip-prinsip dan contoh-contoh yang
telah diberikan.
3. Partikularisasi, yaitu penerapan prinsip umum ke dalam situasi/keadaan
tertentu.
4. Tindakan, yakni gerakan dari suasana kognitif dan proses simbol ke suasana
perbuatan/tindakan.

Pembelajaran penemuan (discovery learning)


Pendukung utama pendekatan ini adalah Piaget dan Bruner, penganut psikologi
kognitif dan humanistik. Belajar penemuan dapat juga disebut ”Proses Pengalaman”.
Langkah-langkah proses belajar pengalaman adalah sebagai beri kut:
1. Tindakan dalam instansi tertentu. Siswa melakukan tindakan dan mengamati
pengaruh-pengaruhnya. Pengaruh-pengaruh tersebut mungkin sebagai ganjaran
atau hukuman (operant conditioning), atau mungkin memberikan keterangan
mengenai hubungan sebab akibat.
2. Pemahaman kasus tertentu. Jika keadaan yang sama muncul kembali, maka siswa
dapat mengantisipasi pengaruh yang bakal terjadi, dan konsekuensi -konsekuensi
yang akan terasakan.
3. Generalisasi. Siswa membuat kesimpulan atas prinsip-prinsip umum berdasarkan
pemahaman terhadap instansi tersebut.
4. Tindakan dalam suasana baru. Siswa menerapkan prinsip dan mengantisipasi
pengaruhnya.

24
Pembelajaran penguasaan (mastery learning)
Pendukung utama pendekatan ini adalah Carrol, yang memadukan teori
behavioristik. Belajar tuntas adalah strategi pembelajaran yang diindividualisasikan
dengan mengguanakan pendekatan kelompok (group-based approach). Pendekatan
ini memungkinkan para siswa belajar bersama-sama dengan memperhatikan bakat
dan ketekunan mereka, pemberian waktu yang cukup, dan bantuan bagi yang
mengalami kesulitan. Langkah-langkah umum yang harus di tempuh adalah sebagai
berikut:
1. Mengajarkan satuan pelajaran pertama dengan menggunakan metode kelompok
2. Memberikan tes diagnostik untuk memeriksa kemajuan belajar siswa setelah
disampaikan satuan pelajaran tersebut. Hasil tes ini menunjukkan siswa yang
telah memenuhi kriteria dan yang belum.
3. Siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan
diperkenankan menempuh pengajaran berikutnya, sedangkan bagi yang belum
diberikan kegiatan perbaikan.
4. Melakukan pemeriksaan akhir untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai
siswa dalam jangka waktu tertentu.

Pembelajaran terpadu (unit learning)


Pendekatan ini pada mulanya disebut metode proyek yang dikembangkan oleh
Dewey. Orang pertama yang menggunakan istilah unit adalah Morrison. Pembelajaran
terpadu (atau pengajaran unit) berpangkal pada teori psikologi Gestalt.
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari
suatu masalah atau proyek, yang dipelajari/dipecahkan oleh siswa secara
individu/kelompok dengan metode yang bervariasi, dengan bimbingan guru guna
mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi. Langkah-langkah umum
pengembangan program unit adalah sebagai berikut:
1. Menyusun sumber unit yang bertitik tolak dari topik atau masalah tertentu.
2. Menyusun unit pembelajaran, sebagai bagaian dari sumber unit yang dirancang
dengan pola tertentu.
3. Menyusun unit lesson dalam rangka melaksanakan unit pengajaran yang telah
dikembangkan.
4. Menyusun satuan pelajaran, yang akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar harian.

25
Penetapan Strategi Pengolahan Belajar

Mengelola kelas merupakan fungsi guru sebagai manajer, karena pada prinsipnya
pembelajaran merupakan manajemen kelas. Manajemen artinya penyelenggaraan
atau pengurusan supaya yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan
efesien. Sementara itu, manajer adalah pengorganisasi atau pengelola.
Pembelajaran di dalam kelas ada dua macam kegitan pokok yang harus dilakukan
guru secara bersama-sama, yaitu pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Pengelolaan pembelajaran atau mengajar adalah menggerakkan siswa untuk
mencapai tujuan instruksional. Untuk mencapai tujuan instruksional tersebut
diperlukan desain instruksional, dari pembuatan perencanaan, penyajian materi,
hingga penilaian. Sedangkan pengelolaan kelas adalah menciptakan dan
mempertahankan kondisi agar kegiatan mengajar dapat berlangsung efektif dan
efesien.

Pengelolaan kelas tidak langsung mencapai tujuan pembelajaran seperti halnya


pengelolaan pembelajaran, tetapi membuat kondisi supaya pengelolaan
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran
tercapai. Dengan demikian, kegiatan pengelolaan kelas tidak hanya di lakukan pada
permulaan pembelajaran, tetapi juga dapat di tengah-tengah dan di akhir
pembelajaran. Hal itu tergantung sekali dari dari permasalahan yang muncul.

Prosedur Pengukuran Hasil Belajar

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran diperlukan pengukuran


hasil pembelajaran. Untuk dapat melakukan hal itu dengan baik, kita harus
memahami beberapa hal yang terkait dengan bagaimana pengukuran hasil
pembelajaran tersebut dilakukan. Penilaian meliputi semua aspek batas belajar.
Menurut Schwartz dkk., penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat
dan penentuan arti atau faidah suatu pengalaman. Yang dimaksud dengan
pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan, atau
sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Pengalaman tersebut tanpak pada perubahan

26
tingkah laku atau pola keperibadian siswa. Penilaian adalah suatu upaya untuk
memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan atau tujuan belajar.

Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara


sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem
pembelajaran, yang mencakup: (1) komponen input, yakni perilaku awal siswa, (2)
komponen input instrumental, yakni kemampuan profesional guru/tenaga
kependidikan, (3) komponen kurikulum (program studi, metode, media), (4)
komponen administratif (alat, waktu, dana), (5) komponen proses, yaitu prosedur
pelaksanaan pembelajaran, serta (6) komponen output, yakni hasil pembelajaran
yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini perhatian hanya
ditujukan pada evaluasi terhadap komponen proses dalam kaitannya dengan
komponen input instrumental.

Perencanaan Model Pembelajaran Inovatif

Ada banyak model pembelajaran inovatif dengan pengintegrasian TIK dalam


implementasinya.

Berikut beberapa model pembelajaran beserta contoh RPP yang dibuat oleh guru
untuk pembelajaran dari rumah karena kondisi pandemi. Panduan pembelajaran
dengan beberapa model inovatif ditulis oleh tim Pusdatin Kem endikbud dan Duta
Rumah Belajar. Silakan unduh dari tautan berikut:

https://belajar.kemdikbud.go.id/bdr/assets/file/P
anduan%20Model%20Pembelajaran%20Inovatif.pdf

Merencanakan pembelajaran dengan TIK yang terintegrasi perlu disusun secara


sistematis dengan mengikuti logika tertentu, baik linear maupun agile. Hal yang

27
paling penting adalah rasional mengenai penggunaan TIK dalam pembelajaran.
Berikut diagram alur model sistematis rencana pembelajaran terintegrasi TIK:

Pernyataan masalah

Tujuan pembelajaran

Teknologi yang dibutuhkan

Rasional

Strategi pelaksanaan

Penilaian dan evaluasi

Refleksi

1. Pernyataan masalah
Model sistematis ini dimulai dengan pernyataan masalah, yang menggambarkan
masalah utama atau masalah yang akan dibahas dalam suatu topik. Misalnya,
dalam topik "Energi", yang ditunjukkan pada Lampiran, masalah utamanya adalah
"apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah krisis energi di Indonesia di masa
mendatang?" Pernyataan masalah berfungsi sebagai titik awal untuk rencana
integrasi TIK. Masalahnya harus otentik, tidak terstruktur, dan menantang.
Juga, masalah harus lebih relevan dengan target siswa yang dituju. Seringkali
guru sebagai perancang pembelajaran berasumsi bahwa siswa akan memahami
dan percaya pada relevansi dan nilai masalah. Sayangnya, siswa tidak begitu saja
dapat memahami masalah jika tidak relevan bagi mereka.
2. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menentukan hasil belajar yang diinginkan di akhir topik.
Guru dapat menulis tujuan pembelajaran berdasarkan model ABCD (Reiser &
Dick, 1996), dimana A adalah Audience; B adalah Perilaku; C adalah Kondisi; dan
D adalah Gelar. Sebagai contoh, deskripsi lengkap dari tujuan pembelajaran

28
mengikuti model ABCD dapat berupa: Di akhir topik, kedua siswa sekolah
menengah harus mampu mendeskripsikan secara verbal situasi energi saat ini di
Indonesia pada peta pikiran dengan akurasi 100%.
Dalam contoh ini, A adalah "dua siswa sekolah menengah"; B adalah
"mendeskripsikan secara verbal"; C adalah "di peta pikiran"; dan D adalah "dengan
akurasi 100%". Perlu disebutkan bahwa perilaku dalam pernyataan tujuan
pembelajaran harus dapat diamati dan diukur. Kata kerja yang tidak jelas seperti
"mengerti", "lakukan", atau "bertukar pikiran", tidak cocok untuk pernyataan
tujuan pembelajaran. Terkadang dapat diterima untuk menghilangkan atau
menyederhanakan satu atau dua persyaratan yang disebutkan. Misalnya, bagian
D ("dengan akurasi 100%") dalam contoh di atas dapat dihilangkan; Bagian A dapat
disederhanakan menjadi “siswa” jika pembaca mengetahui siapa audiens yang
dituju.
3. Teknologi yang dibutuhkan
Untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu
membandingkan dengan cermat semua teknologi yang mungkin dapat digunakan
untuk mempelajari topik ini. Teknologi dalam model ini dapat mencakup
perangkat lunak seperti courseware multimedia, sumber daya berbasis web, alat
komunikasi (seperti obrolan suara, forum diskusi tekstual, atau konferensi
video), alat pikiran (seperti alat pemetaan konsep dan alat pembuat
multimedia), atau alat TIK lain yang memungkinkan. Kecanggihan teknologi
bukan penentu utama keberhasilan pembelajaran.
4. Rasional
Teknologi harus digunakan bukan karena tersedia atau telah terbukti efektif
dalam beberapa kasus. Teknologi digunakan untuk mengaktifkan proses dan
meningkatkan pembelajaran. Penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat
menyebabkan efek negatif. Guru perlu memilih teknologi yang tepat dengan
menjawab rasional berikut:
a. mengapa teknologi tersebut dibutuhkan untuk topik tersebut;
b. nilai tambah apa yang bisa ditawarkan teknologi; dan
c. bagaimana teknologi dapat mendukung proses pembelajaran.
Pada penelitian lain (Roblyer, Edwards, dan Havriluk, 2004) menyarankan hal-
hal berikut untuk merasionalisasi penggunaan teknologi:
a. motivasi tinggi;
29
b. kemampuan instruksional yang unik seperti membantu siswa
memvisualisasikan data / masalah atau melacak kemajuan pembelajaran;
c. dukungan untuk pendekatan instruksional inovatif seperti pembelajaran
kolaboratif dan pembelajaran berbasis masalah; dan
d. peningkatan produktivitas guru dan konstruksi pengetahuan siswa.
5. Strategi pelaksanaan
Setelah menentukan teknologi apa yang dibutuhkan dan mengapa, guru
kemudian memutuskan cara efektif dan bermakna untuk menggabungkan
teknologi ke dalam topik pembelajaran. Karena suatu topik biasanya terdiri dari
beberapa pelajaran, rincian integrasi TIK harus disediakan secara terpisah untuk
setiap pelajaran serta untuk keseluruhan topik. Untuk setiap pelajaran, guru
hendaknya menjawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Sumber daya berbasis TIK seperti situs web, program CD-ROM, atau objek
pembelajaran apa yang akan digunakan?
b. Bagaimana sumber daya berbasis TIK akan digunakan dalam berbagai
pengaturan (contoh: menggunakan komputer secara klasikal, berpasangan,
atau individual)?
c. Mengapa kita harus menggunakan sumber daya ini dengan cara ini?
d. Tugas/kegiatan apa yang akan dilakukan siswa selama pembelajaran?
e. Apakah ada petunjuk teknis atau instruksi yang diberikan?
Selain itu, untuk keseluruhan topik guru perlu menentukan bagaimana satu
pelajaran terhubung ke pelajaran berikutnya dan alasan untuk melakukannya.
Saat merancang rencana integrasi TIK, guru juga perlu mempertimbangkan
apakah:
a. Kegiatan dapat mendorong pemikiran kritis siswa atau pemikiran tingkat
tinggi lainnya.
b. Para siswa memahami apa yang seharusnya mereka pelajari.
c. Harapan dan kriteria penilaian, seperti rubrik, dinyatakan dengan jelas.
d. Ada kesempatan bagi siswa untuk mengontrol konten, kecepatan, dan urutan
secara individual.
6. Penilaian dan evaluasi
Biasanya di akhir topik, para siswa akan dinilai seberapa baik mereka menguasai
topik tersebut. Penilaian seringkali mencerminkan proses dan produk. Penilaian
proses meneliti bagaimana siswa menyelesaikan kegiatan atau tugas
30
pembelajaran, bekerja sama untuk menyelesaikan produk akhir, atau
membangun pengetahuan secara kolaboratif dengan menggunakan TIK. Metode
yang digunakan untuk penilaian proses antara lain menulis jurnal refleksi online,
evaluasi sejawat, atau e-portofolio. Penilaian pada produk bertujuan untuk
menyelidiki kualitas hasil akhir, seperti solusi masalah, atau program perangkat
lunak yang dikembangkan.
Biasanya, ada dua bentuk penilaian: berbasis TIK dan non-TIK. Penilaian berbasis
TIK meliputi pengujian berbasis komputer, pengembangan program multimedia,
presentasi PowerPoint, penulisan weblog, atau pembuatan peta konsep.
Penilaian non-TIK melibatkan penulisan esai berbasis kertas atau jurnal refleksi,
atau menjawab pertanyaan singkat di atas kertas.
7. Refleksi
Sebuah rencana tidak akan pernah bagus sampai dilaksanakan dan terbukti
benar. Dalam proses perencanaan, seringkali guru dihadapkan pada banyak
kendala dan batasan yang membatasi pilihan dan strategi mereka. Setelah
melaksanakan pelajaran terintegrasi TIK, para guru perlu merefleksikan
pengalaman belajar mereka tentang integrasi TIK. Refleksi dapat berfokus pada
kesesuaian teknologi yang digunakan, kekuatan dan kelemahan teknologi, dan
kemungkinan peningkatan. Selain itu, guru juga dapat memberikan saran lebih
lanjut tentang bagaimana guru lain dapat menggunakan pelajaran untuk siswa
sasaran yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Saran ini dapat mencakup
teknologi alternatif, metode dan kegiatan instruksional, pendekatan penilaian,
dan cara untuk meningkatkan integrasi TIK. Di bawah ini adalah beberapa poin
untuk membantu seorang desainer-guru merefleksikan rencana integrasi:
a. Apakah pertanyaan utama dalam topik telah terjawab?
b. Apakah kegiatan direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran?
c. Apakah teknologi mendukung proses pembelajaran?
d. Apakah alasan penggunaan teknologi masuk akal?
e. Apakah proses implementasi dapat lebih ditingkatkan?
f. Apakah metode penilaian siswa valid?
g. Bagaimana kita bisa lebih meningkatkan penggunaan TIK dalam topik?

Nah, apakah Saudara telah memahami bagaimana merencanakan pembelajaran


dengan mengintegrasikan pemanfaatan TIK?

31
Saudara juga tentu mengetahui bahwa ada banyak model pembelajaran aktif yang
berpusat pada peserta didik. Untuk menambah referensi, silakan pelajari berbagai
model pembelajaran inovatif melalui tautan berikut ini:

https://psbsekolah.kemdikbud.go.id/

Setelah masuk ke dalam situs PSB (Pusat Sumber Belajar) Sekolah, silakan klik fitur
Pembelajaran Inovatif. Atau scan kode QR berikut:

RPP Terintegrasi TIK

Bagaimana menyusun rencana pembelajaran yang baik dengan mengintegrasikan TIK


dalam proses belajar? Jawabannya adalah tidak ada aturan maupun aplikasi pembuat
RPP generik yang bisa menyelesaikannya. Artinya, ada “syarat dan ketentuan”
berlaku dalam setiap pembuatan rencana pembelajaran.

32
Guru yang akan mengimplementasikan RPP yang telah dibuat. Maka akan lebih baik
apabila guru memiliki kemampuan perencanaan pembelajaran. Sehingga dapat
diterapkan untuk keperluan profesionalnya. Lalu bagaimana cara menyusun rencana
pembelajaran atau RPP yang baik dan mengintegrasikan TIK dalam proses belajarnya?

Tentu saja dengan berlatih dan mempraktekkannya dalam tugas Saudara sebagai
guru. Terbiasa menyiapkan rencana pembelajaran adalah hal yang baik. Spontanitas
terkadang memang diperlukan. Namun guna perencanaan pembelajaran adalah
supaya guru terbiasa siap dengan kreativitas apabila terjadi perubahan kondisi dan
lainnya.

Merancang Pembelajaran dengan Integrasi Konferensi Video


Sebagaimana guru membuat perencanaan dan perancangan sebelum memulai
pembelajaran konvensional, dalam pembelajaran dengan konferensi video pun
memerlukan rencana. Dengan kata lain, diperlukan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).

Saudara tentu membuat silabus dan RPP sebelum memulai pembelajaran. Membuat
dokumen RPP secara tertulis adalah sesuatu yang wajib dilakukan. RPP tidak sekadar
pemenuhan administrasi belajar di kelas. RPP adalah cetak biru sebagai guru dalam
mengimplementasikan kurikulum dengan beragam aspeknya.

Rencana guru untuk mencapai tujuan dituangkan melalui RPP. Strategi pembelajaran
digambarkan di dalamnya. Bagaimana bisa melakukan praktik belajar dengan baik
apabila tidak direncanakan. Bahkan sesuatu yang sudah direncanakan pun bisa
meleset dari harapan karena berbagai faktor. Jadi, mari merancang aktifitas belajar
yang baik dan menyenangkan, untuk dituangkan dalam dalam RPP.

Menyusun RPP dengan aktifitas konferensi video sama dengan membuat RPP
pembelajaran konvensional, artinya semua unsur perencanaan pembelajaran tercakup
di dalamnya. Konferensi video bisa menjadi bagian dari metode, aktifitas, atau sarana
pembelajaran.

33
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika merancang pembelajaran dengan
konferensi video di dalamnya:

Faktor pertimbangan perancanganan belajar

• Konferensi video bisa dilakukan sebagai metode terpisah


maupun terintegrasi dalam belajar. Contoh terpisah: digunakan
untuk asesmen/ujian/ Contoh terintegrasi: digunakan dalam
model pembelajaran blended, saat guru menyampaikan materi
atau saat berdiskusi
• Waktu pelaksanaan konferensi video
• Media pendukung: paparan materi, video, kuis, dll
• Tema dan tugas yang akan diberikan
• Kolaboratif dengan subjek lain (lintas mapel, dll) atau tidak
• Perlu pembentukan kelompok atau tidak
• Monitoring dan evaluasi (untuk konferensi video, serta sistem
pembelajaran secara keseluruhan)

Untuk contoh dokumen RPP pembelajaran daring maupun luring, tautan berikut
dapat dijadikan sebagai referensi:

https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/

Contoh RPP Terintegrasi TIK dalam Model Pembelajaran Inovatif

Silakan Saudara pelajari contoh-contoh rencana pembelajaran inovatif berikut.


Inovatif bermakna pembelajaran bersifat aktif (student-centered) dan
mengintegrasikan TIK untuk peningkatan proses belajar.

Alamat tautan contoh RPP inovatif adalah sebagai berikut:

https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/beranda/rpp

34
Padukan berbagai referensi yang Saudara miliki, kemudian sesuaikan dengan kondisi
tempat dan peserta didik Saudara. Selanjutnya Saudara kembangkan rencana
pembelajaran Saudara sendiri yang paling sesuai dengan kebutuhan kelas Saudara.

Bagus sekali apabila Saudara telah terbiasa menyusun rencana pembelajaran


sebelum mengajar. Atau mungkin berpengalaman membuat RPP satu lembar dengan
tools berupa aplikasi tertentu. Artinya, teknologi membantu tugas professional
Saudara, dan dapat pula diintegrasikan dalam proses pembelajaran.

35
Refleksi Belajar
Apakah Saudara telah mempelajari semua materi terkait yang dipaparkan? Bila
dianggap belum mencukupi, Saudara dapat mengakses dari berbagai macam sumber
yang relevan dan kredibel.

Sekarang kerjakan tugas mengenai materi terkait KB 2 berikut ini:

Buatlah rencana/rancangan pembelajaran (RPP) metode tematik kolaboratif


dengan unsur pemanfaatan media pembelajaran dan TIK di dalamnya.

36
Daftar Pustaka

Molta, D., Carvalho, C.V., and Reis, L.P. (2014). Design of Learning Activities –
Pedagogy, Teknology and Delivery Trends. EAI Endorsed Transactions on e-
Learning: Volume 1, Issue 4. 1-11.
Mumcu, F. (2017). Planning Integration of ICT into the Learning and Teaching
Process: Lesson Plans. Various Aspects of ICT Integration in Education. 259-
284.
Rodriguez-Gallego, M.R. (2007). Lesson Planning in Primary and Secondary
Education. Universidad de Sevilla.
Sugiono, J. dan Chamisijatin, L. (t.t). Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum SD. Universitas Pendidikan Indonesia.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019

Tautan:
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/08/14550121/rpp-1-halaman-bisakah-
hadirkan-merdeka-belajar-bisa-ini-caranya?page=all
https://siedoo.com/berita-28562-rpp-satu-lembar-diharapkan-guru-fleksibel-
mengajar/
https://www.kompasiana.com/maxliteapp/5efdca84097f3657681513e6/rpp-1-
lembar-smp-revisi-2020-semester-1-dan-2-semua-kelas?page=2
https://www.kompasiana.com/agungbinmadik/54f41df77455137a2b6c8753/membu
at-lesson-plan-kreatif
https://www.solopos.com/lesson-plan-sebagai-rencana-pembelajaran-1045390
https://pendidikkreatif.wordpress.com/2016/10/15/mengapa-menyusun-lesson-
plan/

37
Tes Akhir Modul
Akhirnya Saudara telah menuntaskan tiga kegiatan belajar. Sekarang waktunya
Saudara mengukur pengetahuan hasil belajar Saudara dengan mengerjakan soal ujian
berikut ini. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan meng -klik pada salah satu
pilihan jawaban.

Soal
1. Berikut ini merupakan karakteristik rencana pembelajaran, kecuali ….
a. Menjadi pedoman untuk serangkaian aktivitas belajar
b. Merupakan hasil pemikiran yang sistematis tapi tidak terarah
c. Fokus pada ketercapaian tujuan pembelajaran
d. Mengoptimalkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk kegiatan
belajar

2. Kemampuan guru dalam memilih metode, media, hingga teknik pembelajaran


yang tepat dalam aktivitas belajar termasuk dalam ….
a. Kemampuan analitik
b. Kemampuan pengukuran
c. Kemampuan evaluasi
d. Kemampuan pengembangan

3. Ketika merencanakan aktivitas pembelajaran salah satu hal yang perlu dipastikan
supaya persepsi dan motivasi belajar tetap baik adalah ….
a. instrumen evaluasi
b. media pembelajaran
c. kesiapan belajar siswa
d. materi pelajaran

4. Ditinjau dari luasnya cakupan, apabila TIK diintegrasikan dalam keseluruhan


kurikulum sekolah maka integrasi TIK berada pada level ….
a. makro
b. meso
c. mikro
d. medium

5. Mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran bukan sekadar menggunakan alat


seperti computer. Pemanfaatan TIK sebagai perangkat teknologi pendukung
pembelajaran harus dikolaborasikan dengan unsur ….
a. Analisis dan evaluasi
b. Media dan sumber belajar
c. Komunikasi dan evaluasi
d. Pedagogi dan penyampaian konten

38
6. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran berbasis kompetensi, salah satu hal
yang perlu diperhatikan guru adalah ….
a. mendukung hidden curriculum sehingga pernyataan tujuan disembunyikan
b. menggunakan kata kerja operasional untuk mengukur/mengamati hasil
belajar
c. menggunakan kalimat tersirat supaya siswa tidak mengetahui maksudnya
d. mencantumkan kondisi dan karakteristik siswa dalam kalimat tujuan

7. Dalam RPP pembelajaran tematik kolaboratif lintas bidang studi dengan


menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek, penggunaan konferensi
video dirancang dalam kegiatan pembelajaran yaitu pada saat ….
a. mengerjakan kuis daring
b. mereviu dan cek perkembangan tugas kelompok
c. melakukan rapat dengan orang tua peserta didik
d. mempelajari materi dari guru secara sinkronus

8. Salah satu strategi penyampaian isi pelajaran adalah dengan menyesuaikan


ketersediaan waktu dan esensial materi, yakni dengan menyampaikan materi
dalam format ….
a. sequence
b. scope
c. analisis
d. discovery

9. Unsur utama dalam RPP adalah ….


a. tujuan pembelajaran yang benar
b. instrumen evaluasi yang digunakan
c. aktivitas pembelajaran yang bermakna
d. media pembelajaran dan sumber belajar

10. Penilaian proses belajar dapat dilakukan dengan cara menilai ….


a. Portofolio dan praktek
b. tes pilihan ganda
c. kuis benar salah
d. tes lisan

39
Kunci Jawaban

1. B
2. D
3. C
4. A
5. D
6. B
7. B
8. A
9. C
10. A

40

Anda mungkin juga menyukai