Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ruth Madeline

NIM : 221810589
Kelas : 3SI2

Tugas IMK pertemuan ke-1

Mencari contoh di sekitar dengan desain IMK yang buruk

1. Sakelar pada panci listrik

Gambar 1a. Contoh yang buruk Gambar 1b. Contoh yang baik

Gambar ini menunjukkan sakelar pada panci listrik. Ini adalah sakelar rocker tiga posisi. Tiga
posisinya adalah panas rendah (I), mati (O), panas tinggi (II). Untuk beralih dari rendah ke
tinggi atau sebaliknya, pengguna harus memindahkan sakelar melalui posisi mati. Bukankah
lebih baik jika urutan ketiga tombolnya menjadi mati (O), rendah (I), tinggi (II) dengan begitu
tidak perlu mematikannya terlebih dahulu untuk beralih dari rendah ke tinggi. Contoh yang
baik dapat dilihat pada gambar 1b.

2. Tombol power laptop Acer Aspire E5-475G-59C7

Gambar 2a. Contoh yang buruk Gambar 2b. Contoh yang baik

Tombol power pada laptop tersebut tersebut menyatu dengan bagian keyboard yang
letaknya bersebelahan dengan tombol delete. Penempatan tombol power yang terdapat di
sudut kanan atas sangat membingungkan pengguna, karena bagi yang sudah terbiasa
dengan tombol delete di sudut kanan atas apabila ingin menekan tombol delete akan
menjadi salah tekan menjadi tombol power. Desain yang baik seharusnya mengadopsi
desain yang umum digunakan agar mudah dikenali. Tombol power pada kebanyakan laptop
letaknya terpisah dengan keyboard, yaitu pada bagian atas keyboard. Contoh desain tombol
power yang baik dapat dilihat pada gambar 2b.

Karena benda di sekitar tidak banyak ditemui yang memiliki desain IMK yang buruk, maka ditambah
contoh yang diperoleh melalui internet.

3. Tombol pembuka pintu

Gambar 3a. Contoh yang buruk Gambar 3b. Contoh yang baik

Pada gambar terlihat bahwa tombol pada pintu untuk menutup merupakan yang berwarna
hijau dan untuk membuka merupakan yang berwarna merah, ini adalah desain yang tidak
familiar. Desain yang umum digunakan adalah hijau untuk membuka dan merah untuk
menutup sehingga desain tombol pada gambar di atas tentunya akan membingungkan
pengguna.

4. Tombol di dalam lift

Gambar 4a. Contoh yang buruk Gambar 4b. Contoh yang baik

Pada gambar di atas terlihat bahwa tombol sangat membingungkan pengguna untuk
menentukan mana yang harus ditekan karena ada 2 bentuk menyerupai tombol yang sulit
diibedakan. Desain harusnya dibuat lebih jelas, tidak perlu lagi menggunakan stiker
berwarna-warni seperti pada gambar karena sudah terdapat angka yang menunjukkan lantai
pada tombol yang berwarna putih. Tata letak tombol juga kurang beraturan dan
membingungkan. Desain yang baik adalah seperti gambar 4b yaitu dengan tata letak yang
tepat dan penunjuk lantai dengan angka di samping tombol.

5. Status lift

Gambar 5a. Contoh yang buruk Gambar 5b. Contoh yang baik

Tidak adanya visibilitas status sistem pada lift. Seharusnya sistem selalu memberikan
informasi kepada pengguna tentang apa yang sedang terjadi. Lift ini tidak menampilkan
status apapun. Setelah pengguna menekan tombol, yang dapat dilakukan hanyalah
menunggu lift tiba tanpa tahu berapa lama lift tiba dan lift sudah berada di lantai yang mana.
Sebaiknya status lift ditampilkan seperti gambar 5b supaya pengguna mengetahui posisi lift
yang ditunggu.

6. Tombol akses lift

Gambar 6a. Contoh yang buruk Gambar 6b. Contoh yang baik
Gambar di atas menampilkan tombol untuk memilih lift turun atau naik , namun dengan
desain yang sangat ambigu mana tombol dengan arah ke atas dan mana yang arah ke
bawah. Sebaiknya menggunakan desain yang jelas seperti gambar 6b agar lebih mudah
dipahami pengguna.

7. Tombol volume pada remote TV

Gambar 7a. Contoh yang buruk Gambar 7b. Contoh yang baik

Dalam contoh ini, bentuk dan label menyampaikan informasi yang bertentangan. Huruf "V"
untuk volume ada di dua tombol kontrol volume. Meskipun tombolnya berbentuk panah
atas dan bawah untuk menaikkan dan menurunkan volume, huruf "V" tampak seperti panah
bawah. Saat pengguna ingin menekan remote untuk panah bawah, namun bisa saja melihat
"V" pada tombol atas sebagai panah bawah. Sayangnya, "V" yang terlihat oleh pengguna ada
di tombol panah atas sehingga volume bukannya berkurang justru bertambah. Sebaiknya,
daripada menggunakan huruf "V" besar sebagai label pada tombol kontrol volume, lebih
baik menggunakan "Vol" dalam huruf kecil atau tanda tambah (+) dan kurang (-) seperti
pada gambar 7b.

Anda mungkin juga menyukai