TUGAS AKHIR
i
Akademi Keperawatan Andalusia
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
ii
Akademi Keperawatan Andalusia
HALAMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan di Akademi Keperawatan Andalusia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : ......................................................... (Tanda Tangan)
Pembimbing : ......................................................... (Tanda Tangan)
Penguji : ......................................................... (Tanda Tangan)
Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal : 28 Januari 2021
iii
Akademi Keperawatan Andalusia
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena-Nya
saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini merupakan bentuk dari komitmen saya
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan di Akademi Keperawatan Andalusia. Saya sangat menyadari bahwa
sangat sulit untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini bila tanpa kontribusi dari
berbagai pihak dari mulai perkuliahan hingga proses penyusunan Tugas Akhir.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Yayasan Andalusia Nusantara Jakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menuntut ilmu di Akademi Keperawatan Andalusia.
2. Bapak Ns. Arozamati W. Lase, M.Kep, selaku Direktur Akademi
Keperawatan Andalusia atas masukan dan motivasi yang diberikan kepada
saya untuk tetap semangat menyelesaikan Tugas Akhir.
3. Ibu Ns. Rutmauli Hutagaol, M.Kep, selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu,tenaga,dan pikiran untuk membimbing saya
dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Para Dosen Akademi Keperawatan Andalusia dan Akademi Gizi Andalusia
yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan ilmu kepada
saya.
5. Orang Tua saya Bapak Mochamad Sawin Dan Ibu Fatika Hasari yang telah
mendukung saya baik secara material maupun moral agar saya senantiasa
berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Kepada kampus Akademi Keperawatan Andalusia Jakarta yang telah
mengizinkan saya untuk melakukan penelitian.
7. Teman-teman satu kampus yang telah bersedia menjadi sampel dalam
penelitian yang saya butuhkan.
8. Para sahabat saya yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
iv
Akademi Keperawatan Andalusia
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan bagi semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Saya menyadari
bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Selain itu, semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan
v
Akademi Keperawatan Andalusia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
vi
Akademi Keperawatan Andalusia
ABSTRAK
vii
Akademi Keperawatan Andalusia
univariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkolerasi.
Kata Kunci : Motivasi Mahasiswa, Proses Belajar Tatap Muka, Masa Pandemi
Covid-19
viii
Akademi Keperawatan Andalusia
ABSTRAK
ix
Akademi Keperawatan Andalusia
Keywords : Student Readiness, Face-to-Face Learning Process, Covid-19
Pandemic Period
x
Akademi Keperawatan Andalusia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................7
1.5 Batasan Penelitian.......................................................................................8
1.6 Model Operasional PenelitiaN..................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9
2.1 Konsep Dasar Corona Virus Disease-2019 (Covid-19)............................9
2.2 Konsep Dasar Motivasi Mahasiswa Dalam Proses Belajar Tatap Muka
Di Masa Pandemi Covid-19......................................................................14
2.3 Kerangka Pikir.........................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................18
3.1 Desain / Rancangan Penelitian................................................................18
3.2 Lokasi / Waktu Penelitian.......................................................................18
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian................................................................19
3. 4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................20
3.5 Teknik Pengolahan Data...........................................................................22
3.6 Analisis Data.............................................................................................23
3.7 Definisi Operasional................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
xi
Akademi Keperawatan Andalusia
BAB I
PENDAHULUAN
1
Akademi Keperawatan Andalusia
1.1 Latar Belakang
Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) menjadi masalah global
serius yang masih perlu ditanggulangi saat ini. Covid-19 disebabkan oleh
virus Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
yaitu virus corona jenis baru yang muncul pada akhir 2019 pertama kali di
Wuhan, Cina yang saat ini menyebabkan pandemi hampir di seluruh dunia
pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi covid-19, namun masih
belum memberi dampak yang signifikan (Kemenkes RI, 2020).
Angka kejadian penyakit akibat Covid-19 di dunia pada tanggal 17
Desember 2020 mencapai 30,973,668 (30,9 juta) kasus. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 22.569.415 (22,5 juta) pasien telah sembuh, dan
960.830 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat
sebanyak 7.443.423 dengan rincian 7.382.025 pasien dengan kondisi
ringan dan 61.398 dalam kondisi serius. Adapun 10 negara dengan jumlah
kasus Covid-19 terbanyak yaitu Amerika Serikat 6.966.356 kasus, 203.822
orang meninggal, India 5.398.230 kasus, 86.774 orang meninggal, Brasil
4.528.347 kasus, 136.565 orang meninggal, Rusia 1.097.251 kasus, 19.339
orang meninggal, Peru 762.865 kasus, 31.369 orang meninggal, Kolombia
758.398 kasus, 24.039 orang meninggal, Meksiko 688.954 kasus, 72.803
orang meninggal, Afrika Selatan 659.656 kasus, 15.940 orang meninggal,
Spanyol 659.334 kasus, 30.495 orang meninggal dan Argentina 622.934
kasus, 12.799 orang meninggal. Covid-19 merupakan penyakit yang
berbahaya bahkan mematikan (World Health Organization, 2020).
2
Akademi Keperawatan Andalusia
Covid-19 tidak memandang negara maju atau berkembang dan usia
maupun jenis kelamin. Kejadian Covid-19 di Indonesia pada tanggal 17
Desember 2020 mencapai 643.508 (643,5 juta) kasus. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 526.979 (526,9 juta) pasien telah sembuh, dan 19.390
orang meninggal dunia. Kasus virus corona ini tersebar di 34 provinsi dan
480 kabupaten/kota di Indonesia. Provinsi yang tertinggi terjadinya Covid-
19 adalah provinsi DKI Jakarta yaitu berjumlah 151.201 (24,7%). Jumlah
orang meninggal di Jakarta berjumlah 2.922 orang dan pasien sembuh
berjumlah 136.489 orang. Jumlah kasus Covid-19 ini terus mengalami
perkembangan setiap harinya (Kemenkes RI, 2020).
Penularan covid-19 sangat cepat dan menimbulkan gejala ringan
maupun berat. Gejala Covid-19 antara lain demam, batuk kering, dan
sesak napas. Beberapa pasien mengalami gejala mirip pilek dan
mengalami nyeri pada tenggorokan dan diare. Beberapa orang yang
terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan merasa sehat. Sebagian dapat
pulih dengan sendirinya, sedangkan sebagian lainnya mengalami
perburukan kondisi sehingga mengalami kesulitan bernapas dan perlu
dirawat di rumah sakit (WHO, 2020). Covid-19 dapat menular dari orang
yang terinfeksi kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk atau
bersin. Covid-19 juga dapat menular melalui benda-benda yang
terkontaminasi percikan batuk atau bersin penderita Covid-19. Orang lain
yang menyentuh benda-benda terkontaminasi tersebut lalu menyentuh
mata, hidung dan mulut mereka dapat tertular penyakit ini. Dampak
psikologis covid-19 bagi masyarakat, selain karena penyebaran covid-19
yang cepat dan bahaya yang ditimbulkan oleh covid-19, masyarakat
menjadi takut dan cemas (WHO, 2020).
3
Akademi Keperawatan Andalusia
Dampak dari covid-19 tidak hanya pada sektor kesehatan akan
tetapi juga ke sektor pendidikan. Menurut Mustakim (2020), pemerintah di
Indonesia membuat kebijakan untuk menyikapi permasalahan ini dengan
memberlakukan social distancing kepada seluruh lapisan masyarakat.
Bukan hanya itu, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga
diberlakukan dibeberapa kota besar di Indonesia, dan kebijakan ini telah
tertuang dalam PP Nomor 21 Tahun 2020.
Pemerintah membuat kebijakan yang bertujuan untuk memutus
mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini ternyata berdampak pada
berbagai aktivitas termasuk diantaranya aktivitas belajar mengajar.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan belajar dari rumah atau biasa
disingkat BDR melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan bahwa pembelajaran harus
dilakukan secara daring supaya Corona Virus Desease (Covid-19) dapat
dicegah penyebarannya.
Aktivitas belajar tetap harus dilaksanakan antara pendidik dan
peserta didik. Keadaan ini memaksa melakukan interaksi secara digital
untuk berkomunikasi dengan peserta didik dan memberikan materi dan
tugas yang harus mahasiswa lakukan di rumah. Jika setiap pendidik dan
peserta didik mampu melakukannya bersama, maka proses belajar
mengajar tetap dapat terlaksana dengan baik. Menyikapi kondisi stay at
home akibat pandemi Covid-19, dosen harus mampu menyajikan
perkuliahan dengan menggunakan teknologi pembelajaran e-learning yaitu
kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media elektronik yang
memanfaatkan dukungan teknologi internet.
4
Akademi Keperawatan Andalusia
E-learning merupakan kegiatan pendidikan atau pembelajaran
melalui media elektronik yang memanfaatkan dukungan teknologi internet.
Dalam e-learning, pengajar tidak sekedar menggunggah materi
pembelajaran yang bisa diakses secara online oleh peserta didik, tetapi
pengajar juga melakukan evaluasi, menjalin komunikasi, berkolaborasi,
dan mengelola aspek-aspek pembelajaran lainnya. Namun tidak serta
merta perkuliahan online dapat langsung digunakan dalam suatu
lingkungan kampus, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada proses belajar yang dialami peserta didik
(Jamal, 2020).
Pembelajaran daring memaksa mahasiswa dan dosen untuk mampu
menggunakan teknologi sebagai satu-satunya penghubung dalam proses
belajar mengajar saat ini. Disisi lain, kemampuan literasi digital baik dosen
dan mahasiswa sangat beragam, ketersediaan fasilitas dan berbagai faktor
lainnya seperti jaringan dan biaya. Pada dasarnya, baik pembelajaran tatap
maupun daring, menuntut kehadiran dosen dan mahasiswa di dalam kelas.
Namun yang menjadi pembeda adalah pada pembelajaran daring interaksi
antara dosen dan mahasiswa melalui media teknologi dan internet. Dalam
proses belajar yang berpengaruh bagi tujuan pendidikan yang berlangsung
salah satu faktor psikologi yang ada didalamnya adalah kesiapan
(Raimanu, 2020).
5
Akademi Keperawatan Andalusia
Masa pandemi ini pemerintah membuat berbagai peraturan
khususnya disektor pendidikan. Kementrian Pendidikan dan budaya
membuat kebijakan dengan membuat metode pembelajaran tatap muka ini
tentu merupakan tantangan baru bagi tenaga dosen dan mahasiswa yang
membuat mereka harus menguasai media pembelajaran untuk
melangsungkan kegiatan pembelajaran tatap muka dimasa pandemi Covid-
19 dan diharapkan mampu berkreasi dalam proses pembelajaran supaya
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal. Disaat kegiatan
pembelajaran berlangsung perlu diperhatikan keefektifan dengan kata lain
tingkat keberhasilan yang dicapai termasuk menerapkan protokol
kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Ciri-ciri keefektifan program pembelajaran adalah berhasil mengantarkan
siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditentukan,
memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan mahasiswa
secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional dan
memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.
Keefektifan pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa saja,
tetapi juga harus dilihat dari segi proses pembelajaran (Simatupang, 2020).
6
Akademi Keperawatan Andalusia
Akademi Keperawatan Andalusia adalah salah satu institusi
Pendidikan perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Tangerang.
Akademi keperawatan Andalusia juga turut berperan dalam pengendalian
infeksi dengan mengikuti kebijakan pemerintah yang diberlakukan di masa
pandemi. Salah satu usaha yang dilakukan oleh akademi keperawatan
Andalusia adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini tertuang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan
bahwa izin kegiatan pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi dan
politekenik/akademi komunitas pada semester genap Tahun Akademik
2020/2021 dapat dilakukan secara campuran (hybrid learning), dalam
jaringan, dan tatap muka, dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini
merujuk surat keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan
(Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang panduan penyelenggaraan
pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021
di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Perguruan tinggi
telah siap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam
keputusan bersama di atas dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2021).
7
Akademi Keperawatan Andalusia
Motivasi menjadi salah satu hal yang penting dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jamal (2020),
yang berjudul analisis motivasi pembelajaran e-learning saat pandemi
Covid-19 di SMK Negeri 1 Tambelangan, menunjukan hasil bahwa SMK
Negeri 1 Tambelangan memiliki hasil skor ELR 3,45 termasuk dalam
kategori siap dalam penerapan e-learning, namun membutuhkan sedikit
peningkatan pada beberapa faktor. Faktor yang diajukan menunjukkan
2 faktor siap namun membutuhkan sedikit peningkatan, 2 faktor tersebut
adalah kesiapan peserta didik, dan kesiapan infrastruktur. Sedangkan
faktor kesiapan guru, faktor dukungan management dan faktor budaya
sekolah dan satu faktor lainnya yaitu faktor kecenderungan pembelajaran
e-learning masuk dalam kategori tidak siap tetapi membutuhkan
peningkatan. Ini merupakan modal dasar dalam kesiapan pembelajaran
e-learnng saat pandemic COVID-19 di SMKN 1 Tambelangan.
Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa dengan penelitian
terkait gambaran motivasi belajar mahasiswa pada pada masa pandemi
Covid-19 belum pernah dilakukan di akademi keperawatan Andalusia.
Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“gambaran motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan Andalusia dalam
proses belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19”.
8
Akademi Keperawatan Andalusia
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran motivasi mahasiswa Akademi
Keperawatan Andalusia dalam proses belajar tatap muka di masa
pandemi Covid-19.
9
Akademi Keperawatan Andalusia
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti
Bagi peneliti diharapkan dapat digunakan menjadi pengetahuan
dan menambah wawasan dalam memotivasi untuk mempersiapkan
mahasiswa dalam menghadapai pembelajaran tatap muka di masa
pandemi khususnya mahasiswa Akademi Keperawatan Andalusia
dalam proses belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19.
10
Akademi Keperawatan Andalusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
Akademi Keperawatan Andalusia
Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu
tropisnya (Yuliana, 2020).
Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host
yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat
ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus
halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel
otot polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari
RNA genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus. Setelah terjadi
transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel
epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu
menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan
virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu
di sel gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai
muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).
12
Akademi Keperawatan Andalusia
kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang
dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020).
13
Akademi Keperawatan Andalusia
e. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam
(suhu 38˚C) atau riwayat demam.
3. Orang dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam
tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau
wilayah/negara yang terjangkit, dan tidak memiliki satu atau lebih
riwayat paparan diantaranya:
a. Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19
b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan
dengan pasien konfirmasi COVID-19 di Tiongkok atau
wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan
penyakit)
c. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan
penular sudah teridentifikasi) di Tiongkok atau wilayah/negara
yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit.
4. Kasus Probable
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19
tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan
hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.
5. Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19.
14
Akademi Keperawatan Andalusia
2. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
a. Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan
orofaring)
b. Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila
menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal
3. Bronkoskopi
4. Pungsi pleura sesuai kondisi
5. Pemeriksaan kimia darah
6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas
(sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah26,27 Kultur darah
untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun,
jangan menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur
darah)
7. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan
penularan).
15
Akademi Keperawatan Andalusia
7. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok Pasien
dengan SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika
pemberian cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress
napas atau oksigenasi. Monitoring keseimbangan cairan dan
elektrolit
8. Pemberian antibiotik empiris
9. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan
lainnya jika memang diperlukan.
10. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada
tatalaksana pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain.
11. Observasi ketat
12. Pahami komorbid pasien
16
Akademi Keperawatan Andalusia
2. Situasi dan kondisi, motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang
terjadi sehingga mendorong memaksa seseorang untuk melakukan
sesuatu.
3. Aktifitas merupakan motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri
seseorang atau pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan
atau aktivitas rutin dengan tujuan tertentu.
4. Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang
5. Audio visual (media) motivasi yang timbul dengan adanya
informasi yang didapat dari perantara sehingga mendorong atau
menggugah hati seseorang untuk melakukan sesuatu.
6. Sarana dan Prasarana dapat mempengaruhi motivasi. Apabila sarana
dan prasarana memadai maka akan timbul suatu motivasi.
17
Akademi Keperawatan Andalusia
mengajar. Keefektifan pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar
siswa saja, tetapi juga harus dilihat dari segi proses pembelajaran
(Simatupang, 2020).
Menurut Mustakim (2020), untuk memotivasi peserta didik baik
secara intrinsik maupun ekstrinsik, penggunaan dalam proses
pembelajaran tatap muka dimasa pandemi Covid- 19 harus memperhatikan
prinsip-prinsip menjaga kesehatan dengan menerapkan protocol kesehatan.
Proses pembelajaran dengan menggunakan tatap muka dimasa pandemi
Covid- 19 hendaknya tidak menempatkan peserta didik hanya sebagai
“pendengar” atau “penonton” saja, melainkan juga mendorong partisipasi
aktif dari peserta didik untuk berinteraksi, berdialog, bekerja sama, berbagi
dan membangun pengetahuan bersama.
18
Akademi Keperawatan Andalusia
variabel lain (variabel independen), juga sering disebut variabel terikat
(Sibagariang, dkk, 2010).
Sehubungan dengan keterbatasan waktu maka peneliti hanya meneliti
variabel motivasi mahasiswa dan proses belajar tatap muka dimasa pandemi
Covid-19. Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam bentuk skema kerangka
pikir sebagai berikut.
19
Akademi Keperawatan Andalusia
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Akademi Keperawatan Andalusia
3.2.2 Waktu
Suatu penelitian sering kali memerlukan waktu yang lebih
lama dari yang telah di tetapkan, sehingga menjadi kendala bagi
semua peneliti pemula untuk memperkirakan waktu yang
diperlukan (Notoatmodjo, 2018). Waktu penelitian dilakukan pada
tanggal 12 Desember 2020 - Mei 2021.
Rumus :
a
n=
( 2)
z 2 1− p(1− p)
a
d ( N−1 ) + z (1− )( P)
2 2
2
21
Akademi Keperawatan Andalusia
( 1,96 )2 . ( 0,50 ) . ( 0,58 ) .(236)
n=
( 0,1)2
( 238 )−1(1,96)²(0,50)(0,58)
¿
237
(3,84). ( 69.02 )
¿
2,37+ ( 3,84 ) ( 0,29)
265 265
¿ = =78
2,37+1,11 3,43
Keterangan:
n =besar sampel
Z1-a/2 =nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya
95%=1,96)
P =proporsi pengetahuan tentang pengetahuan seks
bebas yang kurang baik berdasarkan hasil penelitian
Ayu Permata Putri (2016).
d2 =derajat penyimpangan terhadap populasi yang
diinginkan 10% (0,10)
22
Akademi Keperawatan Andalusia
muka di masa pandemi Covid-19, mahasiswa tidak bersedia menjadi
responden dan mahasiswa tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
23
Akademi Keperawatan Andalusia
Tahap persiapan penelitian yaitu surat izin studi pendahuluan
penelitian dan pengambilan data dari pihak kampus Akademi
Keperawatan Andalusia Jakarta yang di ajukan kepada mahasiswa,
melakukan studi pendahuluan di Akademi Keperawatan Andalusia
Jakarta dan melakukan penelitian dan pengambilan data Akademi
Keperawatan Andalusia Jakarta.
Tahap pelaksanaan yaitu melakukan penelitian terhadap
kesiapan mahasiswa akademi keperawatan Andalusia dalam proses
belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19, memberi penjelasan
tujuan dari di lakukannya penerapan penelitian ini, responden
diminta untuk mengisi informed consent dan di lanjutkan dengan
melakukan dengan mengisi kuisioner dan pelaksanan pengisian
kuisioner di damping oleh peneliti.
Tahap penyelesaian yaitu data yang dapat diperoleh dianalisis
kemudian di bahas untuk penyusunan karya tulis ilmiah dan
dilanjutkan dengan sidang ujian penelitian.
24
Akademi Keperawatan Andalusia
1. Editing (pengecekan data)
Hasil pengamatan (observasi) dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara
umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan
perbaikan data yang sudah dikumpulkan.
2. Coding (pengkodean data)
Setelah semua diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan
peng ”kodean” atau ”coding”, yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding
atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan
data (data entry).
3. Data Entry (memasukkan data)
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau database tabel,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kontigensi. Pada penelitian ini, data diolah
menggunakan program SPSS (Statistik Program Social
Science).
4. Tabulating (tabulasi)
Proses perhitungan yang telah ditempatkan kedalam
masing-masing kategori dan disusun dalam tabel untuk
mempermudah pengolahan dan analisa data serta pengambilan
kesimpulan.
26
Akademi Keperawatan Andalusia
3.7 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati / diteliti untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
instrument atau alat ukur (Notoatmodjo, 2018).
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Motivasi Dorongan yang timbul Alat yang digunakan Dengan 1. Skor 10 Ordinal
pada diri seseorang yaitu melalui membagikan motivasi tinggi.
1. Tinggi
secara sadar atau tidak kuesioner yang kuesioner kepada 2. Skor 7-9 2. Sedang
sadar untuk melakukan dibagikan kepada setiap mahasiswa motivasi sedang 3. Rendah
26
Akademi Keperawatan Andalusia
tertentu tergerak muka di masa
melakukan sesuatu pandemi Covid-19.
karena ingin mencapai Kuesionernya yaitu
tujuan yang pada nomor 1-10
dikehendakinya atau
mendapat kepuasan
dengan perbuatannya
(Husen, 2019).
Mahasiswa Mahasiswa yang kuliah Alat yang digunakan Dengan Mahasiswa yang Ordinal
akademi di akademi yaitu melalui membagikan kuliah di akademi
Kriteria inklusi
keperawata keperawatan Andalusia kuesioner yang kuesioner kepada keperawatan
n semester V dalam dibagikan kepada setiap mahasiswa Andalusia
proses belajar tatap responden tentang Akademi Keperawatan semester V
muka di masa pandemi proses belajar tatap Andalusia berdasarkan
Covid-19. muka di masa data yang ada pada
pandemi Covid-19. kuesioner.
27
Akademi Keperawatan Andalusia
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2020. Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemic Covid 19.
Jakarta : Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
Loviana, Selvi., Waskita Niti Baskara. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Pada
Kesiapan Pembelajaran Tadris Matematika Iain Metro Lampung. Epsilon
Vol. 2 No. 1 P-Issn: 2685-2519 E-Issn: 2715-6028
28
Akademi Keperawatan Andalusia
Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Rosali, Ely Satiyasih. 2020. Aktifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi
Tasikmalaya. Geography Science Education Journal (Geosee) Volume 1
Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2020.
29
Akademi Keperawatan Andalusia
MOTIVASI MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN ANDALUSIA
DALAM PROSES BELAJAR TATAP MUKA
DI MASA PANDEMI COVID-19
KUESIONER MAHASISWA
Nama :
NIM :
Hari/Tanggal :
Andalusia untuk memotivasi belajar pada masa tatap muka di masa pandemi
Covid-19 ?
6. Apa saja faktor penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar pada masa
Covid-19 ?
8. Menurut anda lebih efektif pembelajaran berbasis online atau tatap muka di
10. Ketika mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar tatap muka di masa
31
Akademi Keperawatan Andalusia
32
Akademi Keperawatan Andalusia