Anda di halaman 1dari 3

PERANAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN

ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENANGANI


KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2015-2016

Anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga. Karna anak merupakan generasi muda
sebagai penerus cita-cita bangsa. Sehinga dengan demikian anak perlu dibentuk dan dididik
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas karna anak memiliki peran strategis untuk bisa
membangun bangsa ini jauh lebih baik kedepannya. Maka dari itu hendaklah anak dijaga,
dilindungi, dengan kasih sayang. Apalagi pada masa anak-anak inilah merupakan masa yang
paling bagus dan peka untuk menanamkan nilai-nilai aqidah, sikap hidup, budaya dan sosial,
yang nantinya bisa menjadi acuan bagi anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang
baik.

Kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk/tindakan perlakuan menyakitkan secara


fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, trafiking, penelantaran, eksploitasi komersial
termasuk eksploitasi seksual komersial anak yang mengakibatkan cidera/kerugian nyata ataupun
potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau
martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan atau
kekuasaan.

I. Peranan Dinas Dalam Menangani Kasus Kekerasan fisik terhadap anak

a. Kekerasan anak yang terjadi didalam lingkungan keluarga


Berdasarkan wawancara peneliti dengan orang tua yang melakukan kekerasan terhadap
anak tersebut, bahwasannya anak tersebut yang tidak mau mendengarkan apa yang
dikatakan oleh orang tua sehingga luapan emosi yang dimiliki orang tua mengharuskan
orang tua meringankan tangan untuk memukul, namun indikasi dari pada kekerasan
tersebut baik itu memukul ataupun mencubit tetap tergolong didalam kekerasan fisik.
b. Kekerasan anak yang terjadi diluar lingkungan bermain
Berdasarkan apa yang peneliti temukan dilapangan ternyata kekerasan yang terjadi diluar
lingkungan bermain anak lebih besar terjadi, karena apa kegiatan yang dilakukan anak
pada teman-temannya tidak mungkin akan terkontrol oleh orang tuanya sebab, dunia anak
dunianya bermain-main, apalagi banyaknya pengaruhpengaruh yang dapat memicu
terjadinya kekerasan seperti penanyangan-penanyang pada cerita-cerita yang ada di layar
televisi keluarga sehingga memicu otak anak untuk melakukan apa yang dia lihat.

c. Kekerasan Seksual yang dialami anak


Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa lingkungan terdekatnya seperti keluarga saja
tidak bisa melindungi anak apalagi diluar lingkungan kelurga bagaimana anak bisa
berkembang sementara anak sudah dinodai dengan hal-hal yang negatif, untuk
bersosialisasi kepada orang lain jadi terhambat, pasalnya anak akan lambat mengenal
lingkungannya. Karena usia yang masih terbilang anak-anak tersebut akan terbawa hingga
dia dewasa.
d. Kekerasan Sosial yang dialami anak
Kekerasan anak secara sosial dapat mencakup penelantaran anak dan eksploitasi anak,
penelantaran anak adalah sikap dan perlakuan orang tua tidak memberikan perhatian yang
layak terhadap tumbuh kembang anak, misal anak dikucilkan, diasingkan dari keluarga
atau tidak mendapat perawatan yang layak oleh keluarga, banyak hal yang harus dirubah
dan disosialisasikan kepada orang tua bahwa anak bukan untuk dijadikan sebagai mata
pencaharian, dan juga bukan untuk menjadi tulang punggung keluarga, terkait orang tua
yang masih ada dan sehat, pasalnya dunia anak itu bermain bukan dimainkan seperti
penelantaran, eksploitasi dan tidak adanya perhatian orang tua kepada anak.

II. Faktor Pemicu Kekerasan Terhadap Anak

1. Faktor Ekonomi

2. Faktor Konflik Keluarga

3. Faktor kelahiran anak diluar nikah

4. Faktor permasalahan jiwa atau psikologis


5. Faktor pendidikan

Anda mungkin juga menyukai