Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosfiah Asrizal Rewa

Nomor Stambuk : N 111 19 037

Luka panah pada betis


Anamnesis Pasien laki-laki berusia dua puluh satu Yang perlu ditanyakan pada pasien
tahun diantar oleh warga ke Instalasi ini
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum 1. Keluhan utama masuk Rumah
Anutapura Palu dengan keluhan luka Sakit,
panah pada daerah betis kanan. Keluhan 2. Keluahan yang didapatkan
tersebut dialami sejak lima belas menit sudah sejak kapan
yang lalu. Tidak terdapat perdarahan 3. Keluhan lain yang dirasakan
aktif dan pasien dalam keadaan tetap pasien selain keluhan utamanya
sadar. Berdasarkan pengakuannya, (nyeri kepala, pusing, mual,
pasien dipanah oleh seseorang yang muntah, dll)
tidak dikenal saat sedang mengendarai 4. Riwayat penyakit terdahulu
sepeda motor. Setelah kejadian pasien 5. Riwayat penyakit dalam
langsung dibawa oleh warga ke rumah keluarga
sakit tanpa mendapatkan penanganan 6. Riwayat penggunaan obat-
sebelumnya. Pasien tidak mengeluhkan obatan dan alcohol
pusing, tidak ada sakit kepala, tidak ada 7. Riwayat alergi obat-obatan dan
rasa mual dan muntah dan tidak ada makanan
pingsan setelah kejadian. Riwayat 8. Riwayat buang air besar dan
penyakit sebelumnya dan penyakit buang air kecilnya, dalam batas
dalam keluarga disangkal. Riwayat normal atau tidak
penggunaan obat-obatan dan alkohol 9. Karena saat ini Pendemi
disangkal. Tidak ada benda lain yang COVID-19, kita tanyakan
mecurigakan didapatkan di sekitar keluhan (demam, batuk, flu,
pasien. Riwayat alergi obat tidak ada. sesak, penurunan fungsi
Buang air besar biasa. Buang air kecil penghidu)
lancar. Keluhan lain selain yang
disebutkan diatas (demam, flu, batuk
dan sesak) tidak ada.
Pemeriksaa Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik :
n Fisik: 1. Kesadaran : Sadar penuh 1. Sebelum menangani kasus
Pemeriksaa (compos mentis), Glasglow Coma tidak lupa untuk melakukan
n Luar Scale lima belas (Eye response fotografi forensic baik
empat, Motoric response enam, secara full body, foto region
Verbal response lima). dan foto close up dengan
menggunakan mistar
2. Keadaan umum : Pasien
forensic dan tidak
tampak afek sesuai mood, bicara
menggunakan mistar
lancar.
forensic.
3. Tanda-Tanda Vital : 2. Karena saat ini sedang masa

Tekanan Darah : Seratus tiga pandemic COVID-19, kita

puluh per delapan puluh milimeter tetap mencantumkan hasil

hydrargyrum screening COVID-19.

Nadi : Delapan puluh sembilan kali 3. Menambahkan pemeriksaan

per menit. pakaian pada pasien.

Pernafasan : Dua puluh kali per


menit
Suhu : Tiga puluh enam koma
empat derajat celcius
Skala Nyeri : Lima, Nyeri sedang Deskripsi Luka:
Pada deskripsi luka, kita wajib
melakukan penilaian fungsi pada
Deskripsi Luka : daerah yang mengalami luka, guna

Tampak satu bendayang meminimalisir hal-hal buruk yang


asing
menembus kulit pada daerah betis kemungkinan saja dapat terjadi.
sebelah kanan, berbahan besi dengan
panjang sepuluh sentimeter dan
diameter benda dua sentimeter,
berwarna perak, serta pada ujungnya
terdapat serabut tali berwarna hijau dan
biru. Setelah benda asingnya
dikeluarkan, tampak satu luka terbuka
dengan panjang kurang lebih nol koma
tujuh sentimeter, lebar kurang lebih nol
koma lima sentimeter, dan kedalaman
luka kurang lebih tiga sentimeter. Tepi
dan dinding luka kesan rata dan kedua
ujung luka berbentuk lancip. Tampak
adanya bekuan darah berwarna merah
terang di sekitar ujung luka. Setelah
bekuan darah dibersihkan, tidak tampak
luka di sekitarnya dan tidak tampak
adanya pembengkakan.
Penanganan 4. Memberikan cairan ringer laktat Tambahan:
dan sebanyak dua puluh tetes per menit 1. Sebelum membersihkan luka,
tindakan dengan menggunakan jarum infuse kita membuat area kerja dengan
nomor dua puluh. cara menggunting bagian celana
5. Membersihkan luka dengan pada sekitar luka panah.
larutan natrium clorida nol koma Tujuannya untuk memudahkan
Sembilan persen dan betadine. kita dalam melakukan perawatan
6. Menyuntikkan obat bius lokal pada luka.
(lidoqain) di kulit sekitar luka.
Kemudian menjahit luka setelah
mengeluarkan benda asing.
7. Memberikan anti nyeri
(Ketorolac) dengan jarum suntik
nomor tiga dengan dosis lima ratus
miligram per delapan jam.
8. Memberikan suntikkan vaksin
tetanus (tetanus toxoid) dengan
dosis satu miligram.
9. Memberikan suntikkan antibiotik
(ceftriaxone) sebanyak lima ratus
miligram per dua belas jam dengan
sebelumnya melakukan uji cocok
pada kulit (skin test) untuk melihat
alergi dengan menggunakan jarum
suntik nomor satu sebanyak satu
mililiter
10. Foto rontgen tungkai bawah
kanan
Foto Luka Untuk dokumentasi forensic
sebaiknya melakukan foto sebelum
dan sesudah dilakukan penanganan.
Kemudian mengambil foto sesuai
prinsip fotografi forensic dengan
mengambil foto secara full body,
foto region serta foto close up, baik
dengan atau tanpa menggunakan
mistar forensic.

Anda mungkin juga menyukai