Anda di halaman 1dari 9

RESUMAN MATERI GEOLOGI REKAYASA

OLEH

NAMA : GAVEN YODI E TURNIP

NIM : 193010501021
A. Mekanika Batuan

I. Definisi Batuan

1. Menurut para geoligiwan


Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk
kulit bumi dan Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi
2. Menurut Talobre
Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah
mempelajari perilaku (behaviour) batuan di tempat asalnya untuk dapat
mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut (seperti
penggalian dibawah tanah dan lain-lainnya).
3. Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa
massa yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
4. Secara Umum
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila
terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.

II. Komposisi Batuan

1. Batuan beku (igneous rocks) – diproduksi oleh pemadatan magma cair dari
mantel. Magma yang membeku di permukaan bumi mengandung batuan beku
ekstrusif atau vulkanik. Ketika magma mendingin dan membeku di bawah
permukaan bumi, batuan beku intrusi atau plutonik terbentuk.
2. Batuan Sedimen – dibentuk oleh pengendapan, kompresi, dan modifikasi
kimia dari puing-puing batuan yang terendapkan atau sedimen di permukaan
bumi.
3. Batuan Metamorf – terbentuk ketika batuan yang ada dimodifikasi secara
kimia atau fisik dengan panas atau tekanan yang hebat.

III. Definisi Mekanika Batuan

1. Menurut Talobre

Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah
mempelajari perilaku (behaviour) batuan di tempat asalnya untuk dapat
mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut (seperti
penggalian dibawah tanah dan lain-lainnya).
Untuk mencapai tujuan tersebut, Mekanika Batuan merupakan gabungan dari :

Teori + pengalaman + pekerjaan/pengujian di laboratorium + pengujian in-situ.


sehingga mekanika batuan tidak sama dengan ilmu geologi yang didefinisikan
oleh Talobre sebagai sains deskriptif yang mengidentifikasi batuan dan
mempelajari sejarah dari batuan.
Demikian juga mekanika batuan tidak sama dengan ilmu geologi terapan. Ilmu
geologi terapan banyak mengemukakan problem-problem yang paling sering
dihadapi oleh para geologiwan di proyek-proyek seperti proyek bendungan,
terowongan. Dengan mencari analogi-analogi, terutama dari proyek-proyek yang
sudah dikerjakan dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada
proyek yang sedang dikerjakan. Meskipun penyelesaian ini masih secara empiris
dan kualitatif.

2. Menurut Coates
Menurut Coates, seorang ahli mekanika batuan dari Kanada :
Mekanika adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada
sebuah benda. Efek ini bermacam-macam, misalnya percepatan, kecepatan,
perpindahan.

Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari efek dari pada gaya terhadap
batuan. Efek utama yang menarik bagi para geologiwan adalah
perubahan,bentuk.
Para ahli geofisika tertarik pada aspek dinamis dari pada perubahan volume dan
bentuk yaitu gelombang seismik.

3. Menurut U.S. National Commite On Rock Mechanics


Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku (behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan
cabang dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap
medan-medan gaya pada lingkungannya

4. Menurut Budavari

Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari mekanika perpindahan


padatan untuk menentukan distribusi gaya-gaya dalam dan deformasi akibat
gaya luar pada suatu benda padat. Hampir semua mekanika perpindahan benda
padat didasarkan atas teori kontinum. Konsep kontinum adalaf fiksi matematik
yang tergantung pada struktur molekul material yang digantikan oleh suatu
bidang kontinum yang perilaku matematiknya identik dengan media aslinya.

Material ekivalennya dianggap homogen, mempunyai sifat-sifat mekanik yang


sama pada semua titik. Penyederhanaannya adalah bahwa semua sifat
mekaniknya sama ke semua arah pada suatu titik di dalam suatu batuan
5. Menurut Hudson & Harisson
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari reaksi batuan yang apabila
padanya dikenai suatu gangguan. Dalam hal material alam, ilmu ini berlaku
untuk masalah deformasi suatu struktur geologi, seperti bagaimana lipatan,
patahan, dan rekahan berkembang begitu tegangan terjadi pada batuan selama
proses geologi.
Beberapa tipe rekayasa yang melibatkan mekanika batuan adalah pekerjaan
sipil, tambang, dan perminyakan.

Topik utama mekanika batuan adalah batuan utuh, struktur batuan, tegangan,
aliran air, dan rekayasa, yang ditulis secara diagonal dari kiri atas ke kanan
bawah pada Gambar 1. Garis ini sering disebut sebagai diagonal utama.
Semua kotak lainnya menunjukkan interaksi antara satu dengan lainnya.

6. Menurut Umum
Mekanika   batuan  adalah  ilmu   yang   mempelajari   sifat dan perilaku
batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.

IV. Sifat Batuan

1. HETEROGEN
• Mineralogis :jenis mineral pembentuk batuan yg berbeda-beda.
• Butiran padatan :Ukuran&bentuk berbeda-beda.
• Void : ukuran,bentuk,&penyebaran berbeda-beda.

2. DISKONTINU
Massa batuan selalu mgd unsur struk geologi yg mengakibatkannya tdk
kontinu spt krn kekar,sesar,retakan,fissure,bid perlapisan.Struk geologi ini
cenderung “memperlemah”kondisi massa batuan.
Bidang – bidang rekayasa disiplin mekbat berperan penting dlm :
A. rekayasa pertambangan : penentuan metode penggalian (rock
cutting),pemboran &peledakan batuan,stabilitas timbunan
overburden,stabilitas timbunan overburden,stabilitas terowongan &
lombong(stoping).
B. Industri minyak bumi : pemboran 9oil drilling0, rock fracturing.
C. Rekayasa sipil : pondasi jembatan & gedung bertingkat,underground
storage,tunnel dangkal 7 dlm,longsoran lereng
batu,pelabuhan,airport,bendungan dsb.
D. Lingkungan hidup ; rock fracturing kaitannya dgn migrasi polutan
akibat limbah industri.
Interaksi fungsional dlm rekayasa pertambangan. Bertujuan utk
mengembangkan suatu skedul produksi & biaya yg berkesinambungan utk
operasi penambangan
3. ANISOTRPY
Mempunyai sifat yang berbeda beda pada arah yang berbeda

V. Ciri mekanika batuan

 Dalam ukuran besar, solid dan massa batuan yang kuat/keras, maka batuan dapat
dianggap kontinu.
 Bagaimanapun juga karena keadaan alamiah dan lingkungan geologi, maka batuan tidak
kontinu (diskontinu) karena adanya kekar, fissure, schistosity, crack, cavities dan
diskontinuitas lainnya. Untuk kondisi tertentu, dapat dikatakan bahwa mekanika batuan
adalah mekanika diskontinu atau mekanika dari struktur batuan.
 Secara mekanika, batuan adalah sistem ”multiple body”
 Analisis mekanika tanah dilakukan pada bidang, sedang analisis mekanika batuan
dilakukan pada bidang dan ruang.
 Mekanika batuan dikembangkan secara terpisah dari meknaika tanah, tetapi ada beberapa
yang tumpang tindih.
 Mekanika batuan banyak menggunakan :
o Teori Elastisitas
o Teori Plastisitas
o Analisa sistem struktur batuan secara eksperimen.

VI. Persoalan Dalam Mekanika Batuan


Bagaimana reaksi batuan ketika diambil
•Berapa dan bagaimana besarnya daya dukung (bearing capacity) batuan dalam
menerima beban
•Berapa kekuatan gesek batuan
•Bagaimana sikap batuan di bawah beban dinamik
•Bagaimana pengaruh getaran/guncangan (gempa) pada sistem pondasi yang
dibuat di dalam batuan
•Bagaimana harga modulus elastisitas dan poisson ratio batuan
•Bagaimana pengaruh adanya bidang-bidang lemah pada batuan terhadap
kekuatannya
•Metode pengujian laboratorium

VII. Ruang lingkup mekanika batuan


Secara luas sasaran dari mekanika batuan adalah aplikasinya pada pemecahan
persoalan-persoalan geoteknik, yang antara lain adalah :

a. Menyelenggarakan penyelidikan yang bersifat teknik pada batuan.


b. Mengembangkan cara pengambilan percontoh batuan secara rasionil dan
metoda identifikasi serta klasifikasi batuan.
c. Mengembangkan peralatan uji batuan yang baik dan metoda standard pengujian
untuk kuat tekan serta kuat geser batuan. Batuan dan Mekanika Batuan-11

d. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan informasi batuan dan sifat-sifat


fisiknya dalam dasar ilmu mekanika batuan, teknik fondasi dan teknik bangunan
air.
e. Berdasarkan hasil-hasil pengujian yang dilakukan pada batuan, dapat dipelajari
sifat fisik, sifat mekanik (statik dan dinamik), elastisitas, plastisitas,

B. Struktur Geologi
I. Macam Macam Struktur Geologi

a. Kekar

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a).
Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi.

Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah
sebagai berikut:

 Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan
membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat
tertutup.
 Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
 Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah
gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
 Patahan/Sesar (Faults)
b. Patahan
 Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai
oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar /
patahan dapat dikenal melalui : a) Gawir sesar atau bidang sesar; b). Breksiasi, gouge,
milonit, ; c). Deretanmata air; d). Sumber air panas; e). Penyimpangan / pergeseran
kedudukan lapisan; f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan
dsb.
 Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif pergeserannya.
Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka konsep jurus dan
kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan kemiringan dari suatu bidang
sesar dapat diukur dan ditentukan.
 1. Dip Slip Faults – adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan
pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang
arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap
patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika
kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk
setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa
blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada dibawah
patahan dikenal sebagai “footwall block”.
 2. Normal Faults – adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada
batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami pergeseran relatif ke
arah bagian bawah terhadap “footwall block”.
 3. Horsts & Gabens – Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari
tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan
bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok
yang    turun akan membentuk “graben” sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat
sebagai “horst”. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak
bumi pada saat ini adalah “East African Rift Valley” suatu wilayah dimana terjadi
pemekaran  benua yang menghasilkan suatu “Rift”. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi
pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada,
Utah, dan Idaho.
 4. Half-Grabens – adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan
dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat
menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.
 5. Reverse Faults – adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada
batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif kearah atas
terhadap “footwall block”.
 6. A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih
kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga ratusan kilometer
sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.
 7. Strike Slip Faults – adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam
kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada
sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan
melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi
bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-slip fault”. Jika bidang
patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai “right-lateral
strike-slip fault”. Contoh patahan jenis “strike slip fault” yang sangat terkenal adalah patahan
“San Andreas” di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.
 8.  Transform-Faults adalah jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada batas 
lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis
patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran
(offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan
dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua
bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai
zona rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di California termasuk jenis patahan
“transform fault”.
c. Lipatan
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin dan
lipatan antiklin. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas,
sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan
kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
1) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
2)  Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
3)  Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau
tidaknya sumbu utama.
4)  Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.
5)  Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.
6)  Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.
7)  Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan
planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti
Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan
suatu sesar.

d. Ketidakselarasan
Kenampakan struktur yang tidak selaras antara batuan yang tua dengan yang muda.
Dikarenakan setelah diendapkan batuan yang tua mengalami pengangkatan,
kemudian terjadi penurunan dan yang muda mengalami pengendapan

Macam macam ketidak selarasan :


 Ketidakselarasan bersudut (angular unconformity)
 Disconformity
 Para conformity
 Nonconformity (perbedaan jenis batuannya)
Daftar pustaka
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-batuan/

https://dedisasmito.wordpress.com/2019/02/06/1249/

http://minegi.com/mekanika-batuan-pendahuluan/

http://learning.upnyk.ac.id/pluginfile.php/6964/mod_resource/content/1/Pertemuan%202.pdf

https://geologiunpad2010.wordpress.com/2011/10/24/jenis-jenis-
struktur-geologi/

Anda mungkin juga menyukai