Dalam pemasarannya, ayam dibagi menjadi dua yaitu ayam hidup dan
karkas atau ayam yang sudah diproses. Menurut Badan Standarisasi Nasional pada
SNI 3924:2009 (2009) karkas ayam pedaging adalah bagian dari ayam hidup,
abdominalnya, dipotong kepala dan leher serta kedua kakinya (ceker) (SNI 01-
3924-1995). Karkas biasa dikenal dalam bentuk dressed dan ready to cook.
ayam tanpa darah dan tanpa bulu dan ready to cook yaitu hasil processing ayam
tanpa darah, bulu, shank (ceker) dan jeroan kcuali liver dan giblet. Ini sesuai
dengan pendapat Gulich dan Fitzgerald (1965) yang mengatakan dressed carcass
adalah penyembelihan unggas yang masih terdapat kepala, kaki, organ dalam dan
darah dan bulunya sudah dihilangkan. Pada pengertian ready to cook pun sesuai
dengan Jull (1979) yang menyatakan ready to cook adalah bagian tubuh ayam
tanpa darah, kepala, bulu, kaki, leher, dan organ dalam kecuali giblet (hati,
dilakukan pemeriksaan kondisi. Ini berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya
unggas untuk diketahui kelayakan untuk dikonsumsi oleh manusia. Adapun tanda-
tanda pada karkas yang tidak perlu dilakukan grading (no grade) yaitu:
1) Adanya pembusukan
Pada pendapat Herenda dan Jakel (1994) disebutkan lebih spesofol dimana tanda-
a) Kondisi penyakit
2) Selulitis
3) CRD (ngorok)
6) Hepatitis
8) Salpingitis
9) Sinovitis
10) SCC
11) VVD
12) Peritonitis
b) Kondisi non-penyakit
1) Memar
2) Kontaminasi
4) Sianosis
5) Mutilation
karkas tetap memiliki nilai jual. Jika craftmanship ini tidak memungkinkan untuk
kesehatan dan kelayakannya sebagai bahan pangan yang layak untuk manusia.
paru-paru atau organ-organ kelamin yang tidak lengkap terbunag, bagian dari
trakea, vestigal feather, dan material yang terdapat di luar maupun di dalam
karkas seperti fecal dan darah. Ini sama persis dengan pendapat Gulich dan
Fitzgerald (1965) yang menyatakan karkas ready to cook yang no grade memiliki
ciri-ciri pin feather yang menonjol, memar yang perlu dipangkas, paru-paru atau
organ kelamin tidak terbuang sempurna, terdapat bagian trakea, terdapat bulu di
vestigal atau ditempat lain, dan material lain yang berada di dalam ataupun di luar
2.1.2.2 Dressed
grade ditandai dengan kepala dan karkas yang kotor dan banyak darah, vent yang
kotor, kaki kotor, bulu pada karkas, dan tembolok yang tidak terbuang. Ini sesuai
dengan Gulich dan Fitzgerald (1965) yang menyatakan bahwa karkas yang tidak
masuk ke grading adalah pembusukan (licin dan berlendir), emasiasi (sangat
kurus), memar yang lebih parah dari kualitas C, terdapat ciri-ciri unggas sakit
pada eksternal, kotor pada kepala, karkas, kaki atau vent, banyak darah pada
kepala taua karkas, vent hijau, terdapat bulu dan ada pakan di tembolok.
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Mutu karkas dan daging ayam. SNI
condemnation for standard, vegetarian, and free range chickens. The Canadian
Jull, M.A. 1979. Poultry Husbandry. Tata McGraw Hill Publishing Co.