5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan laporan ini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut.
Dari banyaknya jumlah penduduk yang bekerja, maka akan tinggi pula mobilitas
penduduknya. Maka, bisa di prediksikan bahwa dengan tingginya tingkat mobilitas
penduduk tadi akan berdampak pula pada kepadatan penduduk di lalu lintas yang bisa
kita indikasikan akan terjadi kemacetan khususnya pada waktu-waktu tertentu di
wilayah Kota Jakarta Selatan, seperti pada pagi hari dan sore hari.
Aspek Ekonomi
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa
kemacetan yang terjadi di Kota Administrasi Jakarta Selatan dapat dipengaruhi oleh
perekonomian yang terjadi, khususnya pada :
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Kota Administrasi Jakarta Selatan mengalami kenaikan
yang cukup signifikan dalam periode 2016-2019, yakni sebesar 164.959,34 miliar
rupiah. Kenaikan yang paling besar berasal dari lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, yakni senilai 104.887,290
miliar rupiah.
2. Struktur Ekonomi
Pada tahun 2019 lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor memberikan sumbangsir terbesar dalam pembentukan PDRB
Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan presentase distribusi sebesar 16,18
persen. Lapangan usaha ini juga merupakan sektor basis dengan perhitungan LQ
dan Shift Share sebesar 1,242 dan 30516.
3. Unit Usaha/Perusahaan
Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor tercatat sebagai pemilik jumlah usaha terbanyak di Kota Administrasi
Jakarta Selatan, yakni sebanyak 88.317 usaha.
3. Listrik
Berdasarkan data-data yang telah diuraikan, dapat disimpulkn bahwa
distribusi listrik terhadap kawasan di daerah kota Jakarta selatan sudah cukup
baik. Karena distribusi dapat dikatakan merata ke setiap rumah warga dan juga
pelaku ekonomi disana.
4. Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau
penyampaian informasi jarak jauh, dari suatu tempat ke tempat lain. informasi
tersebut bisa berupa tulisan, suara, gambar, ataupun objek lainnya. Berkenaan
dengan hasil observasi kami, dapat disimpulkan bahwa telekomunikasi
terpantau lancer dan stabil untuk lingkup kota Jakarta selatan.
5. Air bersih
Berdasarkan data-data yang telah diuraikan, dapat disimpulkn bahwa
kebutuhan air bersih masyarakat dapat dikatakan terpenuhi dan cukup baik
dalam pendistribusian air bersih terhadap masyarakat.
7. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data-data yang telah diuraikan, dapat disimpulkn bahwa
kondisi bangunan Rumah Sakit Yadika dapat dikatakan layak untuk
dipergunakan oleh masyarakat, karena tersedianya lahan parkir yang cukup
menampung banyak kendaraan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan
akibat parkir liar.
Begitu pun Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Brawijaya Klinik, Kimia
Farma dan RSIA Budhi Jaya yang dapat dikatakan layak karena tersedianya
lahan parkir yang cukup menampung banyak kendaraan. Sedangkan kondisi
bangunan Toko Obat Pojok Jamu, tidak dapat dikatakan layak karena tidak
tersedianya lahan parkir, dimana hal tersebut dapat menimbulkan kemacetan
yang disebabkan oleh parkir liar.
8. Sarana Pendidikan
9. Sarana Perekonomian
Berdasarkan data-data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
kondisi bangunan Gandaria City, Restoran Plataran Dharmawangsa,
Electronic City Ampera, Bright Minimarket, dan Wisma Anugerah dapat
dikatakan layak karena memiliki lahan parkir yang luas. Kemudian FaveHotel
dan Crematology dikatakan kurang layak karena memiliki lahan parkir yang
kurang luas, dimana tidak menutup kemungkinan akan terjadinya parkir liar.
Sedangkan Pasar Pondok Labu dapat dikatakan layak, namun kemacetan yang
terjadi di sekitar pasar bukan karena lahan parkir yang tersedia melainkan
angkutan umum yang berhenti dibahu jalan. Dan Warung Sembako Vania
Madura tidak dapat dikatakn layak karena tidak memiliki lahan parkir
sehingga dapat menimbulkan kemacetan yang disebabkan oleh parkir liar.
5.2 REKOMENDASI
Adapun rekomendasi laporan ini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut.
Aspek Fisik dan Lingkungan
1. Hidrologi
Dengan banyaknya kali dan danau yang ada di Jakarta Selatan, seharusnya
bisa lebih dijaga lagi kondisinya karena hampir semua terdapat sampah dan itu
dapat mengubah kualitas air yang ada. Hal ini perlu diperhatikan karena Jakarta
Selatan merupakan daerah resapan air yang paling baik di Provinsi DKI Jakarta.
2. Rawan Bencana
Persentase bencana alam tertinggi di Jakarta Selatan merupakan banjir. Hal
ini perlu perhatian lebih lanjut dengan lebih meningkatkan lagi antisipasi bencana
dari pihak yang berwenang agar tidak menimbulkan banyak kerugian, serta
pencegahan ini juga harus dilakukan oleh masyarakat dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan dan tidak membangun permukiman di wilayah
rawan bencana. Banjir dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan yang
ada di Jakarta Selatan karena dapat menghambat lalu lintas yang ada.
3. Tata Guna Lahan
Dengan banyaknya pembangunan yang ada di Jakarta Selatan, sebaiknya
para pemangku kepentingan lebih mengedepankan kepada aktivitas masyarakat
setempat, memilah dan memilih titik lokasi yang sesuai dengan jenis lahan yang
akan digunakan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat bahkan tidak
menimbulkan bencana alam. Lahan tertentu tidak bisa digunakan sembarangan,
apalagi jika dapat mengakibatkan kemacetan.
Aspek Kependudukan
Aspek Ekonomi
Dengan tingginya pendapatan domestik regional bruto yang didapatkan oleh Kota
Administrasi Jakarta Selatan, alangkah baiknya apabila Pemerintah Kota Administrasi
Jakarta Selatan dapat meningkatkan jumlah moda transportasi umum sehingga
penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang dan arus kendaraan tidak akan terlalu
padat pada jam kerja. Kemudian, pemerintah kota dapat membatasi pekerja migran
yang berasal dari luar Kota Administrasi Jakarta Selatan sehingga mobilitas pekerja di
kota ini tidak terlalu tinggi dan tingkat pengangguran di kota ini dapat berkurang.
Selain itu, akan lebih baik apabila pemerintah kota dapat menyisihkan dana untuk
memperbaiki dan memperluas parkir umum sehingga kasus parkir liar dapat
dikurangi. Langkah-langkah tersebut dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di
Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Aspek Infrastruktur dan Transportasi
adanya sarana dan prasana yg baik dapat menciptakan kota yg baik pula. sehingga
kami mernyarankan untuk ditambahnnya ruas area jalan di kawasan jakarta selatan,
selain dapat mengurangi jumlah kepadatan volume pengguna jalan raya, hal ini juga
dapat mempermudah distritibusi ke tiap wilayah. Sarana dan prasarana baik yang
kurang layak maupun tidak layak sebaiknya dikembangkan guna meminimalisir dan
menghilangkan kemacetan di jakarta selatan. dengan terciptanya drainase yang baik
tentunya tidak akan menyebabkan banjir di Jakarta Selatan yang berujung kemacetan,
kemudian adanya lahan parkir yang luas, tersedianya halte Angkutan Umum serta
kebijakan yang ditegakkan untuk angkutan umum saat pemberhentian tentunya tidak
akan menimbulkan kemacetan yang disebabkan oleh parkir liar.
Aspek Kebijakan
Kebijakan publik merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan
yang secara langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam dan
manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk, masyarakat atau warga
negara.1 Jadi kebijakan merupakan persaingan, sinergi dan kompromi dari berbagai gagasan
para aktor pembuat kebijakan yang mewakili kepentingan-kepentingan yang menyangkut
issue publik. Sedangkan implementasi merupakan suatu kajian kebijakan yang mengarah pada
proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Implementasi kebijakan pada dasarnya adalah cara
agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya yaitu dengan langsung
mengimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi kebijakan.