Anda di halaman 1dari 4

CULTURE IS DYNAMYC

A. Pengertian Dinamika Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
karena manusia adalah pendukung keberadaan suatu kebudayaan. Kebudayaan pada
suatu masyarakat harus senantiasa memiliki fungsi yang dapat menunjang pemenuhan
kebutuhan bagi para anggota pendukung kebudayaan. Kebudayaan harus dapat
menjamin kelestarian kehidupan biologis, memelihara ketertiban, serta memberikan
motivasi kepada para pendukungnya agar dapat terus bertahan hidup dan melakukan
kegiatan-kegiatan untuk kelangsungan hidup.
Dalam jangka waktu tertentu, semua kebudayaan mengalami perubahan.
Leslie White mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan fenomena yang selalu
berubah sesuai dengan lingkungan alam sekitarnya dan keperluan suatu komunitas
pendukungnya. Sependapat dengan itu Haviland menyebut bahwa salah satu
penyebab mengapa kebudayaan berubah adalah lingkungan yang dapat menuntut
kebudayaan yang bersifat adaptif. Dalam konteks ini perubahan lingkungan yang
dimaksud bisa menyangkut lingkungan alam maupun sosial.
Berkaitan dengan perubahan kebudayaan, Kingsley Davis berpendapat bahwa
perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan-peribahan dalam kebudayaan mencakup seluruh bagian
kebudayaan, termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan dalam
bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial. Ruang lingkup perubahan kebudayaan
lebih luas, sudah tentu ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat. Namun demikian setiap perubahan kebudayaan tidak perlu harus
mempengaruhi sistem sosial masyarakat yang sudah ada sebelumnya.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih menekankan pada ide-ide yang
mencakup perubahan dalam hal norma-norma dan aturan-aturan yang dijadikan
sebagai landasan berperilaku dalam masyarakat. Sedangkan perubahan sosial lebih
menunjuk pada perubahan terhadap struktur dan pola-pola hubungan sosial, yang
antara lain mencakup sistem status, politik dan kekuasaan, persebaran penduduk, dan
hubungan-hubungan dalam keluarga. Melihat unit analisis perubahan masing-masing
perubahan tersebut, maka dapat dimengerti mengapa perubahan kebudayaan
memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan perubahan sosial.
Dinamika kebudayaan identik dengan perubahan unsur- unsur kebudayaan
universal, yang apabila ditinjau dalam kenyataan kehidupan suatu masyarakat, tidak
semua unsur mengalami perkembangan yang sama. Ada unsur kebudayaan yang
mengalami perubahan secara cepat, ada pula yang lambat, bahkan sulit berubah.
Apabila mengkaji pengertian kebudayaan menurut Antropolog Inggris Edward
Burnett Tylor sebagai suatu kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan,
keyakinan, kesenian, hukum, moral, adat, semua kemampuan dan kebiasaan lain yang
diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat; maka tingkat perubahan unsur
tersebut menjadi sangat variatif antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
Untuk memudahkan pengertian mengenai tingkat kesulitan perubahan unsur-
unsur kebudayaan, Koentjaraningrat menguraikan 7 (tujuh) unsur kebudayaan
universal yang diasumsikan memiliki tingkat perubahan dari yang paling mudah
sampai yang paling sulit yaitu :
1) Sistem peralatan hidup dan teknologi
2) Sistem mata pencaharian hidup
3) Organisasi sosial
4) Kesenian
5) Sistem pengetahuan
6) Bahasa
7) Sistem religi

B. Konsep Dinamika Kebudayaan


Budaya sebagai hasil budi daya menusia tidak selalu statis, namun bergerak sesuai
dengan perubahan zaman dan kebutuhan manusia. Itulah yang dimaksud dengan
dinamika. Jadi, sesungguhnya dinamika adalah suatu kekuatan dari dalam suatu
materi yang memiliki tenaga atau semangat untuk bergerak sehingga terjadi sesuatu
perubahan. dalam hal ini, materi yang memiliki kekuatan untuk bergerak adalah
sekolompok manusia atau individu sangat berperan aktif menentukan terjadinya suatu
perubahan. Seorang individu belum tentu dapat melakukan perubahan. Sekalipun
dapat melakukan suatu proses perubahan budaya hingga membentuk suatu dinamika
budaya berlangsung dalam waktu yang yang lama. Dalam antropologi dinamika
kebudayaan berlangsung dalam beberapa proses, yaitu evolusi, difusi, asimilasi dan
inovasi.
1. Evolusi Kebudayaan
Merupakan proses perkembangan kebudayaan umat manusia dari bentuk
yang sederhana sampai yang semakin kompleks
2. Difusi Kebudayaan
Menurut Kontjoroningrat Merupakan penyebaran kebudayaan yg terjadi
bersamaan dengan perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. menurut Haviland
difusi kebudayaan merupakan penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan
yang satu ke kebudayaan yang lain.
3. Alkulturasi dan Asimilasi
 Alkulturasi
Adalah istilah dalam antropologi yang memiliki beberapa makna,
mencakup konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari
suatu ke budayaan asing sehingga unsur-unsur asing tersebut lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Proses akulturasi bila suatu
kebudayaan terkena pengaruh kebudayaan asing :
o Hampir semua proses akulturasi mulai dari golongan atas yang tinggal
di kota lalu menyebar ke golongan yang lebih rendah dipedesaan.
o Perubahan dalam sektor ekonomi hampir menyebabkan perubahan
yang penting dalam asasasas kehidupan kekerabatan.
o Penanaman tanaman untuk ekspor dan perkembangan ekonomi uang
merusak pola-pola gotong royong tradisional, dan karena itu
berkembanglah sistem pengerahan tenaga kerja baru.
o Perkembangan sistem ekonomi menyebabkan perubahan dalam
kebiasaan-kebiasaan makan dengan segala akibat dalam aspek gizi,
ekonomi maupun sosialnya.
o Proses akulturasi yang berkembang cepat menyebabkan berbagai
pergeseran sosial yang tidak seragam dalam semua unsur dan sektor
masyarakat sehingga menyebabkan keretakan.
o Gerakan nasionalisme dianggap sebagai salah satu tahap dalam proses
akulturasi
 Asimilasi
Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul
secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan
masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
4. Inovasi
Adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi
dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi
baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Dengan
demikian inovasi adalah pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dari
kebudayaan. Inovasi berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi yang
mana inovasi merupakan proses bertahap dari discovery menuju invention.
Discovery baru menjadi invention apabila suatu penemuan baru mulai diakui,
diterima, diterapkan oleh suatu masyarakat. Proses berlangsungnya tahap
discovery sampai pada tahap invention berlangsung lama, karena tidak hanya
menyangkut satu individu saja, yaitu si penciptanya yang pertama melainkan
dapat melibatkan serangkaian individu yang terdiri dari beberapa pencipta.

C. Faktor yang Mempengaruhi


 Faktor demografi, yaitu bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk.
Sebagai gambaran pertambahan penduduk yang saangat cepat di pulau Jawa
menyebabkan perubahan struktur kemasyarakatan, terutama yang berkaitan
dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti pemahaman terhadap hak atas
tanah, sistem gadai tanah, dan sewa tanah yang sebelumnya tidak dikenal secara
luas. Perpindahan penduduk atau migrasi menyebabkan berkurangnya jumlah
penduduk di suatu daerah, sehingga banyak lahan yang tidak terurus dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terpengaruh. Pengaruh akibat migrasi
yang akan terlihat secara langsung adalah dalam sistem pembagian kerja dan
stratifikasi sosial.
 Penemuan baru, yaitu proses perubahan yang besar pengaruhnya tetapi terjadi
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut sebagai inovasi. Proses
tersebut meliputi suatu penemuan baru, masuknya unsur kebudayaan baru yang
terebar ke berbagai bagian masyarakat. Penemuan baru dibedakan dalam dua
pengertian, yaitu Discovery dan Invention. Discovery adalah penemuan daru
suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat atau pun berupa ide-ide
baru yang diciptakan oleh seseorang atau bisa juga merupakan rangkaian ciptaan
dari individu-individu dalam suatu masyarakat.
 Pertentangan atau konflik dalam masyarakat dapat menjadi sebab timbulnya
perubahan kebudayaan. Pertentangan yang terjadi bisa antara orang perorangan,
perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Sebagai contoh
pertentangan antar kelompok yaitu pertentangan antara generasi tua dengan
generasi muda. Pertentangan antar generasi kerapkali terjadi pada masyarakat-
masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahap modern.
 Pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri; perubahan
yang terjadi sebagai akibat revolusi merupakan perubahan besar yang
mempengaruhi seluruh sistem lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Ada pula pengaruh yang datang dari luar masyarakat, seperti :
o Dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia seperti banjir, gempa bumi,
tanah longsor yang menyebabkan manusia seringkali harus berpindah tempat
tinggal dan menyesuaikan diri dengan tempat tinggal yang baru. Contoh pada
masyarakat pantai yang tertimpa musibah tsunami, semula mata pencaharian
sebagai nelayan, ketika mereka harus pindah tempat tinggal di daerah dataran
tinggi, maka mereka harus belajar hidup dari kegiatan pertanian.
o Peperangan dengan negara lain bisa menyebabkan negara taklukan harus
bersedia menerima kebudayaan yang dianggap lebih tinggi derajatnya oleh
negara penguasa. Contoh : Jepang setelah kalah dalam Perang Dunia II
mngalami perubahan, dari bentuk negara agraris-militer menjadi negara
industri.
o Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Hubungan yang dilakukan secara
fisik antara dua kelompok masyarakat atau lebih, mempunyai kecenderungan
menimbulkan pengaruh timbal balik bagi masing-masing kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai