Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dona Alvionita Putri

Nim : 208180006

Kelas : Tadris Matematika (4A)

Pada Desember 2019, dunia internasional dihebohkan dengan penemuan virus baru yang
disebut “Corona” di Wuhan, Tiongkok, awal mula penyebarannya virus tersebut diduga melalui
konsumsi daging “kelelawar”. Beberapa bulan kemudian kasus tersebut menjadi isu internasional,
karena penyebarannya yang begitu cepat ke berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
sendiri menyatakan terdapat lebih dari 100.000 kasus di dunia internasional, yang mengakibatkan
kematian lebih dari 3.000 orang. Wabah atau virus tersebut akhirnya mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi yang sulit di beberapa negara, termasuk Indonesia, pelarangan kunjungan luar negeri,
sampai pembatasan aktivitas umum masyarakat. Di Indonesia sendiri, virus tersebut mulai menjadi
kepanikan masyarakat, karena awal Maret 2020, pemerintah mengumumkan dua orang warga
negara Indonesia, positif terjangkit virus corona. Kemudian, setelah beberapa minggu dua pasien
dari Provinsi Jambi dinyatakan positif terjangkit virus corona baru atau Covid-19.

Dampak dari Virus Corona kini sudah mencapai ke dunia pendidikan. Pemerintah Pusat
hingga Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan meluasnya penularan Virus Corona
(Covid-19).

Saat libur awalnya senang, kemudian lama kelamaan menjadi bosan. Belum lagi ditambah
tugas yang terus menerus berdatangan, tugas diluar pemahaman dan tugas yang menyulitkan. Cerita
mahasiswa saat libur, hanya dirumah namun sesekali kumpul bareng teman yang dekat dan bisa
dijangkau serta masih steril dari penyebaran virus. Saat dirumah, banyak pula pekerjaan rumah
yang harus diselesaikan. Dengan orang tua yang kurang paham dengan tugas-tugas yang diberikan
dosen kepada mahasiswa. Dari libur ini banyak perubahan, dari jam tidur yang tidak teratur, mandi,
perut sering merasakan lapar, mata berlama-lama melihat layar handphone, perjalanan yang
dibatasi, bersosial yang dibatasi dan lain sebagainya.

Kuliah online atau biasa disebut juga dengan kuliah daring adalah kuliah yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini internet, dalam proses
pembelajarannya. Kuliah online dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, mahasiswa juga tidak
perlu datang ke kampus untuk menghadiri kuliah. Dosen dapat melaksanakan pembelajaran melalui
aplikasi yang cukup mudah diakses, seperti video conference, sosial media, e-mail, Edmodo,
classroom dan lain-lain.
Pada kenyataannya, kuliah online mendapat pro dan kontra dari berbagai kalangan
masyarakat. Kebijakan kuliah online yang bertujuan menekan penyebaran virus corona dinilai
kurang efektif diterapkan di Indonesia. Kuliah online justru membuat mahasiswa terbebani terutama
mahasiswa yang akses internetnya terbatas. Adapun mahasiswa yang merasakan dampak langsung
dari kebijakan kuliah online. Ada yang merasa bahwa kebijakan ini sangat bermanfaat terutama
bagi mahasiswa yang tempat tingalnya jauh dari kampus. “Semua ada plus minusnya. Plusnya
kuliah online lebih efektif, hemat waktu, ongkos, dan tenaga karena tidak perlu datang ke kampus.
Kita juga merasa lebih santai dan tidak terlalu tegang, karena bisa kuliah sambil makan”.

Kemudian ada sebagian mahasiswa yang mengungkapkan bahwa kuliah offline lebih
menyenangkan dibanding kuliah online. “Interaksi dengan dosen lebih mudah, tugas sedikit,
rasanya lebih ringan, lebih mudah paham materi karena dosen menjelaskan materi secara langsung”.
Mereka merasa bahwa tugas kuliah online terlalu membebani mahasiswa. Kuliah offline tidak
terasa ada kendala, kalau online banyak kendala terutama kendala internet dan laptop. Selain itu,
tugas yang diberikan saat kuliah offline tidak sebanyak kuliah online.

Ada beragam pandangan lain tentang kuliah online ini. Kebanyakan dari mahasiswa
mengungkapkan keluhannya setelah menjalani kuliah online selama beberapa minggu ini. Selain
itu, ada yang lebih menyukai kuliah offline karena mendapat uang saku dari orang tuanya. Ada pula
yang merindukan kuliah karena bisa bertemu teman-temannya dan bisa membeli jajanan sekitar
kampus. Tak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikan kuliah online. Kita harus memahami ini
sebagai salah satu dampak dari virus corona yang semakin marak di Indonesia, yang mau tidak
mau, kita harus belajar dengan cara seperti itu. Adapun, bagi mahasiswa tingkat akhir bingung
membuat tugas akhir di tengah wabah virus corona, karena kesulitan melakukan penelitian di
lapangan.

Salah satu penyebab utama tersebarnya virus Corona adalah pola hidup yang tidak sehat.
Para mahasiswa dihimbau untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan sering mencuci tangan
menggunakan sabun atau alcohol based-handrub, menerapkan etiket batuk, mengonsumsi makanan
sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh, dan meminimalkan kegiatan dari keramaian yang
kurang diperlukan.

Melihat begitu meluasnya penyebaran virus Corona, kampus harus menghimbau dosen atau
mahasiswanya untuk melakukan penangguhan perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara
yang terdampak Covid-I9. Selain itu, bagi mahasiswa yang baru saja melakukan perjalanan ke luar
negeri (terutama negara-negara yang termasuk red-alert) diharapkan untuk membatasi interaksi
dengan civitas akademika lainnya maupun anggota keluarga selama 14 (empat belas) hari sejak
kepulangannya ke Indonesia. Terutama untuk tiap unit kerja kampus juga dihimbau untuk aktif
melakukan upaya kewaspadaan terhadap Covid-I9 dengan melakukan penyebaran informasi atau
literasi kesehatan tanpa menimbulkan kepanikan, berkoordinasi dengan cleaning service agar lebih
sering membersihkan tempat yang sering terpegang tangan dengan disinfektan, serta menjaga
higiene diri dan sanitasi lingkungan di berbagai tempat.

Berikut ini merupakan dampak covid-19 bagi mahasiswa :

Dampak positif :

1. Kita bisa mendapatkan materi dengan mudah dan belajar mengevaluasi pembelajaran sendiri
dirumah sesuai keinginan hati kita masing – masing. Sambil tiduran,sambil makan,sambil
bercanda bersama keluarga, Yang pasti sembari menerapkan social distancing dan tetap
menetap dirumah/kos mengikuti anjuran pemerintah.
2. Kita bisa belajar baik diruangan tertutup ataupun diruangan yang terbuka (Teras
Rumah/Kos), selain itu kita bisa belajar dengan bebas tanpa ada batasan waktu yang biasa
ditetapkan untuk setiap mata kuliah di kampus sehingga kita lebih mudah untuk memahami
materi yang disampaikan oleh dosen tersebut. Kita bisa mengatur jam belajar kita sesuka
hati tanpa terpatok dengan jadwal mata kuliah.

Dampak negatif :

1. Banyaknya orang salah mempergunakan waktu belajar online atau kurang memanfaatkan
belajar online,banyak kita temukan waktu belajar online membuka instagram, bermain game
online. Sedangkan E-learning nya dibuka hanya untuk absen saja bukan untuk membaca
materi atau untuk belajar
2. Kalau tidak adanya bimbingan oleh orang yang ahli maka banyak siswa yang melakukan
pembelajaran tersebut tidak maksimal. mungkin hanya ada 1 target yang ingin dicapai
mahasiswa tersebut, seperti absen. kalau sudah absen ya sudah, tidak ada upaya nya untuk
mencari pembelajaran dalam online tersebut. Kurangnya niat belajar mandiri seperti ini
dapat berdampak pada materi yang tidak dipahami oleh mahasiswa. Dan saat masuk kembali
untuk mengikuti ujian atau pembelajaran lagi, mahasiswa ketinggalan dan tidak paham
dengan materi.

Anda mungkin juga menyukai