Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan disiplin ilmu yang diaplikasikan di berbagai bidang


ilmu dan teknologi. Daniel Muij dan David Reynolds (2008: 333) mengatakan
bahwa matematika merupakan “kendaraan” utama untuk mengembangkan
kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada
siswa.1 Matematika juga menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari
hampir di seluruh tingkat pendidikan, yaitu mulai dari tingkat SD, SMP, SMA,
bahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Materi yang dipelajari disesuaikan
dengan kemampuan siswa di masing-masing tingkat pendidikan. Salah satu materi
yang dipelajari siswa pada tingkat SD adalah perbandingan dan persentase.
(Mathematics is a discipline that is applied in various fields of science and
technology. Daniel Muij and David Reynolds (2008: 333) say that mathematics is
the main "vehicle" for developing logical thinking skills and higher cognitive
skills in students. Mathematics is also one of the subjects that must be studied in
almost all levels of education, starting from elementary, junior high, high school,
and even college level. The material learned is adjusted to the ability of students at
each level of education. One of the materials that students learn at the elementary
level is comparison and percentage.)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Ratio, Proportion and Percentage?


2. Apa pengertian Ratio?
3. Apa pengertian Proportion?
4. Apa pengertian Percentage?

1
Daniel Muij dan David Reynolds (2008: 333)

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah Ratio, Proportion and Percentage.


2. Mengetahui pengertian Ratio.
3. Mengetahui pengertian Proportion.
4. Mengetahui pengertian Percentage.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah tentang Ratio, Proportion and Percentage


1. Ratio
Dimungkinkan untuk melacak asal kata "rasio" ke λόγος Yunani
Kuno ( logo ). Penerjemah awal menerjemahkan ini ke dalam bahasa
Latin sebagai rasio ("alasan"; seperti dalam kata "rasional"). Interpretasi yang
lebih modern Makna Euclid lebih mirip dengan perhitungan atau perhitungan. 2
Penulis abad pertengahan menggunakan kata proportio ("proporsi") untuk
menunjukkan rasio dan proportionalitas ("proporsionalitas") untuk kesetaraan
rasio.
Euclid mengumpulkan hasil yang muncul di Elemen dari sumber
sebelumnya. Pythagoras mengembangkan teori rasio dan proporsi sebagaimana
diterapkan pada angka. Konsepsi bilangan Pythagoras hanya mencakup apa yang
sekarang disebut bilangan rasional, menimbulkan keraguan tentang validitas teori
dalam geometri di mana, sebagaimana ditemukan oleh Pythagoras, rasio yang
tidak dapat dibandingkan (sesuai dengan bilangan irasional) ada. Penemuan teori
rasio yang tidak menganggap sebanding mungkin karena Eudoxus dari
Cnidus . Eksposisi teori proporsi yang muncul dalam Buku VII dari The Elements
mencerminkan teori sebelumnya tentang rasio yang sebanding.

2. Percentage
Dahulu pada saat zaman Romawi Kuno, jauh sebelum munculnya
sistem desimal yang memungkinkan menuliskan angka dengan ada angka di
belakang koma, perhitungan untuk angka-angka tertentu sering di buat dalam
fraksi-fraksi kelipatan 1/100. Di zaman romawi kuno dikenal adanya pajak lelang
yang dihitung sebesar 1/100 dari nilai lelang yang dikenal dengan nama centesima

2
 Penny Cyclopædia, p. 307

3
rerum venalium. Perhitungan ini mirip dengan istilah persen yang kita kenal pada
komputasi modern. Pada abad-abad berikutnya, istilah pembagi 1/100 ini
kemudian sering digunkan dalam berbagai penghitungan. Ia digunakan untuk
mencari bagian dari sebuah bagian besar. Di akhir abad ke-15 persen sudah umum
digunakan pada berbagai laporan seperti laporan laba rugi, suku bunga, penjualan,
dan lain-lain. Pada abad ini pula penulisan persen mengalami perubahan. Dulu
dituliskan dengan kata "percento" kemudian kata "per" digantikan oleh tanda
miring "/" dan cento digantikan oleh dua tanda nol (0) yang kemudian kita kenal
luas simbolnya persen sebagai "%".

2.2 Pengertian Ratio (Perbandingan)

Sebelum masuk ke ratio kita harus mengenal terlebih dahulu simbol


matematika dalam bahasa inggris, yaitu:

4
Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung
rasio harus menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan maka
harus dilakukan penyamaan satuan terlebh dahulu. Secara umum  rasio
dilambangkan dengan a/b atau a : b, dimana b ≠ 0.
(The ratio is a comparison between two or more quantities. In calculating
the ratio must use the same unit, if there are differences, the unit should be
equalized first. In general the ratio is denoted by a / b or a : b, where b ≠ 0.)

5
A ratio can be written in three ways :
1. Using the word to 3 to 4
2. Using a colon 3:4
3
3. Writing a fraction
4

Example :
1. 2 :3 Two to three
2. 1 :2 One is divided by two
3. 1 :2=0,5One to two is zero point five
2
4. Two thirds
3
3
5. Three fourths
4
2 5
6. : Two-thirds divided by five-tenths
3 10

2.3 Pengertian Proportion

Proporsi adalah penyamaan matematika dalam dua angka. Proporsi adalah


dua rasio yang setara satu sama lain. Seringkali, angka-angka ini dapat
menggambarkan perbandingan antara hal-hal atau orang.

Anda dapat menyusun proporsi matematika dalam dua cara. Anda dapat
membandingkan angka dengan titik dua, atau menulis proporsi dalam bentuk
fraksi yang setara. Proporsi memberi tahu kita tentang sebagian atau sebagian
tentang keseluruhan. Banyak perhitungan dapat diselesaikan dengan
menggunakan proporsi untuk menunjukkan hubungan antar angka. Ini mengacu
pada beberapa jenis di atas total.

Ketika dua set angka, kenaikan atau penurunan dalam rasio yang sama,
mereka dikatakan berbanding lurus satu sama lain. Empat angka p, q, r, s diambil
secara proporsional jika p: q = r: s, oleh karena itu p / q = r / s, yaitu ps = qr (oleh

6
hukum perkalian lintas) Di sini p, q, r, s telah menyebutkan syarat proporsi,
dengan p sebagai kondisi pertama, q adalah kondisi kedua, r adalah kondisi ketiga,
dan s adalah kondisi keempat.

Kondisi pertama dan keempat disebut ekstrim sedangkan kondisi kedua dan
ketiga disebut sarana, yaitu, jangka menengah. Selanjutnya, jika ada tiga
kuantitatif dalam proporsi berkelanjutan, maka kuantitas kedua adalah proporsi
rata-rata antara kuantitas pertama dan ketiga.

Ada berbagai cara untuk mengetahui apakah dua rasio membentuk proporsi.
maka kuantitas kedua adalah proporsi rata-rata antara kuantitas pertama dan
ketiga. Ada berbagai cara untuk mengetahui apakah dua rasio membentuk
proporsi atau tidak, salah satunya sbb:

1. Periksa untuk melihat apakah faktor skala serupa digunakan di atas dan
bawah.
2. Upayakan dan sederhanakan satu atau kedua rasio tersebut.
3. Produk silang: Lipat gandakan angka yang diagonal satu sama lain. Jika
produknya sama, kedua rasio tersebut membentuk proporsi.

(A proportion is a mathematical equation in two numbers. Proportions are


two equal ratios to each other. Often, these numbers can be seen among things or
people.

You can arrange mathematics in two ways. You can compare numbers with
colons, or write proportions in the form of equivalent fractions. Proportions tell us
about part or part of the whole. Many calculations can be done using comparisons
to show relationships between numbers. This is the total type above.
When two sets of numbers go up or down in the same ratio, they answer
directly in proportion to each other. Four numbers p, q, r, s are taken
proportionally if p: q = r: s, therefore p / q = r / s, i.e. ps = qr (by the law of
multiplication) Here p, q, r, s has stated the proportion requirements, with p as the

7
first condition, q is the second condition, r is the third condition, and s is the
fourth condition.

The first and fourth conditions are called extreme while the second and third
conditions are called means, that is, the medium term. Furthermore, if there are
three quantitative in sustained proportions, then the second quantity is the average
proportion between the first and third quantities.
There are various ways to find out whether two ratios form proportions. then
the second quantity is the average proportion between the first and third
quantities. There are various ways to find out whether two ratios form proportions
or not, one of which is as follows:
1. Check to see whether similar scale factors are used above and blow.
2. Try and simplify one or both of these ratios.
3. Cross product : fold the numbers double diagonally to each other. If yhe
products are same, the two ratios form a proportion.)

2 10
The proportion = is read 2 is to 3 as 10 is to 15.
3 15
In a proportion, the cross products are equal.
3 and 10 are the means, or the terms in the middle of the proportion.
2 and 15 are the extremes, or the terms at the beginning and end of the proportion.
2 ×15=3× 10
30=30 If the product of the means equals the
product of the extremes, then you have a
proportion.

To solve a proportion with an unknown term represented by a variable, set


the cross products equal to each other. Then solve the resulting equation using
division.

Example :

8
6 8
1. = Six divided by nine equals to eight divided by twelve
9 12
12 9
2. ≠ Twelve divided by seven is not equal to nine divided by
7 2
two/
Twelve-seven is not the same as nine-two
2.4 Pengertian Percentage

Persen adalah suatu angka atau perbandingan (rasio) untuk menyatakan


pecahan dari seratus yang ditunjukkan dengan simbol %. Dengan kata lain,
persentase adalah bagian dari keseluruhan yang dinyatakan dengan per seratus.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian persentase adalah suatu cara untuk
mengekspresikan sebuah angka sebagai bagian dari keseluruhan, dimana
keseluruhan tersebut ditulis dengan 100%.

(Percent is a number or ratio (ratio) to express the fraction of one hundred


indicated by the% symbol. In other words, a percentage is a part of the whole
expressed in percentages. Another opinion says that the definition of percentage is
a way to express a number as part of a whole, where the whole is written with
100%.)

Persentase = (Jumlah Bagian / Jumlah Keseluruhan) x 100%

Percentage Be read

0,5% zero point five percent

0,25% zero point two five

5% five percent

25% twenty-five percent

36,25% thirty-six point two five percent

9
100% one hundred percent

400% four hundred percent

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

The ratio is a comparison between two or more quantities. In calculating the


ratio must use the same unit, if there are differences, the unit should be equalized
first. In general the ratio is denoted by a / b or a : b, where b ≠ 0.

A proportion is a mathematical equation in two numbers. Proportions are


two equal ratios to each other. Often, these numbers can be seen among things or
people.

Percent is a number or ratio (ratio) to express the fraction of one hundred


indicated by the% symbol

3.2 Saran

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan


menambah wawasan kita tentang “Pengertian Ratio, Proportion dan Percentage.”
Dari pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan
makalah ini. Maka ada beberapa kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh
karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.

10
DAFTAR PUSAKA

https://wendiferdintania.wordpress.com/2015/01/01/simbol-matematika-dalam-
bahasa-inggris/
https://www.lee.k12.nc.us/cms/lib03/NC01001912/Centricity/Domain/1756/ratio-
proportion-percent.pdf
https://www.ef.co.id/panduan-bahasa-inggris/tata-bahasa-inggris/angka-dalam-
bahasa-inggris/
https://www.bigbanktheories.com/cara-membaca-angka-tanggal-dan-tahun-
dalam-bahasa-inggris/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/cara-menghitung-persen.html
https://zamlook.blogspot.com/2019/06/perbedaan-rasio-dan-proporsi.html
https://belajarbahasa.id/artikel/dokumen/524-membaca-angka-pecahan-desimal-
dan-tanggal-dalam-bahasa-inggris-2018-07-22-09-11
Daniel Muij dan David Reynolds (2008: 333)
Penny Cyclopædia, p. 307

11

Anda mungkin juga menyukai