Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

“KARAKTERISASI DIODA”

DISUSUN OLEH:

Nama : Fadilanesha Septi Rahayu

NIM : 19306141019

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui Karakteristik dioda pada keadaan terpanjar maju.
2. Membuat grafik I-V dari dioda pada keadaan terpanjar maju.
3. Mengetahui Karakteristik dioda pada keadaan terpanjar mundur.
4. Membuat grafik I-V dari dioda pada keadaan terpanjar mundur.

B. Dasar Teori
Dioda merupakan komponen elektronik yang dapat mengalirkan arus dalan satu
arah serta memiliki dua terminal yang disebut anoda sebagai terminal positif dan katoda
sebagai terminal negatifnya.

Gambar 1. Terminal dioda


Dioda termasuk komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor, yang berfungsi
sebagai penyearah dalam rangkaian. Sehingga dalam rangkaian dioda hanya dapat
mengalirkan arus dalam satu arah saja yaitu dari anoda ke katoda tidak untuk sebaliknya
maka dioda mampu mengahambat arus yang mengalir dari arah sebaliknya. Sehingga
untuk mengetahui karakter dari dioda itu sendiri memerlukan alat yang tepat untuk
mengukur arus dioda pada setiap tegangan yang diberikan. Keperluan tersebut dapat
dirancang melalui aplikasi Proteus 8 sehingga dapat mengukur arus dan tegangan dioda
dan dapat menyimpan datanya kedalam komputer. Fungsi utama dioda semikonduktor
adalah menyerarahkan DC dan AC.

Ketika dioda tidak dihubungkan dengan tegangan luar, elektron dan hole maka
dioda akan berhenti berekombinasi jika terbentuk medan listrik dengan nilai tertentu.
Dioda sendiri mampu dibuat menggunakan Germanium (Ge) dan Silikonatau Silsilum
(Si). Jika dioda dapat dioperasikan dalam bias maju, maka dioda dapat beroperasi 0,7 V
atau lebih dari itu tergantung dari bahannya. Namun, jika dioda dioperasikan mundur
maka dioda akan rusak dan mengalami breakdown. Jika ditampilkan kedalam grafik
maka:
Grafik 1. Karakteristik (I-V) dioda

C. Komponen yang digunakan


1. Resistor (1 k ohm)
2. Dioda 1N4007
3. Battery (single cell)
4. Voltmeter
5. Amperemeter

D. Langkah Kerja
1. Merangkai komponen dioda 1N4007, resistor 1k Ω, Batrai, voltmeter, dan
ampermeter pada layar project proteus 8.
a. Terpanjar Maju

b. Terpanjar Mundur
2. Mengatur tegangan pada batrai dengan tegangan yang telah ditentukan.
3. Mengukur teganan dioda yang telah diberi tegangan yaitu dengan cara
memparalelkan voltmeter.
4. Mengukur arus yang mengalir yaitu dengan cara menyerikan amperemeter dengan
dioda.

E. Data
1. Data hasil percobaan terpanjar maju

Vs Vd I
No
(Volt) (Volt) (Ampere)
1. 0.1 0.10 0
2. 0.2 0.20 0
3. 0.3 0.30 0
4. 0.4 0.40 0
5. 0.5 0.48 0.002
6. 0.6 0.52 0.008
7. 0.7 0.54 0.016
8. 0.8 0.56 0.024
9. 0.9 0.57 0.033
10. 1 0.58 0.042
11. 1.1 0.59 0.051
12. 1.5 0.61 0.089
13. 2 0.63 0.137
14. 3 0.65 0.235
15. 5 0.67 0.433
16. 10 0.70 0.930
17. 15 0.71 1.430
18. 20 0.73 1.930
2. Data hasil percobaan terpanjar mundur

Vs Vd I
No
(Volt) (Volt) (Ampere)
1. 0.1 -0.10 0
2. 0.2 -0.20 0
3. 0.3 -0.30 0
4. 0.4 -0.40 0
5. 0.5 -0.50 0
6. 0.6 -0.60 0
7. 0.7 -0.70 0
8. 0.8 -0.80 0
9. 0.9 -0.90 0
10. 1 -1.00 1×10-8
11. 1.1 -1.10 1×10-8
12. 1.5 -1.50 1×10-8
13. 2 -2.00 2×10-8
14. 3 -3.00 3×10-8
15. 5 -5.00 5×10-8
16. 10 -10.00 10×10-8
17. 15 -15.00 15×10-8
18. 20 -20.00 20×10-8

F. Analisis Data
1. Dioda terpanjar maju

Grafik Hubungan I-V


Dioda Terpanjar Maju
2,5

1,5
Arus (I)

0,5 R² = 0,176

0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Tegangan Dioda (Vd)

Grafik 2. Hubungan (I-V) dioda terpanjar maju


2. Dioda terpanjar mundur

2,5E-07
Grafik Hubungan I-V
Dioda Terpanjar Mundur
0,0000002

1,5E-07

Arus (I)
0,0000001

5E-08

R² = 0,9947
0
-25 -20 -15 -10 -5 0
Tegafngan Dioda (Vd)

G. Pembahasan
Dari data yang didapatkan mendapatkan dua buah tabel yaitu tabel dioda terpanjar
maju dan juga tabel dioda terpanjar mundur. Kedua tabel tersebut menunjukkan hasil
tegangan dan arus dari tegangan batrai yang telah ditentukan. Total tegangan batrai yang
ditentukan yaitu ada 18 dengan masing-masing dioda terpanjar. Dari 18 data tegangan
batrai tersebut terdiri dari 0.1 V, 0.2 V, 0.3 V, 0.4 V, 0.5 V, 0.6 V, 0.7 V, 0.8 V, 0.9 V, 1
V, 1.1 V, 1.5 V, 2 V, 3 V, 5 V, 10 V, 15 V, dan 20 V. Dimulai dari dioda terpanjar maju
tegangan dioda yang teridentifikasi dari voltmeter dan ampermeter pada proteus 8. Jika
dilihat maka data yang diperoleh yaitu bertahap atau perubahannya bisa dibilang
terstruktur dari 18 data tersebut mulai dari 0.1 V sampai dengan 0.73 V. Kemudian
dilihat dari arus yang mengalir yaitu dari data terlihat pada saat tegangan dioda 0.10 V
sampai 0.40 V nilai arusnya adalah 0 A mulai dari tegangan dioda 0.48 V sampai 20 V
dengan arus terbesar yaitu 1.930 A pada tegangan batrai 20 V dan tegangan dioda 0.73 V.
Data arus yang menunjukkan nilai 0 tersebut dikarenakan nilainya terlalu kecil untuk
dihitung di proteus 8 karena pada saat praktikum tersebut menggunakan satuan
miliampere. Grafik hubungan (I-V) juga menunjukkan bahwa garis grafiknya
melengkung keatas yang berarti semakin besar tegangan pada dioda maka arusnya pun
semakin tinggi pula.
Beralih pada dioda terpanjar mundur yang teridentifikasi dari voltmeter dan
ampermeter pada proteus 8. Maka kembali lagi untuk melihat data dari hasil percobaan
dioda terpanjar mundur yaitu nilai tegangan dioda dari tegangan -0.10 V sampai dengan -
20 V menunjukkan angka yang sama dengan tegangan batrai namun tegangan dioda
bernilai negatif (-), hal ini terjadi karena dioperasikan secara mundur sehingga dioda
mengalami breakdown. Kemudian besar arus dari tegangan batrai 0.1 V sampai dengan
0.9 V bernilai 0 mulai dari tegangan batrai 1 V sampai dengan 20 V menunjuukan nilai,
dengan besar arus yang terbesar yaitu 20×10-8 A. Pada saat pengukuran batrai voltmeter
telah diset menggunkan satuan microampere namun karena pada tegangan batrai 0.1 V-
0.9 V terlalu kecil arusnya maka arus tidak teridentifikasi. Karena arusnya menunjukkan
nilai (-) maka grafiknya melengkung kebawah da terus menurun sesuai dengan tegangan
diodanya maka lama kelamaan akan terjadi breakdown dimana dioda sudah tidak dapat
menahan lagi aliran elektron.

H. Kesimpulan
1. Ketika anoda dihubungkan ke kutub positif dan katoda dihubngkan kekutup negatif
dari batrai maka yang akan terjadi adalah dioda terpanjar maju dan dioda hanya kan
mengalirkan arus pada saat dioda terpanjar maju.
2. Grafik fungsi hubungan I-V melengkung dan menunjukkan bahwa semakin besar
tegangan batrai maka tegangan dioda dan arus juga semakin besar sehingga gambar
grafiknya melengkung keatas.
3. Ketika katoda disambungkan pada kutub positif dan anodanya disambungkan ke
kutub negatif batrai maka yang akan terjadi adalah dioda terpanjar mundur serta dioda
tidak akan mengalirkan arus pada saat dioda terpanjar mundur.
4. Grafik fungsi hubungan I-V melengkung keatas namun berbeda arah dengan dioda
terpanjar maju dikarenakan tegangan dioda terpanjar mundur bernilai (-) jika semakin
lama menerima arus maka dioda akan mengalami breakdown.
I. Daftar Pustaka

Aini, A. N., & Rozaq Alfan, W. Karakteristik Dioda (E9).

Hamzah, Y., Setiadi, R. N., & Umar, L. (2015). Pengembangan Alat Uji Otomatis
Karakteristik Dioda dan PTC Berbasis Mikrokontroler ATmega8A.
Modul Elektronika Analog 2020 Semester 3 Program Studi Fisika Univerisitas Negeri
Yogyakarta.
Supatmi, S. (2010). Dioda.

Anda mungkin juga menyukai