Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sastra Indonesia 9(3) (2020) 158-164

Jurnal Sastra Indonesia


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi

Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 Tahun

Yeni Rahmawati*1
MKWU Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPRAM) Ambarrukmo Yogyakarta
1

Info Artikel Abstrak


Article History Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 2,1 tahun pada
Disubmit 20 September 2020 tataran sintaksis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek pe-
Diterima 3 November 2020 nelitian ini adalah anak berusia 2,1 tahun yang bernama Queenarela Selena Raikenes atau
Diterbitkan 30 November 2020 dipanggil Kenes. Data penelitian ini berupa data kebahasaan lisan yang direkam (spoken
teks). Data ini berbentuk wacana interaksional. Prosedur pengumpulan data adalah peneliti
melakukan pengamatan langsung pada saat proses pemerolehan sintaksis, yaitu perbincan-
Kata Kunci gan antara Kenes dengan peneliti (orang tua Kenes), keluarga, dan teman-teman sebayanya.
sintaksis; pemerolehan bahasa; Selain itu, peneliti juga menggunakan alat perekam dan pencatatan langsung dalam peneli-
anak usia 2,1 tahun tian. Dalam penelitian Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 tahun, hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola kalimat yang paling banyak digunakan adalah
syntax; language acquisition; pola Subjek-Predikat (S-P) yang berjumlah 25 kalimat.
children aged 2.1 years

Abstract
This study aims to determine the language acquisition of children aged 2.1 years at the syntactic
level. The research method used is descriptive qualitative. The subject of this research is a 2.1
year old child named Queenarela Selena Raikenes or called Kenes. The data of this research
are in the form of recorded spoken language data (spoken text). This data is in the form of an
interactional discourse. The data collection procedure is that the researcher makes direct obser-
vations during the syntactic acquisition process, namely conversations between Kenes and the
researcher (Kenes’ parents), family, and peers. In addition, researchers also used direct recording
and recording devices in the study. In the study of Language Acquisition Syntax Analysis for 2.1
years old children, the results of this study indicate that the most widely used sentence pattern is
the Subject-Predicate (S-P) pattern, which is 25 sentences.

© 2020 The Authors. Published by UNNES. This is an open access


article under the CC BY license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

PENDAHULUAN (2013: 477) bahasa sebagai alat untuk memper-


Dalam kehidupan manusia, bahasa sangat- mudah manusia dalam berkomunikasi dengan
lah penting (Syafroni, 2016: 67). Hal ini disebab- manusia yang lain tanpa terkecuali.
kan tanpa adanya bahasa kita tidak mungkin bisa Bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-
untuk berkomunikasi. Banyak hal yang perlu di- hari. Ketika masih kecil, anak-anak memperoleh
perhatikan dalam penggunaan bahasa baik dari bahasa dengan mendengarkan orang tuanya ber-
segi susunan kalimat maupun penggunaan ba- bicara. Sebagian besar di Indonesia, anak-anak
hasa secara tepat. Dalam kehidupan sehari-hari, berlatih berbicara dengan menggunakan bahasa
manusia membutuhkan bahasa dalam berkomu- daerahnya masing-masing. Hal ini disebabkan
nikasi. Tanpa adanya bahasa, komunikasi tidak oleh pengaruh kebudayaan masing-masing. Pada
akan berjalan dengan lancar. Menurut Yuniarsih masa anak-anak, sistem kosakatanya masih ka-
cau. Menurut Wulandari, (2018: 76) susunan ka-
* E-mail: yenirahmawati@stipram.ac.id. limatnya masih kacau walaupun sudah tampak
Address: Jalan Ahmad Yani No. 52, Ring Road Timur pola SPOK-nya, tetapi kosakatanya masih kacau.
Yogyakarta 55198

DOI 10.15294/jsi.v9i3.42793 P ISSN : 2252-6315 E-ISSN : 2685-9599


Jurnal Sastra Indonesia 9(3) (2020) 158-164 159

Hal ini disebabkan masih tahap transisi. mak, dan mendengarkan tanpa memberikan reaksi ucapan
Menurut Chomsky (dalam Chaer, apapun. Anak-anak diam karena mereka mendengarkan
pembicaraan orang dewasa dan menirukannya. Pertumbu-
2003:222), bahasa bisa dikuasi oleh manusia saja. han anak terjadi karena faktor lingkungan sekitarnya. Den-
Hal ini tidak berlaku pada bahasa hewan. Hanya gan bertambahnya usia, alat ucap anak-anak akan semakin
manusialah yang mempunyai kelebihan dalam sempurna. Mereka akan lebih leluasa dalam berbicara.
berbahasa. Dari sanalah letak perbedaan antara Pemerolehan bahasa anak sangatlah penting. Untuk
manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Manu- itu, orang tua harus memperhatikan betul perkembangan
bahasa anak. Menurut Zulhidayanti (2013: 555) ciri pe-
sia pada saat lahir sudah dibekali oleh alat peme-
merolehan bahasa anak sangatlah sistematis, yaitu memi-
rolehan bahasa yaitu LAD (Language Acquisition liki rangkaian kesatuan. Hal ini diawali dari ujaran tanpa
Device) begitu juga halnya dengan anak (Camp- makna, ujaran satu kata, kemudian menjadi gabungan kata
bel, dkk, 2006: 2-3). LAD dianggap sebagai bagi- yang lebih rumit, yaitu sintaksis. Anak-anak belajar baha-
an fisiologis dari otak yang khusus untuk memp- sa tahapan-tahapannya adalah dari suku kata, kata, frasa,
klausa, dan kalimat walaupun terkadang susunan kalimat-
roses bahasa.
nya masih terbolak-balik.
Menurut Haryanti, dkk. (2018: 591) bahasa Atas dasar uraian diatas penelitian ini dilakukan un-
itu memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dimi- tuk menganalisis pemerolehan bahasa anak usia 2,1 tahun
liki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini berkaitan pada tataran sintaksis. Objek penelitian ini yaitu seorang
dengan bunyi bahasa, pembentukan kata, pem- anak perempuan berusia 2,1 tahun bernama Queenarela
bentukan kalimat, dan yang lainnya. Selena Raikenes (Kenes).
Adapun rumusan masalahnya adalah Bagaimana-
Pemerolehan bahasa anak sangatlah pen- kah pemerolehan bahasa anak usia 2,1 tahun pada tataran
ting. Menurut Nurjamiaty (2015: 43) pemerole- sintaksis?
han bahasa anak akan terus berkembang sesuai Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemero-
dengan pertumbuhan anak. Subyantoro (dalam lehan bahasa anak usia 2,1 tahun pada tataran sintaksis.
Syarifuloh, Subyantoro, dan Syaifudin, 2018) Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan
wawasan kepada peneliti selanjutnya terkait dengan bahasa
menjelaskan bahwa seorang anak pada usia anak dalam tataran sintaksis. Masyarakat bisa mengetahui
prasekolah, lebih mudah menerima apa yang kalimat apa saja yang bisa diucapkan untuk anak usia 2,1
disampaikan oleh orang tua dan orang orang tahun.
di sekitarnya termasuk pemerolehan bahasa. Ta-
hapan-tahapannya sangatlah banyak. Anak yang METODE PENELITIAN
baru lahir hanya bisa menangis. Bayi menangis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
petanda dia lapar, haus, kepanasan, mengompol, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
dan lain-lain. Hanya ibu yang bisa memahami ba- Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2005: 4). Metode yang
hasa tersebut. Naluri seorang ibu sangatlah kuat. digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
Pada usia 6 bulan anak-anak sudah bisa merang- (Nazir, 2003: 54). Menurut Moleong (2005: 11) “metode
kak mulai bisa belajar bahasa. Usia 8 bulan anak- deskriptif merupakan data yang berupa kata-kata, gam-
anak mulai belajar berbicara. Bisa menyebutkan bar, dan angka-angka”. Metode deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki den-
beberapa suku kata. Pada umumnya, usia 1 ta-
gan menggambarkan atau melukiskan keadaan atau objek
hun anak-anak mulai bisa berbicara hanya dua penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
kata atau kita kata. Usia 2-3 tahun anak-anak su- tampak atau sebagaimana adanya.
dah mulai bisa menggunakan kalimat walaupun Subjek penelitian ini bernama Queenarela Selena
masih terbata-bata. Menurut Marta (2013: 497) Raikenes yang sehari-hari dipanggil “Kenes” dan berusia
2,1 tahun. Kenes adalah anak pertama dari pasangan orang
anak-anak pada rentangan usia di bawah 5 ta-
tua, Wahyu Pramonosidi, S.Si. dan Yeni Rahmawati,M.Pd.
hun membutuhkan perhatian khusus dari orang yang dilahirkan pada tanggal 05 November 2015 di Rumah
tuanya. Setiap anak yang normal membutuhkan Sakit Umum dr. Soedono Madiun. Kenes dilahirkan di ke-
pertumbuhan bahasa yaitu bahasa ibu. Bahasa luarga yang dwibahasawan yaitu bahasa Jawa dan bahasa
ibu sangatlah penting fungsinya sehingga seba- Indonesia. Ayah dan ibu Kenes menggunakan bahasa Jawa
dan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Dapat
gai orang tua kita janganlah salah langkah dalam
dikatakan Kenes seorang dwibahasawan alamiah karena
mendidik anak. Hal ini dikarenakan masa-masa pemerolehan bahasa Kenes berupa bahasa Jawa dan baha-
0-5 tahun adalah masa-masa keemasan (Nasuti- sa Indonesia sekaligus. Apabila lawan bicara Kenes meng-
on, 2019: 113). gunakan bahasa Indonesia, Kenes akan merespons lawan
Menurut Yuniarsih (2013: 478) pada awal pemerole- bicaranya tersebut menggunakan bahasa Indonesia, begitu
han bahasa, seorang anak akan lebih banyak diam, menyi- pula sebaliknya. Hal ini mengakibatkan dalam tuturan Ke-
160 Yeni Rahmawati, Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 Tahun
nes sering terdapat campur kode dan alih kode. Akan tetapi, Analisis sintaksis anak usia 2,1 tahun berdasarkan
dalam penelitian ini hanya membahas struktur kalimat di- pola subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.),
lihat dari pola subjek (S), predikat (P), objek (O),pelengkap dan keterangan (Ket.) dapat dilihat sebagai berikut.
(Pel.), dan keterangan (K).
Penelitian ini dilakukan di Perum. Sidoarum, Blok Pola Subjek (S)
V, Jalan Gelatik, P-66, Kec. Godean, Kab. Sleman, Yogya- Pola subjek (S) adalah suatu pola yang berfungsi un-
karta.Tempat tersebut merupakan tempat tinggal Kenes tuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis kalimat berpola
Data penelitian ini berupa data kebahasaan lisan subjek (S) ini terdiri atas unsur S saja. Di dalam penelitian
yang direkam (spoken teks). Data ini berbentuk wacana ini ditemukan sebanyak 10 kalimat. Kalimat tersebut dapat
interaksional. Wujud data yang diperoleh dalam peneliti- dijelaskan sebagai berikut:
an ini adalah wujud verbal atau bentuk bahasa yang digu-
Kalimat yang Diucapkan Pembetulan
nakan dalam peristiwa tutur di rumah subjek penelitian. No
Subjek Penelitian (Kenes) Kalimat
Data-data tersebut diperoleh dari kegiatan percakapan for-
1 Keneh. Kenes.
mal antara subjek penelitian dan peneliti sendiri yang di-
S
rekam dengan tape recorder dan dilengkapi dengan catatan
lapangan. 2 Kuda lumping. Kuda.
Pemerolehan data tidak melalui perlakuan (ekspe- S
rimen). Subjek penelitian sebagai sumber data dibiarkan 3 Boya. Bola.
bercakap-cakap secara alamiah. Percakapan alamiah itu S
diharapkan memunculkan data yang bersifat alamiah. Data 4 Ini gajah. Ini gajah.
alamiah menjadi ciri khas penelitian ini. Data dalam pen- S
elitian sederhana ini diperoleh melalui teknik perekaman 5 Ayah. Ayah.
dan pencatatan. Instrumen utama dalam penelitian ini S
adalah peneliti sendiri. Peneliti terjun langsung mengamati 6 Bunda. Bunda.
tingkah laku sehari-hari Kenes. S
Peneliti melakukan pengamatan langsung pada saat 7 Keleta api. Kereta api.
proses pemerolehan sintaksis, yaitu perbincangan antara S
Kenes dengan peneliti (orang tua Kenes), keluarga, dan 8 Uti. Eyang Uti.
teman-teman sebayanya. Selain itu, peneliti juga menggu- S
nakan alat perekam dan pencatatan langsung dalam pen- 9 Ini kateh. Ini pepaya.
elitian. S
10 Ikan lele. Ikan lele.
HASIL DAN PEMBAHASAN S
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
pada anak berusia 2,1 tahun yang bernama Queenarela Se- Pola Predikat (P)
lena Raikenes, diperoleh data berupa struktur kalimat sub-
Pola predikat (P) adalah suatu pola yang berfungsi
jek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan kete-
untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis kalimat ber-
rangan (K) yang berjumlah 14 pola kalimat. Hal ini dapat
pola predikat (P) ini terdiri atas unsur P saja. Di dalam pen-
dilihat dalam pembahasan berikut ini.
elitian ini ditemukan sebanyak 10 kalimat. Kalimat tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Sintaksis Anak Usia 2,1 Tahun Berdasar-
Kalimat yang Diucapkan
kan Pola Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap No Pembetulan Kalimat
Subjek Penelitian (Kenes)
(Pel.), dan Keterangan (Ket.) 1 Puyang. Pulang.
No Pola Kalimat Jumlah Pola Kalimat P
1. S 10 2 Pelgi. Pergi.
2. P 10 P
3. K 7 3 Rucak. Rusak.
4. S-P 25 P
5. P-S 11 4 Macuk. Masuk.
6. P-K 5 P
7. P-O 7 5 Kelual. Keluar.
8. K-P 4 P
9. S-P-O 6 6 No no no tidak boleh. Tidak boleh.
10. S-P-K 7 P
11. S-P-Pel 11 7 Jangan pelgi! Jangan pergi!
12 S-K-P 3 P
13 S-K 2 8 Punya copo? Punya siapa?
14 K-S-P 2 P
Jurnal Sastra Indonesia 9(3) (2020) 158-164 161

9 Lagi beyajar. Lagi belajar. 11 Om Cuyo datang. Om Suro datang.


P S P
10 Bauk. Bau. 12 Ais bubuk. Mbak Is tidur.
P S P
13 Mas Nu pelgi. Mas Keanu pergi.
Pola Keterangan (K) S P
14 Bunda gak ico. Bunda tidak bisa.
Pola Keterangan (K) adalah suatu pola yang ber- S P
fungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis kalimat 15. Keneh jajan. Kenes jajan.
berpola Keterangan (K) ini sebanyak 7 kalimat. Kalimat S P
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
16 Keneh pipih. Kenes pipis.
Kalimat yang Diucapkan Subjek Pembetulan S P
No
Penelitian (Kenes) Kalimat 17 Ayah lagi cakit. Ayah baru sakit.
1 Ke Jakalta. Ke Jakarta. S P
K 18 Kyeta mininya yucak. Kereta mininya rusak.
2 Ke Ctaciun. Ke Stasiun. S P
K 19 Keneh teliak-teliak. Kenes berteriak.
3 Ke Mediun Ke Madiun S P
K 20 Capinya dua. Sapinya dua.
4 Ke pantai. Ke pantai. S P
K 21 Bunda mau kelja? Bunda mau kerja?
5 Ke lumah. Ke rumah. S P
K 22 Keneh ikut. Kenes ikut.
6 Nanti aja. Nanti saja. S P
K 23 Mas Nu gak ikut. Mas Keanu tidak
7 Ke cekoyah. Ke sekolah. S P boleh ikut.
K 24 Keneh ngompol. Kenes ngompol.
S P
Pola Subjek- Predikat (S-P) 25 Sepatunya Keneh bayu. Sepatunya Kenes baru.
S P
Pola Subjek-Predikat (S-P) adalah suatu pola yang
berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis ka- Pola Predikat-Subjek (P-S)
limat berpola S-P ini terdiri atas unsur S (Subjek) dan P
(Predikat). Di dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 25 Pola predikat-subjek (P-S) adalah suatu pola yang
kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis ka-
limat berpola P-S ini terdiri atas unsur P (Predikat) dan S
Kalimat yang Diucapkan (subjek). Di dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 11
No Pembetulan Kalimat
Subjek Penelitian (Kenes) kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Setannya mati. Setannya mati.
No Kalimat yang Diucapkan Pembetulan Kalimat
S P
Subjek Penelitian (Kenes)
2 Ayah belum datang. Ayah belum datang.
1 Beli anak-anak. Beli anak-anak
S P
P S
3 Kletanya agi didandani. Keretanya baru diper-
2 Kelual ais. Keluar Mbak Is.
S P baiki.
P S
4 Mas Nu diajak. Mas Keanu diajak.
3 Punya bunda. Punya bunda.
S P
P S
5 Kuenya enak. Kuenya enak.
4 Dalan cepol. Jalan kereta.
S P
P S
6 Mantennya tante Titin. Pernikahannya tante
5 Pelgi ayah. Pergi ayah.
S P Kristin.
P S
7 Kuenya Keneh ini. Kuenya Kenes ini.
6 Tak bilangi ayah. Tak kasih tahu ayah.
S P
P S
8 Bebeknya belenang. Bebeknya berenang.
7 Minum putih. Minum air putih.
S P
P S
9 Ayamnya gak ada. Ayamnya tidak ada.
8 Maem bunda. Makan bunda.
S P
P S
10 Bunda jangan ikut. Bunda jangan ikut.
9 Ada campah. Ada campah.
S P
P S
162 Yeni Rahmawati, Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 Tahun
10 Jemput ayah. Jemput ayah. No Kalimat yang Diucap- Pembetulan Kalimat
P S kan Subjek Penelitian
11 Bau campah. Bau sampah. (Kenes)
P S 1 Nanti yihat. Nanti lihat.
K P
2 Kemayin pelgi. Kemarin pergi.
Pola Predikat-Keterangan (P-K) K P
Pola predikat-keterangan (P-K) adalah suatu pola 3 Nanti bubuk. Nanti tidur.
yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-je- K P
nis kalimat berpola P-K ini terdiri atas unsur P (predikat) 4 Becok jadi Besok jadi pergi?
dan K (keterangan). Di dalam penelitian ini ditemukan se- K
banyak 5 kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan sebagai pelgi?
berikut: P
No Kalimat yang Diucapkan Pembetulan Kalimat
Subjek Penelitian (Kenes) Pola Subjek-Predikat-Objek (S-P-O)
1 Pelgi Jakalta. Pergi ke Jakarta. Pola subjek-predikat-objek (S-P-O) adalah sua-
P K tu pola yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat.
2 Maem di depan. Makan di depan. Jenis-jenis kalimat berpola S-P-O ini terdiri atas unsur S
P K (subjek),P (predikat), dan O (objek). Di dalam penelitian
3 Pelgi tempat eyang Jito. Pergi ke tempat ini ditemukan sebanyak 6 kalimat. Kalimat tersebut dapat
P K eyang Jito. dijelaskan sebagai berikut:
4 Bawa ke kamal. Bawa ke kamar. Kalimat yang Diucapkan
P K No Pembetulan Kalimat
Subjek Penelitian (Kenes)
5 Jayan ke beyakang. Jalan ke belakang. 1 Ayah punya jajan? Ayah punya jajan?
P K S P O
2 Bunda beli jajan? Bunda beli jajan?
Pola Predikat-Objek (P-O)
S P O
Pola predikat-keterangan (P-O) adalah suatu pola 3 Uti potong kue. Uti memotong kue.
yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis S P O
kalimat berpola P-O ini terdiri atas unsur P (predikat) dan 4 Ayah goyeng Ayah menggoreng
O (objek). Di dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 7 S P ikan gurameh.
kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: ikan gurameh.
No Kalimat yang Diucapkan Pembetulan O
Subjek Penelitian (Kenes) Kalimat 5 Kuenya gak enak bunda? Kuenya tidak enak
1 Petik bunga. Memetik bunga. S P O bunda?
P O
2 Belum cuci kaki. Belum cuci kaki. 6 Keneh cokot cemut. Kenes digigit semut.
P O S P O
3 Minum teh. Minum teh.
P O Pola Subjek-Predikat-Keterangan (S-P-K)
4 Maem yoti. Makan roti. Pola subjek-predikat-keterangan (S-P-K) adalah
P O suatu pola yang berfungsi untuk membentuk suatu kali-
5 Macak bubul. Masak bubur. mat. Jenis-jenis kalimat berpola S-P-K ini terdiri atas unsur
P O S (subjek), P (predikat), dan K (keterangan). Di dalam pen-
6 Pakek bedak. Memakai bedak. elitian ini ditemukan sebanyak 7 kalimat. Kalimat tersebut
P O dapat dijelaskan sebagai berikut:
7 Maem picang. Makan pisang. Kalimat yang Diucapkan Subjek Pembetulan
P O No
Penelitian (Kenes) Kalimat
1 Keneh pelgi sama ayah. Kenes pergi ber-
Pola Keterangan-Predikat (K-P) S P K sama ayah.
Pola keterangan-predikat (K-P) adalah suatu pola 2 Bunda jadi pelgi ke ctaciun? Bunda jadi pergi
yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-je- S P K ke stasiun?
nis kalimat berpola K-P ini terdiri atas unsur K (keteran- 3 Keneh gak ikut ke ctaciun. Kenes tidak ikut
gan) dan P (predikat). Di dalam penelitian ini ditemukan S P K ke stasiun.
sebanyak 4 kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan se- 4 Bunda mau pelgi cekolah? Bunda mau pergi
bagai berikut: S P K ke sekolah?
5 Keneh bubuk dulu. Kenes tidur dulu.
S P K
Jurnal Sastra Indonesia 9(3) (2020) 158-164 163

6 Keneh pipih dulu. Kenes pipis dulu. terangan). Di dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 2
S P K kalimat. Kalimat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
7 Keneh colat dulu. Kenes sholat No Kalimat yang Diucapkan Pembetulan Kalimat
S P K dulu. Subjek Penelitian (Kenes)
1 Ayahnya ke koyam. Ayahnya ke kolam.
S K
Pola Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel.) 2 Akung ke Jakalta. Akung ke Jakarta.
Pola subjek-predikat-pelengkap (S-P-Pel.) adalah S K
suatu pola yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat.
Jenis-jenis kalimat berpola S-P-Pel. ini terdiri atas unsur S Pola Subjek-Keterangan-Predikat (K-S-P)
(subjek), P (predikat), dan Pel. (pelengkap). Di dalam pen- Pola subjek-keterangan-predikat (K-S-P) adalah
elitian ini ditemukan sebanyak 11 kalimat. Kalimat tersebut suatu pola yang berfungsi untuk membentuk suatu kalimat.
dapat dijelaskan sebagai berikut: Jenis-jenis kalimat berpola K-S-P ini terdiri atas unsur K
No Kalimat yang Diucapkan Pembetulan Kalimat (keterangan),S (subjek), dan P (predikat). Di dalam pene-
Subjek Penelitian (Kenes) litian ini ditemukan sebanyak 2 kalimat. Kalimat tersebut
1 Keneh maem yoti. Kenes makan roti. dapat dijelaskan sebagai berikut:
S P Pel. Kalimat yang Diucapkan
No Pembetulan Kalimat
2 Bunda pelgi kelja? bunda pergi kerja? Subjek Penelitian (Kenes)
S P Pel. 1 Nanti Keneh beyi. Nanti Kenes pergi.
3 Ayah becok puyang. Ayah besok pulang. K S P
S P Pel. 2 Becok ayah datang. Besok ayah datang.
4 Keneh maem cate yontong. Kenes makan sate K S P
S P Pel. lontong.
5 Dik Abi maem kateh. Dik Abi makan SIMPULAN
S P Pel. pepaya. Hasil penelitian ini menunjukkan pola kalimat ditin-
6 Keneh minum cucu. Kenes minum susu. jau dari fungsi sintaksis yang diujarkan anak usia 2,1 tahun
S P Pel. yang bernama Queenarela Selena Raikenes adalah subjek
7 Keneh minum putih. Kenes minum air (S) sebanyak 10, predikat (P) sebanyak 10, keterangan (K)
S P Pel. putih. sebanyak 7, subjek-predikat (S-P) sebanyak 25, predikat-
8 Keneh macak bubul. Kenes masak bubur. subjek (P-S) sebanyak 11, predikat-objek (P-O) sebanyak 7,
S P Pel. predikat-keterangan (P-K) sebanyak 5, keterangan-predikat
9 Ayah gak gowo guying. Ayah tidak bawa (K-P) sebanyak 4, subjek-predikat-objek (S-P-O) sebanyak
S P Pel. guling. 6, subjek-predikat-keterangan (S-P-K) sebanyak 7, subjek-
10 Ayah gak bica yewat. Ayah tidak bida predikat-pelengkap (S-P-Pel) sebanyak 11, subjek-keteran-
S P Pel. lewat. gan-predikat (S-K-P) sebanyak 3, subjek-keterangan (S-K)
11 Kuenya tidak enak bunda. Kuenya tidak enak sebanyak 2, dan keterangan-subjek-predikat (K-S-P) seba-
S P Pel. bunda. nyak 2. Pola kalimat yang sering diucapkan Kenes adalah
pola kalimat subjek-predikat (S-P) karena lebih mudah
Pola Subjek-Keterangan-Predikat (S-K-P) diucapkan.
Pola subjek-keterangan-predikat (S-K-P) adalah
suatu pola yang berfungsi untuk membentuk suatu kali- DAFTAR PUSTAKA
mat. Jenis-jenis kalimat berpola S-K-P ini terdiri atas unsur Campbel, dkk. (2006). Metode Praktis
S (subjek), K (keterangan), dan P (predikat). Di dalam pen- Pembelajaran Berbasis Multiple
elitian ini ditemukan sebanyak 3 kalimat. Kalimat tersebut Intelligences. Depok: Intuisi Press.
dapat dijelaskan sebagai berikut: Chaer, Abdul. (2003). Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta:
Rineka Cipta.
No Kalimat yang Diucapkan Subjek Pembetulan Ka- Haryanti, Erna, dkk. (2018). Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2-3
Penelitian (Kenes) limat Tahun Ditinjau dari Aspek Fonologi. Jurnal Pendidikan
1 Keneh nanti ikut. Keneh nanti ikut. Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 591-602.
S K P Marta, Melza, dkk. (2013). Pemerolehan Sintaksis Bahasa
2 Bunda becok pelgi? Bunda besok Minangkabau pada Anak Usia 5 Tahun di Kambang. Ju-
S K P pergi? rnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 496-
505.
3 Ayah nanti maem? Ayah nanti Moleong, Lexsy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Band-
S K P makan? ung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, Rini Sartika. (2019). Analisis Pemerolehan Sintaksis
Pola Subjek-Keterangan (S-K) Menggunakan Teknik MLU (Meant Length of Utterence)
Pola subjek-keterangan (S-K) adalah suatu pola yang pada Anak Usia 5 Tahun. Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan
Sastra Indonesia, 8(3), 113-118.
berfungsi untuk membentuk suatu kalimat. Jenis-jenis kali-
Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
mat berpola S-K ini terdiri atas unsur S (subjek) dan K (ke- Nurjamiaty. (2015). Pemerolehan Bahasa Anak Usia Tiga Tahun
164 Yeni Rahmawati, Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 Tahun
Berdasarkan Tontonan Kesukaannya Ditinjau dari Kon- Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Jurnal Bahasa,
truksi Semantik. Jurnal Edukasi Kultura, 2(1), 42-62. Sastra, dan Pengajarannya, 6(1), 74-83.
Syafroni, Roni Nugraha. (2016). Panjang Rata-Rata Tuturan Anak Yuniarsih, Dwi. (2013). Pemerolehan Kalimat Bahasa Indonesia
Usia 2 Tahun 7 Bulan dala Bingkai Teori Pemerolehan Ba- pada Anak Usia 3;0-4;0 Tahun (Studi Kasus pada Muham-
hasa Anak. Jurnal Pendidikan Unsika, 4, 66-77. mad Ahsan Hafiz). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Syarifuloh, Subyantoro, Ahmad Syaifudin. (2018). Pemerolehan Indonesia, 3(1), 477-485.
Bahasa Tulis Produktif Anak Usia 2-4 Tahun. Jurnal Sas- Zulhidayanti, dkk. (2013). Pemerolehan Kalimat Bahasa
tra Indonesia. 7(2) Minangkabau: Studi Kasus pada Anak Usia Empat Tahun
Wulandari, Desy Indah. (2018). Pemerolehan Bahasa Indonesia Tiga Bulan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone-
Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Lestari Desa Blimbing sia, 3(1), 477-562.

Anda mungkin juga menyukai