Anda di halaman 1dari 15

DIET DAN OBAT PADA SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
ANGGOTA KELOMPOK

NormalitasariPramesthi 1150019066
RirinIndahwati 1150019063
Indah AminatulAzizah 1150019064

FASILITATOR :
Firdaus, S.Kep., Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga makalah mengenai “DIET DAN OBAT PADA SISTEM
ENDOKRIN” dapat kami susun.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Metodologi Keperawatan. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan
wawasan kepada pembaca.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran
kepadapenyusun.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian


makalah ini jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaaat bagi kita semua, Aamiin.

Surabaya, 11 November 2020

Penyusun

[Type text] Page i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1 Definisi sistem endokrin..............................................................................2


2.2 Penyakit sistem endokrin.............................................................................2
2.3 Diet penyakit sistem endokrin.....................................................................3
2.4 Obat penyakit sistem endokrin.....................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

4.1 Kesimpulan................................................................................................11
4.2 Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

[Type text] Page ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai
kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan
melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan
kegiatan berbagai organ tubuh. Kelenjar endokrin memiliki organ utama
dari sistem endokrin yaitu hipotalamus, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, testis, ovarium.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon,
tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.
Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya bereaksi di tempat
pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke
dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang
efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari system endokrin?
2. Apa saja penyakit pada system endokrin?
3. Bagaimana diet pada penyakit system endokrin?
4. Apa saja obat untuk penyakit system endokrin?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system endokrin
2. Untuk mengetahui penyakit pada system endokrin
3. Untuk mengetahui bagaimana diet pada penyakit system endokrin
4. Untuk mengetahui obat untuk system endokrin

[Type text] Page 1


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi sistem endokrin
A. Sistem Endokrin
Suatu system yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil
sekresinya langsung masuk kedalam darah dan cairanlimfe, beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran).Hasil sekresinya
disebu thormon, dan excresihormonnya kecairan intrasel (tidak langsung
kepembuluh darah). Hormone ini masuk kedalam darah dan dibawa oleh
system peredaran darah keseluruh bagian tubuh.Sistem endokrin terdiri
dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerjasama dengan system saraf,
mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ
tubuh. Meskipun darah menyebarkan hormone keseluruh tubuh namun
hanya sel sasaran tertentu yang dapat berespon terhadap masing-masing
hormone, karena hanya selsasaran yang memiliki reseptor untuk
mengikat hormone tertentu.Jadi setelah dikeluarkan, hormone mengalir
dalam darah keselsasaran di tempat yang jauh, tempat bahan ini mengatur
atau mengarahkan fungsi tertentu.

2.2 Penyakit yang berhubungan dengan sistem endokrin


A. Hipertiroid
Hipertiroid atau Hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau
gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon
tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
B. Diabetes
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja
insulin (resistensi insulin) dihati (peningkatan produksi glukosa hepatic)

[Type text] Page 2


dan di jaringan perifer (otot dan lemak) sekresi insulin oleh sel beta
pankreas atau bisa juga karena keduanya (Rani , A.A,dkk. 2006)
C. Hipotiroid
Hipotiroidisme atau lebih umum disebut dengan hipotiroid
adalah kondisi yang terjadi saat tiroid tidak menghasilkan cukup hormon
tiroid. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di depan leher.
Tugasnya menghasilkan hormon tetraiodothyronine (T4) dan
triiodothyronine (T3) yang berfungsi mengendalikan cara kerja tubuh
dalam menggunakan energi.
2.3 Diet pada penyakit yang berhubungan dengan sistem endokrin
A. Hipertiroid
Hipertiroid adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan
hormon tiroid dalam tubuh. Penyakit ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat, penurunan fungsi mental dan terkena
gondok.
Jika Anda terkena hipertiroid, sangat penting untuk mengetahui
jenis makanan yang harus dihindari untuk menurunkan gejala. Diet dan
obat yang tepat secara bersamaan akan membantu meningkatkan kondisi
kesehatan Anda. Berikut ini adalah beberapa jenis asupan yang harus Anda
hindari jika terkena hipertiroid, seperti dilansir Magforwomen.
1. Makanan tinggi yodium
Yodium meningkatkan aktivitas kelenjar tiroid. Oleh karena itu,
jika Anda memiliki penyakit hipertiroid sangat penting untuk
menghindari makanan yang mengandung yodium. Cara terbaik adalah
dengan menghindari makanan laut dan rumput laut yang mengandung
tinggi yodium. Selaiin itu, Anda juga harus berhenti menggunakan
garam beryodium karena tidak banyak mengandung yodium
bermanfaat.
2. Tepung terigu
Tepung terigu terdiri dari nutrisi lebih rendah daripada biji-
bijian dan sulit untuk dicerna. Selain itu, makanan mengandung
tepung terigu juga bisa menjadi makanan glikemik tinggi, dan dapat

[Type text] Page 3


menyebabkan gangguan kadar hormon serta kadar gula dalam tubuh.
Mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah
dapat membantu mengembalikan kadar hormon tiroid yang sehat.
3. Daging merah
Daging merah memiliki lemak jenuh berlebih yang merugikan
keseimbangan hormonal tubuh. Jika Anda memiliki hipertiroid
bersama dengan kolesterol tinggi, diabetes tipe-2 dan penyakit
jantung, maka akan menjadi sulit untuk sembuh dari hipertiroid. Cara
terbaiknya adalah mengganti daging merah dengan ikan tuna dan
salmon.
4. Produk susu
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa susu atau produk
dari susu pada umumnya tidka baik untuk kondisi hipertiroid. Sisa
hormon pertumbuhan dan penisilin telah ditemukan dalam produk
susu yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Selain itu, susu juga mengandung protein kasein seperti halnya yang
diproduksi oleh tubuh kita, dan kelebihan kasein menyebabkan proses
pencernaan menjadi sulit. Oleh karena itu, cara terbaik adalah
menjauhi produk susu seperti keju, yoghurt dan es krim untuik
mengontrol hipertiroid
5. Hindari kafein, alkohol, dan tembakau
Orang yang mempunyai penyakit hipertiroid harus menghindari
minum kopi, slkohol, teh terlalu berlebihan dan tembakau. Semua itu
adalah termasuk stimulant dan dapat meningkatkan denyut jantung
dan memperburuk gejala, seperti iritabilitas, kegugupan dan
kecemasan.
B. Diabetes
1. Karbohidrat sehat
Selama proses pencernaan, gula (karbohidrat sederhana) dan
karbohidrat kompleks terpecah ke dalam glukosa darah. Fokuslah
pada karbohidrat sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian,

[Type text] Page 4


kacang-kacangan (buncis, kacang polong, dan lentil) dan produk susu
rendah lemak.
2. Makanan kaya serat
Makanan berserat seperti buah pisang, gandum utuh (biji-
bijian, roti gandum, oatmeal) dapat menurunkan risiko penyakit
jantung dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Selain itu,
makanan yang kaya serat lainnya termasuk sayuran, buah-buahan
(pisang dan pir) serta kacang-kacangan (buncis, kacang polong, dan
lentil).
3. Ikan yang menyehatkan jantung
Ikan bisa menjadi lauk alternatif yang sehat
dibandingkandaging merah. Ikan cod, tuna, dan halibut memiliki total
lemak jenuh dan kolesterol yang lebih sedikit dibandingkan daging
dan unggas.
Selain itu, ikan seperti salmon, mackerel, tuna, sarden, dan
bluefish kaya akan asam lemak omega-3, yang meningkatkan
kesehatan jantung dengan menurunkan lemak darah yang disebut
trigliserida. Namun, hindarilah ikan goreng dan ikan dengan kadar
merkuri yang tinggi, seperti tilefish, ikan todak, dan king mackerel.
4. Lemak ‘baik’asam lemak manfaat omega 9
Makanan yang mengandung lemak monounsaturated dan
polyunsaturated, seperti alpukat, almond, pecan, walnut, zaitun, dan
kanola, zaitun dan minyak kacang, dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol Anda. Namun, makanlah dalam jumlah yang tak
terlalu banyak, karena semua lemak memiliki kalori yang tinggi.
C. Hipotiroid
1. Yodium
Yodium adalah mineral yang sangat penting dalam tubuh
untuk membuat hormon tiroid. Jika seseorang kekurangan yodium
maka risiko mengalami hipotiroidisme akan semakin tinggi.Jika
hipotirodisme Anda akibat mengalami kekurangan yodium,
tambahkan garam meja beryodium ke makanan Anda atau makan

[Type text] Page 5


lebih banyak makanan yang mengandung yodium tinggi, seperti ikan,
susu, dan telur.
2. Selenium
Selenium yang selanjutnya akan membantu tubuh mengaktifkan
hormon tiroid sehingga bisa digunakan dengan optimal dalam tubuh.
Mineral selenium ini juga memiliki manfaat antioksidan, yang berarti
mineral ini bisa melindungi kelenjar tiroid dari radikal bebas.
Tambahkanlah dalam makanan Anda ekstra selenium. Selenium
bisa didapatkan dari kacang-kacangan, ikan tuna,dan ikan sarden.
Suplemen selenium hanya boleh diminum sesuai dengan anjuran
dokter, sebaiknya tidak menggunakannya secara mandiri.
3. Zink
Bekerja sama dengan selenium, zink yang akan membantu tubuh
mengaktifkan hormon tiroid. Suatu penelitian juga ada yang
menunjukkan bahwa zink bisa membantu mengontrol TSH. TSH
adalah hormon yang memberitahu kelenjar tiroid untuk mengeluarkan
hormon tiroid.
Zink banyak ditemukan dalam kerang-kerangan, daging sapi,
daging dan hati ayam.
Orang dengan hipotiroid harus mengurangi konsumsi makanan
yang mengandung goitrogen yang tinggi.
Goitrogen adalah senyawa yang dapat mengganggu fungsi
kelenjar tiroid. Bagi orang yang tidak mengalami hipotiroid,
mengonsumsi senyawa goitrogen tidak menjadi masalah. Akan tetapi,
bagi orang yang mengalami penyakit tiroid ini bisa jadi masalah besar.
Batasi atau hindari makanan-makanan di bawah ini untuk mengatasi
hipotiroid:
a) Makanan mengandung kedelai, seperti tahu, tempe, sari kedelai
asli
b) Sayuran tertentu, seperti kubis, brokoli, kembang kol
c) Buah-buahan dan tepung-tepungan seperti ubi jalar, singkong,
persik stroberi

[Type text] Page 6


2.4 Obat untuk penyakit yang berhubungan dengan sistem endokrin
A. Hipertiroid
Pilihan pengobatan tergantung pada beberapa halantara lain
beratringannya tirotoksikosis, usia pasien, bearnya struma, ketersediaan
obat anti tiroid dan respon atau reaksi terhadapnya serta penyakit lain yang
menyertainya. Tiga jenis pengobatan terhadap hipertirodisme antara lain :
1. Obat anti tiroid
Golongan Tionamid ; terdapat 2 kelas obat golongan tionamid,
yaitu tiourasil dan imidazol. Tiourasil dipasarkan dengan nama
propiltiourasil (PTU) dan imidazol dipasarkan dengan nama
metimazol dan karbimazol. Obat golongan tionamid lain yang baru
beredar ialah tiamazol yang isinya sama dengan Metimazol. Obat
golongan tionamid mempunyai efek intra dan ekstratiroid. Mekanisme
aksi intratiroid yang utama ialah mencegah atau mengurangi
biosintesis hormontiroid T3 dan T4 , dengan cara menghambat
oksidasi dan organifikasiiodium, menghambat coupling iodotirosin,
mengubah struktur molekul tiroglobulin dan menghambat
sintesistiroglobulin. Sedangkan mekanisme aksiekstratiroid yang
utama ialah menghambat konversi T4 menjadi T3 di jaringan perifer
(hanya PTU, tidak pada metimazol).Atas dasar kemampuan
menghambat konversi T4 ke T3 ini, PTU lebih dipilih dalam
pengobatan krisistiroid yang memerlukan penurunan segera
hormontiroid di perifer.Sedangkan kelebihan metimazol adalah efek
penghambatan biosintesis hormone lebih panjang dibandingkan PTU,
sehingga dapat diberikan sebagai dosistunggal.Regimen umum terdiri
dari pemberian PTU dengan dosis awal 100-150 mg setiap 6
jam.Setelah 4-8 minggu, dosis dikurangi menjadi 50-200 mg, 1 atau 2
kali sehari.Methimazole mempunyai masa kerja yang lama sehingga
dapat diberikan dosis tunggal sekali sehari.Terapi dimulai dengan
dosis methimazole 40 mg setiap pagi selama 1-2 bulan, dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan 5-20 mg perhari.

[Type text] Page 7


2. Pembedahan
3. Terapi yodium radioamtif

B. Diabetes
1. Metformin
Metformin merupakan obat yang tipe bekerja dengan cara
menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas
tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh bisa menggunakan insulin lebih
efektif.
Obat diabetes satu ini tersedia dalam bentuk pil dan sirup. Sama
seperti obat lainnya, metfomin juga memiliki efek samping. Mual,
diare, dan penurunan berat badan merupakan beberapa efek samping
yang umum dari obat ini.
2. Sulfonilurea
Selain metformin, obat diabetes lainnya yang sering diresepkan
dokter adalah sulfonilurea. Obat ini tergolong lawas, namun masih
cukup efektif untuk membantu mengendalikan kadar gula darah Anda.
Beberapa contoh obat golongan sulfonilurea di antaranya:
a. Gliburid
Gliburid memiliki kemampuan menurunkan gula darah yang
kuat. Jika Anda diresepkan obat ini oleh dokter, kalau jadwal makan
Anda teratur. Jangan pernah menunda atau menghindari makan.
b. Glipizide
Dibanding gliburid, efek penurunan gula darah dari glipzide
lebih rendah sehingga aman dikonsumsi untuk lansia. Namun,
sebelum pakai obat ini pastikan Anda konsultasi terlebih dahulu ke
dokter untuk informasi lebih lanjut.
c. Glimepirid
Glimepirid termasuk dalam obat sulfonilurea generasi terbaru.
Obat ini digunakan untuk pasien diabetes yang memiliki riwayat
penyakit jantung atau gagal ginjal

[Type text] Page 8


3. Inhibitor DPP-4
Inhibitor depeptidil peptidase 4 (inhibitor DPP-4) adalah obat
diabetes yang bekerja meningkatkan hormon inkretin dalam tubuh.
Inkretin dapat membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan
produksi insulin, terutama setelah makan. Obat ini juga dapat
membantu mengurangi kadar gula yang dibuat di hati.
4. Agonis reseptor GLP-1
Agonins reseptor GLP-1 diresepkan dokter apabila obat-
obatan diabetes seperti yang sudah disebutkan di atas belum mampu
mengontrol kadar gula darah Anda. Obat ini diberikan melalui suntikan.
Jenis obat diabetes satu ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi
insulin dan mengurangi jumlah glukosa yang diproduksi hati setelah
makan. Obat ini juga membantu memperlambat pencernaan.
5. Inhibitor SGLT2
Sodium-glucose co-transporter-2 (SGLT2) adalah inhibitor
golongan baru yang juga sering digunakan dalam pengobatan diabetes.
Obat ini bekerja dengan mengurangi penyerapan kembali glukosa
dalam darah. Dengan begitu, glukosa akan dikeluarkan melalui urin,
sehingga gula yang menumpuk atau beredar di dalam darah akan
berkurang.
Beberapa contoh obat golongan inhibitor SGLT2
adalahcanagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin.
6. Terapi insulin
Kadar gula darah orang dengan diabetes dapat dikendalikan
dengan menerapkan pola hidup sehat dan minum obat diabetes secara
teratur.Namun bagi orang dengan diabetes tipe 1, terapi insulin
merupakan cara andalan untuk mengendalikan penyakitnya karena
pankreas mereka tidak lagi bisa memproduksi insulin. Itu sebabnya,
terapi insulin lebih umum ditujukan untuk orang dengan diabetes tipe 1.

[Type text] Page 9


C. Hipotiroid
Dipercaya bahwa penanganan standar untuk hipotiroid meliputi
penggunaan hormon tiroid buatan, levothyroxine. Pengobatan oral ini
mengembalikan level hormon yang cukup, memperbaiki gejala-gejala
hipotiroid.Untuk menentukan dosis yang tepat terhadap penggunaan
levothyroxine, dokter akan memeriksa kadar TSH setelah 2-3 bulan.
Jumlah hormon yang berlebih dapat menyebabkan efek samping, seperti:
a) Meningkatnya napsu makan
b) Insomnia
c) Palpitasi jantung
d) Gemetar
Apabila Anda memiliki penyakit arteri koroner atau
hipotiroidparah, dokter akan memulai pengobatan dengan jumlah kecil
danmeningkatkannya secara bertahap. Penggantian hormon
progresifmembantu jantung menyesuaikan diri terhadap
peningkatanmetabolisme.
Obat-obatan, suplemen, dan beberapa makanan tertentu
dapatmemengaruhi kemampuan menyerap levothyroxine.
Bicarakandengan dokter apabila Anda mengonsumsi produk kedelai
ataupola makan berserat tinggi dalam jumlah besar, atau obat-obatanlain,
seperti:
a) Suplemen zat besi atau multivitamin yang mengandung zat besi
b) Cholestyramine
c) Aluminum hydroxide, yang ditemukan dalam beberapa antacid
d) Suplemen kalsium
Apabila Anda memiliki hipotiroidisme subklinis, diskusikan
perawatan yang bisa Anda gunakan dengan dokter. Untuk peningkatan
TSH yang relatif ringan, Anda mungkin tidak mendapatkan manfaat dari
terapi hormon tiroid, justru perawatan dapat berbahaya. Untuk kadar TSH
yang lebih tinggi, hormon tiroid dapat meningkatkan kadar kolestrol,
kemampuan memompa jantung, dan level tenaga.

[Type text] Page 10


BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sistem endokrin suatu system yang bekerja dengan perantaraan zat-zat
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya
langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus (saluran).Hasil sekresinya disebut hormon,
dan excresi hormonnya ke cairan intrasel (tidak langsung ke pembuluh
darah) salah satu penyakitnya adalah hipertiroid, hipotiroid, dan diabetes
setiap penyakit memiliki diet dan obat nya masing masing yang berbeda,
jadi perlu adanya kerjasama dengan ahli gizi dan farmakologi.

1.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini semoga dapat digunakan
sebagai pedoman bagi pembaca baik tenaga kesehatan khususnya perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan secara profesional. Selain itu
pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan tindakan-tindakan pencegahan
dan penanggulangan untuk menghindari penyakit dari sistem endokrinini.
Makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun isi.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini.

[Type text] Page 11


DAFTAR PUSTAKA

Aulia.2017.SistemEndokrin
PadaManusia.https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia.
Andasa, Khaddijah.2012..Sistem Endokrin.
http://dentistrylearn.blogspot.co.id/2012/05 /sistem-endokrin.html .

[Type text] Page 12

Anda mungkin juga menyukai