Anda di halaman 1dari 25

68

masuk ke puskesmas melalui bendahara BOK dan dana dari pemerintah


daerah akan masuk melalui bendahara APBD. Sedangkan, dana yang langsung
dari BPJS akan masuk ke puskesmas melalui bendahara JKN.

Berdasarkan data hasil pengamatan yang tercantum pada BAB III terdapat
faktor penghambat dalam upaya merealisasikan dana anggaran tersebut, antara
lain:

1. Proses pembelanjaan yang harus dilakukan harus melalui sistem e-


purchasing dan e-katalog yang bisa dilakukan hampir akhir tahun atau
sekitar bulan oktober

2. Waktu yang dimiliki oleh masing-masing bendahara terbatas

3. Masing-masing bendahara yang bertugas merangkap jabatan sebagai


paramedis dan akuntan

Dana penerimaan JKN pada tahun 2016 lebih sedikit daripada


pengeluarannya, dikarenakan adanya SILPA atau sisa lebih pembiayaan
anggaran dari tahun sebelumnya, sehingga SILPA tersebut dapat digunakan
untuk menambah anggaran pada tahun berikutnya. Begitu juga pada tahun
2015 yang mendapatkan tambahan anggaran dana dari SILPA tahun 2014.

Untuk sistem BPJS di Puskesmas Ngaliyan, berdasarkan hasil wawancara


didapatkan data, bahwa di Puskesmas Ngaliyan sendiri belum pernah
mencapai titik aman yang berarti tiga indikator yang telah disebutkan di hasil
pengamatn tidak terpenuhi 100%, hanya dua indikator yang berada pada titik
aman. Indikator yang paling sulit tercapai adalah skor angka kontak. Dalam
skor angka kontak, Puskesmas Ngaliyan harus memenuhi target meliputi
kunjungan sehat maupun sakit, home visit, dan penyuluhan seperti di
posyandu. Dipat diambil contoh untuk upaya kunjungan, per bulan Puskesmas
Ngaliyan harus melakukan kunjungan sakit maupun sehat sebanyak 4000
69

orang, itu berarti dalam sehari sekitar 200 orang, namun pada realisasinya
hanya didapatkan sekitar 100 orang. Oleh karena itu, dana yang dibayarkan
BPJS kepada Puskesmas Ngaliyan hanya sebesar 95% dari total dana Rp
83.2020.000.

B. Upaya Kesehatan di Puskesmas Ngaliyan

1) Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pelayanan Promosi Kesehatan

Pada Penanggung jawab program Promosi Kesehatan di


Puskesmas Ngaliyan telah memenuhi standar kompetensi yang telah
memiliki kemampuan dalam menjalankan pelayanan upaya promosi
kesehatan, komunikasi informasi edukasi (KIE) antar semua kalangan,
perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi, advokasi kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat
dibidang kesehatan, pemasaran sosial tentang produk yang
bermanfaat, pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan,
sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan
puskesmas serta mediasi.

Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Kedungmundu di luar


gedung dan di dalam gedung telah berjalan dengan baik sesuai
dengan PERMENKES 46 tahun 2015. Kemudian upaya promosi
kesehatan telah sesuai dengan batasan operasional yang terdiri dari
penyuluhan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pelatihan kader
kesehatan dan advokasi.
70

Capaian kegiatan promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh


Puskesmas Ngaliyan adalah:

Promosi Kesehatan
Program Target Realisasi Kesimpulan
1. Kampanye PHBS
a. Pengkajian PHBS
yang dilakukan 50/keluarg Progra
puskesmas a 0 m ini belum belum
1) Rumah tangga terealisasi Capaian
100% 100% sudah terealisasi sesuai
2) Institusi 20% 0
pendidikan terget Program ini
3) Sarana pelayanan 30% 0 belum terealisasi
kesehatan Program ini belum
terealisasi
4) Tempat umum
b. Intervensi PHBS 100% 0
yang dilakukan
puskesmas pada 100% 0
1) Rumah tangga
100% 0 Program ini belum
100% terealisasi dengan baik
2) Institusi 0
pendidikan
3) Sarana pelayanan
kesehatan

4) Tempat umum
2. Upaya pemberdayaan
masyarakat
a. Jumlah kunjungan 100% 0 Program ini belum
ke poyandu terealisasi
100% 0 Program ini belum
b. Pencapaian rumah terealisasi
tangga sehat
71

c. Pencapaian Program ini belum


posyandu strata terealisasi
purnama dan 12% 0 Capaian program tidak
mandiri memenuhi target
100% 87%
d. Gerakan PSN Capaian sudah
terealisasi sesuai target

e. Pembinaan desa 25% 100%


siaga
3. Penyuluhan program
kesehatan
a. Frekuensi 48 12 Capaian program tidak
penyuluhan (25%) memenuhi target
kesehatan

1) Program yang telah tercapai 100% antara lain:

a) Pengkajian PHBS yang dilakukan di instansi pendidikan

b) Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di desa


ataupun keluarga siaga

2) Program yang belum tercapai 100%, antara lain:

a) Upaya pemberdayaan masyarakat dalam program PSN (87%)

b) Upaya pemberdayaan masyarakat dalam program NAPZA dan


rokok (25%)

c) Upaya pemberdayaan masyarakat dalam program IMS dan HIV


(25%)

d) Upaya pemberdayaan masyarakat dalam program penyakit


potensial wabah (DBD, diare, keracunan, P3DI) (25%)
72

3) Program yang belum tercapai, antara lain:

a) Pengkajian PHBS di tempat-tempat umum (tempat ibadah,


ponpes)

b) Intervensi PHBS yang dilakukan pada institusi pendidikan


(sekolah, dan madrasah)

c) Intervensi PHBS yang dilakukan pada tempat-tampat umum


(tempat ibadah, warung, ponpes)

Belum tercapainya program-program di atas dikarenakan


program yang telah dilakukan belum dilaporkan atau direkap datanya.
Sedangkan terdapat beberapa faktor pendukung dalam keberhasilan
program-progam yang dilaksanakan oleh upaya promosi kesehatan,
yakni adanya bantuan dari luar seperti koas yang membantu upaya
promosi kesehatan puskesmas, menjalin kerjasama dengan lintas
program, seperti penyuluhan individu antara KIA dengan promosi
kesehatan, adanya dukungan anggaran dana yang berasal dari
pemerintah daerah dalam bentuk anggaran belanja bulanan daerah
(APBD), adanya media berupa leaflet yang biasanya dibuat oleh anak-
anak koas yang dapat mempermudah dalam upaya promosi kesehatan,
dalam segi marketing upaya promosi kesehatan ini didukung dengan
menjalin kerrjasama dengan lintas sektoral.

b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Pada Penanggung jawab program kesehatan lingkungan di


Puskesmas Ngaliyan sudah memenuhi standar kompetensi, yang telah
memiliki kemampuan dalam menjalankan pelayanan kesehatan
lingkungan seperti didalam gedung dan di luar gedung Puskesmas
73

Ngaliyan. Kegiatan didalam gedung Puskesmas yang meliputi


menerima konsultasi sanitasi dan inspeksi sanitasi puskesmas
kemudian kegiatan di luar gedung puskesmas yang telah sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang terdiri dari:

1) Pengawasan dan pengendalian kualitas air, meliputi jumlah sampel


air bersih yang diperiksa dan yang tidak memenuhi syarat

2) Pengawasan dan pengendalian TTU/TPMM

3) Pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan pemukiman

4) Pembinaan dan penyehatan lingkungan sehat, meliputi pengelolan


sampah di puskesmas dan klinik sanitasi

Kesehatan Lingkungan
Program Target Realisasi Kesimpulan
4. Pengawasan dan pengendalian
kualitas air
c. Jumlah sample air bersih 100% 100% Capaian sudah
yang diambil dan diperiksa terealisasi sesuai
100 100 target
% % Capaian sudah
d. Jumlah sample air yang terealisasi sesuai
tidak memenuhi syarat target
Capaian sudah
100% 100% terealisasi sesuai
target
e. Jumlah sample mas/min Capaian sudah
yang diperiksa terealisasi sesuai
100% 100% target

f. Jumlah sample mas/min


yang diperiksa yang tidak
memenuhi syarat
5. Pengawasan dan
pengendalian TTU/TPMM
f. Jumlah TTU yang 50% 100% Capaian sudah
74

diperiksa
terealisasi sesuai
target
100% 100% Capaian sudah
g. Jumlah TTU yang tidak terealisasi sesuai
memenuhi syarat 50 92 target
% % Capaian sudah
terealisasi sesuai
h. Jumlah TPM yang target
diperiksa Capaian sudah
100% 100% terealisasi sesuai
target

i. Jumlsh TPM yang tidak


memenuhi syarat
6. Pengawasan dan
Pengendalian penyehatan
lingkungan Pemukiman 400 100% Capaian sudah
a. Jumlah rumah yang rumah/kel terealisasi sesuai
diperiksa target
100
% 67% Capaian program
b. Jumlah rumah yang belum memenuhi
diperiksa tidak memenuhi target
syarat Capaian program
100% 91% belum memenuhi
target
Capaian sudah
c. Jumlah rumah yang 100% terealisasi sesuai
diperiksa jambannya 100% target
Capaian sudah
75 terealisasi
d. Jumlah rumah yang 30% % melebihi target
diperiksa SABnya Capaian program
100 67 belum memenuhi
% % target
e. Jumlah rumah yang
diperiksa sampahnya

f. Jumlah rumah yang


diperiksa limbanhya
75

7. Pembinaan penyehatan
lingkungan sehat
a. Pengelolaan sampah di
puskesmas
1) Adanya kegiatan 100% 100% Capaian sudah
pilah sampah di terealisasi sesuai
puskesmas target
Capaian sudah
100% 100% terealisasi sesuai
2) Adanya kegiatan target
komposting di Capaian program
puskesmas belum memenuhi
100% 64% target

Capaian program
b. Klinik sanitasi belum memenuhi
1) Adanya rujukan 100% 56% target
pasien penderita
penyakit berbasi
lingkungan dari BP
2) Adanya konseling 30% 80% Capaian sudah
dari petugas terealisasi
penyehatan melebihi target
lingkungan di
puksesmas kepada
pasien rujukan dari
BP
3) Kunjungan rumah
terhadap pasien yang
sudah dikonseling

Capaian kegiatan kesehatan lingkungan yang telah tercapai


100% adalah pengawasan dan pengendalian kualitas air, pengawasan
dan pengendalian TTU/TPMM, penyehatan lingkungan pemukiman,
dan pembinaan penyehatan lingkungan sehat.

Adapun kegiatan kesehatan lingkungan yang belum terlaksana


adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan pengambilan
sampel jajanan sekolah. Hal tersebut belum terlaksana dikarenakan
belum adanya jadwal yang dikeluarkan DKK.
76

Sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan, terdapat


beberapa faktor yang menghambat tercapainya capaian dari program-
program di atas, yakni petugas sanitarian merangkap tugas lain,
sehingga kinerjanya kurang optimal, kurangnya koordinasi dengan
petugas BP/MTBS, tidak adanya leaflet ataupun lembar balik, lembar
pertanyaan quesioner kurang variatif, sehingga untuk mengembangkan
inovasi baru kurang optimal, waktu untuk melaksanakan konsultasi di
klinik sanitasi sering berbenturan dengan tugas lainnya, kurangnya
informasi klinik sanitasi ke masyarakat, sehingga kepahaman
masyarakat akan sanitasi kurang baik.

c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Keluarga Berencana


(KB)

Pada Penanggung jawab program kesehatan ibu, anak, dan


keluarga berencana di Puskesmas Ngaliyan sudah memenuhi standar
kompetensi, yang telah memiliki kemampuan dalam menjalankan
pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana (KB) seperti
didalam gedung dan di luar gedung Puskesmas Ngaliyan. Kegiatan
didalam gedung Puskesmas yang meliputi pelayanan ibu (ibu hamil,
nifas, menyusui), pelayanan bayi dan balita (MTBM, MTBS),
pelayanan KB , pelayanan kesehatan produksi. Kemudian kegiatan di
luar gedung Puskesmas yang telah sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang terdiri dari pendataan, kunjungan
rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan neonatal,
kunjungan kasus).

Capaian kegiatan kesehatan lingkungan yang telah tercapai 100%


adalah jumlah bumil risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani,
jumlah bumil, bulin, dan bufas berisiko tinggi atau komplikasi yang
dirujuk, jumlah kematian maternal yang ditemukan dan diotopsi
verbal, pemantauan ibu hamil berisiko tinggi, cakupan bayi resti yang
77

ditangani, jumlah bayi resti yang dirujuk, jumlah bayi berat lahir
rendah/BBLR yang dirujuk, cakupan bayi berat lahir rendah/BBLR
yang ditangani, jumlah kematian bayi yang ditemukan dan diotopsi
vebal, jumlah siswa sd yang dijaring, jumlah siswa SMA/MA kelas
satu yang diperiksa, jumlah siswa SLTP/MTS kelas satu yang
diperiksa.

KIA dan KB
Program Target Realisasi Kesimpulan
8. Kesehatan Ibu dan KB
a. Jumlah K4 95% 75% Program ini belum belum
b. Jumlah kunjungan 90% 101% terealisasi
ibu nifas Capaian sudah terealisasi
c. Jumlah deteksi dini 60% 803% sesuai target
bumil risti oleh Program ini melebihi target
Nakes 95% 5%
d. Jumlah persalinan Program ini tidak mencapai
oleh tenaga 100% 803% target
kesehatan
e. Jumlah bumil resiko 100% 65% Program ini melebihi target
tinggi yang
ditangani Program ini tidak mencapai
f. Jumlah bumil, bulin, 100% 100% target
dan bufas resiko
tinggi yang dirujuk
g. Jumlah kematian Program ini telah memenuhi
maternal yang 10% 131% target
ditemukan dan
diotopsi verbal 10% 13%
h. Jumlah aseptor KB
yang dilayani Program ini melebihi target
i. Jumlah peserta KB
dengan ESO dan 100% 803% Program telah memenuhi
komplikasi yang target
ditangani
j. Pemantauan ibu
hamil beresiko
tinggi Program ini melebihi target

9. Kesehatan anak
j. Jumlah KN 90% 101% Program ini melebihi target
k. Jumlah 90% 107% Program ini melebihi target
78

kunjungna bayi
l. Jumlah neonatus 75%% 84% Program ini melebihi target
resiko
tinggi/komplikas
i yang ditangani
m. Cakupan bayi 100% 107% Program ini melebihi target
resti yang
ditangani
n. Jumlah bayi resti 100% 61% Program ini tidak mencapai
yang dirujuk target
o. Cakupan bayi 100% 102%
berat lahir Program ini melebihi target
rendah yang
ditangani 100% 100%
p. Jumlah bayi Capaian sudah terealisasi
berat lahir sesuai target
rendah yang 100% 100%
dirujuk Capaian sudah terealisasi
q. Jumlah kematian sesuai target
bayi yang
ditemukan dan 95% 100%
diotopsi verbal Program ini melebihi target
r. Jumlah yang
dideteksi dan
stimulasi tumbuh 100% -
kembangnya
s. Jumlah siswa SD 95% 100%
yang dijaring Program ini melebihi target
t. Jumlah SD/MI
yang memenuhi
syarat kesehatan
10. Kesehatan remaja
b. Jumlah siswa 75% 100% Program ini melebihi target
SMA/MA kelas
satu yang
diperiksa
c. Jumlah siswa 75% 100% Program ini melebihi target
SLTP kelas satu
yang diperiksa
d. Jumlah remaja 70% 44% Capaian program belum
yang diperiksa memenuhi target
e. Jumlah remaja 80% 15% Capaian program belum
putri yang memenuhi target
mendapat tablet
Fe
79

f. Jumlah remaja 50% 16% Capaian program belum


yang mendapat memenuhi target
penyuluhan
g. Jumlah remaja 10% 6% Capaian program belum
mendapatkan memenuhi target
konseling
11. Kesehatan lansia
a. Pra lansia 35%
diperiksa
b. Lansia diperiksa 65% Semua program belum
c. Lansia yang terealisasikan
dirujuk 15%
d. Posyandu lansia 90%
yang dibina dan
dikunjungi
12. Peningkatan mutu
pelayanan
a. Tingkat 1
kepatuhan SOP
pelayanan ANC
b. Tingkat 3
kepatuhan
pelayanan SOP
KB
c. Tingkat 2
kepatuhan SOP
pelayanan
MTBS 1
d. Tingkat
kepatuhan SOP
pelayanan 80%
SDDTK
e. Tingkat
kepatuhan SOP
santun lansia

Kemudian program yang belum tercapai 100% adalah jumlah K4


(1-1-2), jumlah kunjungan ibu nifas (KF3), jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan, jumlah bumil, bulin, bufas resiko tinggi atau
komplikasi yang dirujuk, jumlah peserta KB dengan ESO dan
komplikasi yang ditangani, jumlah neonatus resiko tinggi/komplikasi
80

yang ditangani, jumlah bayi resti yang dirujuk, jumlah remaja yang
diperiksa, jumlah remaja putri yang mendapatkan tablet Fe, jumlah
remaja yang mendapatkan penyuluhan, serta jumlah remaja yang
mendapatkan konseling.

Selanjutnya, program yang mencapai target lebih dari 100% adalah


jumlah deteksi dini bumil risti oleh nakes, jumlah bumil risiko tinggi
atau komplikasi yang ditangani, pemantauan ibu hamil resiko tinggi.

Faktor yang menghambat dalam proses rujukan adalah karena lebih


rumitnya alur rujukan ke rumah sakit swasta dibandingan dengan
rujukan ke rumah sakit negeri atau milik pemerintah.

Sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan, terdapat


beberapa faktor yang menghambat tercapainya capaian dari program-
program di atas, yakni jumlah bidan terbatas, tenaga bidan merangkap
tugas lainnya, informasi tentang pelaksanaan penyuluhan masih
kurang, terbatasnya media sarana penyuluhan promkes, penyuluhan
pada ibu hamil kurang menarik, penyebaran brosur dan leaflet kurang,
banyaknya ibu yang bekerja, sehingga sedikit sekali yang mengikuti
penyuluhan, partisipasi masyarakat yang kurang terhadap kegiatan
yang ada di lingkungannya, waktu pelaksanaan kelas bumil pada jam
kerja, sehingga kurang efektif.

d. Pelayanan Gizi

Pada Penanggung jawab program pelayanan gizi di Puskesmas


Ngaliyan sudah memenuhi standar kompetensi, yang telah memiliki
kemampuan dalam menjalankan upaya pelayanan gizi yang meliputi
pelayanan gizi di luar gedung maupun di dalam gedung. Adapun
pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari penyuluhan gizi dan
konseling gizi ( konseling gizi terkait penyakit dan faktor resikonya,
81

konseling ASI eksklusif, konseling pemberian makan balita).


Kemudian kegiatan di luar gedung terdiri dari pemantauan dan
pembinaan posyandu balita, konseling gizi, pelacakan balita gizi
buruk/gizi kurang/BGM/2T,operasi timbang, pendampingan
pemeriksaan balita gizi buruk, pemantauan pertumbuhan balita gizi
buruk, penyuluhan dan pemantauan garam beryodium tingkat rumah
tangga, pengelolaan pemberian kapsul vitamin A, pengelolaan Tablet
Tambah Darah (TTD) unuk ibu hamil dan nifas, serta remaja putri,
pengelolaan pemberian makanan tambahan ibu hamil, pengelolaan
distribusi MP-ASI , pemeriksaan garam beryodium tingkat rumah
tangga, pemberian paket PMT Balita, pengelolaan pemberian obat
cacing.

Upaya Perbaikan Gizi


Program Target Realisas Kesimpulan
i
1. Pemantauan Balita dan
Ibu hamil
a. Jumlah balita yang 80% 99% Capaian sudah terealisasi
naik berat dengan baik
badannya 2,7% 170% Capaian sudah terealisasi
b. Jumlah balita di dengan baik
BGM
Capaian sudah terealisasi
1,6% 67% dengan baik
c. Jumlah balita gizi Capaian sudah terealisasi
buruk yang 100% 100% sesuai target
ditemukan Capaian sudah terealisasi
d. Jumlah balita gizi 4,2% 322% dengan baik
buruk yang dilacak

e. Jumlah ibu hamil


KEK

2. Pelayanan gizi pada


masyarakat
a. Jumlah bufas 88% 1% Capaian program ini
mendapat vit A 2 belum terealisasi
82

kapsul
b. Jumlah bumil yang 95% 99% Capaian sudah terealisasi
mendapat 90 tablet dengan baik
Fe
Capaian sudah terealisasi
c. Jumlah bumil yang 80% 95% dengan baik
diperiksa Hg Capaian sudah terealisasi
100% 100% sesuai target
d. Jumlah bayi BGM Capaian sudah terealisasi
gakin mendapat 100% 100% sesuai target
MPASI
e. Jumlah gibur Program ini tidak
mendapat memenuhi target
perawatan 100% 0% Capaian sudah terealisasi
sesuai target
f. Pemantauan gizi 100% 100%
buruk di Rumah
Sakit
g. Jumlah bumil KEK
yang ditagani
3. Penyelidikan
epidemiologi
a. Pemantauan status 85% 117% Capaian sudah terealisasi
gizi dengan baik
95% 97% Capaian sudah terealisasi
b. Pemantauan dengan baik
konsumsi garam
beryodium Capaian sudah terealisasi
76% 131% dengan baik

c. Kadarzi
4. Asi Eksklusif 80 79 Capaia
a. Promosi asi % % n program ini belum
eksklusif memenuhi target
50% 80% Capaian sudah terealisasi
b. Cakupan asi dengan baik
eksklusif
5. Mutu pelayanan gizi
a. Kepatuhan
terhadap SOP 80% 100% Capaian sudah terealisai
gibur dengan baik
b. Kepatuhan 80% 100% Capaian sudah terealisasi
terhadap SOP dengan baik
promosi asi
eksklusif
83

Capaian kegiatan perbaikan gizi yang telah tercapai 100% adalah


jumlah balita gizi buruk yang dilacak, jumlah bayi BGM gakin
mendapat MP ASI, jumlah gibur mendapatkan perawatan, jumlah
bumil KEK yang ditangani.

Capaian kegiatan perbaikan gizi yang tercapai kurang dari 100%


adalah jumlah balita yang naik berat badannya, jumlah balita gizi
buruk yang ditemukan, jumlah bufas mendapatkan vit. A dua kapsul,
jumlah bumil yang mendapatkan 90 tablet Fe, jumlah bumil yang
diperiksa Hb, pemantauan gizi buruk di rumah sakit, pemantuan
konsumsi garam beryodium, promosi ASI eksklusif, cakupan ASI
eksklusif, kepatuhan terhadap SOP gibur, kepatuhan terhadap SOP
promosi ASI eksklusif.

e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Pada Penanggung jawab program Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit (P2P) di Puskesmas Ngaliyan sudah memenuhi standar
kompetensi, yang telah memiliki kemampuan dalam menjalankan
upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) yang meliputi:

1) Pelayanan imunisasi ( BCG, DPT, campak, polio 4, DT pada murid


SD/MI kelas 1, campak pada murid SD/MI kelas 1, TT bumil,
HBO, tingkat pelaynan prasarana medis)

2) Pengamatan epidemiologi

3) Pemberantasan penyakit
P2P
Program Target Realisasi Kesimpulan
A. Pelayanan imunisasi
84
1. BCG 60% 44% Program ini belum
belum mencapai
2. DPT/HB3 60% 44% target
Program ini belum
3. Campak 60% 45% belum mencapai
target
4. Polio4 60% 40% Program ini belum
belum mencapai
5. DT pada murid SD/MI kls 1 95% 100% target
6. Campak pada murid SD/MI 95% 98% Program ini belum
kls1 belum mencapai
7. Td BIAS (kelas II dan III) 95% 99% target
8. TT BUMIL 60% 40% Capaian telah
memenuhi target
9. HBO 50% 1% Capaian telah
memenuhi target
10. Tingkat kelengkapan prasarana 100% 0
medis Capaian telah
memenuhi target
Program ini belum
belum mencapai
target
Program ini belum
belum mencapai
target
Program belum
terealisasi
B. Pengamatan Epidemiologi
1. Grafik mingguan penyakit 100% Program ini belum
potensial wabah terealisasi
2. Tindak lanjut penanggulangan 100%
KLB PD3I dan keracunan Program ini belum
makanan terealisasi
3. Pemantauan wilayah setempat 100%
imunisasi Program ini belum
4. Penemuan kasus AFP 2/100.0 terealisasi
00
5. Kelengkapan laporan 100%
6. Ketepatan laporan 100% Program ini belum
terealisasi

Program ini belum


terealisasi
Program ini belum
terealisasi
C. Pemberantasan Penyakit
1. P2B2
a. Pelaksanaan PE Semua 131 36% Capaian program
kasus DD tidak memenuhi
b. Ketepatan laporan PE DD 131 24% target
(<24 JAM) Capaian program
c. Penyelidikan epidemiologi 80 91% tidak memenuhi
(PE) Penyakit DBD target
d. Ketepatan laporan PE Capaian telah
DBD (<24 JAM, >24-48 80 78% memenuhi target
JAM)
e. Cakupan pelaksanaan
85

Capaian program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) yang


sudah 100% yaitu imunisasi DT pada amurid SD/MI kelas 1 dan cakupan
pelaksanaan fogging sesuai dengan standar.

Capaian program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P)


yang belum tercapai 100% adalah imunisasi BCG, DPT, campak, polio
4, campak pada murid SD/MI kelas 1, TD BIAS, TT bumil, HBO,
pelaksanaan PE semua kasus DD, ketepatan laporan PE DD,
penyelidikan epidemiologi penyakit DBD, ketepatan laporan PE DBD
lebih dari 24 jam.

Semua program yang direncanakan oleh P2P sudah terlaksana.


Contoh programnya adalah pemberian vaksin meningitis,
pemberantasan wabah, dan PTM.

f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/ praktik
keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran
serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya.Petugas Perkesmas adalah semua
perawat fungsional yang bekerja di puskesmas dan mendukung
adanya kolaborasi dengan petugas kesehatan lain (dokter, bidan,
petugas gizi, petugas kesling, dll) sesuai kebutuhan dan lingkup
permasalahan yang dihadapi ketika melayani masyarakat.
86

Kegiatan pelayanan Perkesmas dapat dilaksanakan di dalam dan di


luar gedung puskesmas. Di dalam gedung, perawat melakukan asuhan
keperawatan bagi individu yang datang ke puskesmas sedangkan
kegiatan di luar gedung, perawat dapat melakukan asuhan
keperawatan keluarga maupun asuhan keperawatan kelompok khusus/
rawan kesehatan di daerah binaan Perkesmas. Berbagai masalah
kesehatan yang memerlukan pelayanan Perkesmas antara lain; kasus
penyakit menular (Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS) penyakit tidak
menular (Hipertensi, DM, Paska Stroke, Jantung), masalah kesehatan
gizi (gizi kurang dan gizi buruk) atau asuhan keperawatan kepada
kelompok lansia,  kelompok balita, kelompok calon jemaah haji,
kelompok dengan penyakit tertentu. Jenis kegiatan yang dilakukan
selama memberikan pelayanan perkesmas seperti; deteksi dini,
penyuluhan kesehatan, konseling,  perawatan kesehatan dasar, dan
rujukan ke pelayanan kesehatan terdekat.

2. Upaya Kesehatan Perorangan

a. Pengobatan
1) Pelayanan pengobatan atau perawatan, yang meliputi:
a) Administrasi pelayanan
i. Ada dan terisi lengkap buku register CM pasien dan
inform konsen
ii. Adanya SOP kegiatan untuk jenis pelayanan
iii. Adanya bagan alur pasien
iv. Adanya informasi jenis dan biaya pelayanan yang
disediakan
b) Penanganan pasien
i. Jumlah kunjungan rawat jalan (lama)
ii. Jumlah kunjungan rawat jalan (baru)
iii. Jumlah pasien gangguan jiwa yang dilayani di puskesmas
87

iv. Jumlah kasus GD yang ditangani di puskesmas


v. Jumlah kasus GD yang dirujuk ke RS
c) Penunjang pelayanan
i. Penulisan resep yang rasional
ii. Kelengkapan peralatan non medis sesuai standar
iii. Kelengkapan peralatan Medis sesuai standar
iv. Kelengkapan peralatan GD
2) Penyelanggaraan pelayanan kefarmasian
a) Penataan obat di ruangobat puskesmas
b) Penataan obat di gudang obat puskesmas
c) Meracik obat non racikan
d) Meracik obat racikan
e) Pengemasan dan pelabelan obat
f) Penyerahan obat
g) Penyimpnan atau penataan vaksin
3) Peningkatan mutu pelayanan
a) Kepatuhan provider terhadap 5 SOP penyakit terbesar
puskesmas
4) Pembinaan pengobatan tradisional
a) Pembinaan pengobat tradisional
b. Laboratorium yang meliputi:
1) Administrasi pelayanan
a) Adanya SOP pemeriksaan lab
b) Tersedia dan terisi buku register lab
c) Tersedia dan terisi blanko hasil pemeriksaan lab
d) Tersedia dan terisi blanko rujukan internal dan eksternal
e) Tersedia dan terisi buku stok reagen
2) Pelayanan pemeriksaan
a) Kesesuaian permintaan pemeriksaan lab
b) Jumlah pemeriksaan lab puskesmas
c) Jumlah rujuakn lab puskesmas
88

3) Penunjang pelayanan
a) Reagen yang siap pakai
b) Alat pelindung diri
c) Saranan pemeriksaan
d) Saranan pengelolaan limbah tersendiri
4) Peningkatan mutu pelayanan
a) Tersedianya tenaga analis
b) Kepatuhan petugas terhdapa Sop yang ada
c) Kesiapan petugas sesuai jam pelayanan puskesmas
c. Pelayanan kesehatan inovatif
1) Kesehatan gigi mulut
a) UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa)
b) UKGS Tahap II di SD/MI
c) UKGS (Tahap III) di SD/MI
d) Sekolah SD/MI dengan Dokter Kecil
2) PTM
a) Hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP)
b) DM
c) Penyakit keganansan selain leher rahim dan payudara
d) Penyakit Paru (PPOM dan asma)
e) Kelengkapan laporan PTM
f) Ketepatan laporan PTM
3) Pos pembinaan Terpadu
a) Keaktifan anggota pospindu
b) Jenis pemeriksaan pospindu
c) Kegiatan sebelum pemeriksaan pospindu
d) Sumber dana kegiatan pospindu
4) Kesehatan matra
a) Jumlah calon jemaah haji yang diperiksa kesehatannya
b) Jumlah CHJ yang mendapat pembinaan (penyuluhan,
pelatihan, dan rujukan)
89

c) Jumlah CHJ yang resiko tinggi ditangani


d) Jumlah jamaah haji yang dilacak
e) Jumlah bencana yang ditangani
f) Jumlah pelayanan P3K
g) Jumlah kasus yang ditangani dalam kegiatan P3K

Pengobatan
Program Target Realisasi Kesimpulan
A. Pelayanan pengobatan atau
perawatan
1. Administrasi pelayanan Capaian sudah
a. Ada dan terisi lengkap terealisasi
buku register, CM, 3 67% dengan baik
pasien dan inform Capaian sudah
concent 5 40% terealisasi
b. Adanya SOP kegiatan dengan baik
untuk jenis pelayanan 10 Capaian sudah
1 0% terealisasi
dengan baik
c. Adanya bagan alur Capaian sudah
pasien terealisasi
1 100% dengan baik

100
d. Adanya informasi jenis %
dan biaya pelayanan Rata2
yang disediakan kunjungan
3th
2. Penanganan pasien 15%x 121
a. Jumlah kunjungan rawat ∑pddk %
jalan (lama)
0.33%x 29
∑pddk %
b. Jumlah kunjungan rawat
jalan (baru) ∑ seluruh
kasus

c. Jumlah pasien gangguan ∑ seluruh


jiwa yang dilayani kasus
dipuskesmas
3 100
d. Jumlah kasus DB yang
90

ditangani dipuskesmas
2 %

e. Jumlah kasus DB yang 2 100%


dirujuk ke RS
3. Penunjang pelayanan 2 100%
a. Penulisan resep yang
rasional 100%

b. Kelengakapan peralatan
medis sesuai standar

c. Kelengkapan peralatan
non medis sesuai standar
d. Kelengkapan
perlengkapan GD
B. Penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian
1. Penataan obat di ruang obat 2 100% Capaian sudah
puskesmas terealisasi
dengan baik

5 100% Capaian sudah


2. Penataan obat di gudang terealisasi
obat puskesmas dengan baik

6 67% Capaian sudah


terealisasi
dengan baik

3. Meracik obat non racikan 7 71% Capaian sudah


terealisasi
dengan baik
Capaian sudah
4. Meracik obat racikan 6 67% terealisasi
dengan baik

5. Pengemasan dan pelabelan Capaian sudah


obat 10 60% terealisasi
dengan baik

Capaian sudah
6 100% terealisasi
6. Penyerahan obat dengan baik
91

7. Penyimpanan atau penataan


vaksin
C. Peningkatan mutu pelayanan
1. Kepatuhan provider terhadap
5 SOP penyakit terbesar 5 60% Capaian sudah
puskesmas terealisasi
dengan baik
D. Pembinaan pengobat tradisional
1. Pembinaan pengobat
tradisional 4 50% Capaian sudah
terealisasi
dengan baik

Capaian kegiatan dalam upaya kesehatan perorangan yang telah


dilakukan oleh Puskesmas Ngaliyan yang telah tercapai 100% antara lain
adanya bagan dalam alur pasien, adanya informasi jenis dan biaya
pelayanan yang disediakan, jumlah kunjungan rawat jalan, penulisan resep
yang rasional, kelengkapan alat medis sesuai standar, kelengkapan
peralatan non medis sesuai standar, kelengkapan peralatan GD.

Sedangkan capaian kegiatan dalam upaya kesehatan perorangan


yang tidak mencapai 100% antara lain jumlah pasien gangguan jiwa yang
dilayani di puskesmas, jumlah kasus GD yang ditangani di puskesmas,
jumlah kasus GD yang dirujuk ke RS, meracik obat non racikan,
pengemasan dan pelabelan obat. Faktor penghambat yang menyebabkan
kurang tercapainya upaya kesehatan perorangan adalah sebagai berikut:

1) Kekurangtahuan dari masyarakat akan alur pendaftaran di Puskesmas


Ngaliyan, serta banyaknya masyarakat yang belum mengetahui
mengenai loket pendaftaran yang telah pindah di gedung baru.

2) Prasarana di beberapa ruang pemeriksaan kurang mendukung


kenyamanan dalam pelayanan kesehatan.
92

3) Beberapa petugas di ruang pemeriksaan merangkap jabatan, sehingga


dalam memberikan pelayanan kesehatan kurang optimal.

Anda mungkin juga menyukai