Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sudah 1 tahun lebih dunia dilanda musibah berupa munculnya suatu penyakit menular yang
bermula ditemukan di daerah Wuhan, China. Penyakit ini disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut oleh corona virus 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau
SARS-CoV-2). Virus itu kemudian diberi nama Covid-19 atau dengan nama lengkap
Coronavirus disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19. Sejak ditemukan virus ini telah
menyebar secara luas hingga mengakibatkan pandemi global yang berlangsung hingga saat
ini. Angka kematian akibat Covid-19 selalu bertambah seiring meningkatnya jumlah pasien
yang terinfeksi.
Dampak pandemi Covid-19 juga telah merambah ke dunia pendidikan,pemerintah
pusat hingga daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan virus Covid-19.
Diharapakan dengan seluruh lembaga pendidikan tidak melaksanakan aktivitas seperti
biasanya, dapat meminimalisir menyebarnya virus Covid-19 ini. Hal serupa juga sudah
dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar virus Covid-19 ini, kebijakan lockdown atau
karantina dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat
memberi akses pada penyebaran virus corona. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara
termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah
dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik
maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga
pendidikan.(Purwanto et al. 2020).
Pembelajaran daring merupakan suatu pemanfaatan jaringan internet serta teknologi
informasi untuk kegiatan interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga terjadi proses
pembelajaran (Firmansyah & Kardina, 2020:104). Dalam pembelajaran daring yang biasanya
menggunakan berbagai macam aplikasi seperti ruang guru, grup whatsapp, zoom, google
from, google doc maupun melalui class room (Dewi, 2020:58). Namun pada pelaksanaan
pembelajaran daring, terdapat sekolah Dasar yang tidak dapat melaksanakannya,
dikarenakan beberapa hambatan seperti masih banyak siswa yang tidak memiliki laptop
ataupun amartphone sebagai sarana pembelajaran daring, sulitnya koneksi internet yang ada
di daerah tertentu. Selain terdapat beberapa guru yang belum mahir mengajar dengan
mengaplikasikan teknologi internet atau media sosial (Purwanto, dkk 2020:3). Oleh karena
itu agar pembelajaran tetap dapat dilakukan di tengah banyaknya keterbatasan, guru
melaksanakan proses pembelajaran secara daring yang dianggap lebih efektif dalam
pembelajarannya sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal No. 15 Tahun 2020 tentang
pedoman pelaksanaan belajar dari rumah selama darurat bencana Corona Virus Disease
(Covid-19) yang dalam pelaksanaanya menggunakan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan
atau luar jaringan.

Anda mungkin juga menyukai