TENTANG
RENCANA DETAIL TATA RUANGDAN PERATURAN ZONASI
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019–2039
BUPATISIDOARJO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
19. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan
karakteristik spesifik.
20. Subzona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi dan
karakteristik tertentu yang merupakan pendetailan dari fungsi dan
karakteristik pada zona yang bersangkutan.
21. Zona lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber
daya alam dan sumber daya buatan.
22. Zona perlindungan setempat/PS adalah peruntukan tanah yang
merupakan bagan dari kawasan lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan terhadap sempadan sungai, sempadan
pantai dan sempadan waduk.
23. Zona ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam.
24. Taman kota adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik
sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain.
25. Hutan kota adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
26. Jalur hijau adalah jalur penempatan tanaman serta elemen lansekap
lainnya yang terletak di dalam Ruang Milik Jalan (Rumija) maupun di
dalam Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja).
27. Sabuk hijau (green belt) adalah ruang terbuka hijau yang memiliki
tujuan utama untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan
lahan atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar
tidak saling menganggu.
28. Zona budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
29. Zona perumahan/R adalah zona peruntukkan tanah yang yang terdiri
dari kelompok rumah tinggal yang mewadahi kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang dilengkapi dengan fasilitasnya.
30. Rumah kepadatan sangat tinggi/R-1 adalah peruntukan tanah yang
merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan perbandingan yang sangat besar antara
jumlah bangunan rumah dengan luas lahan.
31. Rumah kepadatan sedang/R-3 adalah peruntukan tanah yang
merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan perbandingan yang hampir seimbang
antara jumlah bangunan rumah dengan luas lahan.
32. Rumah kepadatan rendah/R-4 adalah peruntukan tanah yang
merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan perbandingan yang kecil antara jumlah
bangunan rumah dengan luas lahan.
13
BAB II
ASAS, SASARAN DAN RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Asas
Pasal 2
Bagian Kedua
Sasaran
Pasal 3
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 4
BAB III
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 5
Bagian Kedua
Kebijakan dan Strategi
Pasal 6
Pasal 7
BAB IV
RENCANA POLA RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Bagian Kedua
Rencana Pembagian Sub BWP dan Blok
Pasal 9
Bagian Ketiga
Zona Lindung
Paragraf 1
Zona Perlindungan Setempat
Pasal 10
Paragraf 2
Zona RTH
Pasal 11
(1) Zona RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (1) huruf b
angka 2 meliputi :
a. RTH privat; dan
b. RTH publik.
(2) RTH privat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ameliputi:
a. RTH pekarangan rumah tinggal;
b. RTH pekarangan perdagangan dan jasa;
c. RTH pekarangan perkantoran;
d. RTH pekarangan industri; dan
e. RTH sarana pelayanan umum.
(3) RTH publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmeliputi:
a. RTH taman dan hutan kota terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok
A.2,Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok B.7, SBWP B Blok B.1,
Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6, dan Blok B.7, SBWP
C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4, dan Blok C.5serta SBWP D
Blok D.1, Blok D.2 dan Blok D.3 seluas 124,21 (seratus dua puluh
empat koma dua puluh satu) hektar;
b. RTH jalur hijau terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok A.2,Blok A.4,
Blok A.5, Blok A.6 dan Blok B.7, SBWP B Blok B.1, Blok B.2,Blok
B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6 dan Blok B.7, SBWP C Blok C.1,
Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4, dan Blok C.5serta SBWP D Blok D.2
dan Blok D.3 seluas 36,67 (tiga puluh enam koma enam puluh
tujuh) hektar;
23
c. RTH makam terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok A.5, Blok A.6 dan
Blok A.7, SBWP B Blok B.2, Blok B.3, Blok B.5 dan Blok B.6 serta
SBWP C Blok C.1, Blok C.2, Blok C.3, danBlok C.4 serta SBWP D
Blok D.1 seluas 18,77 (delapan belas koma tujuh puluh tujuh)
hektar; dan
d. RTH sabuk hijau (green belt) terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok
A.2, Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP B
Blok B.2, Blok B.4 dan Blok B.5, SBWP C Blok C.1, Blok C.2, Blok
C.3, Blok C.4 dan Blok C.5 serta SBWP D Blok D.1, Blok D.2, dan
Blok D.3 seluas 100,21 (seratus koma dua puluh satu) hektar.
Bagian Keempat
Zona Budidaya
Paragraf 1
Zona Perumahan
Pasal 12
(1) Zona perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (1) huruf
cangka 1 meliputi :
a. sub zona rumah kepadatan sangat tinggi;
b. sub zona rumah kepadatan sedang; dan
c. sub zona rumah kepadatan rendah.
(2) Rencana zona perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. pengembangan subzona rumah kepadatan sangat tinggi meliputi :
1. pengembangan rumah kepadatan sangat tinggiterdapatpadaSBWP
C Blok C.2, dan Blok C.4 seluas 2,18 (dua koma delapan belas)
hektar;
2. penyediaan RTH pekarangan rumah pada sub zona rumah
kepadatan sangat tinggi; dan
3. penyediaan RTH sebesar 20% dari luas keseluruhan untuk setiap
pengembangan perumahan.
b. pengembangan sub zona rumah kepadatan sedang meliputi :
1. pengembangan rumah kepadatan sedang terdapat pada SBWP A
Blok A.1, Blok A.2,Blok A.3,Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, dan Blok
A.7, SBWP B Blok B.1, Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok
B.6 dan Blok B.7, SBWP C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4
dan Blok C.5serta SBWP D Blok D.2, danBlok D.3 seluas 1.670,70
(seribu enam ratus tujuh puluh koma tujuh puluh) hektar;
2. pengembangan pada wilayah timur dari jalan lingkar timur sampai
pantai perlu dikendalikan, dengan KDB maksimum sebesar 50%;
3. penyediaan RTH pekarangan rumah pada sub zona rumah
kepadatan sedang; dan
4. penyediaan RTH sebesar 20% dari luas keseluruhan untuk setiap
pengembangan perumahan;
24
Paragraf 2
Zona Perdagangan dan Jasa
Pasal 13
(1) Zona perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat
(1) huruf cangka 2 meliputi :
a. sub zona perdagangan dan jasa tunggal;
b. sub zona perdagangan dan jasa deret.
(2) Rencana zona perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi :
a. rencana sub zona perdagangan dan jasa tunggal terdapat pada
SBWP A Blok A.6 serta SBWP B Blok B.2, Blok B.6, dan Blok B.7
seluas 12,98 (dua belas koma sembilan puluh delapan) hektar; dan
b. rencana sub zona perdagangan dan jasa deret terdapat pada SBWP A
Blok A.1, Blok A.2,Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP
B Blok B.1, Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6, dan
Blok B.7, SBWP C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4 dan Blok
C.5serta SBWP D Blok D.2 dan Blok D.3 seluas 202,37 (dua ratus
dua koma tiga puluh tujuh) hektar.
Paragraf 3
Zona Perkantoran
Pasal 14
(1) Zona Perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf
cangka 3 meliputi :
a. sub zona perkantoran pemerintah; dan
b. sub zona perkantoran swasta.
(2) Sub zona perkantoran pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a seluas 38,35 (tiga puluh delapan koma tiga puluh lima)
hektar meliputi :
a. Kantor Bupati di Blok B.6;
b. Pendopo Kabupaten Sidoarjo di Blok B.6;
25
Paragraf 4
Zona Industri
Pasal 15
(1) Zona Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (1) huruf
cangka 4 meliputi :
a. industri kecil; dan
b. aneka industri.
(2) Rencana sub zona industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi :
a. pengembangan industri kecil terdapat pada SBWP A Blok A.2 dan
Blok A.3 serta SBWP C Blok C.2 Blok C.3 dan Blok C.5 seluas 4,25
(empat koma dua puluh lima) hektar;
b. penyediaan buffer zone di setiap pengembangan industri;
c. penyediaan badan pengolah limbah; dan
d. penyediaan akses jalan menuju industri baru.
(3) Rencana sub zona aneka industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. pengembangan aneka industriterdapatpada SBWP A Blok A.1, Blok
A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP Blok B.2, Blok
B.4 dan Blok B.5, SBWP C Blok C.1, Blok C.2, Blok C.3,Blok C.4 dan
BlokC.5 serta SBWP D BlokD.1, Blok D.2, dan Blok D.3 seluas
537,37 (lima ratus tiga puluh tujuh koma tiga puluh tujuh) hektar;
b. pengembangan pada wilayah timur dari jalan lingkar timur sampai
pantai perlu dikendalikan, dengan KDB maksimum sebesar 50%;
c. penyediaan buffer zone di setiap pengembangan industri;
d. penyediaan RTH sebesar 10% dari luas keseluruhan bagi pengembangan
industri;
e. penyediaan badan pengolah limbah; dan
f. penyediaan akses jalan menuju industri baru.
Paragraf 5
Zona Sarana Pelayanan Umum
Pasal 16
dan Blok B.6,SBWP C Blok C.1,Blok C.2, Blok C.3, Blok C.4, dan Blok
C.5 sertaSBWP DBlok D.2seluas 49,18 (empat puluh sembilan koma
delapan belas) hektar.
(3) Sub zona pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b berupa Stasiun Kereta Api Sidoarjoterdapat padaSBWP B Blok
B.2 di Jalan Diponegoro seluas 1,66 (satu koma enam puluh enam)
hektar.
(4) Sub zona pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdapat pada SBWP A Blok A.7, SBWP B Blok B.4, Blok B.6
dan Blok B.7 serta SBWP C Blok C.2 dan Blok C.3 seluas 11,29
(sebelas koma dua puluh sembilan) hektar.
(5) Sub zona pelayanan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d terdapat pada SBWP A Blok A.1 dan Blok A.2 serta SBWP B
Blok B.1 dan Blok B.6 seluas 12,03 (dua belas koma nol tiga) hektar.
(6) Sub zona pelayanan sosial budayasebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf eterdapat pada SBWP B Blok B.5, SBWP C Blok C.2 serta SBWP
D Blok D.3 seluas 5,41 (lima koma empat puluh satu) hektar.
(7) Sub zona pelayanan peribadatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f, terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4,
Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3,
Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6 dan Blok B.7 serta SBWP C Blok C.1, Blok
C.2, Blok C.3, Blok C.4 dan Blok C.5 seluas 10,12 (sepuluh koma dua
belas) hektar.
Paragraf 6
Zona Peruntukan Lainnya
Pasal 17
Paragraf 7
Zona Peruntukan Khusus
Pasal 18
BAB V
RENCANA JARINGAN PRASARANA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 19
Bagian Kedua
Jaringan Pergerakan
Paragraf 1
Jaringan Jalan
Pasal 20
(1) Sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)
huruf a meliputi :
29
Paragraf 2
Jalur Pejalan Kaki
Pasal 21
(1) Jalur pejalan kakisebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf
b belum terdapat di BWP Sidoarjo.
(2) Rencana jalur pejalan kakisebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pengembangan jalur pejalan kakipada fungsi kegiatan pendidikan,
perdagangan dan jasa; dan
b. pengembangan jalur pejalan kaki pada jalan-jalan utama BWP
Sidoarjo.
Paragraf 3
Angkutan Umum
Pasal 22
Paragraf 4
Jalur Perkeretaapian
Pasal 23
Paragraf 5
Jaringan Angkutan Penyeberangan
Pasal 24
Bagian Ketiga
Jaringan Energi/Kelistrikan
Pasal 25
Bagian Keempat
Jaringan Telekomunikasi
Pasal 26
Bagian Kelima
Jaringan Air Minum
Pasal 27
Bagian Keenam
Jaringan Drainase
Pasal 28
Bagian Ketujuh
Jaringan Air Limbah
Pasal 29
Sistem jaringan air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
huruf f, dilakukan:
a. sosialisasi pengembangan sistem pengelolahan limbah yang
berkelanjutan pada perumahan disepanjang Afvoer Sidokare dan Kali
Bluru Kidul; dan
b. pengembangan sistem pengolahan limbah berbasis komunitas
(peranserta masyarakat) yang tersebar merata di tiap desa/kelurahan.
Bagian Kedelapan
Persampahan
Pasal 30
Bagian Kesembilan
Jaringan Prasarana lainnya
Pasal 31
BAB VI
SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
Pasal 32
BAB VII
KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 33
Bagian Kedua
Perwujudan Tata Ruang
Pasal 34
Bagian Ketiga
Program Perwujudan Rencana Pola Ruang
Pasal 35
Blok B.1, Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6 dan Blok
B.7, SBWP C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4 dan Blok
C.5serta SBWP D Blok D.1, Blok D.2,Blok D.3 dan Blok D.4;
c. Sub zona sempadan rel kereta api terdapat pada SBWP B Blok
B.2,Blok B.3, Blok B.5 dan Blok B.6;
d. Sub zona sempadan SUTT atau SUTET terdapat pada SBWP B Blok
B.1, Blok B.2, Blok B.6 dan Blok B.7;
e. RTH taman dan hutan kota terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok
A.2,Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP B Blok B.1,
Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6, dan Blok B.7, SBWP
C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4, dan Blok C.5serta SBWP D
Blok D.1, Blok D.2 dan Blok D.3;
f. RTH jalur hijau terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok A.2,Blok A.4,
Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP B Blok B.1, Blok B.2,Blok
B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6 dan Blok B.7, SBWP C Blok C.1,
Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4 dan Blok C.5serta SBWP D Blok D.2 dan
Blok D.3;
g. RTH makam terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok A.5, Blok A.6, dan
Blok A.7, SBWP B Blok B.2, Blok B.3, Blok B.5, dan Blok B.6 serta
SBWP C Blok C.1, Blok C.2, Blok C.3 dan Blok C.4 serta SBWP D
Blok D.1; dan
h. RTH sabuk hijau (green belt) terdapat pada SBWP A Blok A.1, Blok
A.2, Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6 dan Blok A.7, SBWP B
Blok B.2, Blok B.4 dan Blok B.5, SBWP C Blok C.1, Blok C.2, Blok
C.3, Blok C.4, dan Blok C.5 serta SBWP D Blok D.1, Blok D.2, dan
Blok D.3.
(3) Penetapanrencana zonabudidayasebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. pengembangan rumah kepadatan sangat tinggi terdapat pada
SBWP C Blok C.2 dan Blok C.4;
b. penyediaan RTH pekarangan rumah pada sub zona rumah
kepadatan sangat tinggi;
c. pengembangan rumah kepadatan sedang terdapat pada SBWP A
Blok A.1, Blok A.2,Blok A.3,Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, dan Blok
A.7, SBWP B Blok B.1, Blok B.2,Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok
B.6 dan Blok B.7, SBWP C Blok C.1, Blok C.2,Blok C.3, Blok C.4
dan Blok C.5serta SBWP D Blok D.2, dan Blok D.3;
d. pengembangan pada wilayah timur dari jalan lingkar timur sampai
pantai perlu dikendalikan, dengan KDB maksimum sebesar 50%;
e. penyediaan RTH pekarangan rumah pada sub zona rumah
kepadatan sedang;
f. pengembangan rumah kepadatan rendah terdapat pada SBWP A
Blok A.7, SBWP B Blok B.1 Blok B.2 dan Blok B.5, SBWP C Blok
C.2 serta SBWP D Blok D.3;
g. pengembangan pada wilayah timur dari jalan lingkar timur sampai
pantai perlu dikendalikan, dengan KDB maksimum sebesar 50%;
37
Bagian Keempat
Program Perwujudan Rencana Jaringan Prasarana
Pasal36
Bagian Kelima
Program Perwujudan Sub BWP yang
Diprioritaskan Penanganannya
Pasal 37
BAB VIII
PERATURAN ZONASI
Pasal 38
(1) Peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf f
disusun sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang serta
berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan
ruang.
(2) Ketentuan peraturan zonasi meliputi :
a. ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
b. ketentuan tata bangunan;
c. ketentuan prasarana dan sarana minimum;
d. ketentuan pelaksanaan;
e. ketentuan perubahan peraturan zonasi; dan
f. ketentuan khusus.
(3) Muatan peraturan zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
peta zonasi, tabel matriks kegiatan dan pemanfaatan ruang zonasi
serta zoning text, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IX
PERIZINAN
Pasal 39
BAB X
INSENTIF DAN DISINSENTIF
Pasal 40
BAB XI
HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
BAB XII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 45
BAB XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 46
(1) RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Sidoarjo berlaku selama 20 (dua
puluh) tahun.
(2) RDTR dan Peraturan ZonasiBWP Sidoarjo sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat ditinjau kembali minimal 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.
(3) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan
bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan dan/atau perubahan batas dan/atau wilayah
Daerah yang ditetapkan dengan Undang-Undang, evaluasi/revisi
rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.
44
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 47
(1) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan
Peraturan Daerah yang berkaitan dengan penataan ruang daerah yang
telah ada, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini.
(2) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka:
a. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai
dengan ketentuan peraturan daerah ini tetap berlaku sesuai dengan
masa berlakunya;
b. izin pemanfaatan ruang yang telah dikelaurkan tetapi tidak sesuai
dengan ketentuan Peraturan Daerah ini berlaku ketentuan :
1. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin tersebut
disesuaikan dengan fungsi kawasan berdasarkan peraturan
daerah ini;
2. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, pemanfaatan
ruang dilakukan sampai izin habis masa berlakunya dan
dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan
Peraturan Daerah ini; dan
3. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak
memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian dengan fungsi
kawasan berdasarkan peraturan daerah ini, izin yang telah
diterbitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul
sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikan
penggantian yang layak;
c. pemanfaatan ruang di daerah yang diselenggarakan tanpa izin
ditentukan sebagai berikut :
1. yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Daerah ini,
pemanfaatan ruang yang bersangkutan ditertibkan dan
disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini; dan
2. yang sesuai dengan Ketentuan Peraturan Daerah ini, dipercepat
untuk mendapatkan izin yang diperlukan.
(3) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua rencana terkait
dengan pola ruang dan jaringan prasarana yang berkaitan dengan
Penataan Ruang di Kabupaten tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan RTRW Kabupaten.
45
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48
Ditetapkan di Sidoarjo
pada tanggal 22 April 2019
BUPATI SIDOARJO,
ttd
SAIFUL ILAH
Diundangkan di Sidoarjo
pada tanggal 22 April 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SIDOARJO,
ttd
ACHMAD ZAINI
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA DETAIL TATA RUANGDAN PERATURAN ZONASI
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019–2039
II. UMUM
Suatu wilayah/kawasan selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat dan berbagai kegiatan
yang ada, baik itu direncanakan maupun tidak direncanakan.
Perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah/kawasan ditandai dengan
tingginya intensitas kegiatan, penggunaan tanah yang semakin intensif
dan tingginya mobilisasi penduduk. Perkembangan dan pertumbuhan
suatu wilayah/kawasan menyebabkan kebutuhan tanah untuk
pengembangan fisik semakin meningkat. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, diperlukan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Tujuan penataan ruang BWP Sidoarjo adalah mewujudkan BWP
Sidoarjo sebagai kawasan permukiman, zona industri dan
pertanian.Peraturan Daerah ini, memuat ketentuan pokok sebagai berikut:
a. Tujuan, kebijakan dan strategi;
b. Rencana pola ruang meliputi zona lindung dan zona budidaya;
c. Rencana jaringan prasarana meliputi rencana pengembangan jaringan
pergerakan, rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan,
rencana pengembangan jaringan telekomunikasi, rencana
pengembangan jaringan air minum,rencana pengembangan jaringan
drainase, rencana pengembangan jaringan air limbah, rencana
pengembangan persampahan dan rencana pengembangan jaringan
prasarana lainnya;
d. Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya;
e. Ketentuan pemanfaatan ruang meliputi indikasi program perwujudan
rencana pola ruang, indikasi program perwujudan rencana jaringan
prasarana dan indikasi program Sub BWP yang diprioritaskan
penanganannya;
f. Peraturan zonasi;
g. Perizinan;
h. Insentif dan disinsentif;
i. Hak, kewajiban dan peran serta masyarakat; dan
j. Sanksi Admintratif.
Pasal 1
Pasal ini memuat pengertian istilah yang dipergunakan dalam
Peraturan Daerah ini. Dengan adanya pengertian tentang istilah
47
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Tujuan penataan BWP merupakan nilai dan/atau kualitas terukur
yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana
ditetapkan dalam RTRW dan merupakan alasan disusunnya RDTR
tersebut, serta apabila diperlukan dapat dilengkapi konsep
pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi tema yang akan
direncanakan di BWP.
Perumusan tujuan penataan BWP didasarkan pada arahan
pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW; isu strategis BWP
yang antara lain dapat berupa potensi, masalah dan urgensi
penanganan dan karakteristik BWP.
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh)
persen dari luas wilayah kota dan proporsi ruang terbuka hijau
publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari
luas wilayah kota.
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Ruko adalah sebutan bagi bangunan-bangunan di Indonesia yang
umumnya bertingkat antara dua hingga lima lantai, dimana lantai-
lantai bawahnya digunakan sebagai tempat berusaha ataupun
semacam kantor sementara lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat
tinggal. Ruko biasanya berpenampilan yang sederhana dan sering
dibangun bersama ruko-ruko lainnya yang mempunyai desain yang
sama atau mirip sebagai suatu kompleks. Ruko banyak ditemukan
di kota-kota besar di Indonesia dan biasa ditempati warga-warga
kelas menengah.
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
49
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan diketahui :
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem
jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol.
Jalan arteri primer adalah jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan dengan
pusat kegiatan wilayah.
Jalan arteri sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasan
primer dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder kesatu, atau kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder kedua.
Jalankolektor primer adalah jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan
wilayah dengan pusat kegiatan lokal.
Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang menghubungkan
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
Jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal
dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan
Jalan lokal sekunder yaitu jaringan jalan yang menghubungkan
kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder
kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya
sampai ke perumahan.
Pasal 21
Yang dimaksud dengan :
Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan
paling sedikit 11 (sebelas) meter. Jalan arteri primer mempunyai
kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata. Pada
jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh
lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal. Jumlah
jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian rupa sehingga
ketentuan harus tetap terpenuhi. Persimpangan sebidang pada jalan
50
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Ketentuan pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya
mewujudkan RDTR dalam bentuk program pengembangan BWP
dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir
tahun masa perencanaan.
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
BUPATI SIDOARJO
ttd
SAIFUL ILAH.
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 - 2039
LAMPIRAN X
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR : 1 TAHUN 2019
TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO TAHUN 2019 – 2039
• Dinas
SBWP D Blok D.4
• Masyarakat
Sempadan Kabupaten Kelautan
• Dinas
Pantai dan Perikanan
Pemuda
Olahraga,
Kebudayaan dan
• Masyarakat
Pariwisata
• Swasta
Sempadan Blok A.2, Blok Kabupaten
A.3, Blok A.4,
• Masyarakat • Swasta
Sungai Umum Pengairan
Blok A.5, Blok A.6
dan Blok B.7, • Masyarakat
SBWP B Blok B.1,
Blok B.2, Blok
B.3, Blok B.4,
Blok B.5, Blok B.6
dan Blok B.7,
SBWP C Blok C.1,
Blok C.2, Blok
C.3, Blok C.4 dan
Blok C.5 serta
SBWP D Blok D.1,
Blok D.2, Blok
D.3 dan Blok D.4
• Masyarakat •
Kerata Api dan Blok B.6 Swasta
• Penetapan • APBD •
Masyarakat
•
SBWP B Blok B.1, BAPPEDA
• Swasta
Blok B.2, Blok B.6
•
Sempadan Kabupaten Telkom
dan Blok B.7
• Masyarakat
SUTT/SUTET
•
Swasta
Masyarakat
• Pengembangan
Zona Ruang Terbuka Hijau
SBWP A Blok A.1, APBD Dinas Lingkungan
RTH taman dan Blok A.2, Blok Kabupaten Hidup dan
hutan kota A.4, Blok A.5, Kebersihan
Blok A.6 dan Blok
A.7, SBWP B Blok
B.1, Blok B.2,
Blok B.3, Blok
B.4, Blok B.5,
Blok B.6 dan Blok
B.7, SBWP C Blok
C.1, Blok C.2,
Blok C.3, Blok C.4
dan Blok C.5
serta SBWP D
Blok D.1, Blok
D.2 dan Blok D.3
•
SBWP B Blok B.2, Kebersihan
Blok B.3, Blok B.5 Swasta
dan Blok B.6
serta SBWP C
Blok C.1, Blok
C.2, Blok C.3 dan
Blok C.4 serta
SBWP D Blok D.1
• Masyarakat • Masyarakat
SBWP C Blok C.2
Sub Zona dan Blok C.4
Rumah
Kepadatan
Sangat Tinggi
• Masyarakat • Masyarakat
SBWP A Blok A.6
Sub Zona serta SBWP B
Perdagangan Blok B.2, Blok
dan Jasa B.6 dan Blok B.7
Tunggal
• Swasta • Swasta
Zona Industri
• Masyarakat • Masyarakat
Pengembangan SBWP A Blok A.2
Sub Zona Industri dan Blok A.3
Program Waktu Pelaksanaan
Sumber Instansi
Pemanfaatan Lokasi PJM-1 (2019-2023) PJM-2 (2024-2028) PJM-3 (2029-2033) PJM-4 (2034-2039)
Pendanaan Pelaksana
Ruang Prioritas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
Kecil serta SBWP C
Blok C.2 Blok C.3
dan Blok C.5
• Swasta • Swasta
• Masyarakat • Masyarakat
Pengembangan SBWP A Blok A.1,
Sub Zona Aneka Blok A.3, Blok
Industri A.4, Blok A.5,
Blok A.6 dan Blok
A.7, SBWP B Blok
B.2, Blok B.4 dan
Blok B.5, SBWP C
Blok C.1, Blok
C.2, Blok C.3,
Blok C.4 dan Blok
C.5 serta SBWP D
Blok D.1, Blok
D.2 dan Blok D.3
• Pengembangan
Zona Sarana Pelayanan Umum
SBWP A Blok A.1, Swasta Swasta
Sub Zona Blok A.2, Blok
Pelayanan A.3, Blok A.4,
Pendidikan Blok A.5, Blok A.6
dan Blok A.7,
SBWP B Blok B.2,
Blok B.3, Blok B.4
dan Blok B.6,
SBWP C Blok C.1,
Blok C.2, Blok
C.3, Blok C.4 dan
Blok C.5 serta
SBWP D Blok D.2.
• Masyarakat • Masyarakat
Sub Zona serta SBWP D Kabupaten dan Perikanan
Peruntukan Blok D.1, Blok
Perikanan D.2, Blok D.3 dan
Blok D.4
•
Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
•
Pengembangan Permukiman BUMN Telkom
BTS Kelurahan Diskominfo
Urangagung
Jedong, jalan
menuju
Kecamatan
Sukodono, jalan
Program Waktu Pelaksanaan
Sumber Instansi
Pemanfaatan Lokasi PJM-1 (2019-2023) PJM-2 (2024-2028) PJM-3 (2029-2033) PJM-4 (2034-2039)
Pendanaan Pelaksana
Ruang Prioritas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
lingkar timur
yang
menghubungkan
Kecamatan Candi
dengan Surabaya,
Jalan
Sisingamangaraja,
Jalan Untung
Suropati, Jalan
Trunojoyo, Jalan
Raya Sumput dan
pada
pengembangan
perumahan baru
Perwujudan Jaringan Air Minum
Pengembangan Jalan lingkar BUMN PDAM
jaringan air timur dan
minum pengembangan
perumahan baru
Perwujudan Jaringan Drainase
Normalisasi Avoer Sidokare, APBD Dinas Pekerjaan
saluran Kali Karanggayam Kabupaten Umum dan
dan Kali Penataan Ruang
Kemambang
Pembuatan Pengembangan APBD Dinas Pekerjaan
sumur resapan perumahan baru Kabupaten Umum dan
Penataan Ruang
Pembangunan Pengembangan APBD Dinas Pekerjaan
saluran baru perumahan baru Kabupaten Umum dan
khususnya Penataan Ruang
jaringan drainase
tersier
Pembangunan Kelurahan APBD Dinas Pekerjaan
boezem Urangagung Kabupaten Umum dan
Jedong, Desa Penataan Ruang
Bluru Kidul dan
Desa Rangkah
Kidul
Peningkatan Desa Rangkah APBD Dinas Pekerjaan
kemampuan Kidul, Kelurahan Kabupaten Umum dan
rumah pompa Bulusidokare, Penataan Ruang
Kelurahan
Pucanganom dan
Program Waktu Pelaksanaan
Sumber Instansi
Pemanfaatan Lokasi PJM-1 (2019-2023) PJM-2 (2024-2028) PJM-3 (2029-2033) PJM-4 (2034-2039)
Pendanaan Pelaksana
Ruang Prioritas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
Kelurahan
Sidokare
Perwujudan Jaringan Air Limbah
Sosialisasi Perumahan di APBD Dinas Pekerjaan
pengembangan sepanjang avoer Kabupaten Umum dan
sistem Sidokare dan Kali Penataan Ruang
pengelolahan Bluru Kidul
limbah yang
berkelanjutan
Pengembangan Di tiap APBD Dinas Pekerjaan
sistem desa/kelurahan Kabupaten Umum dan
pengolahan Penataan Ruang
limbah berbasis
komunitas
(peranserta
masyarakat)
Perwujudan Persampahan
Pemberlakuan Desa Rangkah APBD Dinas Lingkungan
pembangunan Kidul Kabupaten Hidup dan
fasilitas TPST Kebersihan
Sosialisasi Tiap APBD Dinas Lingkungan
pengembangan desa/kelurahan Kabupaten Hidup dan
sistem Kebersihan
pengelolaan
sampah terpadu
Perwujudan Jaringan Gas
Pengembangan Pada zona BUMN PGN
jaringan gas industri dan zona
perumahan
• Masyarakat
kawasan Kabupaten Umum dan
• Masyarakat
Kampung Batik Penataan Ruang
• Revitalisasi
Jetis;
kawasan Masjid
• Revitalisasi
Al Abror;
sepanjang
sungai
• Penataan
sidokare;
kawasan
Program Waktu Pelaksanaan
Sumber Instansi
Pemanfaatan Lokasi PJM-1 (2019-2023) PJM-2 (2024-2028) PJM-3 (2029-2033) PJM-4 (2034-2039)
Pendanaan Pelaksana
Ruang Prioritas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
perumahan
sepanjang avoer
• Penyediaan
sidokare; dan
sarana dan
prasarana
meliputi
penampungan
pedagang kaki
lima di bekas
MTS dan
penataan
perniagaan
sekitar Masjid
Al Abror di
Jalan
Gajahmada.
BUPATI SIDOARJO
ttd
SAIFUL ILAH
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
lapangan upacara 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
pemadam kebakaran disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah I. Sub Zona Kesehatan (SPU-3)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 60 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
- Bangunan tunggal 3 m b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Tampilan bangunan : bebas c) Jarak bebas antar bangunan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Bangunan tunggal 3 m
a) Jalur Pejalan Kaki d) Tampilan bangunan : bebas
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Ruang Terbuka Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Ruang Terbuka Hijau
c) Ruang Terbuka Non Hijau - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
lapangan upacara c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
kebakaran secara mandiri - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kebakaran secara mandiri
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jalan kolektor sekunder 6 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis - Jalan lingkungan adalah 5 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Tampilan bangunan : bebas
b) Dilengkapi dengan pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
b. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1,4 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10 % dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
c) Jarak bebas antar bangunan pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
a) Jalur Pejalan Kaki disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Disertai pos keamanan untuk dokter umum yang berada di jalan kolektor sekunder
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site d. Seluruh kegiatan pada zona industri
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona kesehatan untuk
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan kegiatan puskesmas, posyandu, dokter umum, praktek bidan dan apotik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
5) Persyaratan khusus: g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, praktek bidan dan apotik J. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
b) KLB maksimum sebesar 1,2 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
32
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
5) Persyaratan Khusus : dan rumah kost
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) Disertai ijin lingkungan a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) Disertai pos keamanan b) KLB maksimum sebesar 1,2
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok c) KDH minimal 10 % dari luas persil
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 5 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 4 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok c) Jarak bebas antar bangunan
f. Industri dengan penggunaan home industri - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) Jalur Pejalan Kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 5 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Lingkungan adalah 4 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) Jarak bebas antar bangunan d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan tunggal 3 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
g. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan - Bangunan tunggal 3 m
dan apotik d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur Pejalan Kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan khusus:
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Kolektor sekunder 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
- Bangunan tunggal 3 m lapangan upacara
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
a) Jalur Pejalan Kaki pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan kebakaran secara mandiri
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras dan tempat bermain - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
pemadam kebakaran 5) Persyaratan khusus:
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, kebutuhan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) Dilengkapi dengan pos keamanan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
5) Persyaratan khusus: a) KDB maksimum sebesar 60 %
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) KLB maksimum sebesar 1,8
b) Dilengkapi dengan tempat bermain c) KDH minimal 10 % dari luas persil
c) Dilengkapi dengan pos keamanan 3) Ketentuan Tata Bangunan
b. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD b) Tinggi bangunan adalah 14 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Jarak bebas antar bangunan
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan tunggal 3 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Jalan kolektor sekunder adalah 6 m b) Ruang Terbuka Hijau
- Jalan lingkungan adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) Tinggi bangunan adalah 10 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Jarak bebas antar bangunan c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan tunggal 3 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
d) Tampilan bangunan : bebas lapangan upacara
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
5) Persyaratan khusus: - Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan sudah ada
c) Dilengkapi dengan pos keamanan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - 5) Persyaratan Khusus:
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
d. Seluruh kegiatan pada zona industri a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau dan musholla/langgar
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
G. Sub Zona Peribadatan (SPU-6) h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 70 %
b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalan kolektor sekunder 5 m
- Jalan lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam 5) Persyaratan Khusus :
kebakaran secara mandiri a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) Disertai dengan ijin lingkungan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) Disertai pos keamanan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
5) Persyaratan khusus: asuhan dan panti jompo
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10 % dari luas persil luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3) Ketentuan Tata Bangunan
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 6 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal – kopel 3 m Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan deret 0 m Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Tampilan bangunan : bebas
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dan kantor yayasan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,4
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
- Kolektor sekunder 8 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan Khusus :
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
lapangan upacara 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
pemadam kebakaran disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah I. Sub Zona Kesehatan (SPU-3)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 60 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
- Bangunan tunggal 3 m b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Tampilan bangunan : bebas c) Jarak bebas antar bangunan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Bangunan tunggal 3 m
a) Jalur Pejalan Kaki d) Tampilan bangunan : bebas
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Ruang Terbuka Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Ruang Terbuka Hijau
c) Ruang Terbuka Non Hijau - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
lapangan upacara c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
kebakaran secara mandiri - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kebakaran secara mandiri
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jalan kolektor sekunder 6 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis - Jalan lingkungan adalah 5 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Tampilan bangunan : bebas
b) Dilengkapi dengan pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
b. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1,4 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10 % dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
c) Jarak bebas antar bangunan pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
a) Jalur Pejalan Kaki disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Disertai pos keamanan untuk dokter umum yang berada di jalan kolektor sekunder
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site d. Seluruh kegiatan pada zona industri
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona kesehatan untuk
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan kegiatan puskesmas, posyandu, dokter umum, praktek bidan dan apotik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
5) Persyaratan khusus: g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya
c. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, praktek bidan dan apotik J. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
b) KLB maksimum sebesar 1,2 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
32
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan sudah ada
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - 5) Persyaratan Khusus:
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus dan musholla/langgar
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
H. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 70 %
b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalan kolektor sekunder 5 m
- Jalan lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam 5) Persyaratan Khusus :
kebakaran secara mandiri a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) Disertai dengan ijin lingkungan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) Disertai pos keamanan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
5) Persyaratan khusus: asuhan dan panti jompo
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10 % dari luas persil luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3) Ketentuan Tata Bangunan
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 6 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal – kopel 3 m Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan deret 0 m Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Tampilan bangunan : bebas
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dan kantor yayasan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,4
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
- Kolektor sekunder 8 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan Khusus :
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan sudah ada
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - 5) Persyaratan Khusus:
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus dan musholla/langgar
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
H. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 70 %
b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalan kolektor sekunder 5 m
- Jalan lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
- Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan
d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah G. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 70 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Bangunan tunggal 3 m - Jalan kolektor sekunder 5 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalan lingkungan 4 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Jalur Pejalan Kaki c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Bangunan tunggal 3 m
b) Ruang Terbuka Hijau d) Tampilan bangunan : bebas
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Jalur Pejalan Kaki
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
lapangan upacara b) Ruang Terbuka Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kebakaran secara mandiri c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - RTNH berupa pelataran parkir
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
5) Persyaratan khusus: - Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan sudah ada
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Persewaan
X X X X X X X T T I I X X X X X
Playstation
Persewaan VCD X X X X X X X T T I I X X X X X
Jasa Fotocopy X X X X X X X T T I I X X X X X
Warnet X X X X X X X T T I I X X X X X
Wartel X X X X X X X T T I I X X X X X
Jasa Komunikasi X X X X X X X T T I I X X X X X
Rumah Zakat X X X X X X X T T I I X X X X X
Minimarket X X X X X X X T T I I X X X X X
Ruko X X X X X X X B B I I X X X X X
Pertokoan X X X X X X X B B I I X X X X X
Toko Buku X X X X X X X T T I I X X X X X
Supermarket X X X X X X X B B T T X X X X X
Gudang Toko X X X X X X X B B T T X X X X X
Mall X X X X X X X B B B B X X X X X
Plaza X X X X X X X B B T T X X X X X
Plaza Elektronik X X X X X X X B B T T X X X X X
Bioskop X X X X X X X B B T T X X X X X
Sentra PKL X X X X X X X B B X X X X X X X
Pujasera X X X X X X X B B X X X X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X X X X B B I I X X X X X
Souvenir Makanan/
X X X X X X X B B I I X X X X X
Minuman
Souvenir Handycraft X X X X X X X B B I I X X X X X
Souvenir Pakaian X X X X X X X B B I I X X X X X
SPBU X X X X X X X B B I I X X X X X
Bank X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Lembaga
X X X X X X X B B I I X X X X X
Keuangan
Showroom Mobil X X X X X X X B B I I X X X X X
Dealer Motor X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Bengkel X X X X X X X B B I I X X X X X
Tempat Cuci Mobil X X X X X X X B B I I X X X X X
Salon Mobil X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Penukaran Uang
Asing (Money X X X X X X X B B I I X X X X X
Changer)
Jasa Travel dan
X X X X X X X B B I I X X X X X
Pengiriman Barang
Jasa Biro Perjalanan
X X X X X X X B B I I X X X X X
dan Guide Wisata
Pusat Informasi X X X X X X X B B I I X X X X X
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Wisata
Kantor Pos X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Riset dan
X X X X X X X B B I I X X X X X
Pengembangan IPTEK
Jasa Perawatan/
Perbaikan/Renovasi X X X X X X X B B I I X X X X X
Barang
Jasa Penyediaan
X X X X X X X B B I I X X X X X
Ruang Pertemuan
Klub Malam dan Bar X X X X X X X B B B B X X X X X
Karaoke X X X X X X X B B B B X X X X X
Cafe X X X X X X X B B I I X X X X X
Restoran/Rumah
X X X X X X X B B I I X X X X X
Makan
Studio Musik X X X X X X X B B I I X X X X X
Studio Foto X X X X X X X B B I I X X X X X
Toko Hewan
X X X X X X X B B I I X X X X X
Peliharaan (Pet Shop)
Penitipan Hewan X X X X X X X B B I I X X X X X
Penitipan Anak X X X X X X X B B I I X X X X X
Gym/Tempat Fitnes X X X X X X X B B I I X X X X X
Kolam Renang X X X X X X X B B I I X X X X X
Griya Pijat X X X X X X X B B I I X X X X X
Pijat Refleksi X X X X X X X B B I I X X X X X
Pengobatan Alternatif X X X X X X X B B I I X X X X X
Hotel Melati X X X X X X X B B I I X X X X X
Hotel Bintang X X X X X X X B B I I X X X X X
Kolam Pemancingan X X X X X X X B B I I X X X X X
Rumah Potong
X X X X X X X B B B B X X X X X
Hewan
Pasar Hewan X X X X X X X B B B B X X X X X
Pasar Tradisional X X X X X X X B B I I X X X X X
Pasar Burung X X X X X X X B B B B X X X X X
Pasar Bunga X X X X X X X B B I I X X X X X
Pembibitan Tanaman X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa
Kursus/Bimbingan X X X X X X X B B I I X X X X X
Belajar
Jasa Kursus Mobil X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Kursus Memasak X X X X X X X B B I I X X X X X
Jasa Kursus Menari/
X X X X X X X B B I I X X X X X
Sanggar Tari
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Sanggar Senam X X X X X X X B B I I X X X X X
Rental Pengetikan X X X X X X X T T I I X X X X X
Jasa Analisis Program
X X X X X X X B B I I X X X X X
Komputer
Jasa Printer X X X X X X X T T I I X X X X X
Jasa Translate Bahasa X X X X X X X T T I I X X X X X
Catering X X X X X X X T T I I X X X X X
Persewaan Kebaya/
X X X X X X X T T I I X X X X X
Gaun Pengantin
Jasa Tata Rias
X X X X X X X T T I I X X X X X
Pengantin
Butik X X X X X X X T T I I X X X X X
Jasa Vermak Jeans
X X X X X X X T T I I X X X X X
dan Sepatu
Jasa Penjahitan X X X X X X X T T I I X X X X X
Koperasi X X X X X X X B B I I X X X X X
Perdagangan Multi
Level Marketing X X X X X X X B B I I X X X X X
(MLM)
Galeri Seni X X X X X X X B B I I X X X X X
Perkantoran
Kantor Pemerintah
X X X X X X X B B X X I X X X X
Propinsi
Kantor Pemerintahan
X X X X X X X B B X X I X X X X
Kota/Kabupaten
Kantor Kecamatan X X X X X X X B B X X I X X X X
Kantor Desa X X X X X X X B B X X I X X X X
Kantor Pendidikan X X X X X X X B B X X I X X X X
KUA X X X X X X X B B X X I X X X X
Polsek X X X X X X X B B X X I X X X X
Polres X X X X X X X B B X X I X X X X
Koramil X X X X X X X B B X X I X X X X
Lembaga
X X X X X X X B B X X X X X X X
Pemasyarakatan
Block Office X X X X X X X B B X X X X X X X
Balai Diklat X X X X X X X B B X X T X X X X
Kantor Partai X X X X X X X B B T T X X X X X
Kantor Konsultan X X X X X X X B B T T X X X X X
Kantor Notaris X X X X X X X B B T T X X X X X
Kantor Yayasan X X X X X X X B B T T X X X X X
Stasiun Radio X X X X X X X B B B B X X X X X
Kantor BUMN X X X X X X X B B X X T X X X X
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Industri
Industri Makanan dan
X X X X X X X B B X X X T X X X
Minuman
Industri Non Polutan X X X X X X X B B X X X T X X X
Home Industry X X X X X X X T T X X X I X X X
Gudang Industri X X X X X X X B B X X X T X X X
Sarana Pelayanan
Umum
Pendidikan
Play Group/PAUD X X X X X X X T T X X X X I X X
TK X X X X X X X T T X X X X I X X
SD X X X X X X X T T X X X X I X X
SMP X X X X X X X T T X X X X I X X
SMA/SMK X X X X X X X B B X X X X T X X
SLB/YPAC X X X X X X X B B X X X X T X X
Perguruan Tinggi/
X X X X X X X B B X X X X T X X
Akademi
Pondok Pesantren X X X X X X X B B X X X X T X B
Perpustakaan Umum X X X X X X X B B X X X X T X B
Transportasi
Stasiun Kereta Api
X X X X X X X B B X X X X X I X
Untuk Barang
Stasiun Kereta Api
X X X X X X X B B X X X X X I X
Untuk Penumpang
Stasiun Kelas Kecil X X X X X X X B B X X X X X I X
Terminal Tipe B X X X X X X X B B X X X X X I X
APK X X X X X X X B B X X X X X I X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Gawat
X X X X X X X B B X X X X X X X
Darurat
Laboratorium
X X X X X X X B B X X X X X X X
Kesehatan
Puskesmas X X X X X X X T T X X X X X X X
Puskesmas Pembantu X X X X X X X T T X X X X X X X
Posyandu X X X X X X X T T X X X X X X X
Balai Pengobatan X X X X X X X T T X X X X X X X
Pos Kesehatan X X X X X X X T T X X X X X X X
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Dokter Umum X X X X X X X T T X X X X X X X
Dokter Spesialis X X X X X X X T T X X X X X X X
Praktek Bidan X X X X X X X T T X X X X X X X
Poliklinik X X X X X X X T T X X X X X X X
Klinik dan/atau
X X X X X X X B B X X X X X X X
Rumah Sakit Hewan
Panti Rehabilitasi
X X X X X X X B B X X X X X X X
Narkoba
PMI X X X X X X X B B X X X X X X X
Apotik X X X X X X X T T X X X X X X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X X X X T T X X X X I X X
Gedung Olahraga
X X X X X X X B B X X X X T X X
(Indoor Sport)
Stadion X X X X X X X B B X X X X B X X
Gelanggang Olahraga X X X X X X X B B X X X X B X X
Lapangan Futsal X X X X X X X T T X X X X T X X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X X X X B B X X X X B X X
Gedung Kesenian X X X X X X X B B X X X X B X X
Balai Pertemuan X X X X X X X B B X X X X B X X
Gedung Serba Guna X X X X X X X B B X X X X B X X
Pusat Informasi
X X X X X X X B B X X X X B X X
Lingkungan
Lembaga Sosial/
Organisasi X X X X X X X B B X X X X B X X
Kemasyarakatan
Peribadatan
Islamic Center X X X X X X X B B X X X X B X T
Masjid X X X X X X X T T X X X X B X I
Gereja X X X X X X X B B X X X X X X T
Pura X X X X X X X B B X X X X X X T
Vihara X X X X X X X B B X X X X X X T
Klenteng X X X X X X X B B X X X X X X T
Langgar/Mushola X X X X X X X T T X X X X T X I
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X X X X B B X X X X X X X
Daur Ulang Sampah X X X X X X X B B X X X X X X X
Pengolahan Sampah/
X X X X X X X B B X X X X X X X
Limbah
Penimbunan Barang
X X X X X X X B B X X X X X X X
Bekas
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perlindungan Setempat Zona Perumahan Zona Perdagangan dan
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Industri Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Zona (PS) (R) Jasa (K)
(KT) (I)
PS-5 PS-6 RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 K-1 K-3 KT-1 I-4
(Sempadan (Sempadan (Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-2 SPU-6
(Sempadan (Jalur (Perdagangan (Perdagangan (Perkantoran (Aneka
Kegiatan Rel Kereta SUTT Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Transportasi) (Peribadatan)
Sungai) Hijau) Tunggal) Deret) Pemerintah) Industri)
Api) /SUTET) Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Rumah Pompa/
X X X X X X X B B X X X X X X X
Reservoir
Pembangkit Listrik X X X X X X X B B X X X X X X X
Depo Penimbunan
X X X X X X X B B X X X X X X X
Minyak
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I I I X X X I I X X X X X X X
Taman RT T T T X X X T I I X X X X X X X
Taman RW T T T X X X T I I X X X X X X X
Taman Lingkungan I I I T T X T I I I I I I I X X
Taman Kota T T T T T X T I I X X X X X X X
Taman Tematik T T T X X X T I I X X X X X X X
TMU T T T X X I I T T X X X X X X X
TMP T T T X X I I T T X X X X X X X
Jalur Hijau dan
T T T T I X I I I T T T T T T T
Median
Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I I I I I I I
Ruang Terbuka Non
Hijau
Tempat Parkir X X X X X X X T T I I X T T I T
Taman Bermain dan
X X X X X X X T T I I X T T X X
Rekreasi
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan
T T T X X X X T T X X X X X X X
Basah
Pertanian Lahan
X X X X X X X T T X X X X X X X
Kering
Hortikultura X X X X X X X T T X X X X X X X
Perkebunan Tanaman
X X X X X X X T T X X X X X X X
Keras
Perkebunan
X X X X X X X T T X X X X X X X
Agrobisnis
Pengambilan Air
X X X X X X X T T X X X X X X X
Tanah
Gudang Pertanian X X X X X X X T T X X X X X X X
Wisata Alam X X X X X X X T T X X X X X X X
Wisata Buatan X X X X X X X T T X X X X X X X
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah G. Sub Zona Kesehatan (SPU-3)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 60 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
- Bangunan tunggal 3 m b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Tampilan bangunan : bebas c) Jarak bebas antar bangunan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Bangunan tunggal 3 m
a) Jalur Pejalan Kaki d) Tampilan bangunan : bebas
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Ruang Terbuka Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Ruang Terbuka Hijau
c) Ruang Terbuka Non Hijau - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
lapangan upacara c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
kebakaran secara mandiri - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kebakaran secara mandiri
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan b) Dilengkapi dengan pos keamanan
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
Persewaan Playstation X X X X X T X I X X
Persewaan VCD X X X X X T X I X X
Jasa Fotocopy X X X X X T X I X X
Warnet X X X X X T X I X X
Wartel X X X X X T X I X X
Jasa Komunikasi X X X X X T X I X X
Rumah Zakat X X X X X T X I X X
Minimarket X X X X X T X I X X
Ruko X X X X X B X I X X
Pertokoan X X X X X B X I X X
Toko Buku X X X X X T X I X X
Supermarket X X X X X B X T X X
Gudang Toko X X X X X B X T X X
Mall X X X X X B X B X X
Plaza X X X X X B X T X X
Plaza Elektronik X X X X X B X T X X
Bioskop X X X X X B X T X X
Sentra PKL X X X X X B X X X X
Pujasera X X X X X B X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X X B X I X X
Souvenir Makanan/ Minuman X X X X X B X I X X
Souvenir Handycraft X X X X X B X I X X
Souvenir Pakaian X X X X X B X I X X
SPBU X X X X X B X I X X
Bank X X X X X B X I X X
Jasa Lembaga Keuangan X X X X X B X I X X
Showroom Mobil X X X X X B X I X X
Dealer Motor X X X X X B X I X X
Jasa Bengkel X X X X X B X I X X
Tempat Cuci Mobil X X X X X B X I X X
Salon Mobil X X X X X B X I X X
Jasa Penukaran Uang Asing
X X X X X B X I X X
(Money Changer)
Jasa Travel dan Pengiriman
X X X X X B X I X X
Barang
Jasa Biro Perjalanan dan
X X X X X B X I X X
Guide Wisata
Pusat Informasi Wisata X X X X X B X I X X
Kantor Pos X X X X X B X I X X
Jasa Riset dan
X X X X X B X I X X
Pengembangan IPTEK
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
Jasa Perawatan/
X X X X X B X I X X
Perbaikan/Renovasi Barang
Jasa Penyediaan Ruang
X X X X X B X I X X
Pertemuan
Klub Malam dan Bar X X X X X B X B X X
Karaoke X X X X X B X B X X
Cafe X X X X X B X I X X
Restoran/Rumah Makan X X X X X B X I X X
Studio Musik X X X X X B X I X X
Studio Foto X X X X X B X I X X
Toko Hewan Peliharaan (Pet
X X X X X B X I X X
Shop)
Penitipan Hewan X X X X X B X I X X
Penitipan Anak X X X X X B X I X X
Gym/Tempat Fitnes X X X X X B X I X X
Kolam Renang X X X X X B X I X X
Griya Pijat X X X X X B X I X X
Pijat Refleksi X X X X X B X I X X
Pengobatan Alternatif X X X X X B X I X X
Hotel Melati X X X X X B X I X X
Hotel Bintang X X X X X B X I X X
Kolam Pemancingan X X X X X B X I X X
Rumah Potong Hewan X X X X X B X B X X
Pasar Hewan X X X X X B X B X X
Pasar Tradisional X X X X X B X I X X
Pasar Burung X X X X X B X B X X
Pasar Bunga X X X X X B X I X X
Pembibitan Tanaman X X X X X B X I X X
Jasa Kursus/Bimbingan
X X X X X B X I X X
Belajar
Jasa Kursus Mobil X X X X X B X I X X
Jasa Kursus Memasak X X X X X B X I X X
Jasa Kursus Menari/ Sanggar
X X X X X B X I X X
Tari
Sanggar Senam X X X X X B X I X X
Rental Pengetikan X X X X X T X I X X
Jasa Analisis Program
X X X X X B X I X X
Komputer
Jasa Printer X X X X X T X I X X
Jasa Translate Bahasa X X X X X T X I X X
Catering X X X X X T X I X X
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
Persewaan Kebaya/ Gaun
X X X X X T X I X X
Pengantin
Jasa Tata Rias Pengantin X X X X X T X I X X
Butik X X X X X T X I X X
Jasa Vermak Jeans dan
X X X X X T X I X X
Sepatu
Jasa Penjahitan X X X X X T X I X X
Koperasi X X X X X B X I X X
Perdagangan Multi Level
X X X X X B X I X X
Marketing (MLM)
Galeri Seni X X X X X B X I X X
Perkantoran
Kantor Pemerintah Propinsi X X X X X B I X X X
Kantor Pemerintahan
X X X X X B I X X X
Kota/Kabupaten
Kantor Kecamatan X X X X X B I X X X
Kantor Desa X X X X X B I X X X
Kantor Pendidikan X X X X X B I X X X
KUA X X X X X B I X X X
Polsek X X X X X B I X X X
Polres X X X X X B I X X X
Koramil X X X X X B I X X X
Lembaga Pemasyarakatan X X X X X B X X X X
Block Office X X X X X B X X X X
Balai Diklat X X X X X B T X X X
Kantor Partai X X X X X B X T X X
Kantor Konsultan X X X X X B X T X X
Kantor Notaris X X X X X B X T X X
Kantor Yayasan X X X X X B X T X X
Stasiun Radio X X X X X B X B X X
Kantor BUMN X X X X X B T X X X
Industri
Industri Makanan dan
X X X X X B X X X X
Minuman
Industri Non Polutan X X X X X B X X X X
Home Industry X X X X X T X X X X
Gudang Industri X X X X X B X X X X
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
Play Group/PAUD X X X X X T X X I X
TK X X X X X T X X I X
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
SD X X X X X T X X I X
SMP X X X X X T X X I X
SMA/SMK X X X X X B X X T X
SLB/YPAC X X X X X B X X T X
Perguruan Tinggi/ Akademi X X X X X B X X T X
Pondok Pesantren X X X X X B X X T B
Perpustakaan Umum X X X X X B X X T B
Transportasi
Stasiun Kereta Api Untuk
X X X X X B X X X X
Barang
Stasiun Kereta Api Untuk
X X X X X B X X X X
Penumpang
Stasiun Kelas Kecil X X X X X B X X X X
Terminal Tipe B X X X X X B X X X X
APK X X X X X B X X X X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X X B X X X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X X B X X X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X X B X X X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X X B X X X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X X B X X X X
Rumah Sakit Gawat Darurat X X X X X B X X X X
Laboratorium Kesehatan X X X X X B X X X X
Puskesmas X X X X X T X X X X
Puskesmas Pembantu X X X X X T X X X X
Posyandu X X X X X T X X X X
Balai Pengobatan X X X X X T X X X X
Pos Kesehatan X X X X X T X X X X
Dokter Umum X X X X X T X X X X
Dokter Spesialis X X X X X T X X X X
Praktek Bidan X X X X X T X X X X
Poliklinik X X X X X T X X X X
Klinik dan/atau Rumah Sakit
X X X X X B X X X X
Hewan
Panti Rehabilitasi Narkoba X X X X X B X X X X
PMI X X X X X B X X X X
Apotik X X X X X T X X X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X X T X X I X
Gedung Olahraga (Indoor
X X X X X B X X T X
Sport)
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
Stadion X X X X X B X X B X
Gelanggang Olahraga X X X X X B X X B X
Lapangan Futsal X X X X X T X X T X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X X B X X B X
Gedung Kesenian X X X X X B X X B X
Balai Pertemuan X X X X X B X X B X
Gedung Serba Guna X X X X X B X X B X
Pusat Informasi Lingkungan X X X X X B X X B X
Lembaga Sosial/ Organisasi
X X X X X B X X B X
Kemasyarakatan
Peribadatan
Islamic Center X X X X X B X X B T
Masjid X X X X X T X X B I
Gereja X X X X X B X X X T
Pura X X X X X B X X X T
Vihara X X X X X B X X X T
Klenteng X X X X X B X X X T
Langgar/Mushola X X X X X T X X T I
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X X B X X X X
Daur Ulang Sampah X X X X X B X X X X
Pengolahan Sampah/ Limbah X X X X X B X X X X
Penimbunan Barang Bekas X X X X X B X X X X
Rumah Pompa/ Reservoir X X X X X B X X X X
Pembangkit Listrik X X X X X B X X X X
Depo Penimbunan Minyak X X X X X B X X X X
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I I X X I X X X X
Taman RT T T X X X I X X X X
Taman RW T T X X X I X X X X
Taman Lingkungan I I T T X I I I I X
Taman Kota T T T T X I X X X X
Taman Tematik T T X X X I X X X X
TMU T T X X I T X X X X
TMP T T X X I T X X X X
Jalur Hijau dan Median T T T I X I T T T T
Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I
Ruang Terbuka Non Hijau
Tempat Parkir X X X X X T X I T T
Taman Bermain dan Rekreasi X X X X X T X I T X
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perkantoran
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan Perdagangan dan Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(KT)
Zona (R) Jasa (K)
RTH-1 R-3
PS-2 PS-5 RTH-2 KT-1 K-3
(Taman RTH-3 (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Sempadan Rel (Jalur (Perkantoran (Perdagangan
Kegiatan Kota/Hutan (Makam) Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Kereta Api) Hijau) Pemerintah) Deret)
Kota) Sedang)
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan Basah T T X X X T X X X X
Pertanian Lahan Kering X X X X X T X X X X
Hortikultura X X X X X T X X X X
Perkebunan Tanaman Keras X X X X X T X X X X
Perkebunan Agrobisnis X X X X X T X X X X
Pengambilan Air Tanah X X X X X T X X X X
Gudang Pertanian X X X X X T X X X X
Wisata Alam X X X X X T X X X X
Wisata Buatan X X X X X T X X X X
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH perkerasan di dalam taman c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai dengan ijin lingkungan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,8
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 9 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 14 m
5) Persyaratan Khusus : - c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : d) Tampilan bangunan : bebas
a. Perdagangan dengan penggunaan toko 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) KDB maksimum sebesar 60% b) Ruang Terbuka Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) KDH minimal 10 % dari luas persil luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Kolektor sekunder 6 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Lingkungan 5 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
b) Tinggi bangunan adalah 10 m kebakaran secara mandiri
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Tampilan bangunan : bebas disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
b) Ruang Terbuka Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Disertai pos keamanan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras d) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : c. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 60 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 8 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Bangunan tunggal 3 m Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan Khusus :
c) Ruang Terbuka Non Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras b) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan c) Disertai pos keamanan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam e. Perdagangan dengan penggunaan catering
kebakaran secara mandiri 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 60%
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 5 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan 4 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok c) Jarak bebas antar bangunan
c) Disertai pos keamanan - Bangunan tunggal 3 m
d) Disertai tempat bongkar muat barang d) Tampilan bangunan : bebas
e) Disertai ijin lingkungan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d. Perdagangan dengan penggunaan bank a) Jalur Pejalan Kaki
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) KDB maksimum sebesar 50% b) Ruang Terbuka Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1 - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) KDH minimal 10% dari luas persil luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3) Ketentuan tata bangunan : c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan : - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : puskesmas pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
e) Disertai dengan pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
c. Perdagangan dengan penggunaan bank 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank a) Jalur Pejalan Kaki
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) KDB maksimum sebesar 60% b) Ruang Terbuka Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) KDH minimal 10% dari luas persil luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3) Ketentuan tata bangunan : c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan : - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan sudah ada
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - 5) Persyaratan Khusus:
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus dan musholla/langgar
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
F. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 70 %
b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalan kolektor sekunder 5 m
- Jalan lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan penempatan tanaman antara 20– E. Sub Zona Rumah Kepadatan Sedang (R-3)
30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. I. Pemanfaatan yang Diijinkan (I) :
c) Ruang Terbuka Non Hijau :- a. Rumah tunggal, Rumah kopel, rumah deret, diijinkan :
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :- 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
5) Persyaratan Khusus : - Rumah tunggal, Rumah kopel, rumah deret - Rumah sederhana (Rumah tinggal, panti jompo)
II. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - a) KDB maksimum sebesar 75 %
IV. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : b) KLB maksimum sebesar 1,5
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 3) Ketentuan Tata Bangunan
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d. Seluruh kegiatan pada zona industri - Kolektor primer adalah 5m
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum - Kolektor Sekunder adalah 5 m
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus - Lingkungan adalah 2.5 m
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau kecuali jalur hijau dan median b) Tinggi bangunan adalah 10 m
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau c) Jarak bebas antar bangunan
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya - Rumah tunggal - kopel 3-6 m
- Rumah deret 0 m
D. Sub Zona RTH Sabuk Hijau/Green Belt (RTH-4) 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
I. Pemanfaatan Diijinkan (I) a) Jalur Pejalan Kaki
a. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan sabuk hijau - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer dan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : sempadan/penyangga sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
a) KDB maksimum 0 % badan jalan dan bagian dari halaman
b) KLB maksimum 0 - Dilengkapi dengan lampu jalan.
c) KDH minimal 100 % b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 0 m pot tanaman
b) Tinggi bangunan adalah 0 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan 0 m - RTNH berupatrotoar, badan jalan dan halaman rumah yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : - d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil pemadam
a) Jalur Pejalan Kaki : - kebakaran.
b) Ruang Terbuka Hijau : - - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan disarankan
c) Ruang Terbuka Non Hijau : - menggunakan sumur resapan dan biopori,
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota atau SPAM
5) Persyaratan Khusus : - - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
II. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - - jaringan sanitasi menggunakan sistem off site untuk individual dan pada beberapa
III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - kelompok dapat menggunakan komunal
IV. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan - Tiap rumah tangga wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa sampahnya (organik dan non organik)
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta sarana
d. Seluruh kegiatan pada zona industri pelayanan umum terdekat.
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum b. Rumah tunggal, Rumah kopel, Rumah deret - Rumah sederhana (Rumah tinggal, Rumah kost, Panti
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus asuhan,), diijinkan :
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau kecuali sempadan/penyangga 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau Rumah tunggal, Rumah kopel, Rumah deret - Rumah sederhana (Rumah tinggal, Rumah kost,
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya Panti asuhan).
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
a) Jalur Pejalan Kaki badan jalan dan bagian dari halaman
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer - Dilengkapi dengan lampu jalan.
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
- Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan b) Ruang Terbuka Hijau
badan jalan dan bagian dari halaman - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan
- Dilengkapi dengan lampu jalan. pot-pot tanaman
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupatrotoar yang ada, badan jalan dan halaman yang diperkeras
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
pot-pot tanaman - Badan Jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil
c) Ruang Terbuka Non Hijau pemadam kebakaran.
- RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman yang diperkeras atau lahan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
parkir. disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
- badan jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
pemadam kebakaran. - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota sampahnya (organik dan non organik)
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site sarana pelayanan umum terdekat.
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran f. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakatdiijinkan secara terbatas dengan batasan :
- Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
sampahnya (organik dan non organik) Posyandu, Balai pengobatan, Pos kesehatan, Poliklinik, PMI, Apotik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
sarana pelayanan umum terdekat. a) KDB maksimum sebesar 60 %
e. Pra sekolah dan Pendidikan Dasardiijinkan secara terbatas dengan batasan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Playgroup, TK d) Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 50% a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,0 - Kolektor primer adalah 5 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Kolektor Sekunder adalah 5 m
d) Luas kavling minimum adalah 130 m2 dan Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok - Lingkungan adalah 2.5 m
tersebut adalah 20% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan adalah 3 m
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal 3-6 m
- Kolektor primer adalah 5 m - Bangunan deret 0 m
- Kolektor Sekunder adalah 5 m 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Lingkungan adalah 2.5 m a) Jalur Pejalan Kaki
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
c) Jarak bebas antar bangunan adalah 3 m dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
- Bangunan tunggal 3-6 m - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
- Bangunan deret 0 m badan jalan dan bagian dari halaman
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Dilengkapi dengan lampu jalan.
a) Jalur Pejalan Kaki - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer b) Ruang Terbuka Hijau
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan
pot-pot tanaman
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
- RTNH berupatrotoar, badan jalan dan halaman yang diperkeras - jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Badanjalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
pemadam kebakaran. - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan sampahnya (organik dan non organik)
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori. - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota h. Sanggar kesenian, pusat informasi lingkungandiijinkan secara terbatas dengan batasan :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran Sanggar ksenian, pusat informasi lingkungan
- Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis 2) Ketentuan intensitas Pemanfaatan Ruang
sampahnya (organik dan non organik) a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta b) KLB maksimum sebesar 1,2
sarana pelayanan umum terdekat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
g. Praktek Medis diijinkan dengan batasan: d) Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan 3) Ketentuan Tata Bangunan
Dokter Spesialis, Dokter umum, Praktek Bidan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang - Kolektor Sekunder adalah 5 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Lokal primer adalah 5 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Lokal Sekunder adalah 5 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Lingkungan adalah 5 m
d) Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal 3-6 m
- Kolektor Primer adalah 5 m - Bangunan deret 0 m
- Kolektor Sekunder adalah 5 m 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Lingkungan adalah 5 m a) Jalur Pejalan Kaki
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
c) Jarak bebas antar bangunan adalah 3 m dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
- Bangunan tunggal 3-6 m - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
- Bangunan deret 0 m badan jalan dan bagian dari halaman
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Dilengkapi dengan lampu jalan.
a) Jalur Pejalan Kaki - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer b) Ruang Terbuka Hijau
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan
- Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan pot-pot tanaman
badan jalan dan bagian dari halaman c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Dilengkapi dengan lampu jalan. - RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman rumah yang diperkeras
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
b) Ruang Terbuka Hijau - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pemadam kebakaran.
pot-pot tanaman - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Ruang Terbuka Non Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTNH berupatrotoar yang ada, badan jalan dan halaman yang diperkeras - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
pemadam kebakaran. - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sampahnya (organik dan non organik)
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
sarana pelayanan umum terdekat. a) KDB maksimum sebesar 60 %
i. Masjid, gereja, langgar/musholla diijinkan secara terbatas dengan batasan : b) KLB maksimum sebesar 1,8
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Masjid, gereja, langgar/musholla d) Hanya diijinkan pada jalan kolektor primer dan kolektor sekunder dan jumlah maksimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blokdisertai dengan ijin
a) KDB maksimum sebesar 80 % lingkungan.
b) KLB maksimum sebesar 1,6 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Luas kavling minimum untuk masjid dan gereja adalah 120 m2 dan jumlah maksimal - Kolektor Primer adalah 7 m
kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok - Kolektor Sekunder adalah 7 m
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Tinggi bangunan adalah 14 m
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : c) Jarak bebas antar bangunan
- Kolektor Primer adalah 5 m - Bangunan deret 0 m
- Kolektor Sekunder adalah 5 m 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Lingkungan adalah 2.5 m a) Jalur Pejalan Kaki
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
c) Jarak bebas antar bangunan dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
- Bangunan tunggal 3-6 m - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
- Bangunan deret 0 m badan jalan dan bagian dari halaman
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Dilengkapi dengan lampu jalan.
a) Jalur Pejalan Kaki - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer b) Ruang Terbuka Hijau
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil
- Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan c) Ruang Terbuka Non Hijau
badan jalan dan bagian dari halaman - RTNH berupa trotoar,badan jalan dan halaman ruko-pertokoan yang diperkeras atau
- Dilengkapi dengan lampu jalan. lahan parkir
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. d) Utilitas & Prasarana
b) Ruang Terbuka Hijau - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pemadam kebakaran.
pot-pot tanaman - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Ruang Terbuka Non Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTNH berupatrotoar yang ada, badan jalan dan halaman rumah yang diperkeras - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
d) Utilitas & Prasarana - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
pemadam kebakaran. - Hidran umum harus disediakan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 200 m antar hidran.
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota sampahnya (organik dan non organik)
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site sarana pelayanan umum terdekat.
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran b. Supermaket, Gudang toko, Bank, diijinkan dengan syarat :
- Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
sampahnya (organik dan non organik) Supermaket, Gudang toko, Bank
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta 2) Ketentuan intensitas Pemanfaatan Ruang
sarana pelayanan umum terdekat. a) KDB maksimum sebesar 60 %
III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : b) KLB maksimum sebesar 1,8
a. Ruko – Pertokoan diijinkan dengan syarat : c) KDH minimal 10 % dari luas persil
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Ruko-Pertokoan
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
d) Hanya diijinkan pada jalan kolektor primer dan kolektor sekunder dan jumlah maksimal - Kolektor Primer adalah 7 m
kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok dan melaksanakan Ijin - Kolektor Sekunder adalah 7 m
Lingkungan , dan melaksanakan penyusunan ANDALALIN. - Lingkungan adalah 3 m
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Tinggi bangunan adalah 14 m
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : c) Jarak bebas antar bangunan
- Kolektor primer adalah 7 m - Bangunan tunggal 3-6 m
- Kolektor Sekunder adalah 7 m - Bangunan deret 0 m
- Lingkungan adalah 5 m 5) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Tinggi bangunan adalah 14 m a) Jalur Pejalan Kaki
c) Jarak bebas antar bangunan - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
- Bangunan tunggal 3-6 m dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
- Bangunan deret 0 m - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal badan jalan dan bagian dari halaman
a) Jalur Pejalan Kaki - Dilengkapi dengan lampu jalan.
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. b) Ruang Terbuka Hijau
- Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil
badan jalan dan bagian dari halaman c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Dilengkapi dengan lampu jalan. - RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman bangunan yang diperkeras
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. d) Utilitas & Prasarana
b) Ruang Terbuka Hijau - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil pemadam kebakaran.
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman bangunan yang diperkeras disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
atau lahan parkir. - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
d) Utilitas & Prasarana - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
pemadam kebakaran. - Hidran umum harus disediakan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 200 m antar hidran.
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota sampahnya (organik dan non organik)
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site sarana pelayanan umum terdekat.
- Hidran umum harus disediakan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal d. Sentra PKL, Pujasera, Pusat oleh-oleh, Tempat futsal, diijinkan secara terbatas dengan syarat :
200 m antar hidran. 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
- Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis Sentra PKL, Pujasera, Pusat oleh-oleh, Tempat futsal
sampahnya (organik dan non organik) 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta - KDB maksimum sebesar 60 %
sarana pelayanan umum terdekat. - KLB maksimum sebesar 1,8
c. Showroom mobil, Dealer mobil/motor, Tempat cuci mobil, Salon mobil, diijinkan dengan syarat: - KDH minimal 10 % dari luas persil
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan - Hanya diijinkan pada jalan kolektor sekunder dan jumlah maksimal kegiatan tersebut
Showroom mobil, Dealer mobil/motor, Tempat cuci mobil, Salon mobil dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok disertai dengan ijin lingkungan.
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 50% a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,5 - Kolektor primer adalah 7 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Kolektor Sekunder adalah 7 m
3) Hanya diijinkan pada jalan kolektor sekunder dan jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam - Lingkungan adalah 3 m
blok tersebut adalah 20% dari luas blok disertai dengan ijin lingkungan. b) Tinggi bangunan adalah 14 m
4) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal 3 – 6m
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Bangunan deret 0 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
a) Jalur Pejalan Kaki - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer badan jalan dan bagian dari halaman
dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir. - Dilengkapi dengan lampu jalan.
- Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan - Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer.
badan jalan dan bagian dari halaman b) Ruang Terbuka Hijau
- Dilengkapi dengan lampu jalan. - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman bangunan yang diperkeras
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil atau lahan parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Utilitas & Prasarana
- RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman bangunan yang diperkeras - Badan jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil
d) Utilitas & Prasarana pemadam kebakaran.
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
pemadam kebakaran. disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota - Hidran umum harus disediakan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal
- jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 200 m antar hidran.
- Hidran umum harus disediakan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal - Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
200 m antar hidran. sampahnya (organik dan non organik)
- Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
sampahnya (organik dan non organik) sarana pelayanan umum terdekat.
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta f. Pusat Kesehatandiijinkan secara terbatas dengan syarat :
sarana pelayanan umum terdekat. 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
e. Karaoke, Cafe, Restorant, Gedung pertemuan, Hotel Melati diijinkan secara terbatas dengan Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, puskesmas pembantu
syarat : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan a) KDB maksimum sebesar 60%
Karaoke, Cafe, Restorant, Gedung pertemuan, Hotel Melati b) KLB maksimum sebesar 1,2
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan Ruang c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Hanya diijinkan pada jalan kolektor sekunder dan jumlah maksimal kegiatan tersebut
b) KLB maksimum sebesar 1,8 dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok, disertai dengan ijin lingkungan. .
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 3) Ketentuan Tata Bangunan
d) Hanya diijinkan pada jalan kolektor sekunder dan jumlah maksimal kegiatan tersebut a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok, disertai dengan ijin lingkungan. , - Kolektor primer adalah 5 m
mengenakan biaya dampak pembangunan (development impact fee); - Kolektor Sekunder adalah 5 m
3) Ketentuan Tata Bangunan - Lingkungan adalah 2.5 m
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Kolektor primer adalah 7 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Kolektor Sekunder adalah 7 m - Bangunan tunggal 3-6m
- Lingkungan adalah 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) Jarak bebas antar bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan tunggal 3-6 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada untuk fungsi jalan kolektor primer
- Bangunan deret 0 m dan sekunder dan halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur pejalan kaki untuk jalan lingkungan yang tidak memiliki trotoar menggunakan
a) Jalur Pejalan Kaki badan jalan dan bagian dari halaman
- Dilengkapi dengan lampu jalan.
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Dilengkapi dengan jalur hijau hanya untuk fungsi jalan kolektor Primer. d) Untuk bangunan yang sudah ada dapat menggunakan sesuai dengan kondisi masing-
b) Ruang Terbuka Hijau masing, KDB maks 100% dan KLB maks 3, dan KDH 0%.
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Ruang Terbuka Non Hijau a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- RTNH berupa trotoar, badan jalan dan halaman bangunan yang diperkeras atau lahan - Arteri Primer adalah 10 m
parkir - Arteri Sekunder adalah 10 m
d) Utilitas & Prasarana - Kolektor primer adalah 10 m
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4meter sehingga dapat dilalui mobil - Kolektor Sekunder adalah 10 m
pemadam kebakaran. - Untuk bangunan yang sudah ada dapat menggunakan sesuai dengan kondisi masing-
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan masing dengan GSB 0.
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) Tinggi bangunan adalah 14 m
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota c) Jarak bebas antar bangunan
- jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota - Bangunan deret 0 m
- jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Hidran umum mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran. a) Jalur Pejalan Kaki
- Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada dan bagian dari halaman
sampahnya (organik dan non organik) - Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan lampu jalan.
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta - Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan jalur hijau kecuali di Jalan kolektor sekunder.
sarana pelayanan umum terdekat. b) Ruang Terbuka Hijau
IV. Pemanfaatan yang Tidak Diijinkan (X) : - RTH setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-pot
a. Rumah susun rendah, rumah susun sedang, rumah susun tinggi, Rumah Dinas, Townhouse, tanaman.
Rumah adat, Asrama, Villa, Home stay, Guest house, Kondominium, Apartemen, Flat. c) Ruang Terbuka Non Hijau
b. Bioskop, SPBU, Bank, Showroom mobil, Dealer mobil, Jasa bengkel, Tempat cuci mobil, Salon - RTNH berupatrotoar dan halaman bangunan yang diperkeras
mobil, kantor pos, Jasa riset dan IPTEK, Jasa penyediaan ruang pertemuan, Klub malam dan bar, d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
Karaoke, Hotel Bintang, Kolam pemancingan, Rumah potong hewan, Pasar hewan, Pasar - badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
tradisional, Pasar burung, Pasar bunga. pemadam kebakaran.
c. Kantor pemerintah pusat, Kantor pemerintah kabupaten, Kantor kecamatan, kantor kelurahan, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota.
Polsek, Polres, Lembaga Pemasyarakatan, Block office, Balai diklat, Stasiun Televisi, Stasiun - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
Radio, Kantor BUMN. - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
d. Semua jenis industri kecuali home industri (industri kecil) - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
e. SMP, SMA, SLB, Perguruan tinggi/akademi, Pondok pesantren, perpustakaan umum. - Hidran umum harus disediakan secara mandiri dan di depan bangunan serta
f. Seluruh kegiatan transportasi mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran.
g. Rumah sakit tipe A, B, C dan D, Rumah sakit bersalin, Rumah sakit gawat darurat, Laboratorium - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
kesehatan, klinik hewan, Panti rehabilitasi narkoba sampahnya (organik dan non organik)
h. Gedung kesenian, Gedung pertemuan, Gedung serbaguna - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta sarana
i. Islamic center, Pura, Vihara, Klenteng. pelayanan umum terdekat.
j. Smua kegiatan peruntukan khusus tidak diijinkan II. Pemanfaatan Bersyarat Terbatas (T) :
k. Hutan kota, Taman kota, TMU, TMP Tempat parkir. a. Cafe, dan Karoke diijinkan secara terbatas dengan batasan :
l. Semua kegiatan peruntukan lainnya baik pertanian, pertambangan maupun pariwisata. 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Café dan karaoke
F. Sub Zona Perdagangan dan JasaDeret (K-3) 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
I. Pemanfaatan yang Diijinkan (I) : a) KDB maksimum sebesar 60 %
a. Ruko dan Pertokoan diijinkan: b) KLB maksimum sebesar 1,8
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Ruko, Pertokoan d) jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok
2) Ketentuan intensitas pemanfatan ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,8 - Arteri Primer adalah 10 m
c) KDH minimal10 % dari luas persil - Arteri Sekunder adalah 10 m
- Kolektor primer adalah 10 m
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Hidran umum wajib mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- wajib menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) d) melaksanakan UKL dan UPL
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta 3) Ketentuan Tata Bangunan
sarana pelayanan umum terdekat a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b. Gudang Toko bersyarat tertentu dengan syarat : - Arteri Primer adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan - Arteri Sekunder adalah 10 m
Gudang Toko - Kolektor primer adalah 10 m
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang b) Tinggi bangunan adalah 12 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Jarak bebas antar bangunan
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Bangunan 0 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Untuk bangunan yang sudah ada dapat menggunakan sesuai dengan kondisi masing- a) Jalur Pejalan Kaki
masing, KDB maks 100% dan KLB maks 2, dan KDH 0% - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada dan bagian dari halaman
e) melaksanakanijin lingkungan - Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan lampu jalandan jalur hijau.
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-pot
- Arteri Primer adalah 10 m tanaman
- Arteri Sekunder adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Kolektor primer adalah 10 m - RTNH berupa trotoar dan halaman bangunan yang diperkeras
- Kolektor Sekunder adalah 10 m d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
c) Jarak bebas antar bangunan pemadam kebakaran.
- Bangunan tunggal 3-6 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada dan bagian dari halaman - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan lampu jalan. - Hidran umum harus disediakan mandiri dan didepan bangunan dan mempunyai jarak
- Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan jalur hijau kecuali di Jalan kolektor sekunder maksimal 200 m antar hidran.
b) Ruang Terbuka Hijau - wajib menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
- RTH setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-pot - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
tanaman sarana pelayanan umum terdekat
c) Ruang Terbuka Non Hijau d. Bank, Jasa lembaga keuangan diijinkan bersyarat tertentu dengan syarat:
- RTNH berupa trotoar dan halaman bangunan yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan Bank, jasa lembaga keuangan
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
pemadam kebakaran. a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota b) KLB maksimum sebesar 1,8
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Hidran umum wajib mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran. - Arteri Primer adalah 10 m
- wajib menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) - Arteri Sekunder adalah 10 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta - Kolektor primer adalah 8 m
sarana pelayanan umum terdekat b) Tinggi bangunan adalah 12 m
c. Pusat Perbelanjaan bersyarat tertentu dengan syarat : c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan - Bangunan deret 0 m
Mall, Plaza, Plaza Elektronik 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada dan bagian dari halaman
b) KLB maksimum sebesar 1,8 - Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur hijau.
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan air bersih mandiri dan menggunakan sistem jaringan air bersih kota
- RTH setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-pot - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
tanaman - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Hidran umum wajib mandiri dan di depan bangunan dan mempunyai jarak maksimal
- RTNH berupa trotoar dan halaman bangunan yang diperkeras 200 m antar hidran.
d) Utilitas & Prasarana - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
- badan jalan minimal memiliki perkerasan4 meter sehingga dapat dilalui mobil sampahnya (organik dan non organik)
pemadam kebakaran. - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota, sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota IV. Pemanfaatan yang Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota a. Seluruh zona perumahan.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh zona perkantoran.
- Hidran umum terdapat mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran. c. Seluruh zona industri.
- Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis d. Seluruh zona sarana pelayanan umum
sampahnya (organik dan non organik) e. Semua zona peruntukan khusus
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta f. Semua kegiatan peruntukan lainnya.
sarana pelayanan umum terdekat
e. Hotel Melati, Hotel Bintang, diijnkan secara bersyarat tertentu dengan batasan : G. Sub Zona Perkantoran Pemerintah (KT-1)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan I. Pemanfaatan yang Diijinkan (I) :
Hotel melati, hotel bintang a. Kantor Pemerintahan Kabupaten diijinkan :
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
a) KDB maksimum sebesar 50 % Kantor keuangan
b) KLB maksimum sebesar 2.5 2) Ketentuan intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok dan b) KLB maksimum sebesar 1,8
melaksanakan Ijin Lingkungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Arteri Primer adalah 10 m - Kolektor Sekunder adalah 10 m
- Arteri Sekunder adalah 10 m b) Tinggi bangunan adalah 14 m
- Kolektor primer adalah 10 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Kolektor Sekunder adalah 10 m - Bangunan tunggal 3-6 m
b) Tinggi bangunan adalah 22 m 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) Jarak bebas antar bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar bagian dari pelataran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Dilengkapi dengan lampu jalan
a) Jalur Pejalan Kaki b) Ruang Terbuka Hijau
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada dan bagian dari halaman - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil dan ditambah dengan penggunaan
- Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan lampu jalan. pot-pot tanaman
- Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan jalur hijau kecuali di Jalan kolektor sekunder c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH trotoar dan pelataran parkir yang diperkeras.
- RTH setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-pot d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
tanaman - badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil pemadam
c) Ruang Terbuka Non Hijau kebakaran.
- RTNH berupa trotoar yang ada, badan jalan dan halaman yang diperkeras. - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan disarankan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil - Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
pemadam kebakaran. - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Jaringan drainase dilengkapi dengan sumur resapan dan menyatu dengan sistem - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
drainase kota, - Hidran mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
sampahnya (organik dan non organik) H. Sub Zona Aneka Industri (I-4)
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta sarana I. Pemanfaatan yang Diijinkan (I) :
pelayanan umum terdekat. 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
b. Kantor Kelurahan diijinkan : Gudang industri
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan ruang
Kantor kelurahan a) KDB maksimum sebesar 60 %
2) Ketentuan intensitas Pemanfaatan Ruang b) KLB maksimum sebesar 1,2
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) KLB maksimum sebesar 0,7 d) Jumlah maksimal kegiatan tersebut dalam blok tersebut adalah 20% dari luas blok
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 3) Ketentuan Tata Bangunan
3) Ketentuan Tata Bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Arteri primer adalah 10 m
- Lingkungan adalah 4 m - Kolektor Primer adalah 8 m
b) Tinggi bangunan adalah 5 m - Lokal Sekunder adalah 6 m
c) Jarak bebas antar bangunan - Lingkungan adalah 4 m
- Bangunan tunggal 3 m b) Tinggi bangunan adalah 10 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal c) Jarak bebas antar bangunan
a) Jalur Pejalan Kaki - Bangunantunggal 3-6 m
- Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang ada - Bangunanderet 0 m
- Dilengkapi dengan lampu jalan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Ruang Terbuka Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil dan ditambah dengan penggunaan - Menyediakan Jalur pejalan kaki untuk fungsi jalan Arteri primer dan kolektor primer dan
pot-pot tanaman halaman yang diperkeras atau pelataran parkir.
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur pejalan kaki untuk fungsi jalan lokal sekunder dan lingkungan menggunakan badan
- RTNH dapat memanfaatkan badan jalan dan pelataran parkir yang diperkeras. jalan dan bagian dari halaman
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan - Dilengkapi dengan lampu jalan.
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil pemadam b) Ruang Terbuka Hijau
kebakaran. - RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan pot-
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan disarankan pot tanaman
menggunakan sumur resapan dan biopori, c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota - RTNH berupa trotoar, badan jalan dan halaman yang diperkeras
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil pemadam
- Hidran mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran kebakaran.
- Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis - Menyediakan jaringan drainase secara mandiri dan Jaringan drainase menyatu dengan
sampahnya (organik dan non organik) sistem drainase kota dan setiap bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta sarana biopori,
pelayanan umum terdekat. - Menyediakan jaringan air bersih secara mandiri serta Jaringan air bersih menggunakan
II. Pemanfaatan Bersyarat Terbatas (T) : - sistem jaringan air bersih kota
III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - - Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
IV. Pemanfaatan yang Tidak Diijinkan (X) : - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a. Seluruh zona perumahan. - Menyediakan Hidran umum serta harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
b. Seluruh zona perdagangan - jasa. - Tiap bangunan wajib menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
c. Seluruh zona industri. sampahnya (organik dan non organik)
d. Seluruh zona perkantoran kecuali sub zona perkantoran pemerintah berupa Kantor keuangan, dan - Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta sarana
Kantor kelurahan. pelayanan umum terdekat.
e. Seluruh zona sarana pelayanan umum II. Pemanfaatan Bersyarat Terbatas (T) : -
f. Semua zona peruntukan khusus III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
g. Semua kegiatan peruntukan lainnya. IV. Pemanfaatan yang Tidak Diijinkan (X) :
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 12 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3-6 m
- Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
- Jalur pejalan kaki menggunakan trotoar yang ada
- dilengkapi dengan lampu jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH pekarangan setidaknya seluas 10% dari luas persil ditambah dengan penggunaan
pot-pot tanaman
c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa trotoar, badan jalan dan pelataran parker
d) Utilitas & Prasarana
- badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
pemadam kebakaran.
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih kota
- Jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi menyatu dengan sistem kota
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m antar hidran
- Tiap bangunan menyediakan bak sampah secara bertahap sudah memilah jenis
sampahnya (organik dan non organik)
- Jalur evakuasi bencana menggunakan badan jalan dan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat.
II. Pemanfaatan Bersyarat Terbatas (T) : -
III. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :-
IV. Pemanfaatan yang Tidak Diijinkan (X) :
a. Seluruh zona perumahan.
b. Seluruh zona perdagangan - jasa.
c. Seluruh zona perkantoran
d. Seluruh zona industri.
e. Seluruh zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid, langgar/musholla,
gereja
f. Semua zona peruntukan khusus
g. Semua kegiatan peruntukan lainnya.
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
- Lingkungan adalah 4 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal - Bangunan tunggal – kopel 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan deret 0 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) Jalur Pejalan Kaki
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Kolektor sekunder 6 m b) Ruang Terbuka Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) Tinggi bangunan adalah 10 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Jarak bebas antar bangunan c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan tunggal – kopel 3 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
lapangan upacara 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
pemadam kebakaran disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) KLB maksimum sebesar 1,8
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 14 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
lapangan upacara
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
kebakaran secara mandiri
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan b) Dilengkapi dengan pos keamanan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan c) Disertai ijin lingkungan
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - b. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan a) KDB maksimum sebesar 70 %
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa b) KLB maksimum sebesar 1,4
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d. Seluruh kegiatan pada zona industri 3) Ketentuan Tata Bangunan
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4 m
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren b) Tinggi bangunan adalah 10 m
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus c) Jarak bebas antar bangunan
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau - Bangunan tunggal 3 m
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau d) Tampilan bangunan : bebas
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
H. Sub Zona Kesehatan (SPU-3) - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : b) Ruang Terbuka Hijau
a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 60 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
3) Ketentuan Tata Bangunan dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Bangunan tunggal 3 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
a) Jalur Pejalan Kaki - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
b) Ruang Terbuka Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
c) Ruang Terbuka Non Hijau c. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, praktek bidan dan apotik
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam a) KDB maksimum sebesar 60 %
kebakaran secara mandiri b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jalan kolektor sekunder 6 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis - Jalan lingkungan adalah 5 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
32
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
sudah ada
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan Khusus:
a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
dan musholla/langgar
e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
33
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam 5) Persyaratan Khusus :
kebakaran secara mandiri a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) Disertai dengan ijin lingkungan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) Disertai pos keamanan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
5) Persyaratan khusus: asuhan dan panti jompo
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
- Kolektor sekunder 8 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan Khusus :
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan b) Dilengkapi dengan pos keamanan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan c) Disertai ijin lingkungan
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - b. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan a) KDB maksimum sebesar 70 %
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa b) KLB maksimum sebesar 1,4
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d. Seluruh kegiatan pada zona industri 3) Ketentuan Tata Bangunan
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4 m
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren b) Tinggi bangunan adalah 10 m
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus c) Jarak bebas antar bangunan
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau - Bangunan tunggal 3 m
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau d) Tampilan bangunan : bebas
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
H. Sub Zona Kesehatan (SPU-3) - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : b) Ruang Terbuka Hijau
a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 60 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
3) Ketentuan Tata Bangunan dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Bangunan tunggal 3 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
a) Jalur Pejalan Kaki - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
b) Ruang Terbuka Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
c) Ruang Terbuka Non Hijau c. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, praktek bidan dan apotik
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam a) KDB maksimum sebesar 60 %
kebakaran secara mandiri b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jalan kolektor sekunder 6 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis - Jalan lingkungan adalah 5 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah G. Sub Zona Kesehatan (SPU-3)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 60 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
- Bangunan tunggal 3 m b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Tampilan bangunan : bebas c) Jarak bebas antar bangunan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Bangunan tunggal 3 m
a) Jalur Pejalan Kaki d) Tampilan bangunan : bebas
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Ruang Terbuka Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi b) Ruang Terbuka Hijau
c) Ruang Terbuka Non Hijau - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
lapangan upacara c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
kebakaran secara mandiri - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kebakaran secara mandiri
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan b) Dilengkapi dengan pos keamanan
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
d) Tampilan bangunan : bebas sudah ada
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan Khusus:
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
b) Ruang Terbuka Hijau 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
c) Ruang Terbuka Non Hijau: a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- RTNH berupa pelataran parkir b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dan musholla/langgar
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Persewaan VCD X X X X X T T T I X X X X X X X
Jasa Fotocopy X X X X X T T T I X X X X B X X
Warnet X X X X X T T T I X X X X X X X
Wartel X X X X X T T T I X X X X X X X
Jasa Komunikasi X X X X X T T T I X X X X X X X
Rumah Zakat X X X X X T T T I X X X X X X X
Minimarket X X X X X T T T I X X X X X X X
Ruko X X X X X B B B I X X X X X X X
Pertokoan X X X X X B B B I X X X X X X X
Toko Buku X X X X X T T T I X X X X X X X
Supermarket X X X X X B B B T X X X X X X X
Gudang Toko X X X X X B B B T X X X X X X X
Mall X X X X X B B B B X X X X X X X
Plaza X X X X X B B B T X X X X X X X
Plaza Elektronik X X X X X B B B T X X X X X X X
Bioskop X X X X X B B B T X X X X X X X
Sentra PKL X X X X X B B B X X X X X X X X
Pujasera X X X X X B B B X X X X X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X X B B B I X X X X X X X
Souvenir Makanan/
X X X X X B B B I X X X X X X X
Minuman
Souvenir Handycraft X X X X X B B B I X X X X X X X
Souvenir Pakaian X X X X X B B B I X X X X X X X
SPBU X X X X X B B B I X X X X X X X
Bank X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Lembaga
X X X X X B B B I X X X X X X X
Keuangan
Showroom Mobil X X X X X B B B I X X X X X X X
Dealer Motor X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Bengkel X X X X X B B B I X X X X X X X
Tempat Cuci Mobil X X X X X B B B I X X X X X X X
Salon Mobil X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Penukaran Uang
X X X X X B B B I X X X X X X X
Asing (Money Changer)
Jasa Travel dan
X X X X X B B B I X X X X X X X
Pengiriman Barang
Jasa Biro Perjalanan dan
X X X X X B B B I X X X X X X X
Guide Wisata
Pusat Informasi Wisata X X X X X B B B I X X X X X X X
Kantor Pos X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Riset dan
X X X X X B B B I X X X X X X X
Pengembangan IPTEK
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Jasa Perawatan/
Perbaikan/Renovasi X X X X X B B B I X X X X X X X
Barang
Jasa Penyediaan Ruang
X X X X X B B B I X X X X X X X
Pertemuan
Klub Malam dan Bar X X X X X B B B B X X X X X X X
Karaoke X X X X X B B B B X X X X X X X
Cafe X X X X X B B B I X X X X X X X
Restoran/Rumah Makan X X X X X B B B I X X X X X X X
Studio Musik X X X X X B B B I X X X X X X X
Studio Foto X X X X X B B B I X X X X X X X
Toko Hewan Peliharaan
X X X X X B B B I X X X X X X X
(Pet Shop)
Penitipan Hewan X X X X X B B B I X X X X X X X
Penitipan Anak X X X X X B B B I X X X X X X X
Gym/Tempat Fitnes X X X X X B B B I X X X X X X X
Kolam Renang X X X X X B B B I X X X X X X X
Griya Pijat X X X X X B B B I X X X X X X X
Pijat Refleksi X X X X X B B B I X X X X X X X
Pengobatan Alternatif X X X X X B B B I X X X X X X X
Hotel Melati X X X X X B B B I X X X X X X X
Hotel Bintang X X X X X B B B I X X X X X X X
Kolam Pemancingan X X X X X B B B I X X X X X X X
Rumah Potong Hewan X X X X X B B B B X X X X X X X
Pasar Hewan X X X X X B B B B X X X X X X X
Pasar Tradisional X X X X X B B B I X X X X X X X
Pasar Burung X X X X X B B B B X X X X X X X
Pasar Bunga X X X X X B B B I X X X X X X X
Pembibitan Tanaman X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Kursus/Bimbingan
X X X X X B B B I X X X X X X X
Belajar
Jasa Kursus Mobil X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Kursus Memasak X X X X X B B B I X X X X X X X
Jasa Kursus Menari/
X X X X X B B B I X X X X X X X
Sanggar Tari
Sanggar Senam X X X X X B B B I X X X X X X X
Rental Pengetikan X X X X X T T T I X X X X X X X
Jasa Analisis Program
X X X X X B B B I X X X X X X X
Komputer
Jasa Printer X X X X X T T T I X X X X X X X
Jasa Translate Bahasa X X X X X T T T I X X X X X X X
Catering X X X X X T T T I X X X X X X X
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Persewaan Kebaya/
X X X X X T T T I X X X X X X X
Gaun Pengantin
Jasa Tata Rias Pengantin X X X X X T T T I X X X X X X X
Butik X X X X X T T T I X X X X X X X
Jasa Vermak Jeans dan
X X X X X T T T I X X X X X X X
Sepatu
Jasa Penjahitan X X X X X T T T I X X X X X X X
Koperasi X X X X X B B B I X X X X X X X
Perdagangan Multi
X X X X X B B B I X X X X X X X
Level Marketing (MLM)
Galeri Seni X X X X X B B B I X X X X X X X
Perkantoran
Kantor Pemerintah
X X X X X B B B X I X X X X X X
Propinsi
Kantor Pemerintahan
X X X X X B B B X I X X X X X X
Kota/Kabupaten
Kantor Kecamatan X X X X X B B B X I X X X X X X
Kantor Desa X X X X X B B B X I X X X X X X
Kantor Pendidikan X X X X X B B B X I X X X X X X
KUA X X X X X B B B X I X X X X X X
Polsek X X X X X B B B X I X X X X X X
Polres X X X X X B B B X I X X X X X X
Koramil X X X X X B B B X I X X X X X X
Lembaga
X X X X X B B B X X X X X X X X
Pemasyarakatan
Block Office X X X X X B B B X X X X X X X X
Balai Diklat X X X X X B B B X T X X X X X X
Kantor Partai X X X X X B B B T X X X X X X X
Kantor Konsultan X X X X X B B B T X X X X X X X
Kantor Notaris X X X X X B B B T X X X X X X X
Kantor Yayasan X X X X X B B B T X x X X X X X
Stasiun Radio X X X X X B B B B X X X X X X X
Kantor BUMN X X X X X B B B X T x X X X X X
Industri
Industri Makanan dan
X X X X X B B B X X X I X X X X
Minuman
Industri Non Polutan X X X X X B B B X X X I X X X X
Home Industry X X X X X T T T X X X T X X X X
Gudang Industri X X X X X B B B X X X I X X X X
Sarana Pelayanan
Umum
Pendidikan
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Play Group/PAUD X X X X X T T T X X X X I X X X
TK X X X X X T T T X X X X I X X X
SD X X X X X T T T X X X X I X X X
SMP X X X X X T T T X X X X I X X X
SMA/SMK X X X X X B B B X X X X T X X X
SLB/YPAC X X X X X B B B X X X X T X X
Perguruan Tinggi/
X X X X X B B B X X X X T X X X
Akademi
Pondok Pesantren X X X X X B B B X X B X T X X B
Perpustakaan Umum X X X X X B B B X X B X T X X B
Transportasi
Stasiun Kereta Api
X X X X X B B B X X X X X X X X
Untuk Barang
Stasiun Kereta Api
X X X X X B B B X X X X X X X X
Untuk Penumpang
Stasiun Kelas Kecil X X X X X B B B X X X X X X X X
Terminal Tipe B X X X X X B B B X X X X X X X X
APK X X X X X B B B X X X X X X X X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X X B B B X X X X X T X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X X B B B X X X X X T X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X X B B B X X X X X T X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X X B B B X X X X X T X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X X B B B X X X X X T X X
Rumah Sakit Gawat
X X X X X B B B X X X X X T X X
Darurat
Laboratorium
X X X X X B B B X X X X X T X X
Kesehatan
Puskesmas X X X X X T T T X X X X X I X X
Puskesmas Pembantu X X X X X T T T X X X X X I X X
Posyandu X X X X X T T T X X X X X I X X
Balai Pengobatan X X X X X T T T X X X X X I X X
Pos Kesehatan X X X X X T T T X X X X X I X X
Dokter Umum X X X X X T T T X X X X X I X X
Dokter Spesialis X X X X X T T T X X X X X I X X
Praktek Bidan X X X X X T T T X X X X X I X X
Poliklinik X X X X X T T T X X X X X I X X
Klinik dan/atau Rumah
X X X X X B B B X X X X X T X X
Sakit Hewan
Panti Rehabilitasi
X X X X X B B B X X X X X T X X
Narkoba
PMI X X X X X B B B X X X X X I X X
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Apotik X X X X X T T T X X X X X I X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X X T T T X X X X I X I X
Gedung Olahraga X
X X X X X B B B X X X X T X X
(Indoor Sport)
Stadion X X X X X B B B X X X X B X X X
Gelanggang Olahraga X X X X X B B B X X X X B X X X
Lapangan Futsal X X X X X T T T X X X X T X X X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X X B B B X X X X B X I X
Gedung Kesenian X X X X X B B B X X X X B X I X
Balai Pertemuan X X X X X B B B X X X X B X I X
Gedung Serba Guna X X X X X B B B X X X X B X I X
Pusat Informasi
X X X X X B B B X X X X B X I X
Lingkungan
Lembaga Sosial/
Organisasi X X X X X B B B X X X X B X I X
Kemasyarakatan
Peribadatan
Islamic Center X X X X X B B B X X X X B X X T
Masjid X X X X X T T T X X X X B X X I
Gereja X X X X X B B B X X X X X X X T
Pura X X X X X B B B X X X X X X X T
Vihara X X X X X B B B X X X X X X X T
Klenteng X X X X X B B B X X X X X X X T
Langgar/Mushola X X X X X T T T X X X X T X B I
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X X B B B X X I X X X X X
Daur Ulang Sampah X X X X X B B B X X X X X X X X
Pengolahan Sampah/ X
X X X X X B B B X X X X X X X
Limbah
Penimbunan Barang X
X X X X X B B B X X X X X X X
Bekas
Rumah Pompa/ X
X X X X X B B B X X I X X X X
Reservoir
Pembangkit Listrik X X X X X B B B X X I X X X X X
Depo Penimbunan X
X X X X X B B B X X X X X X X
Minyak
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I X X X I I I X X I X X X X X
Taman RT T X X X T I I I X X I X X X X X
Taman RW T X X X T I I I X X I X X X X X
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perumahan Zona Industri
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkantoran Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
(R) (I)
Zona Setempat (PS) (KT)
R-1
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
PS-2 RTH-2 (Rumah K-3 KT-1 I-3 I-4 SPU-5
(Taman RTH-3 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-1 SPU-3 SPU-6
(Sempadan (Jalur Kepadatan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka (Sosial
Kota/Hutan (Makam) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Pendidikan) (Kesehatan) (Peribadatan)
Kegiatan Sungai) Hijau) Sangat Deret) Pemerintah) Kecil) Industri) Budaya)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Tinggi)
Taman Lingkungan I T T X T I I I I I I I I I X X
Taman Kota T T T X T I I I X X I X X X X X
Taman Tematik T X X X T I I I X X I X X X X X
TMU T X X I I T T T X X T X X X X X
TMP T X X I I T T T X X T X X X X X
Jalur Hijau dan Median T T I X I I I I T T I T T T T T
Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I I I I I I I
Ruang Terbuka Non
Hijau
Tempat Parkir X X X X X T T T I X X T T T T T
Taman Bermain dan T
X X X X X T T T I X X T T T X
Rekreasi
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan Basah T X X X X T T T X X X X X X X X
Pertanian Lahan Kering X X X X X T T T X X X X X X X X
Hortikultura X X X X X T T T X X X X X X X X
Perkebunan Tanaman X
X X X X X T T T X X X X X X X
Keras
Perkebunan Agrobisnis X X X X X T T T X X X X X X X X
Pengambilan Air Tanah X X X X X T T T X X X X X X X X
Gudang Pertanian X X X X X T T T X X X X X X X X
Wisata Alam X X X X X T T T X X X X X X X X
Wisata Buatan X X X X X T T T X X X X X X X X
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
lapangan upacara sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
pemadam kebakaran b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
kebakaran secara mandiri c) Dilengkapi dengan pos keamanan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d. Seluruh kegiatan pada zona industri
5) Persyaratan khusus: e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
kebutuhan h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
c) Dilengkapi dengan pos keamanan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren I. Sub Zona Kesehatan (SPU-3)
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a. Kesehatan dengan penggunaan pusat pelayanan kesehatan
b) KLB maksimum sebesar 1,8 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : puskesmas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
3) Ketentuan Tata Bangunan a) KDB maksimum sebesar 60 %
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m b) KLB maksimum sebesar 1,2
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
c) Jarak bebas antar bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Bangunan tunggal 3 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
d) Tampilan bangunan : bebas b) Tinggi bangunan adalah 10 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal c) Jarak bebas antar bangunan
a) Jalur Pejalan Kaki - Bangunan tunggal 3 m
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru d) Tampilan bangunan : bebas
b) Ruang Terbuka Hijau 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari a) Jalur Pejalan Kaki
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Ruang Terbuka Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
lapangan upacara luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
kebakaran secara mandiri d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
kebakaran secara mandiri
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jalan kolektor sekunder 6 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis - Jalan lingkungan adalah 5 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Tampilan bangunan : bebas
b) Dilengkapi dengan pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
b. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1,4 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10 % dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
c) Jarak bebas antar bangunan pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
d) Tampilan bangunan : bebas - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
a) Jalur Pejalan Kaki disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Disertai pos keamanan untuk dokter umum yang berada di jalan kolektor sekunder
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site d. Seluruh kegiatan pada zona industri
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona kesehatan untuk
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan kegiatan puskesmas, posyandu, dokter umum, praktek bidan dan apotik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
5) Persyaratan khusus: g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya
c. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, praktek bidan dan apotik J. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
b) KLB maksimum sebesar 1,2 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : sudah ada
- Jalan kolektor sekunder 5 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- Jalan lingkungan 4 m sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
b) Tinggi bangunan adalah 10 m 5) Persyaratan Khusus:
c) Jarak bebas antar bangunan a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
- Bangunan tunggal 3 m 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
d) Tampilan bangunan : bebas 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
a) Jalur Pejalan Kaki a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
b) Ruang Terbuka Hijau d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari dan musholla/langgar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
c) Ruang Terbuka Non Hijau: f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
32
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan khusus:
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret, a) Jalur Pejalan Kaki
rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
asuhan dan panti jompo b) Ruang Terbuka Hijau
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan Khusus : a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan
c) Disertai pos keamanan - Bangunan tunggal 3 m
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok d) Tampilan bangunan : bebas
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : a) Jalur Pejalan Kaki
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret, - Jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti b) Ruang Terbuka Hijau
asuhan dan panti jompo - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko c) Ruang Terbuka Non Hijau
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun 5) Persyaratan khusus:
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, b) Dilengkapi dengan pos keamanan
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
dan kantor yayasan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor desa
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, d. Seluruh kegiatan pada zona industri
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) G. Sub Zona Aneka Industri (I-4)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Industri dengan penggunaan gudang industri
F. Sub Zona Perkantoran Pemerintah (KT-1) 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang industri
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a. Perkantoran dengan penggunaan kantor desa a) KDB maksimum sebesar 50 %
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor desa b) KLB maksimum sebesar 1
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) KDB maksimum sebesar 70 % 3) Ketentuan Tata Bangunan
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
lapangan upacara sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
pemadam kebakaran b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
kebakaran secara mandiri c) Dilengkapi dengan pos keamanan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d. Seluruh kegiatan pada zona industri
5) Persyaratan khusus: e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
kebutuhan h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
c) Dilengkapi dengan pos keamanan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren I. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
b) KLB maksimum sebesar 1,8 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
3) Ketentuan Tata Bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m b) KLB maksimum sebesar 1,4
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
c) Jarak bebas antar bangunan 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Bangunan tunggal 3 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalan kolektor sekunder 5 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalan lingkungan 4 m
a) Jalur Pejalan Kaki b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Jarak bebas antar bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau - Bangunan tunggal 3 m
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Tampilan bangunan : bebas
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
c) Ruang Terbuka Non Hijau a) Jalur Pejalan Kaki
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
lapangan upacara - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Ruang Terbuka Hijau
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari 5) Persyaratan Khusus:
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
c) Ruang Terbuka Non Hijau: 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- RTNH berupa pelataran parkir 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site dan musholla/langgar
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
sudah ada g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 6 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
c) Jarak bebas antar bangunan lapangan upacara
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras dan tempat bermain - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil 5) Persyaratan khusus:
pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan kebutuhan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) Dilengkapi dengan pos keamanan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) KDB maksimum sebesar 60 %
5) Persyaratan khusus: b) KLB maksimum sebesar 1,8
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Dilengkapi dengan tempat bermain 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
b. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar b) Tinggi bangunan adalah 14 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) Jalur Pejalan Kaki
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Jalan kolektor sekunder adalah 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Jalan lingkungan adalah 5 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
- Bangunan tunggal 3 m lapangan upacara
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
a) Jalur Pejalan Kaki kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d) Tampilan bangunan : bebas
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
5) Persyaratan khusus: a) Jalur Pejalan Kaki
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan b) Ruang Terbuka Hijau
c) Dilengkapi dengan pos keamanan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - c) Ruang Terbuka Non Hijau:
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : - RTNH berupa pelataran parkir
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d. Seluruh kegiatan pada zona industri - Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren - Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus - Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau sudah ada
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
H. Sub Zona Peribadatan (SPU-6) 5) Persyaratan Khusus:
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
a) KDB maksimum sebesar 70 % a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
b) KLB maksimum sebesar 1,4 b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
c) KDH minimal 10 % dari luas persil c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
3) Ketentuan Tata Bangunan d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : dan musholla/langgar
- Jalan kolektor sekunder 5 m e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
- Jalan lingkungan 4 m f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
- Bangunan tunggal 3 m
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
Persewaan Playstation X X X X T I X X X X X
Persewaan VCD X X X X T I X X X X X
Jasa Fotocopy X X X X T I X X X X X
Warnet X X X X T I X X X X X
Wartel X X X X T I X X X X X
Jasa Komunikasi X X X X T I X X X X X
Rumah Zakat X X X X T I X X X X X
Minimarket X X X X T I X X X X X
Ruko X X X X B I X X X X X
Pertokoan X X X X B I X X X X X
Toko Buku X X X X T I X X X X X
Supermarket X X X X B T X X X X X
Gudang Toko X X X X B T X X X X X
Mall X X X X B B X X X X X
Plaza X X X X B T X X X X X
Plaza Elektronik X X X X B T X X X X X
Bioskop X X X X B T X X X X X
Sentra PKL X X X X B X X X X X X
Pujasera X X X X B X X X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X B I X X X X X
Souvenir Makanan/
X X X X B I X X X X X
Minuman
Souvenir Handycraft X X X X B I X X X X X
Souvenir Pakaian X X X X B I X X X X X
SPBU X X X X B I X X X X X
Bank X X X X B I X X X X X
Jasa Lembaga Keuangan X X X X B I X X X X X
Showroom Mobil X X X X B I X X X X X
Dealer Motor X X X X B I X X X X X
Jasa Bengkel X X X X B I X X X X X
Tempat Cuci Mobil X X X X B I X X X X X
Salon Mobil X X X X B I X X X X X
Jasa Penukaran Uang Asing
X X X X B I X X X X X
(Money Changer)
Jasa Travel dan Pengiriman
X X X X B I X X X X X
Barang
Jasa Biro Perjalanan dan
X X X X B I X X X X X
Guide Wisata
Pusat Informasi Wisata X X X X B I X X X X X
Kantor Pos X X X X B I X X X X X
Jasa Riset dan X X X X B I X X X X X
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
Pengembangan IPTEK
Jasa Perawatan/
X X X X B I X X X X X
Perbaikan/Renovasi Barang
Jasa Penyediaan Ruang
X X X X B I X X X X X
Pertemuan
Klub Malam dan Bar X X X X B B X X X X X
Karaoke X X X X B B X X X X X
Cafe X X X X B I X X X X X
Restoran/Rumah Makan X X X X B I X X X X X
Studio Musik X X X X B I X X X X X
Studio Foto X X X X B I X X X X X
Toko Hewan Peliharaan
X X X X B I X X X X X
(Pet Shop)
Penitipan Hewan X X X X B I X X X X X
Penitipan Anak X X X X B I X X X X X
Gym/Tempat Fitnes X X X X B I X X X X X
Kolam Renang X X X X B I X X X X X
Griya Pijat X X X X B I X X X X X
Pijat Refleksi X X X X B I X X X X X
Pengobatan Alternatif X X X X B I X X X X X
Hotel Melati X X X X B I X X X X X
Hotel Bintang X X X X B I X X X X X
Kolam Pemancingan X X X X B I X X X X X
Rumah Potong Hewan X X X X B B X X X X X
Pasar Hewan X X X X B B X X X X X
Pasar Tradisional X X X X B I X X X X X
Pasar Burung X X X X B B X X X X X
Pasar Bunga X X X X B I X X X X X
Pembibitan Tanaman X X X X B I X X X X X
Jasa Kursus/Bimbingan
X X X X B I X X X X X
Belajar
Jasa Kursus Mobil X X X X B I X X X X X
Jasa Kursus Memasak X X X X B I X X X X X
Jasa Kursus Menari/
X X X X B I X X X X X
Sanggar Tari
Sanggar Senam X X X X B I X X X X X
Rental Pengetikan X X X X T I X X X X X
Jasa Analisis Program
X X X X B I X X X X X
Komputer
Jasa Printer X X X X T I X X X X X
Jasa Translate Bahasa X X X X T I X X X X X
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
Catering X X X X T I X X X X X
Persewaan Kebaya/ Gaun
X X X X T I X X X X X
Pengantin
Jasa Tata Rias Pengantin X X X X T I X X X X X
Butik X X X X T I X X X X X
Jasa Vermak Jeans dan
X X X X T I X X X X X
Sepatu
Jasa Penjahitan X X X X T I X X X X X
Koperasi X X X X B I X X X X X
Perdagangan Multi Level
X X X X B I X X X X X
Marketing (MLM)
Galeri Seni X X X X B I X X X X X
Perkantoran
Kantor Pemerintah Propinsi X X X X B X I X X X X
Kantor Pemerintahan
X X X X B X I X X X X
Kota/Kabupaten
Kantor Kecamatan X X X X B X I X X X X
Kantor Desa X X X X B X I X X X X
Kantor Pendidikan X X X X B X I X X X X
KUA X X X X B X I X X X X
Polsek X X X X B X I X X X X
Polres X X X X B X I X X X X
Koramil X X X X B X I X X X X
Lembaga Pemasyarakatan X X X X B X X X X X X
Block Office X X X X B X X X X X X
Balai Diklat X X X X B X T X X X X
Kantor Partai X X X X B T X X X X X
Kantor Konsultan X X X X B T X X X X X
Kantor Notaris X X X X B T X X X X X
Kantor Yayasan X X X X B T X x X X X
Stasiun Radio X X X X B B X X X X X
Kantor BUMN X X X X B X T x X X X
Industri
Industri Makanan dan
X X X X B X X X I X X
Minuman
Industri Non Polutan X X X X B X X X I X X
Home Industry X X X X T X X X T X X
Gudang Industri X X X X B X X X I X X
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
Play Group/PAUD X X X X T X X X X I X
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
TK X X X X T X X X X I X
SD X X X X T X X X X I X
SMP X X X X T X X X X I X
SMA/SMK X X X X B X X X X T X
SLB/YPAC X X X X B X X X X T X
Perguruan Tinggi/ Akademi X X X X B X X X X T X
Pondok Pesantren X X X X B X X B X T B
Perpustakaan Umum X X X X B X X B X T B
Transportasi
Stasiun Kereta Api Untuk
X X X X B X X X X X X
Barang
Stasiun Kereta Api Untuk
X X X X B X X X X X X
Penumpang
Stasiun Kelas Kecil X X X X B X X X X X X
Terminal Tipe B X X X X B X X X X X X
APK X X X X B X X X X X X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X B X X X X X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X B X X X X X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X B X X X X X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X B X X X X X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X B X X X X X X
Rumah Sakit Gawat Darurat X X X X B X X X X X X
Laboratorium Kesehatan X X X X B X X X X X X
Puskesmas X X X X T X X X X X X
Puskesmas Pembantu X X X X T X X X X X X
Posyandu X X X X T X X X X X X
Balai Pengobatan X X X X T X X X X X X
Pos Kesehatan X X X X T X X X X X X
Dokter Umum X X X X T X X X X X X
Dokter Spesialis X X X X T X X X X X X
Praktek Bidan X X X X T X X X X X X
Poliklinik X X X X T X X X X X X
Klinik dan/atau Rumah Sakit
X X X X B X X X X X X
Hewan
Panti Rehabilitasi Narkoba X X X X B X X X X X X
PMI X X X X B X X X X X X
Apotik X X X X T X X X X X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X T X X X X I X
Gedung Olahraga (Indoor X X X X B X X X X T X
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
Sport)
Stadion X X X X B X X X X B X
Gelanggang Olahraga X X X X B X X X X B X
Lapangan Futsal X X X X T X X X X T X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X B X X X X B X
Gedung Kesenian X X X X B X X X X B X
Balai Pertemuan X X X X B X X X X B X
Gedung Serba Guna X X X X B X X X X B X
Pusat Informasi Lingkungan X X X X B X X X X B X
Lembaga Sosial/ Organisasi
X X X X B X X X X B X
Kemasyarakatan
Peribadatan
Islamic Center X X X X B X X X X B T
Masjid X X X X T X X X X B I
Gereja X X X X B X X X X X T
Pura X X X X B X X X X X T
Vihara X X X X B X X X X X T
Klenteng X X X X B X X X X X T
Langgar/Mushola X X X X T X X X X T I
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X B X X I X X X
Daur Ulang Sampah X X X X B X X X X X X
Pengolahan Sampah/
X X X X B X X X X X X
Limbah
Penimbunan Barang Bekas X X X X B X X X X X X
Rumah Pompa/ Reservoir X X X X B X X I X X X
Pembangkit Listrik X X X X B X X I X X X
Depo Penimbunan Minyak X X X X B X X X X X X
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I X X I X X I X X X
Taman RT T X X T I X X I X X X
Taman RW T X X T I X X I X X X
Taman Lingkungan I T T T I I I I I I X
Taman Kota T T T T I X X I X X X
Taman Tematik T X X T I X X I X X X
TMU T X X I T X X T X X X
TMP T X X I T X X T X X X
Jalur Hijau dan Median T T I I I T T I T T T
Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I I
Ruang Terbuka Non Hijau
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Zona
Zona Perdagangan Zona Zona Industri Zona Sarana Pelayanan Umum
Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan
dan Jasa (K) Perkantoran (KT) (I) (SPU)
Zona Setempat (PS) (R)
RTH-1 RTH-4 R-3
PS-2 K-3 KT-1 I-3 I-4
(Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah SPU-1 SPU-6
(Sempadan (Perdagangan (Perkantoran (Industri (Aneka
Kegiatan Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan (Pendidikan) (Peribadatan)
Sungai) Deret) Pemerintah) Kecil) Industri)
Kota) Belt) Sedang)
Tempat Parkir X X X X T I X X T T T
Taman Bermain dan
X X X X T I X X T T X
Rekreasi
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan Basah T X X X T X X X X X X
Pertanian Lahan Kering X X X X T X X X X X X
Hortikultura X X X X T X X X X X X
Perkebunan Tanaman
X X X X T X X X X X X
Keras
Perkebunan Agrobisnis X X X X T X X X X X X
Pengambilan Air Tanah X X X X T X X X X X X
Gudang Pertanian X X X X T X X X X X X
Wisata Alam X X X X T X X X X X X
Wisata Buatan X X X X T X X X X X X
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau c) Ruang Terbuka Non Hijau
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
5) Persyaratan khusus: 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir sekunder dan disertai dengan pos keamanan
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
showroom mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa d) Disertai dengan pos keamanan
penukaran uang asing (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro c. Perdagangan dengan penggunaan bank
perjalanan dan guide wisata, pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
pengembangan IPTEK, jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
pertemuan, studio musik, studio foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, a) KDB maksimum sebesar 60%
penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa b) KLB maksimum sebesar 1,2
kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, 3) Ketentuan tata bangunan :
jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing b) Tinggi bangunan adalah 10 m
(MLM), minimarket dan cafe, restoran/rumah makan c) Jarak bebas antar bangunan :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
- Kolektor sekunder 6 m
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal – kopel 3 m
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
- Bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : bebas Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
a) Jalur Pejalan Kaki Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau sudah ada
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. dan rumah kost
5) Persyaratan Khusus : 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) Disertai ijin lingkungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) Disertai pos keamanan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 3) Ketentuan Tata Bangunan
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Kolektor sekunder 5 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel, deret - Lingkungan adalah 4 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk rumah tinggal, asrama b) Tinggi bangunan adalah 10 m
dan rumah kost c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 4 m - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 3 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan Tata Bangunan
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 5 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. - Lingkungan adalah 4 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : d) Disertai tempat bongkar muat barang
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga e) Disertai ijin lingkungan
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Lingkungan 5 m
c) Disertai pos keamanan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
d) Disertai dengan ijin lingkungan c) Jarak bebas antar bangunan :
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko - Bangunan tunggal 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
a) KDB maksimum sebesar 60 % a) Jalur pejalan kaki
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 8 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa c) Ruang Terbuka Non Hijau
fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, kebakaran secara mandiri
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
perawatan/perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
foto, toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan, 5) Persyaratan khusus:
catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris b) Disertai pos keamanan
dan kantor yayasan c) Disertai ijin lingkungan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) :
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko
f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti,
g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd,
dokter spesialis, praktek bidan dan apotik salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy,
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan a) KDB maksimum sebesar 70 %
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus b) KLB maksimum sebesar 1,4
l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) c) KDH minimal 10 % dari luas persil
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 3) Ketentuan Tata Bangunan
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Kolektor sekunder 5 m
E. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) : c) Jarak bebas antar bangunan
a. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa deret - Bangunan tunggal – kopel 3 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : ruko dan pertokoan - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60% 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,8 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan b) Ruang Terbuka Hijau
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Kolektor sekunder 9 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 14 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/ 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank
minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing a) KDB maksimum sebesar 60%
(money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata, b) KLB maksimum sebesar 1,2
pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/ c) KDH minimal 10% dari luas persil
perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, 3) Ketentuan tata bangunan :
toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 8 m
griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus b) Tinggi bangunan adalah 10 m
mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental c) Jarak bebas antar bangunan :
pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan - Bangunan tunggal 3 m
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa d) Tampilan bangunan : bebas
penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe, 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
a) Jalur Pejalan Kaki a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
b) Ruang Terbuka Hijau f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi dan apotik
c) Ruang Terbuka Non Hijau 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) KDB maksimum sebesar 60 %
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Kolektor sekunder 5 m
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Bangunan tunggal 3 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. d) Tampilan bangunan : bebas
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
e. Industri dengan penggunaan home industri b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 70 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a. Perdagangan dengan penggunaan catering
c) Ruang Terbuka Non Hijau 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) KDB maksimum sebesar 60%
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) KDH minimal 10 % dari luas persil
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo)
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai tempat bongkar muat barang
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras e) Disertai ijin lingkungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat
telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan pembantu
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 60%
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) KDH minimal 10% dari luas persil
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. 3) Ketentuan tata bangunan :
5) Persyaratan khusus: a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Kolektor sekunder 6 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan c) Jarak bebas antar bangunan :
d) Disertai dengan ijin lingkungan - Bangunan tunggal 3 m
b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko 4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum :
2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang a) Jalur pejalan kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) KLB maksimum sebesar 1,2 b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
lapangan upacara 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan
pemadam kebakaran disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam c) Dilengkapi dengan pos keamanan
kebakaran secara mandiri 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan d. Seluruh kegiatan pada zona industri
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk
5) Persyaratan khusus: kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
kebutuhan i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
c) Dilengkapi dengan pos keamanan
c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah I. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren 1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
a) KDB maksimum sebesar 60 % 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
b) KLB maksimum sebesar 1,8 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) KDB maksimum sebesar 70 %
3) Ketentuan Tata Bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Tinggi bangunan adalah 14 m 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Bangunan tunggal 3 m - Jalan kolektor sekunder 5 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalan lingkungan 4 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Jalur Pejalan Kaki c) Jarak bebas antar bangunan
- Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Bangunan tunggal 3 m
b) Ruang Terbuka Hijau d) Tampilan bangunan : bebas
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Jalur Pejalan Kaki
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
lapangan upacara b) Ruang Terbuka Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
kebakaran secara mandiri c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - RTNH berupa pelataran parkir
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
- Limbah kegiatan menggunakan sistem off site b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
- Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
sudah ada dan musholla/langgar
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
5) Persyaratan Khusus: g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir. h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Peruntukan Lainnya Zona Industri
Zona Setempat (PS) (RTH) (PL) (I)
PS-2 RTH-1 RTH-3 RTH-4 PL-4 I-4
(Sempadan Sungai) (Taman Kota/Hutan Kota) (Makam) (Sabuk Hijau/Green Belt) (Perikanan/Tambak) (Aneka Industri)
Kegiatan
Jasa Fotocopy X X X X I X
Warnet X X X X I X
Wartel X X X X I X
Jasa Komunikasi X X X X I X
Rumah Zakat X X X X I X
Minimarket X X X X I X
Ruko X X X X I X
Pertokoan X X X X I X
Toko Buku X X X X I X
Supermarket X X X X T X
Gudang Toko X X X X T X
Mall X X X X B X
Plaza X X X X T X
Plaza Elektronik X X X X T X
Bioskop X X X X T X
Sentra PKL X X X X X X
Pujasera X X X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X I X
Souvenir Makanan/ Minuman X X X X I X
Souvenir Handycraft X X X X I X
Souvenir Pakaian X X X X I X
SPBU X X X X I X
Bank X X X X I X
Jasa Lembaga Keuangan X X X X I X
Showroom Mobil X X X X I X
Dealer Motor X X X X I X
Jasa Bengkel X X X X I X
Tempat Cuci Mobil X X X X I X
Salon Mobil X X X X I X
Jasa Penukaran Uang Asing (Money Changer) X X X X I X
Jasa Travel dan Pengiriman Barang X X X X I X
Jasa Biro Perjalanan dan Guide Wisata X X X X I X
Pusat Informasi Wisata X X X X I X
Kantor Pos X X X X I X
Jasa Riset dan Pengembangan IPTEK X X X X I X
Jasa Perawatan/ Perbaikan/Renovasi Barang X X X X I X
Jasa Penyediaan Ruang Pertemuan X X X X I X
Klub Malam dan Bar X X X X B X
Karaoke X X X X B X
Cafe X X X X I X
Restoran/Rumah Makan X X X X I X
Studio Musik X X X X I X
Studio Foto X X X X I X
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Peruntukan Lainnya Zona Industri
Zona Setempat (PS) (RTH) (PL) (I)
PS-2 RTH-1 RTH-3 RTH-4 PL-4 I-4
(Sempadan Sungai) (Taman Kota/Hutan Kota) (Makam) (Sabuk Hijau/Green Belt) (Perikanan/Tambak) (Aneka Industri)
Kegiatan
Toko Hewan Peliharaan (Pet Shop) X X X X I X
Penitipan Hewan X X X X I X
Penitipan Anak X X X X I X
Gym/Tempat Fitnes X X X X I X
Kolam Renang X X X X I X
Griya Pijat X X X X I X
Pijat Refleksi X X X X I X
Pengobatan Alternatif X X X X I X
Hotel Melati X X X X I X
Hotel Bintang X X X X I X
Kolam Pemancingan X X X X I X
Rumah Potong Hewan X X X X B X
Pasar Hewan X X X X B X
Pasar Tradisional X X X X I X
Pasar Burung X X X X B X
Pasar Bunga X X X X I X
Pembibitan Tanaman X X X X I X
Jasa Kursus/Bimbingan Belajar X X X X I X
Jasa Kursus Mobil X X X X I X
Jasa Kursus Memasak X X X X I X
Jasa Kursus Menari/ Sanggar Tari X X X X I X
Sanggar Senam X X X X I X
Rental Pengetikan X X X X I X
Jasa Analisis Program Komputer X X X X I X
Jasa Printer X X X X I X
Jasa Translate Bahasa X X X X I X
Catering X X X X I X
Persewaan Kebaya/ Gaun Pengantin X X X X I X
Jasa Tata Rias Pengantin X X X X I X
Butik X X X X I X
Jasa Vermak Jeans dan Sepatu X X X X I X
Jasa Penjahitan X X X X I X
Koperasi X X X X I X
Perdagangan Multi Level Marketing (MLM) X X X X I X
Galeri Seni X X X X I X
Perkantoran
Kantor Pemerintah Propinsi X X X X X X
Kantor Pemerintahan Kota/Kabupaten X X X X X X
Kantor Kecamatan X X X X X X
Kantor Desa X X X X X X
Kantor Pendidikan X X X X X X
KUA X X X X X X
Polsek X X X X X X
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Peruntukan Lainnya Zona Industri
Zona Setempat (PS) (RTH) (PL) (I)
PS-2 RTH-1 RTH-3 RTH-4 PL-4 I-4
(Sempadan Sungai) (Taman Kota/Hutan Kota) (Makam) (Sabuk Hijau/Green Belt) (Perikanan/Tambak) (Aneka Industri)
Kegiatan
Polres X X X X X X
Koramil X X X X X X
Lembaga Pemasyarakatan X X X X X X
Block Office X X X X X X
Balai Diklat X X X X X X
Kantor Partai X X X X T X
Kantor Konsultan X X X X T X
Kantor Notaris X X X X T X
Kantor Yayasan X X X X T X
Stasiun Radio X X X X B X
Kantor BUMN X X X X X X
Industri
Industri Makanan dan Minuman X X X X X X
Industri Non Polutan X X X X X X
Home Industry X X X X X X
Gudang Industri X X X X X X
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
Play Group/PAUD X X X X X X
TK X X X X X X
SD X X X X X X
SMP X X X X X X
SMA/SMK X X X X X X
SLB/YPAC X X X X X X
Perguruan Tinggi/ Akademi X X X X X X
Pondok Pesantren X X X X X X
Perpustakaan Umum X X X X X X
Transportasi
Stasiun Kereta Api Untuk Barang X X X X X X
Stasiun Kereta Api Untuk Penumpang X X X X X X
Stasiun Kelas Kecil X X X X X X
Terminal Tipe B X X X X X X
APK X X X X X X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X X X
Rumah Sakit Gawat Darurat X X X X X X
Laboratorium Kesehatan X X X X X X
Puskesmas X X X X X X
Puskesmas Pembantu X X X X X X
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Peruntukan Lainnya Zona Industri
Zona Setempat (PS) (RTH) (PL) (I)
PS-2 RTH-1 RTH-3 RTH-4 PL-4 I-4
(Sempadan Sungai) (Taman Kota/Hutan Kota) (Makam) (Sabuk Hijau/Green Belt) (Perikanan/Tambak) (Aneka Industri)
Kegiatan
Posyandu X X X X X X
Balai Pengobatan X X X X X X
Pos Kesehatan X X X X X X
Dokter Umum X X X X X X
Dokter Spesialis X X X X X X
Praktek Bidan X X X X X X
Poliklinik X X X X X X
Klinik dan/atau Rumah Sakit Hewan X X X X X X
Panti Rehabilitasi Narkoba X X X X X X
PMI X X X X X X
Apotik X X X X X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X X X
Gedung Olahraga (Indoor Sport) X X X X X X
Stadion X X X X X X
Gelanggang Olahraga X X X X X X
Lapangan Futsal X X X X X X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X X X
Gedung Kesenian X X X X X X
Balai Pertemuan X X X X X X
Gedung Serba Guna X X X X X X
Pusat Informasi Lingkungan X X X X X X
Lembaga Sosial/ Organisasi Kemasyarakatan X X X X X X
Peribadatan
Islamic Center X X X X X X
Masjid X X X X X X
Gereja X X X X X X
Pura X X X X X X
Vihara X X X X X X
Klenteng X X X X X X
Langgar/Mushola X X X X X X
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X X B
Daur Ulang Sampah X X X X X X
Pengolahan Sampah/ Limbah X X X X X X
Penimbunan Barang Bekas X X X X X X
Rumah Pompa/ Reservoir X X X X X I
Pembangkit Listrik X X X X X I
Depo Penimbunan Minyak X X X X X X
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I X X X I
Taman RT T X X T X I
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Peruntukan Lainnya Zona Industri
Zona Setempat (PS) (RTH) (PL) (I)
PS-2 RTH-1 RTH-3 RTH-4 PL-4 I-4
(Sempadan Sungai) (Taman Kota/Hutan Kota) (Makam) (Sabuk Hijau/Green Belt) (Perikanan/Tambak) (Aneka Industri)
Kegiatan
Taman RW T X X T X I
Taman Lingkungan I T X T I I
Taman Kota T T X T X I
Taman Tematik T X X T X I
TMU T X I I X T
TMP T X I I X T
Jalur Hijau dan Median T T X I T I
Sempadan/Penyangga I I I I I I
Ruang Terbuka Non Hijau
Tempat Parkir X X X X I T
Taman Bermain dan Rekreasi X X X X I T
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan Basah T X X X X X
Pertanian Lahan Kering X X X X X X
Hortikultura X X X X X X
Perkebunan Tanaman Keras X X X X X X
Perkebunan Agrobisnis X X X X X X
Pengambilan Air Tanah X X X X X I
Gudang Pertanian X X X X X X
Wisata Alam X X X X X I
Wisata Buatan X X X X X B
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
5) Persyaratan khusus: toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
b) Disertai pos keamanan mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
c) Disertai ijin lingkungan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok. e) Disertai dengan pos keamanan
b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran c. Perdagangan dengan penggunaan bank
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Tampilan bangunan : bebas sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 5) Persyaratan khusus:
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Tampilan bangunan : bebas
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis a) Jalur Pejalan Kaki
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
dan apotik b) Ruang Terbuka Hijau
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) KLB maksimum sebesar 1,2 c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
3) Ketentuan Tata Bangunan d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
- Kolektor sekunder 5 m telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
d) Tampilan bangunan : bebas - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
a) Jalur Pejalan Kaki sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru 5) Persyaratan khusus:
b) Ruang Terbuka Hijau a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi c) Disertai pos keamanan
c) Ruang Terbuka Non Hijau d) Disertai dengan ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 8 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan khusus: c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
c) Jarak bebas antar bangunan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Bangunan tunggal 3 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
5) Persyaratan khusus: asuhan dan panti jompo
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
c) Disertai pos keamanan kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
d) Disertai tempat bongkar muat barang fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
e) Disertai ijin lingkungan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
pembantu perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
a) KDB maksimum sebesar 60% pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
b) KLB maksimum sebesar 1,2 kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
c) KDH minimal 10% dari luas persil analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
3) Ketentuan tata bangunan : pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
- Kolektor sekunder 6 m catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
c) Jarak bebas antar bangunan : dan kantor yayasan
- Bangunan tunggal 3 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
d) Tampilan bangunan : bebas e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
a) Jalur pejalan kaki g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
- Lingkungan adalah 4 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal - Bangunan tunggal – kopel 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan deret 0 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) Jalur Pejalan Kaki
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Kolektor sekunder 6 m b) Ruang Terbuka Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) Tinggi bangunan adalah 10 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Jarak bebas antar bangunan c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan tunggal – kopel 3 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan deret 0 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
b) KLB maksimum sebesar 1,2 analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
c) KDH minimal 10% dari luas persil pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
3) Ketentuan tata bangunan : koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : catering, gudang toko dan bank
- Kolektor sekunder 7 m c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
b) Tinggi bangunan adalah 10 m dan kantor yayasan
c) Jarak bebas antar bangunan : d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
- Bangunan tunggal 3 m e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
d) Tampilan bangunan : bebas playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : apotik dan puskesmas pembantu
h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
kemasyarakatan
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan lingkungan
m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b) Tinggi bangunan adalah 10 m
5) Persyaratan Khusus : c) Jarak bebas antar bangunan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir - Bangunan tunggal 3 m
b) Disertai ijin lingkungan d) Tampilan bangunan : bebas
c) Disertai pos keamanan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
dan kantor yayasan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang c) Ruang Terbuka Non Hijau
a) KDB maksimum sebesar 70 % - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) KLB maksimum sebesar 1,4 d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Kolektor sekunder 5 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Jarak bebas antar bangunan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Bangunan tunggal 3 m
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan c) Jarak bebas antar bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Bangunan tunggal 3 m
5) Persyaratan khusus: d) Tampilan bangunan : bebas
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
f. Kesehatan dengan penggunaan praktek pelayanan medis - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan b) Ruang Terbuka Hijau
dan apotik - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60 % c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
c) Jarak bebas antar bangunan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Bangunan tunggal 3 m - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
d) Tampilan bangunan : bebas - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Jalur Pejalan Kaki 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
b) Ruang Terbuka Hijau b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari c) Disertai pos keamanan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi d) Disertai dengan ijin lingkungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau b. Perdagangan dengan penggunaan gudang toko
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gudang toko
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 2) Ketentuan Intensitas pemanfaatan Ruang
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Kolektor sekunder 8 m
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan
5) Persyaratan khusus: - Bangunan tunggal 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Jalur Pejalan Kaki
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a. Perdagangan dengan penggunaan catering b) Ruang Terbuka Hijau
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
a) KDB maksimum sebesar 60% c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
c) KDH minimal 10 % dari luas persil d) Utilitas & Prasarana Perkotaan
3) Ketentuan Tata Bangunan - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran menyediakan sistem pemadam
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : kebakaran secara mandiri
- Kolektor sekunder 5 m - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan e) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan kecuali rumah tunggal, rumah kopel, rumah deret,
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) rumah sederhana, rumah menengah, rumah tinggal, rumah dinas, rumah kost, asrama, panti
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan asuhan dan panti jompo
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa kecuali counter HP, toko bangunan, toko
5) Persyaratan khusus: kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir kaset/vcd, salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok fotocopy, warnet, wartel, jasa komunikasi, rumah zakat, toko buku, pusat oleh oleh, souvenir
c) Disertai pos keamanan makanan/minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom
d) Disertai tempat bongkar muat barang mobil, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
e) Disertai ijin lingkungan (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
a) Dalam satu blok hanya diperbolehkan satu unit. pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
c. Kesehatan dengan penggunaan pusat kesehatan masyarakat perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto, toko
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : laboratorium kesehatan dan puskesmas hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes, griya pijat,
pembantu pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus mobil, jasa
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental pengetikan, jasa
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, ruko, pertokoan, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 6 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan
- Bangunan tunggal 3 m f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
d) Tampilan bangunan : bebas g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali dokter umum,
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : dokter spesialis, praktek bidan dan apotik
a) Jalur pejalan kaki h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 6 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
c) Jarak bebas antar bangunan lapangan upacara
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras dan tempat bermain - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga dapat dilalui mobil 5) Persyaratan khusus:
pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan untuk SD yang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada berada di jalan kolektor sekunder, kantin dan disesuaikan dengan masing – masing
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan kebutuhan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) Dilengkapi dengan pos keamanan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c. Pendidikan dengan penggunaan sekolah menengah
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SMP dan pondok pesantren
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) KDB maksimum sebesar 60 %
5) Persyaratan khusus: b) KLB maksimum sebesar 1,8
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) KDH minimal 10 % dari luas persil
b) Dilengkapi dengan tempat bermain 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 6 m
b. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar b) Tinggi bangunan adalah 14 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % d) Tampilan bangunan : bebas
b) KLB maksimum sebesar 1,2 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
c) KDH minimal 10 % dari luas persil a) Jalur Pejalan Kaki
3) Ketentuan Tata Bangunan - Jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Jalan kolektor sekunder adalah 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Jalan lingkungan adalah 5 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras, taman, lapangan olahraga dan
- Bangunan tunggal 3 m lapangan upacara
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam
a) Jalur Pejalan Kaki kebakaran secara mandiri
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Limbah kegiatan menggunakan sistem off site
5) Persyaratan khusus: - Drainase mengembangkan biopori dan mengikuti drainase kota
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
b) Menyediakan fasilitas peribadatan, lapangan olahraga, pos keamanan, kantin dan sudah ada
disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Dilengkapi dengan pos keamanan sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - 5) Persyaratan Khusus:
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : - a) Setiap kegiatan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir.
4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) : 2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : -
a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) : -
b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa 4. Pemanfaatan Tidak Diijinkan (X) :
c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran a. Seluruh kegiatan pada zona perumahan
d. Seluruh kegiatan pada zona industri b. Seluruh kegiatan pada zona perdagangan dan jasa
e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona pendidikan untuk c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran
kegiatan TK, SD, SMP dan pondok pesantren d. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum kecuali sub zona peribadatan yaitu masjid
f. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus dan musholla/langgar
g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau e. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
h. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau f. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau
i. Seluruh kegiatan pada zona peruntukkan lainnya. g. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau
h. Seluruh Kegiatan pada zona peruntukkan lainnya.
H. Sub Zona Peribadatan (SPU-6)
1. Pemanfaatan Diijinkan (I) :
a. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan musholla/langgar
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
a) KDB maksimum sebesar 70 %
b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalan kolektor sekunder 5 m
- Jalan lingkungan 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan tunggal 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
b) Ruang Terbuka Hijau
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) Ruang Terbuka Non Hijau:
- RTNH berupa pelataran parkir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 200 m
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Persewaan Playstation X X X X T T I X X X
Persewaan VCD X X X X T T I X X X
Jasa Fotocopy X X X X T T I X X X
Warnet X X X X T T I X X X
Wartel X X X X T T I X X X
Jasa Komunikasi X X X X T T I X X X
Rumah Zakat X X X X T T I X X X
Minimarket X X X X T T I X X X
Ruko X X X X B B I X X X
Pertokoan X X X X B B I X X X
Toko Buku X X X X T T I X X X
Supermarket X X X X B B T X X X
Gudang Toko X X X X B B T X X X
Mall X X X X B B B X X X
Plaza X X X X B B T X X X
Plaza Elektronik X X X X B B T X X X
Bioskop X X X X B B T X X X
Sentra PKL X X X X B B X X X X
Pujasera X X X X B B X X X X
Pusat Oleh Oleh X X X X B B I X X X
Souvenir Makanan/ Minuman X X X X B B I X X X
Souvenir Handycraft X X X X B B I X X X
Souvenir Pakaian X X X X B B I X X X
SPBU X X X X B B I X X X
Bank X X X X B B I X X X
Jasa Lembaga Keuangan X X X X B B I X X X
Showroom Mobil X X X X B B I X X X
Dealer Motor X X X X B B I X X X
Jasa Bengkel X X X X B B I X X X
Tempat Cuci Mobil X X X X B B I X X X
Salon Mobil X X X X B B I X X X
Jasa Penukaran Uang Asing
X X X X B B I X X X
(Money Changer)
Jasa Travel dan Pengiriman
X X X X B B I X X X
Barang
Jasa Biro Perjalanan dan Guide
X X X X B B I X X X
Wisata
Pusat Informasi Wisata X X X X B B I X X X
Kantor Pos X X X X B B I X X X
Jasa Riset dan Pengembangan
X X X X B B I X X X
IPTEK
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Jasa Perawatan/
X X X X B B I X X X
Perbaikan/Renovasi Barang
Jasa Penyediaan Ruang
X X X X B B I X X X
Pertemuan
Klub Malam dan Bar X X X X B B B X X X
Karaoke X X X X B B B X X X
Cafe X X X X B B I X X X
Restoran/Rumah Makan X X X X B B I X X X
Studio Musik X X X X B B I X X X
Studio Foto X X X X B B I X X X
Toko Hewan Peliharaan (Pet
X X X X B B I X X X
Shop)
Penitipan Hewan X X X X B B I X X X
Penitipan Anak X X X X B B I X X X
Gym/Tempat Fitnes X X X X B B I X X X
Kolam Renang X X X X B B I X X X
Griya Pijat X X X X B B I X X X
Pijat Refleksi X X X X B B I X X X
Pengobatan Alternatif X X X X B B I X X X
Hotel Melati X X X X B B I X X X
Hotel Bintang X X X X B B I X X X
Kolam Pemancingan X X X X B B I X X X
Rumah Potong Hewan X X X X B B B X X X
Pasar Hewan X X X X B B B X X X
Pasar Tradisional X X X X B B I X X X
Pasar Burung X X X X B B B X X X
Pasar Bunga X X X X B B I X X X
Pembibitan Tanaman X X X X B B I X X X
Jasa Kursus/Bimbingan Belajar X X X X B B I X X X
Jasa Kursus Mobil X X X X B B I X X X
Jasa Kursus Memasak X X X X B B I X X X
Jasa Kursus Menari/ Sanggar
X X X X B B I X X X
Tari
Sanggar Senam X X X X B B I X X X
Rental Pengetikan X X X X T T I X X X
Jasa Analisis Program Komputer X X X X B B I X X X
Jasa Printer X X X X T T I X X X
Jasa Translate Bahasa X X X X T T I X X X
Catering X X X X T T I X X X
Persewaan Kebaya/ Gaun
X X X X T T I X X X
Pengantin
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Jasa Tata Rias Pengantin X X X X T T I X X X
Butik X X X X T T I X X X
Jasa Vermak Jeans dan Sepatu X X X X T T I X X X
Jasa Penjahitan X X X X T T I X X X
Koperasi X X X X B B I X X X
Perdagangan Multi Level
X X X X B B I X X X
Marketing (MLM)
Galeri Seni X X X X B B I X X X
Perkantoran
Kantor Pemerintah Propinsi X X X X B B X X X X
Kantor Pemerintahan
X X X X B B X X X X
Kota/Kabupaten
Kantor Kecamatan X X X X B B X X X X
Kantor Desa X X X X B B X X X X
Kantor Pendidikan X X X X B B X X X X
KUA X X X X B B X X X X
Polsek X X X X B B X X X X
Polres X X X X B B X X X X
Koramil X X X X B B X X X X
Lembaga Pemasyarakatan X X X X B B X X X X
Block Office X X X X B B X X X X
Balai Diklat X X X X B B X X X X
Kantor Partai X X X X B B T X X X
Kantor Konsultan X X X X B B T X X X
Kantor Notaris X X X X B B T X X X
Kantor Yayasan X X X X B B T X X x
Stasiun Radio X X X X B B B X X X
Kantor BUMN X X X X B B X X X x
Industri
Industri Makanan dan Minuman X X X X B B X I X X
Industri Non Polutan X X X X B B X I X X
Home Industry X X X X T T X T X X
Gudang Industri X X X X B B X I X X
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
Play Group/PAUD X X X X T T X X X X
TK X X X X T T X X X X
SD X X X X T T X X X X
SMP X X X X T T X X X X
SMA/SMK X X X X B B X X X X
SLB/YPAC X X X X B B X X X X
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Perguruan Tinggi/ Akademi X X X X B B X X X X
Pondok Pesantren X X X X B B X X X X
Perpustakaan Umum X X X X B B X X X X
Transportasi
Stasiun Kereta Api Untuk Barang X X X X B B X X X X
Stasiun Kereta Api Untuk
X X X X B B X X X X
Penumpang
Stasiun Kelas Kecil X X X X B B X X X X
Terminal Tipe B X X X X B B X X X X
APK X X X X B B X X X X
Kesehatan
Rumah Sakit Tipe A X X X X B B X X X X
Rumah Sakit Tipe B X X X X B B X X X X
Rumah Sakit Tipe C X X X X B B X X X X
Rumah Sakit Tipe D X X X X B B X X X X
Rumah Sakit Bersalin X X X X B B X X X X
Rumah Sakit Gawat Darurat X X X X B B X X X X
Laboratorium Kesehatan X X X X B B X X X X
Puskesmas X X X X T T X X X X
Puskesmas Pembantu X X X X T T X X X X
Posyandu X X X X T T X X X X
Balai Pengobatan X X X X T T X X X X
Pos Kesehatan X X X X T T X X X X
Dokter Umum X X X X T T X X X X
Dokter Spesialis X X X X T T X X X X
Praktek Bidan X X X X T T X X X X
Poliklinik X X X X T T X X X X
Klinik dan/atau Rumah Sakit
X X X X B B X X X X
Hewan
Panti Rehabilitasi Narkoba X X X X B B X X X X
PMI X X X X B B X X X X
Apotik X X X X T T X X X X
Olahraga
Lapangan Olahraga X X X X T T X X I X
Gedung Olahraga (Indoor Sport) X X X X B B X X X X
Stadion X X X X B B X X X X
Gelanggang Olahraga X X X X B B X X X X
Lapangan Futsal X X X X T T X X X X
Sosial Budaya
Sanggar Kesenian X X X X B B X X I X
Gedung Kesenian X X X X B B X X I X
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Balai Pertemuan X X X X B B X X I X
Gedung Serba Guna X X X X B B X X I X
Pusat Informasi Lingkungan X X X X B B X X I X
Lembaga Sosial/ Organisasi
X X X X B B X X I X
Kemasyarakatan
Peribadatan
Islamic Center X X X X B B X X X X
Masjid X X X X T T X X X X
Gereja X X X X B B X X X X
Pura X X X X B B X X X X
Vihara X X X X B B X X X X
Klenteng X X X X B B X X X X
Langgar/Mushola X X X X T T X X B X
Peruntukan Khusus
Lapangan Militer X X X X B B X X X T
Daur Ulang Sampah X X X X B B X X X X
Pengolahan Sampah/ Limbah X X X X B B X X X X
Penimbunan Barang Bekas X X X X B B X X X X
Rumah Pompa/ Reservoir X X X X B B X X X I
Pembangkit Listrik X X X X B B X X X I
Depo Penimbunan Minyak X X X X B B X X X X
Ruang Terbuka Hijau
Hutan Kota I I X X I I X X X I
Taman RT T X X T I I X X X I
Taman RW T X X T I I X X X I
Taman Lingkungan I T T T I I I I X I
Taman Kota T T T T I I X X X I
Taman Tematik T X X T I I X X X I
TMU T X X I T T X X X T
TMP T X X I T T X X X T
Jalur Hijau dan Median T T I I I I T T T I
Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I
Ruang Terbuka Non Hijau
Tempat Parkir X X X X T T I T T T
Taman Bermain dan Rekreasi X X X X T T I T T T
Peruntukan Lainnya
Pertanian Lahan Basah T X X X T T X X X I
Pertanian Lahan Kering X X X X T T X X X I
Hortikultura X X X X T T X X X I
Perkebunan Tanaman Keras X X X X T T X X X I
Perkebunan Agrobisnis X X X X T T X X X I
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
Zona Sarana
Zona Perlindungan Zona Ruang Terbuka Hijau Zona Perumahan Zona Perdagangan Zona Industri Zona Peruntukan
Pelayanan Umum
Setempat (PS) (RTH) (R) dan Jasa (K) (I) Khusus (KH)
Zona (SPU)
RTH-1 RTH-4 R-3 R-4
K-3 I-4
PS-2 (Taman RTH-2 (Sabuk (Rumah (Rumah SPU-5 KH-1
(Perdagangan (Aneka
Kegiatan (Sempadan Sungai) Kota/Hutan (Jalur Hijau) Hijau/Green Kepadatan Kepadatan (Sosial Budaya) (Militer)
Deret) Industri)
Kota) Belt) Sedang) Rendah)
Pengambilan Air Tanah X X X X T T X X X I
Gudang Pertanian X X X X T T X X X I
Wisata Alam X X X X T T X X X I
Wisata Buatan X X X X T T X X X I
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah sederhana untuk panti asuhan dan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran panti jompo
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan a) KDB maksimum sebesar 70 %
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Kolektor sekunder 4 m
5) Persyaratan khusus: - Lingkungan adalah 3 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir b) Tinggi bangunan adalah 10 m
b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret c) Jarak bebas antar bangunan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah tinggal, asrama - Bangunan tunggal – kopel 3 m
dan rumah kost - Bangunan deret 0 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 60 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,2 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder adalah 5 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal – kopel 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
d) Tampilan bangunan : bebas dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
c) Ruang Terbuka Non Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras 5) Persyaratan khusus:
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran d. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk panti asuhan dan
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada panti jompo
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,2
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan adalah 4 m
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga 5) Persyaratan khusus:
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada c) Disertai dengan fasilitas pendukung yaitu pos keamanan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah menengah untuk rumah dinas
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) KLB maksimum sebesar 1,2
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) KDH minimal 10 % dari luas persil
5) Persyaratan khusus: 3) Ketentuan Tata Bangunan
c) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
d) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Kolektor sekunder 5 m
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : - Lingkungan adalah 4 m
a. Perumahan dengan penggunaan rumah tunggal, kopel dan deret b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : rumah mewah untuk rumah tinggal c) Jarak bebas antar bangunan
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - Bangunan tunggal – kopel 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Bangunan deret 0 m
b) KLB maksimum sebesar 1,2 d) Tampilan bangunan : bebas
c) KDH minimal 10 % dari luas persil 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
3) Ketentuan Tata Bangunan a) Jalur Pejalan Kaki
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
- Kolektor sekunder 6 m - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- Lingkungan adalah 4 m b) Ruang Terbuka Hijau
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Jarak bebas antar bangunan luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Bangunan deret 0 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
d) Tampilan bangunan : bebas d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
a) Jalur Pejalan Kaki dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
b) Ruang Terbuka Hijau - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
5) Persyaratan khusus: pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
c. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko kue dan roti, toko elektronik, mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, warnet, wartel, jasa kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
komunikasi dan rumah zakat penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang restoran/rumah makan
a) KDB maksimum sebesar 70 % 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) KDB maksimum sebesar 60 %
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) KLB maksimum sebesar 1,2
3) Ketentuan Tata Bangunan c) KDH minimal 10 % dari luas persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Kolektor sekunder 5 m a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Lingkungan adalah 3 m - Kolektor sekunder 6 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Lingkungan adalah 4 m
c) Jarak bebas antar bangunan b) Tinggi bangunan adalah 10 m
- Bangunan tunggal – kopel 3 m c) Jarak bebas antar bangunan
- Bangunan deret 0 m - Bangunan tunggal – kopel 3 m
d) Tampilan bangunan : bebas - Bangunan deret 0 m
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal d) Tampilan bangunan : bebas
a) Jalur Pejalan Kaki 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru a) Jalur Pejalan Kaki
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari b) Ruang Terbuka Hijau
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
c) Ruang Terbuka Non Hijau luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Ruang Terbuka Non Hijau
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
5) Persyaratan khusus: sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir 5) Persyaratan khusus:
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
sekunder disertai dengan pos keamanan - Kolektor sekunder 5 m
d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan - Lingkungan 4 m
e. Perkantoran dengan penggunaan perkantoran swasta b) Tinggi bangunan adalah 10 m
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris c) Jarak bebas antar bangunan
dan kantor yayasan - Bangunan tunggal 3 m
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang d) Tampilan bangunan : bebas
a) KDB maksimum sebesar 70 % 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
b) KLB maksimum sebesar 1,4 a) Jalur Pejalan Kaki
c) KDH minimal 10 % dari luas persil - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
3) Ketentuan Tata Bangunan - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : b) Ruang Terbuka Hijau
- Kolektor sekunder 6 m - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
- Lingkungan adalah 4 m luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
b) Tinggi bangunan adalah 10 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
c) Jarak bebas antar bangunan - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- Bangunan tunggal 3 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
d) Tampilan bangunan : bebas - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
a) Jalur Pejalan Kaki - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
b) Ruang Terbuka Hijau disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : 5) Persyaratan khusus:
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran g. Pendidikan dengan penggunaan pra sekolah
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : playgroup/PAUD dan TK
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan 3) Ketentuan Tata Bangunan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
5) Persyaratan khusus: - Kolektor sekunder 5 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir - Lingkungan 4 m
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Disertai pos keamanan untuk kegiatan kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris dan c) Jarak bebas antar bangunan
kantor yayasan yang berada di jalan kolektor sekunder - Bangunan tunggal 3 m
f. Industri dengan penggunaan home industri d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 70 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga i. Pendidikan dengan penggunaan sekolah agama
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : pondok pesantren
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60 %
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 6 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
h. Pendidikan dengan penggunaan sekolah dasar d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : SD 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 6 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga c) Disertai dengan pos keamanan.
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran j. Kesehatan dengan penggunaan pos kesehatan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : posyandu, balai pengobatan dan pos
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada kesehatan
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, a) KDB maksimum sebesar 70 %
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site b) KLB maksimum sebesar 1,4
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik c) KDH minimal 10 % dari luas persil
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan adalah 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
m. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Islam d) Tampilan bangunan : bebas
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : masjid dan langgar/musholla 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang a) Jalur Pejalan Kaki
a) KDB maksimum sebesar 60 % - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) KLB maksimum sebesar 1,2 - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Ruang Terbuka Hijau
3) Ketentuan Tata Bangunan - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Kolektor sekunder 5 m c) Ruang Terbuka Non Hijau
- Lingkungan adalah 4 m - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
c) Jarak bebas antar bangunan - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
- Bangunan tunggal 3 m dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
d) Tampilan bangunan : bebas - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
a) Jalur Pejalan Kaki - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
b) Ruang Terbuka Hijau - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
c) Ruang Terbuka Non Hijau 5) Persyaratan khusus:
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
- Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga o. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan penggunaan taman
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran 1) Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan : taman RT, taman RW dan taman lingkungan
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang :
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 5%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 0
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 80 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) GSB(diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 0
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Tinggi bangunan maksimal adalah 0 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Jarak bebas antar bangunan : adalah 0 m
5) Persyaratan khusus: 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum :
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir a) Jalur Pejalan Kaki :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
n. Peribadatan dengan penggunaan tempat ibadah agama Kristen - Untuk jalan jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : gereja b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) :
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) KDB maksimum sebesar 60 % luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
a) Jalur Pejalan Kaki
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
b) Ruang Terbuka Hijau sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari 5) Persyaratan Khusus :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil bangunan untuk menghindari banjir
c) Ruang Terbuka Non Hijau b) Disertai ijin lingkungan
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras c) Disertai pos keamanan
d) Utilitas & Prasarana Perkotaan e. Perdagangan dengan penggunaan catering
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : catering
kebakaran secara mandiri 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada a) KDB maksimum sebesar 60%
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,2
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, c) KDH minimal 10 % dari luas persil
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 3) Ketentuan Tata Bangunan
- Menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (Transfer Depo) a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan - Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. - Lingkungan 4 m
5) Persyaratan khusus: b) Tinggi bangunan adalah 10 m
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir c) Jarak bebas antar bangunan
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok - Bangunan tunggal 3 m
c) Disertai pos keamanan d) Tampilan bangunan : bebas
d) Disertai tempat bongkar muat barang 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
e) Disertai ijin lingkungan a) Jalur Pejalan Kaki
d. Perdagangan dengan penggunaan bank - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
1) Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan : bank - Untuk jalan lingkungan, jalur pejalan kaki menyatu dengan badan jalan
2) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang : b) Ruang Terbuka Hijau
a) KDB maksimum sebesar 50% - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
b) KLB maksimum sebesar 1 luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
c) KDH minimal 10% dari luas persil c) Ruang Terbuka Non Hijau
3) Ketentuan tata bangunan : - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : 9 m d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
b) Tinggi bangunan adalah 10 m - Untuk jalan lingkungan badan jalan minimal memiliki perkerasan 4 meter sehingga
c) Jarak bebas antar bangunan : dapat dilalui mobil pemadam kebakaran
- Bangunan tunggal 3 m - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran Jaringan air bersih, listrik dan
d) Tampilan bangunan : bebas telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
a) KDB maksimum sebesar 60% analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan kebaya/gaun
b) KLB maksimum sebesar 1,2 pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa penjahitan,
c) KDH minimal 10% dari luas persil koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket, cafe, restoran/rumah makan,
3) Ketentuan tata bangunan : catering, gudang toko dan bank
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) : c. Seluruh kegiatan pada zona perkantoran kecuali kantor partai, kantor konsultan, kantor notaris
- Kolektor sekunder 7 m dan kantor yayasan
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d. Seluruh kegiatan pada zona industri kecuali home industri
c) Jarak bebas antar bangunan : e. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona pendidikan kecuali
- Bangunan tunggal 3 m playgroup/PAUD, TK, SD dan pondok pesantren
d) Tampilan bangunan : bebas f. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona transportasi
4) Ketentuan sarana dan prasarana minimum : g. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona kesehatan kecuali posyandu,
Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
a) Jalur pejalan kaki balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik,
apotik dan puskesmas pembantu
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : h. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona olahraga
i. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona sosial budaya kecuali sanggar
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi kesenian, balai pertemuan, pusat informasi lingkungan dan lembaga sosial/organisasi
kemasyarakatan
RTNH berupa pelataran parkir
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
j. Seluruh kegiatan pada zona sarana pelayanan umum sub zona peribadatan kecuali masjid,
gereja dan langgar/musholla
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
k. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan khusus
Menyediakan bak sampah untuk sampah medis dan non medis l. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecuali taman RT, taman RW dan taman
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site lingkungan
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan m. Seluruh kegiatan pada zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
n. Seluruh kegiatan pada zona peruntukan lainnya
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran dan menyediakan sistem pemadam b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok.
kebakaran secara mandiri b. Perdagangan dengan penggunaan perdagangan dan jasa campuran
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada 1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : toko buku, pusat oleh oleh, souvenir makanan/
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan minuman, souvenir handycraft, souvenir pakaian, jasa lembaga keuangan, showroom mobil,
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, dealer motor, jasa bengkel, tempat cuci mobil, salon mobil, jasa penukaran uang asing
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site (money changer), jasa travel dan pengiriman barang, jasa biro perjalanan dan guide wisata,
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik pusat informasi wisata, kantor pos, jasa riset dan pengembangan IPTEK, jasa perawatan/
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan perbaikan/ renovasi barang, jasa penyediaan ruang pertemuan, studio musik, studio foto,
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. toko hewan peliharaan (pet shop), penitipan hewan, penitipan anak, gym/tempat fitnes,
5) Persyaratan khusus: griya pijat, pijat refleksi, pengobatan alternatif, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa kursus
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir mobil, jasa kursus memasak, jasa kursus menari/sanggar tari, sanggar senam, rental
b) Disertai pos keamanan pengetikan, jasa analisis program computer, jasa printer, jasa translate bahasa, persewaan
c) Disertai ijin lingkungan kebaya/gaun pengantin, jasa tata rias pengantin, butik, jasa vermak jeans dan sepatu, jasa
2. Pemanfaatan Terbatas Bersyarat (T) : penjahitan, koperasi, perdagangan Multi Level Marketing (MLM), minimarket dan cafe,
a. Perdagangan dengan penggunaan kios dan toko restoran/rumah makan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : counter HP, toko bangunan, toko kue dan roti, 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, a) KDB maksimum sebesar 60 %
salon, laundry, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa fotocopy, b) KLB maksimum sebesar 1,2
warnet, wartel, jasa komunikasi dan rumah zakat c) KDH minimal 10 % dari luas persil
2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 3) Ketentuan Tata Bangunan
a) KDB maksimum sebesar 70 % a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
b) KLB maksimum sebesar 1,4 - Kolektor sekunder 6 m
c) KDH minimal 10 % dari luas persil b) Tinggi bangunan adalah 10 m
3) Ketentuan Tata Bangunan c) Jarak bebas antar bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : - Bangunan tunggal – kopel 3 m
- Kolektor sekunder 5 m - Bangunan deret 0 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m d) Tampilan bangunan : bebas
c) Jarak bebas antar bangunan 4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
- Bangunan tunggal – kopel 3 m a) Jalur Pejalan Kaki
- Bangunan deret 0 m - Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru
d) Tampilan bangunan : bebas b) Ruang Terbuka Hijau
4) Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal - RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari
a) Jalur Pejalan Kaki luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi
- Untuk jalan kolektor sekunder, jalur pejalan kaki dengan membangun trotoar baru c) Ruang Terbuka Non Hijau
b) Ruang Terbuka Hijau - RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras
- RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10 % dari d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan :
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi - Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran
c) Ruang Terbuka Non Hijau - Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada
- RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras - Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan
d) Utilitas dan Prasarana Perkotaan : disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori,
- Setiap jarak 200 meter dilengkapi dengan hidran - Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
- Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan yang sudah ada - Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik
- Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori, sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site 5) Persyaratan khusus:
- Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
- Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat. c) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan dikembangkan di jalan kolektor
5) Persyaratan khusus: sekunder dan disertai dengan pos keamanan
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir d) Untuk kegiatan minimarket, cafe, restoran/rumah makan disertai ijin lingkungan
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN SIDOARJO
TAHUN 2019-2039
RTH perkarangan untuk semua kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
b) Ruang Terbuka Hijau (RTH) : - Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayanan umum terdekat.
luas persil dengan menyediakan pohon tegakan tinggi 5) Persyaratan khusus:
a) Bangunan harus memiliki ketinggian peil untuk menghindari banjir
RTNH berupa pelataran parkir yang diperkeras.
c) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) :
b) Jumlah maksimal dalam blok adalah 25% dari luas blok
e. Industri dengan penggunaan home industri
Menyediakan hidran dan sistem pemadam kebakaran secara mandiri
d) Utilitas dan prasarana perkotaan
1) Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan : home industri
Menyediakan bak sampah untuk sampah organik dan anorganik 2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site a) KDB maksimum sebesar 70 %
Jaringan drainase menyatu dengan sistem drainase kota dan setiap bangunan b) KLB maksimum sebesar 1,4
c) KDH minimal 10 % dari luas persil
Jaringan air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem jaringan jaringan yang
disarankan menggunakan sumur resapan dan biopori
3) Ketentuan Tata Bangunan
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :
Jalur evakuasi bencana menggunakan jalan terdekat dan tempat penampungan
sudah ada
- Kolektor sekunder 5 m
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta sarana pelayana