Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
11
12
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan berarti penentuan lebih dahulu suatu program kepegawaian yang
akan menunjang tujuan-tujuan yang ditetapkan bagi perusahaan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Fungsi Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4. Fungsi Pengawasan
Pengawasan, yakni mengadakan penyelidikan dan perbandingan dari pada
tindakan dengan rencana-rencana serta mengadakan pembetulan dari pada
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan manajemen adalah suatu proses
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
13
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan sebelumnnya.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat digunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan (goal) menjadi maksimal.
1. Fungsi Manajerial :
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Directing (Pengarahan)
d. Controlling (Pengendalian)
a. Procurement (Pengadaan)
b. Development (Pengembangan)
c. Compensation (Kompensasi)
d. Integration (Pengintegrasian)
e. Maintenance (Pemeliharaan)
f. Kedisiplinan
g. Separation (Pemberhentian)
2.3 Budaya
Identitas
organisasi
Alat yang
Budaya organisasi Komitmen
memberi
pengertian kolektif
Stabilitas
sistem
sosial
GAMBAR 2.2
PROSES TERBENTUKNYA BUDAYA PERUSAHAAN
MENURUT KOTTER DAN HESKETT
Manajemen Puncak
Seorang atau para manajer puncak dalam perusahaan yang masih baru
atau muda mengembangkan dan berusaha untuk mengimplementasikan
suatu visi/filosofi dan/atau strategi bisnis
Perilaku organisasi
Karya-karya implementasi. Orang orang berperilaku melalui cara yang dipandu oleh
filosofi dan strategi
Hasil
Dipandang dari berbagai segi, perusahaan itu berhasil dan keberhasilan it uterus
berkesinambungan selama bertahun-tahun
Budaya
Suatu budaya muncul, mencerminkan visi dan strategi serta pengalaman-pengalaman
yang dimiliki orang dalam mengimplementasikannya
Menurut Kreitner et al. (2003:87) ada tiga tipe budaya organisasi yang
diterapkan dalam organisasi, yaitu :
2.4 Kinerja
Kinerja merupakan sebagai suatu hasil dari usaha seseorang yang dicapai
dengan adannya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Sehingga
kinerja tersebut merupakan hasil keterkaitan antar usaha, kemampuan dan
persepsi tugas.
3. Metode Negatif
Metode dimana manajer dan spesialisasi sumber daya manusia
kadan-kadang diminta untuk memberikan informasi penilaian tertulis
dimana lebih mendeskripsikan tindakan karyawan.
4. Metode Tujuan dan Prilaku
Metode yang digunakan untuk mengukur prilaku karyawan dan
bukan karakteristik lainnya.
5. Metode Manajemen berdasarkan sasaran (MBO)
Meliputi ketetapan tujuan khusus yang dapat diukur bersama
dengan masing-masing karyawan dan selanjutnnya secara berkala
meninjau kemampuan yang dicapai oleh individu dalam jangka waktu
tertentu.
2.4.3 Aspek-aspek Penilaian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2001:74) adalah sebagai berikut :
1. Hallo Effect
Penilaian yang subjektif diberikan pegawai, baik yang bersifat negatif
maupun positif yang berlebihan dilihatnnya dari penampilan pegawai.
2. Liniency
Penilaian kinerja yang cendrung memberikan nilai yang terlalu tinggi
dari yang seharusnya.
3. Strickness
Penilaian yang memiliki kecendrungan memberikan nilai yang terlalu
rendah dari yang seharusnya.
4. Control Tendency
Penialaian kinerja yang cendrung memberikan nilai rata-rata (sedang)
kepada pegawai.
5. Personal Biases
Penilaian kinerja yang memberikan nilai baik kepada senior lebih tua
usiannya yang berasal dari suku bangsa yang sama.
28
Penjelasan :
• Faktor Kemampuan (Ability)
Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pimpinan dan
karywan yang memiliki IQ superior, very superior, gifted, dan genius
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai
kinerja maksimal. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
29
5) Cooperation
Kesediaan untuk melakukan pekerjaan bersama dengan orang lain (rekan
kerja).
6) Dependability
Kesadaran karyawan dalam hal kehadirannya dikantor dan dapat diberikan
kepercayaan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat waktu.
7) Initiative
Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar
tanggung jawab.
8) Personal Qualities
Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas
pribadi.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja karyawan
selain bertujuan untuk memindahkan secara vertikal (promosi/demosi) atau
horizontal, pemberhentian, dan perbaikan mutu karyawan dapat pula ditujukan
untuk memperbaiki moral karyawan dan kepercayaan kepada pimpinan dan
perusahaan.
2.4.6 Alat Ukur Kinerja
Kinerja perlu dirumuskan guna dijadikan tolak ukur dalam mengadakan
perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa yang diharapkan,
kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan kepada
seseorang. Standar tersebut dapat pula dijadikan sebagai ukuran dalam
mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan.
Malayu Hasibuan (2008:95) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang
dinilai dalam kinerja mencakup sebagai berikut:
1. Hasil kerja yaitu tercapainya kualitas dan kuantitas sesuai dengan hasil
kerja karyawan yang diberikan oleh perusahaan.
2. Pengetahuan Pekerjaan yaitu pengetahuan dimana karyawan mengetahui
berbagai pekerjaan yang harus dikerjakan berdasarkan ketepatan tugas
yang diberikan perusahaan. Dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan
mengerjakan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
32
1. Kualitas kerja adalah akurasi, ketelitian, dan bisa diterima atas pekerjaan
yang dilakukan.
2. Produktivitas adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan dalam
periode waktu tertentu.
3. Pengetahuan pekerjaan adalah keterampilan dan informasi praktis atau
teknis yang digunakan pada pekerjaan.
4. Bisa diandalkan adalah sejauh mana seorang karyawan bisa diandalkan
atas penyelesaian dan tindak lanjut tugas.
5. Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode
istirahat/makan yang ditentukan dan catatan kehadiran secara keseluruhan.
6. Kebebasan adalah tingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa
supervisi.
mencekik yang dapat menekan tumbuhnnya motivasi dan inovasi. Selain menurut
Kotter dan Heskett terdapat beberapa artikel dan penelitian lainnya yang
berkaitan dengan keterkaitan antara budaya organisasi menjadi pembicaraan
banyak ahli organisasi, seorang konsultan pengembangan karir.