PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan pangan merupakan bahan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat guna
mencukupi kebutuhan gizinya. Sifat fisik pada bahan pangan dapat menentukan
mutu dari bahan pangan tersebut. Salah satu dari sifat fisik tersebut adalah warna.
Warna pada bahan pangan dapat menentukan ketertarikan konsumen untuk
mengkonsumsinya. Selain itu, warna juga dapat meningkatkan selera makan pada
anak kecil.
Warna adalah suatu parameter sifat fisik yang sederajat dengan flavor dan
tekstur. Warna dapat muncul karena adanya pantulan dari cahaya yang dapat di
tangkap oleh mata. Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas warna pada
bahan pangan adalah color reader. Color reader adalah alat pengukur warna yang
didesain dengan tiga reseptor sehingga mampu membedakan warna akurat antara
terang dan gelap. Pada color reader terdapat 3 simbol yang dapat menentukan
waran pada bahan pangan yaitu a, b, dan L. Simbol a untuk dimensi kemerahan
dan kehijauan.Simbol b untuk dimensi kekuningan dan kebiruan. Dimensi warna
yang ketiga adalah L (Lightness) atau kecerahan.
Fungsi warna yang terdapat pada bahan pangan adalah dapat menentukan
identitas produk, menarik perhatian konsumen, menghiasi produk. Selain itu,
warna dapat menentukan komposisi dari produk yang dihasilkan. Maka dari itu
perlu dilakukan praktikum analisis warna pada bahan pangan untuk mengetahui
warna pada bahan pangan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan darai praktikum yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui warna pada bahan hasil pertanian dengan adanya
keberagaman warna
2. Untuk mengetahui perbedaan nilai Hue pada masing-masing bahan hasil
pertanian
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
warna maka identifikasi warna bisa dikenal dengan mudah, karena dengan
namanya warna dapat dibedakan antara satu dengan lainnya. Mata manusia
normal dapat membedakan jutaan warna dalam berbagai tingkat kecerahannya.
Dalam teori lingkaran warna Munsell mengambil tiga warna utama sebagai dasar
yang disebut dengan warna primer yaitu merah dengan kode M, kuning dengan
kode K, dan biru dengan kode B. Apabila dua warna primer masing-masing
dicampur, maka akan menghasilkan warna kedua atau warna sekunder. Bila warna
primer dicampur dengan warna sekunder akan dihasilkan warna tersier. Bila
antara warna tersier dicampur lagi dengan warna primer dan sekunder akan
dihasilkan warna netral (Darmaprawira, 2002).
Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu
warna, seperti merah, biru, dan sebagainya. Berdasarkan hue inilah Prang
menggolongkan warna menjadi lima bagian yaitu warna primer, sekunder, warna
antara (intermediate), warna tersier dan warna kuarter (Lenggosari, 2008).
Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama atau ragam dari
suatu warna. Lebih spesifik, hue adalah warna yang dipantulkan atau
ditransmisikan oleh suatu obyek. Contoh adalah warna yang kita sebut merah,
kuning, biru, hijau dsb. Disebut juga arah warna atau sudut warna (Pile, 2003).
Hue merupakan karakteristik warna berdasar cahaya yang dipantulkan oleh
objek, dalam warna dilihat dari ukurannya mengikuti tingkatan 0 sampai 359.
Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna Merah, 60 adalah warna Kuning,
untuk warna Hijau pada tingkatan 120, sedangkan pada 180 adalah warna Cyan.
Untuk tingkat 240 merupakan warna Biru, serta 300 adalah warna Magenta.
2.2 Metode Pengukuran Warna
Alat
1. Color reader
3.1.2 Bahan
1. apel hijau
2. alpukat
3. mangga
4. pir
5. jambu
6. jeruk
7. apel merah
8. kertas putih
3.2 Skema kerja
Kertas putih
Pencatatan hasil L, a, b
Gambar 1. Standarisasi color reader
Buah-buahan
Color reader
Pencatatan dL, da, db
Perhitungan hue
Gambar 2. Perhitungan hue
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Data pengamatan
4.1.1 Pengamatan Standart
Tabel 1. Pengamatan Standart
Bahan
Pear 1
Apel merah
Buah Jeruk
Mangga
Apel Hijau
L
51,3
55,8
55,0
55.4
56,3
a
-1,3
-0,6
-0,7
0.9
- 2,1
b
+12,3
+12,8
+13,6
11.9
- 12,6
Alpukat
Pear 2
Apel Merah
Buah Jeruk 2
Pear 3
Alpukat 2
55,8
55,8
56,1
55,8
56,8
55,9
-0,6
-0,6
-0.9
- 1,1
-1,1
-1,0
+13,2
+12,7
+13,1
+ 12,9
+12,8
+12,9
Parameter
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
1
-9
3,1
20,9
-14,9
+7,7
+18,4
-17,9
-1,5
+16,9
-21.6
-4.2
+15.3
-14,2
-1,8
2
-10,1
3,6
19,1
-15,6
+10,9
+15,5
-18,2
-3,2
+18,5
-22.6
-5.4
+13.8
-12,6
-5,1
Ulangan
3
-11,2
5,1
17,9
-11,8
+2,4
+21,4
-18,3
-2,4
+18,6
-21.8
-4.3
+14.4
-15,1
+1,5
4
-11,6
3,4
18,7
-15,9
+8,9
+15,0
-19,7
-1,5
+17,0
-21.5
-4.2
+15.3
-14,0
-1,1
5
-7,9
1,5
20,8
-21,0
+11,8
+11,6
-19,5
-17,0
+16,6
-20.5
-4.1
+16.5
-12,5
-5,7
Alpukat
Pir 2
Apel
merah
Buah
Jeruk 2
Jambu
merah
Alpukat
2
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
dL
da
db
+19,6
-23,4
-4,8
+12,5
-10,2
+0,8
+19,0
-12,1
+5,7
+20,0
19.2
-0.5
18
-10,4
-0,8
+23,8
-24,0
+22,2
-23,6
-4,5
+11,5
-10,4
+2,0
+20,6
-16,4
+9,1
+16,6
-23.2
-0.9
13.2
-11,2
-2,1
+23,5
-25,1
+19,8
-23,2
-4,7
+12,8
-8,4
+1,3
+22,2
-18,9
+9,9
+10,6
-19
-1.5
19.2
-12,8
-1,8
+21,7
-24,4
+20,5
-22,6
-5,9
+13,7
-9,7
+1,1
+22,5
-16,1
+9,0
+17,4
-17.8
-0.7
20.5
-11,8
-0,3
+23,5
-32,4
+22,5
-21,9
-6,2
+13,6
-10,0
+0,3
+19,8
-11,9
+4,8
+19,4
-17.8
3
22.1
-11,9
-0,9
+22,4
-23,2
-4,4
-4,0
-4,1
+0,5
-5,3
+9,9
+10,5
+9,7
+0,6
12,5
1
3,11
282, 83
265,87
259,33
263,09
258,11
0,36
278,25
267,04
2
4,19
289,98
263,7
256,23
258,30
258,33
2,41
285,43
265,61
Jambu merah
Alpukat 2
177,03
256,61
8
174,96
267,94
6
177,79
267,88
Rata-rata
5
1,35
296,64
263, 36
260,35
257,47
255,6
179,47
276,84
266,892
3,94
285,42
264,664
258,812
262,448
257,36
36,84
283,236
266,367
176,75
256,06
176,34
265,154
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan
5.1.1 Pengamatan Warna Standart
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kertas putih yang
kemudian dilakukan pengamatan L, a, b dengan color reader yang fungsinya
untuk melakukan standarisasi color reader sebelum dilakakukan pengamatan dL,
da, db pada bahan. Setelah itu dilakukan pencatatan hasil L, a, b yang dapat
digunakan untuk perhitungan hue.
5.1.2 Pengamatan Warna Hue
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan buah-buahan yang
akan diamati dL, da, db dengan menggunakan color reader. Setelah itu, buahbuahan tersebut diamati dL, da, db dengan menggunakan color reader yang
fungsinya untuk mengetahui nilai hue. Tahap yang terakhir adalah melakukan
perhitungan hue.
dan 2 memiliki nilai rata-rata hue 257,36 dan 265,154; apel hijau memiliki nilai
rata-rata hue 262,448; mangga memiliki nilai rata-rata hue 258,812. Berdasarkan
data tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hue pada buah jeruk, alpukat,
apel hijau dan mangga melebihi dari batas maksimum derajat intensitas warna
hijau yaitu 180o. Hue menentukan tingkat kejenuhan suatu warna, semakin tinggi
nilai hue maka semakin jenuh, karena Hue adalah perbandingan jarak dari suatu
titik ke titik putih dengan jarak titik putih ke titik luar diagram chromaticity
(Mohsenin, 1984).
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Nilai hue pada warna hijau adalah 180 o, warna kuning 90o, dan warna merah
adalah 360o.
2. Bahan yang berwarna merah adalah apel merah yang memiliki nilai rata-rata
hue adalah 285,42O. Bahan yang berwarna kuning adalah buah pear dan
jambu merah. Pada buah pear 1 dan 2 memiliki nilai rata-rata hue 3,94 dan
36,84;
berwarna hijau adalah jeruk, alpukat, apel hijau dan mangga. Pada buah
jeruk 1 dan 2 memiliki nilai rata-rata hue 264,664 dan 266,367; alpukat 1
dan 2 memiliki nilai rata-rata hue 257,36 dan 265,154; apel hijau memiliki
nilai rata-rata hue 262,448; mangga memiliki nilai rata-rata hue 258,812.
6.2 Saran
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Kelompok 1
Hue 1 =
b standart + bd
a standart + da )
o
1
90 tan
+12,3+(+20,9)
1,3+3,1
)
90otan1
33,2
1,8
=
)
o
1
90 tan
o
= 90 tan
=
90
= 3,11
18,44
86,89
Hue 2 =
b standart + bd
a standart + da )
90o tan 1
o
1
= 90 tan (
+12,3+ ( +19,1 )
)
1,3+ 3,6
31,4
2,3
=
)
o
90 tan 1
o
1
= 90 tan
13,65
o
= 90 85,81
= 4,190
Hue 3 =
b standart + bd
a standart + da )
90o tan 1
o
1
= 90 tan (
+12,3+ ( +17,9 )
)
1,3+5,1
7,95
3,8
=
)
o
1
90 tan
o
= 90 tan
7,95
= 90 82,83
= 7,170
Hue 4 =
b standart + bd
a standart + da )
90o tan 1
o
1
= 90 tan (
+12,3+ ( +18,7 )
)
1,3+ 3,4
31
2,1
=
)
o
90 tan 1
o
1
= 90 tan
14,76
o
= 90 86,12
= 3,880
Hue 5 =
b standart + bd
a standart + da )
o
1
90 tan
o
1
= 90 tan (
+12,3+ ( +20,8 )
)
1,3+1,5
33,1
0,2
=
)
o
180 tan1
o
= 180 tan
165,5
= 180 89,65
= 1,350
Rata-rata Hue =
= 3,940
Kelompok 2
1. Warna
Hue 1 = 360 - tan-1
= 360 - tan-1
( 12,8+20,0
0,6+ 7,7 )
( 31,2
7,1 )
12,8+ 15,5
( 0,6
+10,9 )
( 28,3
10,3 )
( 12,8+21,4
0,6 +2,4 )
( 34,2
1,8 )
= 360 - tan-1 ( 19 )
= 273,010
Hue 4 = 360 - tan-1
= 360 - tan
-1
( 12,8+15,0
0,6+8,9 )
( 27,8
8,3 )
12,8+ 11,6
( 0,6
+11,8 )
( 24,4
11,2 )
Kelompok 3
Ulangan 1
Hue
( bstandard +db )
= 180 - tan-1 (astandard +da)
= 180 - tan
-1
( 13,6+16,9 )
(0,71,5)
( 30,5 )
= 180 - tan-1 (2,2)
= 180 - tan-1 (-13,9)
= 180 - (-85,87)
= 265,87
Ulangan 2
( bstandard +db )
Hue = 180 - tan-1 (astandar d+ da)
= 180 - tan
-1
( 13,6+18,5 )
(0,73,2)
= 180 - tan
-1
( 32,1 )
(3,9)
-1
( 13,6+18,6 )
(0,72,4)
= 180 - tan
-1
( 32,2 )
(3,1)
( 13,6+17,0 )
= 180 - tan-1 (0,71,5)
= 180 - tan
-1
( 30,6 )
(2,2)
-1
( 13,6+ 116,6 )
(0,72,6)
( 30,2 )
(3,3)
Rata-rata
265,87+ 263,7+264,5+265,89+263,36
5
1323,32
5
= 264,664
Kelompok 4
1. Warna
Hue 1 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
11.9+15.3
(0.9)+(4.2) )
o
1
180 tan
27.1
5,1
=
)
o
180 tan1
o
1
= 180 tan
(-5.31)
180o (-79.33)
= 259.330
b standart + bd
+ da )
Hue 2 = a standart
o
180 tan 1
11.9+ 13.8
) )
= 0,9+(5.4
o
1
180 tan
25.7
6.3
=
)
180otan1
o
= 180 tan
(-4.08)
o
= 180 (76.23)
= 256.230
Hue 3 =
b standart + bd
a standart + da )
o
1
180 tan
11.9+ 14.4
= 0.9+(4,3)
)
180otan1
26.3
5.2
=
)
o
1
180 tan
o
1
= 180 tan
(-5.04)
o
= 180 (78,78)
= 258.780
Hue 4 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
11.9+ 15.3
= 0.9+(4.2)
)
180 otan1
27.2
5.1
=
)
180otan1
o
1
= 180 tan
(-5.33)
o
= 180 (79.37)
= 259.370
Hue 5 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
11.9+ 16.5
= 0.9+(4.1)
)
180 otan1
28.4
5
=
)
180otan1
o
1
= 180 tan
(-5.88)
o
= 180 (80.35)
= 260.350
Rata-rata Hue =
= 258.8120
kelompok 5
1. 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
+12,6 +19,6
)
2,1+(1,8)
180-tan-1
32,2
)
3,9
180-tan-1(-8,26)
= 263,090
2. 180-tan-1
180-tan
-1
180-tan-1
b standar +db
)
a stan d ar+ da
+ 12,6+22,2
)
2,1+(5,1)
34,8
)
7,2
180-tan-1(-4,83)
= 258,300
3. 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
+12,6+ 19,8
)
2,1+1,5
180-tan-1
32,4
)
0,6
180-tan-1(-54)
= 268,930
b standar +db
(
)
4. 180-tan-1 a standar +da
180-tan
-1
180-tan-1
+12,6+ 20,5
)
2,1+(1,1)
33,1
)
3,2
180-tan-1(-10,3)
= 264,450
5. 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
+12,6+22,5
)
2,1+(5,7)
180-tan-1
35,1
)
7,8
180-tan-1(-4,5)
= 257,470
Rata-rata hue =
= 262,4480
Kelompok 6
Hue 1 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
+13,2+(+12,5)
0,6+(4,8) )
o
1
180 tan
25,7
5,4
=
)
180otan1
o
1
= 180 tan
(-4,75)
180o (-78,11)
= 258,110
b standart + bd
+ da )
Hue 2 = a standart
o
180 tan 1
+13,2+(+11,5)
0,6+(4,5) )
180o tan 1
24,7
5,1
=
)
o
180 tan1
o
1
= 180 tan
(-4,84)
o
= 180 (78,33)
= 258, 330
Hue 3 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
+13,2+(+12,8)
= 0,6+(4,7)
)
o
1
180 tan
26
5,3
=
)
180otan1
o
= 180 tan
(-4,9)
= 180 (78,46)
= 258,460
Hue 4 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
+13,2+(+13,7)
0,6+(5,9) )
o
1
180 tan
26,9
6,5
=
)
180otan1
o
1
= 180 tan
(-4,1)
o
= 180 (76,29)
= 256, 290
Hue 5 =
b standart + bd
a standart + da )
180otan 1
+13,2+(+13,6)
0,6+(6,2) )
o
1
180 tan
26,8
6,8
=
)
o
180 tan1
o
1
= 180 tan
(-3,9)
o
= 180 (75,62)
= 255, 60
Rata-rata Hue =
= 257,360
Kelompok 7
1
Hue=90tan (
bstandar +db
)
astandar +da
Ulangan 1
Hue=90tan1(
12,7 standar+19
)
0,6 standar+0,8
90tan 1 (
31,7
)
0,2
90tan 1 158,5
0,36
Ulangan 2
1
Hue=90tan (
90tan (
12,7 standar+20,6
)
0,6 standar+2,6
33,3
)
1,4
90tan 1 23,79
2,41
Ulangan 3
1
Hue=90tan (
90tan (
12,7 standar+22,2
)
0,6 standar+1,3
34,9
)
0,7
90tan 1 49,86
1,15
Ulangan 4
Hue=90tan1(
90tan 1 (
35,2
)
0,5
90tan 1 70,4
0,81
12,7 standar+22,5
)
0,6 standar+1,1
Ulangan 5
Hue=90tan1(
90tan 1 (
12,7 standar+19,8
)
0,6 standar+0,3
32,5
)
0,3
90tan 1 (108,3)
179,47
Ratarata=
0,36+2,41+1,15+0,81+179,47
5
36,84
Kelompok 8
1. Warna
Hue
= 360 tan-1
-1
standart +db
( abstandart
+d a)
20,0
( 13,1+
0,9+5,7 )
( 33,1
4,8 )
( 13,1+16,6
0,9+ 9,1 )
( 29,7
8,2 )
-1
( 13,1+10,6
0,9+ 9,9 )
( 23,79 )
( 13,1+17,4
0,9+9,0 )
( 30,5
8,1 )
( 13,1+19,4
0,9+4,8 )
( 32,5
3,9 )
b standar +db
)
a standar +da
180-tan
-1
12,9+18
)
1,1+(0,5)
180-tan
-1
30,9
)
1,6
180-tan-1(-19,3125)
= 267,040
(
Hue 2 = 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan
-1
12,9+13,2
)
1,1+(0,9)
180-tan
-1
26,1
)
2
180-tan-1(-13,05)
= 265,6180
Hue 3 = 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
12,9+19,2
)
1,1+(1,5)
180-tan-1
32,1
)
2,6
180-tan-1(-12,346)
= 265,2690
(
Hue 4 = 180-tan-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
12,9+20,5
)
1,1+(0,7)
180-tan-1
33,4
)
1,8
180-tan-1(-18,56)
= 266,9160
Hue 5 = 180-tan
-1
b standar +db
)
a standar +da
180-tan-1
12,9+ 22,1
)
1,1+3
180-tan-1
35
)
1,9
180-tan-1(18,421)
= 266,8920
Rata-rata Hue =
267,04 +265,618+265,369+299,916+266,,892
5
= 266,3670
Kelompok 10
Hue 1 =
b standart + db
a standart + da )
o
1
90 tan
+12,8+(+23,8)
1,1+(0,8) )
o
1
90 tan
36,6
1,9
=
)
90o tan 1
o
1
= 90 tan
(-19,26)
90o (-87,03)
= 177,030
b standart + db
+ da )
Hue 2 = a standart
o
1
90 tan
+12,8+(+23,5)
1,1+(2,1) )
90otan1
36,3
3,2
=
)
o
90 tan 1
o
1
= 90 tan
(-11,34)
o
= 90 (84,96)
= 174,960
Hue 3 =
b standart + db
a standart + da )
90otan 1
+12,8+(+21,7)
= 1,1+(1,8)
)
o
1
90 tan
34,5
2,9
=
)
90o tan 1
o
= 90 tan
(-11,89)
= 90 (85,19)
= 175,190
Hue 4 =
b standart + db
a standart + da )
90otan 1
+12,8+(+23,5)
1,1+(0,3) )
o
1
90 tan
36,3
1,4
=
)
90o tan 1
o
1
= 90 tan
(-25,93)
o
= 90 (87,79)
= 177,790
Hue 5 =
b standart + db
a standart + da )
90otan 1
+12,8+(+22,4)
1,1+(0,9) )
o
1
90 tan
35,2
2
=
)
o
90 tan 1
o
1
= 90 tan
(-17,6)
o
= 90 (86,75)
= 176,750
Rata-rata Hue =
= 176,340
Kelompok 11
1. Warna
Hue
= 180 tan-1
+ db
( ba standart
standart + da )
12,9+9,9
( 1,04,4
)
22,8
( 5,4
)
12,9+ 10,5
( 1,04,0
)
23,4
( 5,0
)
12,9+ 9,7
( 1,0+
4,1 )
22,6
( 5,1
)
-1
12,9+ 0,6
( 1,0+
0,5 )
13,5
( 0,5
)
12,5
( 12,9+
1,0+ 5,3 )
25,4
( 6,3
)
256,61+257,94 +257,28+267,88+256,06
5
= 265,1540
LAMPIRAN GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna dan Kreativitas Penggunaannya.
Bandung: Penerbit ITB.
De Man. J.M. 1999. Principles of Food Chemistry Third edition , Gaithersburg:
An Aspen Publication.
Eiseman, Leatrice. (2000). Pantone: Guide to Communication with Color. Ohio:
Ohio Grafix Press.
Hutchings, JB. (1999). Food Colour and Appearance 2nd edition. Maryand :
Aspen Pub. Di dalam Lutfika, Efrin. (2006). Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks
Glikemik Produk Olahan Panggang Berbahan Dasar Tepung Ubi Jalar
(Ipomoea batatas L.) Klon Unggul BB00105.10. Bogor: Skripsi, Institut
Pertanian.
Lenggosari (2008). Panduan Warna Menarik Untuk Rumah. Depok : Penerbit
Swadaya Mudra.
Maryanto, dkk. 2004. Petunjuk PraktikumTeknologi Pertanian. Jember ; FTP
Mohsenin, N. M. 1984.