1
Pendahuluan
Berbagai Pedoman Profesi sbg Acuan
Skrining
Asuhan Pasien Infeksi/Covid-19
Penutup
2
Pasien
Orang • Pasien Rumah
Skrining • Petugas RS Petugas RS
individu Sakit
(ARK 1) • Pengunjung
Pengunjung
3
Asuhan Pasien : Aspek Tubuh-Roh/Jiwa (Body & Soul)
Soul
Body
Dua Dimensi Asuhan Pasien
Asuhan P PA
Pasien 4.0 IAR +
I. PBP/PCC – Pemberian
APT Pelayanan
II. PPA sbg Tim Promotif –
Preventif –
III. DNA of Care
Kuratif –
IV. Dokumentasi Rehabilitatif –
IT Paliatif.
PPK-CP…
PPA `
Sasaran
MPP
(Nico Lumenta, 2019) 6
Daftar Pedoman Penting
Penanganan Covid-19
- Profesi -
25 Jan 2021
Pedoman2 Penanganan Covid-19 (17) 1/4
- Profesi -
Pedoman Covid-
AKB, Pencegahan & Perlindungan Panduan Bedah
19, PDPI, PERKI,
Pelayanan RS, Pengendalian Dokter Covid-19, Covid-19, PABI
PAPDI,
Kemkes Covid-19, KemKes IDI PERDATIN, IDAI
(Panduan Teknis (Pedoman Pencegahan (Pedoman Standar (Pedoman Tatalaksana (Panduan Pelayanan
Pelayanan Rumah Sakit dan Pengendalian Covid- Perlindungan Dokter Di COVID-19 edisi 3, PDPI, Bedah Umum Menghadapi
Pada Masa Adaptasi 19, Revisi 5, Juli 2020. Era Covid-19, Tim Mitigasi PERKI, PAPDI, PERDATIN, Pandemi Covid-19 di
Kebiasaan Baru, Dit Yan KemKes) Dokter Pengurus Besar IDAI, Desember 2020). Indonesia, PABI, April
Kes Rujukan, Kemkes, IDI, Agustus 2020) 2020.)
November 2020.) 8
Pedoman2 Penanganan Covid-19 2/4
- Profesi -
Panduan Asuhan Panduan
Pemeriksaan Keperawatan di PAK Pasien Kritis Pelayanan
AKB, THT.KL Lab Covid-19, dengan Covid-19 Keperawatan GD
Masa Pandemi
PatKLIn. COVID-19 COVID-19
(Pedoman Teknis Pelayanan RS Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan – Dit-Jen Yan Kes, KemKes,2020. (Edisi 2, Nov))
13
Gambar 2.1 Alur dan Zonasi Ruangan di Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
(Pedoman Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan – Dit-Jen Yan Kes, KemKes,
14 2020)
Alur Pasien :
1. Langsung ke RS (atas permintaan pasien sendiri dan tanpa perjanjian).
2. Melalui rujukan (dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau (Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) )
3. Melalui registrasi online.
Skrining :
• Skrining merupakan proses penapisan pasien, dievaluasi/ disaring dgn kriteria gejala
dan riwayat epidemiologis, untuk menentukan pasien tsb masuk ke dalam kategori
dicurigai COVID-19 atau bukan.
• Skrining dilakukan pada semua orang yang mengunjungi RS (pasien, petugas RS atau
pengunjung RS lainnya)
• Tujuan skrining :
o Memisahkan pasien yang dicurigai COVID-19 dengan pasien non COVID-19.
o Mengurangi pajanan untuk pasien lain, pengunjung dan petugas RS.
o Membantu mencegah penyebaran penyakit di dalam fasilitas kesehatan.
o Memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) digunakan sesuai pedoman
penggunaan APD. (Pedoman Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan
15 –
Dit-Jen Yan Kes, KemKes, 2020)
1. Skrining pada Pasien dan Pengunjung
Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
Pengecekan suhu badan dengan menggunakan thermal gun.
Pertanyaan sederhana :
1. Gejala klinis : demam (suhu badan > 38o C) atau riwayat demam dan gejala
gangguan pernafasan (batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan)
2. Riwayat epidemiologis :
Dalam 14 hari sebelum gejala klinis muncul pasien melakukan perjalanan atau
tinggal di daerah/negara yang terjangkit COVID-19.
Dalam 14 hari sebelum gejala muncul ada riwayat kontak dengan orang yang
terkonfirmasi COVID-19.
Dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala klinis pasien yang tinggal wilayah/
negara terjangkit COVID-19 di melakukan kontak langsung dengan orang yang
demam atau engalami gangguan pernapasan.
Kontak erat
Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya (jika ada).
Seseorang suspek COVID-19 bila dari hasil penilaian cepat didapatkan memenuhi minimal
satu kriteria riwayat epidemiologis dan/atau gejala klinis.
16
17
2. Skrining pada petugas Rumah Sakit
Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
Pengecekan suhu badan dengan menggunakan thermal gun.
Melakukan pengisian kajian mandiri (format terlampir).
1. Gejala klinis : demam (suhu badan > 38o C) atau riwayat demam dan gejala
gangguan pernafasan (batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan)
2. Riwayat epidemiologis :
Dalam 14 hari sebelum gejala klinis muncul pasien melakukan perjalanan atau
tinggal di daerah/negara yang terjangkit COVID-19.
Dalam 14 hari sebelum gejala muncul ada riwayat kontak dengan orang yang
terkonfirmasi COVID-19.
Dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala klinis pasien yang tinggal wilayah/
negara terjangkit COVID-19 di melakukan kontak langsung dengan orang yang
demam atau engalami gangguan pernapasan.
Kontak erat
Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya (jika ada).
Seseorang suspek COVID-19 bila dari hasil penilaian cepat didapatkan memenuhi minimal
satu kriteria riwayat epidemiologis dan/atau gejala klinis.
18
19
20
21
22
Pedoman Tatalaksana COVID-19
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Edisi 3 Desember 2020.
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19
1. PEMERIKSAAN PCR SWAB
2. TANPA GEJALA (Isolasi dan Pemantauan, Non-farmakologis, Farmakologi)
3. DERAJAT RINGAN
4. DERAJAT SEDANG
5. DERAJAT BERAT ATAU KRITIS
6. BANTUAN HIDUP DASAR PADA HENTI JANTUNG
7. TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAIN
8. KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
9. PERSISTEN POSITIF COVID-19
10.KASUS REINFEKSI
11.FENOMENA LONG COVID-19
12.RANGKUMAN TERAPI DAN ALGORITMA
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
27
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Keterangan :
Ringkasan kombinasi pilihan obat dapat dilihat pada tabel 2. Untuk anak dosis harap disesuaikan
Vitamin C diberikan dengan dosis tertinggi sesuai dengan ketersediaan di RS.
Oseltamivir diberikan terutama bila diduga ada infeksi karena influenza
Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang merencanakan kehamilan. Dan harus diperhatikan penggunaannya pada pasien
dengan gangguan fungsi hati berat.
Klorokuin fosfat, hidroksiklorokuin, dan kombinasi lopinavir + ritonavir (Aluvia) sudah tidak digunakan lagi di Indonesia karena emergency use authorization
(EUA) dari BPOM telah dicabut. Obat-obatan ini hanya digunakan dalam keadaan tidak ada obat antiviral lain yang tersedia. 28
Algoritma BHD pd Kasus Henti
Jantung untuk Pasien Terduga/
Terkonfirmasi Covid-19
29
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Algoritma BHD pd Kasus Henti
Jantung untuk Pasien Terduga/
Terkonfirmasi Covid-19
(AED=Automated
External Defibrillator)
30
31
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Algoritma Alur Tata Laksana
Neonatus dari Ibu suspek
atau terkonfirmasi
32
33
34
35
36
37
38
Penutup
Pasien
Pengunjung
39
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua