Anda di halaman 1dari 40

KELAS ON LINE

Implementasi Clinical Risk Management di Rumah Sakit


20 – 21 Mei 2021

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua

1
Pendahuluan
Berbagai Pedoman Profesi sbg Acuan
Skrining
Asuhan Pasien Infeksi/Covid-19
Penutup
2
Pasien
Orang • Pasien Rumah
Skrining • Petugas RS Petugas RS
individu Sakit
(ARK 1) • Pengunjung

Pengunjung

3
Asuhan Pasien : Aspek Tubuh-Roh/Jiwa (Body & Soul)

Soul

Body
Dua Dimensi Asuhan Pasien

Asuhan P PA
Pasien 4.0 IAR +
I. PBP/PCC – Pemberian
APT Pelayanan
II. PPA sbg Tim Promotif –
Preventif –
III. DNA of Care
Kuratif –
IV. Dokumentasi Rehabilitatif –
IT Paliatif.
PPK-CP…

Soil / Tanah…… …….Pelayanan


Kesehatan
(Nico Lumenta, 2021)
Asuhan Pasien

PPA `

MPP Pasien Kebutuhan


/ Case Mgr
Sistem
Pasien
Pendukung
Keluarga,Teman,
RT-Tetangga dsb Sasaran Sasaran
PPA Pasien

Sasaran
MPP
(Nico Lumenta, 2019) 6
Daftar Pedoman Penting
Penanganan Covid-19
- Profesi -

25 Jan 2021
Pedoman2 Penanganan Covid-19 (17) 1/4
- Profesi -
Pedoman Covid-
AKB, Pencegahan & Perlindungan Panduan Bedah
19, PDPI, PERKI,
Pelayanan RS, Pengendalian Dokter Covid-19, Covid-19, PABI
PAPDI,
Kemkes Covid-19, KemKes IDI PERDATIN, IDAI

(Panduan Teknis (Pedoman Pencegahan (Pedoman Standar (Pedoman Tatalaksana (Panduan Pelayanan
Pelayanan Rumah Sakit dan Pengendalian Covid- Perlindungan Dokter Di COVID-19 edisi 3, PDPI, Bedah Umum Menghadapi
Pada Masa Adaptasi 19, Revisi 5, Juli 2020. Era Covid-19, Tim Mitigasi PERKI, PAPDI, PERDATIN, Pandemi Covid-19 di
Kebiasaan Baru, Dit Yan KemKes) Dokter Pengurus Besar IDAI, Desember 2020). Indonesia, PABI, April
Kes Rujukan, Kemkes, IDI, Agustus 2020) 2020.)
November 2020.) 8
Pedoman2 Penanganan Covid-19 2/4
- Profesi -
Panduan Asuhan Panduan
Pemeriksaan Keperawatan di PAK Pasien Kritis Pelayanan
AKB, THT.KL Lab Covid-19, dengan Covid-19 Keperawatan GD
Masa Pandemi
PatKLIn. COVID-19 COVID-19

(Panduan Asuhan Keperawatan (Panduan Asuhan (Panduan Pelayanan


(Adaptasi Kebiasaan (Usulan Panduan
di Masa Pandemi COVID-19, Edisi Keperawatan Pasien Kritis Keperawatan Gawat
Baru Dalam Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
1, PPNI: IPKKI, HIPPII, HIPGABI, dengan Covid-19, Himpunan Darurat COVID-19,
T.H.T.K.L. di Era Covid-19, PDS PatKLIn, April
IPEMI, HIPMEBI, HIPERCCI, Perawat Critical Care Himpunan Perawat Gawat
Pandemi COVID-19, 2020.)
HIPANI, IPEGERI, Desember Indonesia, HIPERCCI, April Darurat dan Bencana
Perhati-KL Indonesia
2020) 2020) Indonesia (HIPGABI),2020)
Juli 2020.)
9
Pedoman2 Penanganan Covid-19 3/4
Penggunaan APD - Profesi -
Bagi Petugas
Keperawatan Informatorium
Kesehatan Dalam Yan Apoteker Yan Gizi RSD
Jiwa Covid-19 Obat COVID-
Penanganan Pasien Covid-19 Covid-19
19 di Indonesia
Covid-19

(Dukungan Kesehatan (Panduan Pelayanan


(Penggunaan APD Bagi (Panduan Praktis Apoteker (Informatorium Obat COVI
Jiwa dan Psikososial Gizi dan Dietetik di
Petugas Kesehatan Dalam untuk Menghadapi Pandemi D-19 di Indonesia, edisi 2,
Covid-19 : Keperawatan Rumah Sakit Darurat
Penanganan Pasien Covid-19, COVID-19, PT. ISFI Badan POM, Nov 2020.)
Jiwa, FKIP-UI, 2020.) Dalam Penanganan
PPNI, Maret 2020) Penerbitan, Juni 2020.)
Pandemik Covid-19, Dit
Gizi Masyarakat,
PERSAGI, AsDI,10 2020)
Pedoman2 Penanganan Covid-19 4/4
- Profesi -

Yan Gizi Covid- WHO, APD WHO : Global Patient


APD Covid-19
19 Covid-19 Safety Action Plan
2021-2030

(Pedoman Pelayanan Gizi (Standar Alat Pelindung (Technical specifications of


Pada Masa Tanggap Diri untuk Penanganan personal protective equipment (Global Patient Safety action
Darurat Pandemi COVID- COVID-19 di Indonesia, for COVID-19 Interim Guidance, Plan 2021–2030, Towards Zero
19, Direktorat Gizi Gugus Tugas Percepatan WHO, Nov 2020.)
Masyarakat – Ditjen Penanganan Covid-19,
Patient Harm in Health Care,
KesMas KemKes, 2020) Revisi 3, Agustus 2020.) WHO, Nov 2020)
AKB, Pelayanan RS, Kemkes Pedoman Covid-19, PDPI,
PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI

(Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa


Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan, Kemkes, (Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI,
PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
November 2020.)
12
PELAYANAN RS PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
1. Alur Pasien
A. Pengaturan Alur Layanan 2. Skrining
3. Triase
1. Zona COVID-19
B. Pembagian Zona Risiko Penularan COVID-19 di RS
2. Zona Non COVID-19
C. Penerapan Prinsip PPI Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan 1. Protokol bagi Pasien
Baru 2. Protokol bagi Petugas
D. Pengembangan Sistem Inovasi Pelayanan Kesehatan dan 1. Registrasi Online
Penguatan Rujukan 2. Telemedicine
di Masa Kenormalan Baru 3. Optimalisasi e-Resep, pengiriman obat melalui jasa kurir
• Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).
• RS ONLINE dan ASPAK (versi terbaru)
• E - Medical Record / E- Resume Medis
• SIRULI Kontes (Sistem Rujuk Balik Komprehensif dan Terpadu)
E. Penguatan Rujukan di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru • Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (NCC 119, Rujukan Pra
Hospital).
• SIRANAP, SIRAJAL dan SIRS Online
• Tracking Ambulans
• Komunikasi Rujukan

(Pedoman Teknis Pelayanan RS Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan – Dit-Jen Yan Kes, KemKes,2020. (Edisi 2, Nov))
13
Gambar 2.1 Alur dan Zonasi Ruangan di Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

(Pedoman Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan – Dit-Jen Yan Kes, KemKes,
14 2020)
 Alur Pasien :
1. Langsung ke RS (atas permintaan pasien sendiri dan tanpa perjanjian).
2. Melalui rujukan (dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau (Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) )
3. Melalui registrasi online.

 Skrining :
• Skrining merupakan proses penapisan pasien, dievaluasi/ disaring dgn kriteria gejala
dan riwayat epidemiologis, untuk menentukan pasien tsb masuk ke dalam kategori
dicurigai COVID-19 atau bukan.
• Skrining dilakukan pada semua orang yang mengunjungi RS (pasien, petugas RS atau
pengunjung RS lainnya)
• Tujuan skrining :
o Memisahkan pasien yang dicurigai COVID-19 dengan pasien non COVID-19.
o Mengurangi pajanan untuk pasien lain, pengunjung dan petugas RS.
o Membantu mencegah penyebaran penyakit di dalam fasilitas kesehatan.
o Memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) digunakan sesuai pedoman
penggunaan APD. (Pedoman Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Dit Yan Kes Rujukan
15 –
Dit-Jen Yan Kes, KemKes, 2020)
1. Skrining pada Pasien dan Pengunjung
Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
 Pengecekan suhu badan dengan menggunakan thermal gun.
 Pertanyaan sederhana :
1. Gejala klinis : demam (suhu badan > 38o C) atau riwayat demam dan gejala
gangguan pernafasan (batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan)
2. Riwayat epidemiologis :
 Dalam 14 hari sebelum gejala klinis muncul pasien melakukan perjalanan atau
tinggal di daerah/negara yang terjangkit COVID-19.
 Dalam 14 hari sebelum gejala muncul ada riwayat kontak dengan orang yang
terkonfirmasi COVID-19.
 Dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala klinis pasien yang tinggal wilayah/
negara terjangkit COVID-19 di melakukan kontak langsung dengan orang yang
demam atau engalami gangguan pernapasan.
 Kontak erat
 Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya (jika ada).
 Seseorang suspek COVID-19 bila dari hasil penilaian cepat didapatkan memenuhi minimal
satu kriteria riwayat epidemiologis dan/atau gejala klinis.
16
17
2. Skrining pada petugas Rumah Sakit
Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
 Pengecekan suhu badan dengan menggunakan thermal gun.
 Melakukan pengisian kajian mandiri (format terlampir).
1. Gejala klinis : demam (suhu badan > 38o C) atau riwayat demam dan gejala
gangguan pernafasan (batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan)
2. Riwayat epidemiologis :
 Dalam 14 hari sebelum gejala klinis muncul pasien melakukan perjalanan atau
tinggal di daerah/negara yang terjangkit COVID-19.
 Dalam 14 hari sebelum gejala muncul ada riwayat kontak dengan orang yang
terkonfirmasi COVID-19.
 Dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala klinis pasien yang tinggal wilayah/
negara terjangkit COVID-19 di melakukan kontak langsung dengan orang yang
demam atau engalami gangguan pernapasan.
 Kontak erat
 Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya (jika ada).
 Seseorang suspek COVID-19 bila dari hasil penilaian cepat didapatkan memenuhi minimal
satu kriteria riwayat epidemiologis dan/atau gejala klinis.

18
19
20
21
22
Pedoman Tatalaksana COVID-19
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Edisi 3 Desember 2020.
 TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19
1. PEMERIKSAAN PCR SWAB
2. TANPA GEJALA (Isolasi dan Pemantauan, Non-farmakologis, Farmakologi)
3. DERAJAT RINGAN
4. DERAJAT SEDANG
5. DERAJAT BERAT ATAU KRITIS
6. BANTUAN HIDUP DASAR PADA HENTI JANTUNG
7. TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAIN
8. KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
9. PERSISTEN POSITIF COVID-19
10.KASUS REINFEKSI
11.FENOMENA LONG COVID-19
12.RANGKUMAN TERAPI DAN ALGORITMA

 TATALAKSANA PASIEN BELUM TERKONFIRMASI COVID-19


1. TANPA GEJALA
2. DERAJAT RINGAN
3. DERAJAT RINGAN, BERAT, KRITIS 23
Pedoman Tatalaksana COVID-19
 STRATEGI MANAJEMEN DI ICU
1. Strategi Ventilasi Mekanik
2. Strategi Tata Laksana Syok

 TATALAKSANA KOMORBID ATAU KOMPLIKASI PADA PASIEN COVID-19


1. Diabetes Mellitus
2. Geriatri
3. Autoimun
4. Penyakit Ginjal
5. Gastrointestinal
6. Trombosis dan Gangguan Koagulasi
7. Cedera Miokardium pada Infeksi COVID-19
8. Gagal jantung
9. Hipertensi
10.Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
 TATALAKSANA COVID-19 PADA ANAK, REMAJA DAN NEONATUS
 ANALGESIA PADA PENANGANAN NYERI PASIEN COVID-19
24
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
26
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Tabel 4. Pilihan terapi dan rencana pemeriksaan untuk pasien terkonfirmasi

(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
27
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Keterangan :
 Ringkasan kombinasi pilihan obat dapat dilihat pada tabel 2. Untuk anak dosis harap disesuaikan
 Vitamin C diberikan dengan dosis tertinggi sesuai dengan ketersediaan di RS.
 Oseltamivir diberikan terutama bila diduga ada infeksi karena influenza
 Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang merencanakan kehamilan. Dan harus diperhatikan penggunaannya pada pasien
dengan gangguan fungsi hati berat.
 Klorokuin fosfat, hidroksiklorokuin, dan kombinasi lopinavir + ritonavir (Aluvia) sudah tidak digunakan lagi di Indonesia karena emergency use authorization
(EUA) dari BPOM telah dicabut. Obat-obatan ini hanya digunakan dalam keadaan tidak ada obat antiviral lain yang tersedia. 28
Algoritma BHD pd Kasus Henti
Jantung untuk Pasien Terduga/
Terkonfirmasi Covid-19

29
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Algoritma BHD pd Kasus Henti
Jantung untuk Pasien Terduga/
Terkonfirmasi Covid-19

(AED=Automated
External Defibrillator)

30
31
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 3, PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI, Desember 2020).
Algoritma Alur Tata Laksana
Neonatus dari Ibu suspek
atau terkonfirmasi

32
33
34
35
36
37
38
Penutup

Pasien

Orang • Pasien Rumah


Skrining • Petugas RS Petugas RS Sakit
individu • Pengunjung

Pengunjung

39
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua

Anda mungkin juga menyukai