Anda di halaman 1dari 2

3. Haruskah wakil presiden Birch Paper Company mengambil tindakan?

Karena perusahaan bersifat Desentralisasi, sebaiknya Wakil presiden Birch Paper Company tidak
boleh mengambil tindakan apa pun terhadap divisinya karena divisi tersebut dinilai telah dan
membuat keputusan sendiri secara independen selama beberapa tahun terakhir kecuali jika
divisi tersebut memiliki masalah yang berkaitan dengan kebijakan atau masalah perusahaan
secara keseluruhan.
Dalam kebijakan desentralisasi setiap divisi merupakan pusat keuntungan dan investasi sebagai
dirinya sendiri. Biasanya wakil presiden tidak boleh terlibat dalam urusan divisi karena akan
menggagalkan tujuan sistem desentralisasi, di mana manajer membuat keputusan untuk
divisinya. Namun, wakil presiden dapat memberi arahan untuk Brunner tentang tanggung
jawabnya kepada perusahaan tentang kesesuaian tujuan. Wakil Presiden dapat mengarahkan
manajer Divisi untuk melihat struktur biaya atas penawaran-penawaran tersebut, mengingat
terdapat 2 penawaran yg dipengaruhi oleh transaksi internal perusahaan. Sehingga perlu
dilakukan analisa mendalam atas struktur biaya, dengan tidak terpaku hanya pada bid price nya
saja.
Namun wakil presiden memiliki wewenang mengambil tindakan terhadap seluruh perusahaan
untuk memperbaiki keseluruhan masalah yang terkait dengan kebijakan penetapan harga
transfer antar divisi. Misalnya dalam case ini harga pasar adalah $ 430, dan satu-satunya alasan
Thompson tidak bersedia menjual dengan harga pasar hanya jika dia bisa mendapatkan harga
yang lebih baik di tempat lain. Brunner ingin meningkatkan keuntungannya dengan menjaga
agar bid-nya tetap tinggi di mana yang seharusnya dia lakukan adalah meningkatkan
produktivitas. Wakil presiden dapat mengambil keputusan mengenai harga yang ditawarkan
apabila menjual ke divisi lain.

4. Dalam kontroversi yang dijelaskan, bagaimana, jika memang ada, sistem harga transfer
disfungsional?
Sistem transfer pricing akan disfungsional apabila setiap Divisi hanya memikirkan kinerja
Divisinya saja, tidak melihat tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam case diatas, kita
melihat bid price yang ditawarkan Thomson paling tinggi diantara dua tawaran lainnya. Dapat
dilihat Divisi Thomson bertujuan untuk memperlihatkan kinerja Divisinya yang bagus, namun hal
tersebut dapat menjadi kan Divisi Northern memiliki cost yang tinggi, sehingga Divisi Nothern
pada akhirnya akan memiliki harga jual yang tinggi saat divisi tersebut menjualnya ke pihak luar.
Cara yang dapat dilakukan perusahaan, sebaiknya Perusahaan memiliki kebijakan harga tarnsfer.
Harga transfer sendiri dapat ditentukann melalu tiga cara, yaitu market price, negotiated price,
atau cost based price.
Dengan market price Divisi Thomson dapat menjual ke Divisi internal lainnya sesuai harga pasar
yang terjadi saat itu. Lalu apabila menggunakan negotiated price dimana perwakilan dari
masing-masing divisi berkumpul secara berkala untuk menetapkan harga transfer, lalu apabila
menggunakan cost based price ditetapkan dengan mark up laba yang wajar. Top Manajemen
dapat menentukan kebijakan terbaik terkait transfer price sehingga selaras dengan tujuan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai