Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PROFESI DAN HUKUM

KESEHATAN GIGI DAN MULUT


ETIKA UMUM

Nama : Made Dian Astiari

Nim : P07125120028

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN GIGI

TAHUN 2020
 ETIKA PROFESI
 Latar Belakang
Profesi Perawat Gigi melayani pasien yang mengalami keluhan penyakit gigi dan mulut
diharapkan dapat bekerja secara profesional yang memerlukan suatu sikap dan karakter pribadi
penuh keutamaan seperti kejujuran, dapat dipercaya, peramah ,keikhlasan, teliti dalam pokerjaan,
penuh tanggung jawab atas tugasnya dan berdisiplin.

Landasan komitmen yang kuat berdasarkan pada etika dan moral yang tinggi, diperlukan untuk
mendapatkan kualitas pelayanan yang baik.
Etika mempunyai arti yang berbeda bagi disiplin yang berbeda.

Perawat gigi dituntut untuk melaksanakam asuhan


Keperawatan gigi untuk pasien baik secara individu , keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komperensif.
Di tengah kecenderungan umumnya orang menganggap tata cara bersikap baik itu kuno , seorang
Perawat gigi justru dituntut bijaksana bahwa sesungguhnya menerapkan etika itu untuk
memperlancar arus komunikasi masa kini
Berusaha berperilaku yang tepat adalah bagian cara menempatkan diri dengan benar peka
terhadap situasi , sikap yang mandiri dan pengetahaan yang terpadu.
Bertata cara dengan semestinya merupakan cermin tingkat pendidikan disiplin mental dan moral
perilaku kita.

 Tujuan

Setelah mempelajari mata kuliah Etika Profesi Perawat Gigi ini ,diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan konsep etika dan profesi dan etika dalam tingkah laku nyata serta mampu
membangun sikap profesionalisme dalam setiap tindakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut.

Sejarah perkembangan etika kedokteran


Orang sakit di masyarakat primitif zaman pra-sejarah ,dipersepsikan tubuhnya dimasuki roh jahat
dari luar. Sedangkan para penyembuh dalam masyarakat primitif tersebut dinamakan dukun.
Syamanisme adalah kepercayaan yang berdasarkan pada keyakinan bahwa makhluk halus atau
roh yang dapat menyusup kedalam tubuh seorang syaman dalam suatu upacara ritual. Makhluk
supranatural inilah yang memberikan mereka kemampuan dalam pengobatan.
Melepaskan diri dari syamanisme dilakukan yaitu pertama, di lembah sungai Tigris-euphrates
bahwa penyakit disebabkan oleh hukuman yang dijatuhkan oleh para dewa atas orang-orang yang
tidak bersih ,sehingga dewa mengizinkan para setan menguasai tubuh orang-orang itu yang
kemudian menjadi sakit.

 PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKET


 Etiket berarti » sopan santun

Keduanya menyangkut perilaku manusia.


Etiket dipakai sehari-hari dan mempunyai arti lebih terbatas pd aturan yg mengatur perbuatan yg
dilakukan seseorang berkaitan dg sopan santun.

Etket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia.


Etiket menunjukkan cara yg tepat yg diharapkan serta ditentukan dl suatu kalangan tertentu.
Jika sy menyerahkan sesuatu kepada atasan, sy hrus menyerahkannya dgn menggunakan tangan
kanan melanggar etiket, bila orang menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri sedangkan etika
tidak terbatas pd dilakukannya suatu perbuatan, etika memberi norma perbuatan itu sendiri.
ket hanya berlaku dl pergaulan. Bila td in org yg hadir atau saksi, mka etket td berlaku.
Meletakkan kaki dia dihadapan org lain dianggap melanggar etiket,namun jika sendirian saksi
mata ,td dianggap melanggar etiket. Sementara etika td tergant tidaknya orang. Misal :
Larangan untuk mencuri selalu berlaku, entah ada org lain atau tdk.
Etiket bersifat relatif, yg dianggap td sopan dl suatu kebudayaan bisa sj diar sopan dl kebudayaan
lain. Misalnya : berbincang2 sambil berkacak pinggang bersendawa,makan dengan tangan.

 ETIKA UMUM
Tata Cara Etika Umum

Untuk dapat bergaul dengan baik wajiblah menjalankan tata cara yarg pantas, kesopanan atas
dasar saling menghormati dapat menjaga kemurnian pergaulan.
 Cara berkenalan

Jangan sekali-Sekali menjabat tangan saat berkenalan dengan posisi duduk, namun seharusnyalah
berdiri.
Jangan menggoncang-goncangkan tangan terlalu keras, kecuali dengan teman akrab.
Berjabat tangan yang baik adalah dengan erat dan bersemangat, disertai dengan senyum.
Ada kalanya hanya dengan membungkukan badan, ini sering dilakukan di tempat-tempat formal,
pesta atau resepsi.
Waktu berkenalan tidak perlu menyebutkan jabatan, pangkat serta gelar, cukup nama jelas, tetapi
jika kita akan memperkenalkan seseorang, perlu menyebutkan identitas jelas misalkan :«
Perkenalkan, ini dr. Hardi, ahli bedah mulut.» Suatu pantangan jangan menyebut-nyebut usia,
terutama bagi kaum wanita kecuali benar-benar diperlukan untuk urusan tertentu.
Jika kita berkenalan, harus disesuaikan dengan tempat.
Umumnya kita berjabat tangan, sambil menyebutkan nama.

 Cara berpakaian

Pertama kali yang perlu diperhatikan ialah rapi, bersih dan sederhana. Cara berpakaian dan
berdandan yang berlebih-lebihan menimbulkan rasa bosan. Bahkan tak perlu mahal, tetapi yang
penting adalah harmonis baik warna maupun potongannya.
Harus mengerti warna yang cocok. Warna tua cocok untuk sore atau malam hari, sedangkan siang
hari dengan warna muda yang lembut dan tidak terlalu menyolok warnanya.
Pakaian sehari-hari yakni untuk di rumah, ke kantor, ke pasar berbeda dengan busana bepergian.
Pakaian olah raga jangan dipakai untuk ke kantor atau jalan-jalan.
Pakaian harian jangan menyolok, sebaliknya sederhana dan sportif.
Untuk pesta dipilih yang menarik.
Pakaian dalam warnanya harus sesuai dengan pakaian luar, sedemikian rupa sehingga tidak
kentara dan menyolok apabila pakaian luar tipis.

 Bertamu dan mengunjungi pesta

Jika bertamu, haruslah minta izin lebih dahulu dengan mengetuk pintu, memberi salam,
memencet bel dengan sopan. Jika tidak ada orang, jangan sekali-kali masuk kecuali sudah
mendapat izin. Jika urusannya sangat penting, kita boleh langsung masuk rumahnya.
Bila hendak meninggalkan pesta.
Cara berpamitan pendek saja, jangan pula dimulai dengan percakapan baru sesudah berpamitan.
Bersihkanlah gigi geligi selalu terutama jika hendak menemui tamu agar dipandang sedap dan
bau harum.
Jika berada dalam pesta, kewajiban untuk ikut memeriahkan, jika dipanggil ke depan secara
spontan segeralah berdiri dan maju ke depan dan ikut mengusahakan pesta itu menjadi meriah.

 Berkunjung pada teman yang berlainan jenis

Jika seorang pemuda berkunjung pada teman wanita, pertama kali temuilah induk semang, ibu
kost, atau ibu asrama penanggung jawab hunian tersebut. Tanyakan teman yang akan dijumpai,
dan menyebutkan identitas diri secukupnya sehingga dipahami tentang motif pertemuan itu.
Di ruang tamu, bicara, tertawa jangan keras-keras.
Bila malam hari harus diingat batas-batas waktu.
Waktu bertamu sekitar pk. 17.00-20.00
Jika berkunjung, bersikaplah yang enak, jika inginkan sesuatu yang menarik seperti memakai
gitar, membuka-buka majalah, kita harus membertahu pemiliknya dahulu.

 Batasi diri kita, jangan ingin tahu rahasia seseorang

Berbisik-bisik di dekat orang banyak adalah tidak sopan, kecuali memang sedang menjaga agar
suasana tenang dan tidak membuat gaduh.
Menguasai seni berbicara itu penting, agar lancar maka harus menguasai dahulu
permasalahannya. Berbicara di depan umum, harus mempersiapkan lebih dahulu yang akan
disampaikan.
Disiplin waktu dan janji apabila telah menyanggupi diri harus ditepati jangan membuang waktu
dan datang terlambat
Di dalam percakapan dengan teman, jangan mengeluarkan suara keras, usahakan cukup dipahami
oleh teman yang diajak berbicara dalam kelompok tersebut. Jika tertawa jangan terlalu keras, dan
juga jangan terlalu lirih.

Anda mungkin juga menyukai