Nim : P07125120028
TAHUN 2020
ETIKA PROFESI
Latar Belakang
Profesi Perawat Gigi melayani pasien yang mengalami keluhan penyakit gigi dan mulut
diharapkan dapat bekerja secara profesional yang memerlukan suatu sikap dan karakter pribadi
penuh keutamaan seperti kejujuran, dapat dipercaya, peramah ,keikhlasan, teliti dalam pokerjaan,
penuh tanggung jawab atas tugasnya dan berdisiplin.
Landasan komitmen yang kuat berdasarkan pada etika dan moral yang tinggi, diperlukan untuk
mendapatkan kualitas pelayanan yang baik.
Etika mempunyai arti yang berbeda bagi disiplin yang berbeda.
Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah Etika Profesi Perawat Gigi ini ,diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan konsep etika dan profesi dan etika dalam tingkah laku nyata serta mampu
membangun sikap profesionalisme dalam setiap tindakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut.
ETIKA UMUM
Tata Cara Etika Umum
Untuk dapat bergaul dengan baik wajiblah menjalankan tata cara yarg pantas, kesopanan atas
dasar saling menghormati dapat menjaga kemurnian pergaulan.
Cara berkenalan
Jangan sekali-Sekali menjabat tangan saat berkenalan dengan posisi duduk, namun seharusnyalah
berdiri.
Jangan menggoncang-goncangkan tangan terlalu keras, kecuali dengan teman akrab.
Berjabat tangan yang baik adalah dengan erat dan bersemangat, disertai dengan senyum.
Ada kalanya hanya dengan membungkukan badan, ini sering dilakukan di tempat-tempat formal,
pesta atau resepsi.
Waktu berkenalan tidak perlu menyebutkan jabatan, pangkat serta gelar, cukup nama jelas, tetapi
jika kita akan memperkenalkan seseorang, perlu menyebutkan identitas jelas misalkan :«
Perkenalkan, ini dr. Hardi, ahli bedah mulut.» Suatu pantangan jangan menyebut-nyebut usia,
terutama bagi kaum wanita kecuali benar-benar diperlukan untuk urusan tertentu.
Jika kita berkenalan, harus disesuaikan dengan tempat.
Umumnya kita berjabat tangan, sambil menyebutkan nama.
Cara berpakaian
Pertama kali yang perlu diperhatikan ialah rapi, bersih dan sederhana. Cara berpakaian dan
berdandan yang berlebih-lebihan menimbulkan rasa bosan. Bahkan tak perlu mahal, tetapi yang
penting adalah harmonis baik warna maupun potongannya.
Harus mengerti warna yang cocok. Warna tua cocok untuk sore atau malam hari, sedangkan siang
hari dengan warna muda yang lembut dan tidak terlalu menyolok warnanya.
Pakaian sehari-hari yakni untuk di rumah, ke kantor, ke pasar berbeda dengan busana bepergian.
Pakaian olah raga jangan dipakai untuk ke kantor atau jalan-jalan.
Pakaian harian jangan menyolok, sebaliknya sederhana dan sportif.
Untuk pesta dipilih yang menarik.
Pakaian dalam warnanya harus sesuai dengan pakaian luar, sedemikian rupa sehingga tidak
kentara dan menyolok apabila pakaian luar tipis.
Jika bertamu, haruslah minta izin lebih dahulu dengan mengetuk pintu, memberi salam,
memencet bel dengan sopan. Jika tidak ada orang, jangan sekali-kali masuk kecuali sudah
mendapat izin. Jika urusannya sangat penting, kita boleh langsung masuk rumahnya.
Bila hendak meninggalkan pesta.
Cara berpamitan pendek saja, jangan pula dimulai dengan percakapan baru sesudah berpamitan.
Bersihkanlah gigi geligi selalu terutama jika hendak menemui tamu agar dipandang sedap dan
bau harum.
Jika berada dalam pesta, kewajiban untuk ikut memeriahkan, jika dipanggil ke depan secara
spontan segeralah berdiri dan maju ke depan dan ikut mengusahakan pesta itu menjadi meriah.
Jika seorang pemuda berkunjung pada teman wanita, pertama kali temuilah induk semang, ibu
kost, atau ibu asrama penanggung jawab hunian tersebut. Tanyakan teman yang akan dijumpai,
dan menyebutkan identitas diri secukupnya sehingga dipahami tentang motif pertemuan itu.
Di ruang tamu, bicara, tertawa jangan keras-keras.
Bila malam hari harus diingat batas-batas waktu.
Waktu bertamu sekitar pk. 17.00-20.00
Jika berkunjung, bersikaplah yang enak, jika inginkan sesuatu yang menarik seperti memakai
gitar, membuka-buka majalah, kita harus membertahu pemiliknya dahulu.
Berbisik-bisik di dekat orang banyak adalah tidak sopan, kecuali memang sedang menjaga agar
suasana tenang dan tidak membuat gaduh.
Menguasai seni berbicara itu penting, agar lancar maka harus menguasai dahulu
permasalahannya. Berbicara di depan umum, harus mempersiapkan lebih dahulu yang akan
disampaikan.
Disiplin waktu dan janji apabila telah menyanggupi diri harus ditepati jangan membuang waktu
dan datang terlambat
Di dalam percakapan dengan teman, jangan mengeluarkan suara keras, usahakan cukup dipahami
oleh teman yang diajak berbicara dalam kelompok tersebut. Jika tertawa jangan terlalu keras, dan
juga jangan terlalu lirih.