Anda di halaman 1dari 31

PENUMPATAN

DENGAN BAHAN
GLASS IONOMER
CEMENT
Subtitle
GLASS IONOMER CEMENT

 pertama kali dikembangkan oleh Wilson dan Kent


   water-based cement  yg terbentuk dari reaksi asam-basa

 antara bubuk fluoroaluminosilikat glass (base) dan larutan


 poliasaml (liquid )
GLASS IONOMER

 Semen ionomer kaca merupakan salah satu bahan penutup restorasi yang tidak
mengandung resin dan berikatan secara kimiawi dan mekanis dengan struktur gigi.
 Ikatan kimiawi melalui ikatan ion dari semen ionomer kaca dengan ion pada
struktur hidroksiapatit,
 secara mekanis  melalui pelekatan semen ionomer kaca dengan mikroporositas
pada struktur gigi.
 Mikroporositas terbentuk karena struktur gigi terdemineralisasi dengan bahan
conditioning. Pelekatan semen ionomer kaca secara mekanis dikenal sebagai
micromechanical interlocking.
CEMENT

 JENIS CEMENT :
 1. Zinc phosphate cement
 2. Polycarboxylate cement
 3. Zinc oxide eugenol cement
 4. Glass ionomer cement
BAHAN PENUMPATAN GLASS IONOMER CEMENT

A. BUBUK
KOMPOSISI :

KOMPONEN BERAT %

SiO2 29

Al2O3 16.6
CaF2 34.2
AlPO4 5
NaF 5.3
AlF3 9.9
 Fluoride merupakan komponen penting dr glass ionomer
  karakteristik kerja
  sifat fisik
  remineralisasi
  translucency
  menghambat pembentukan plak
 B. Liquid (Larutan Poliasam)
  asam poliakrilat, 
 asam polimaleat, 
 kopolimer asam akrilat-asam itakonat,
 kopolimer asam-asam maleat,
 kopolimer asam akrilat-asam2-buten dikarboksilat dan 
 vinyl phosponic acid 
C. Dentin Conditioner

 Bahan conditioning untuk semen ionomer kaca : asam poliakrilat, 10%  dentin
conditioner.
 konsentrasi bahan conditioner menentukan kelarutan dari smear layer
 Semakin tinggi konsentrasi bahan conditioner, semakin banyak smear layer yang
larut  pelekatan semen ionomer kaca menjadi lebih baik karena tidak
terhalangi oleh smear layer.
 lama aplikasi bahan conditioner menentukan jumlah ion kalsium dan fosfat yang
larut dari struktur hidroksiapatit
 semakin lama aplikasi bahan conditioner maka semakin banyak jumlah ion yang
larut, dan semakin banyak jumlah ion yang larut maka terjadi peningkatan
kekasaran permukaan enamel sehingga diperoleh pelekatan secara mekanik yang
dikenal sebagai pelekatan micromechanical interlocking antara semen ionomer
kaca dengan enamel yang lebih baik, akan tetapi, semakin banyak ion yang larut
akan mempengaruhi ikatan kimiawi semen ionomer kaca dengan enamel.
Varnish / cocoa butter

 Digunakan setelah pengambilan kelebihan bahan


 Fungsinya :
Sebagai bahan sealant: menutupi microleakage yang terjadi
Untuk menghaluskan dan mengkilapkan tumpatan
SIFAT GIC

 1. Potensi biologis :
 a. remineralisasi
 b. fluoride reservoir
 c. mencegah pertumbuhan bakteri
 2. Kelarutan :
 GIC < zinc phosphate cement, zinc polycarboxylate dan
silicate cement
 GIC > resin material
 3. Resistensi thd fraktur
 lebih rentan drpd composite resin dan amalgam
 4. Resistensi thd abrasi
 lebih tdk resisten dibandingkan composite resin
 5. Warna dan translucency
 lbh radiopak drpd dentin dan email  dilapis dg
composite resin (sandwich)
KECEPATAN SETTING

 Komposisi glass
 Temperatur saat glass fussion
 Ukuran partikel powder
 Komposisi liquid
 Mixing temperature
 Perbandingan powder dan liquid
DENTIN CONDITIONER

 Bahan conditioning semen ionomer kaca : asam poliakrilat, 10%  dentin


conditioner.
 konsentrasi bahan conditioner menentukan kelarutan dari smear layer
 Semakin tinggi konsentrasi bahan conditioner maka semakin banyak smear
layer yang larut, sehingga diperoleh pelekatan semen ionomer kaca yang lebih
baik karena tidak terhalangi oleh smear layer.
 lama aplikasi bahan conditioner menentukan jumlah ion kalsium dan fosfat
yang larut dari struktur hidroksiapatit
 semakin lama aplikasi bahan conditioner , semakin banyak jumlah ion yang
larut. Semakin banyak jumlah ion yang larut  terjadi peningkatan kekasaran
permukaan enamel sehingga diperoleh pelekatan secara mekanik yang dikenal
sebagai pelekatan micromechanical interlocking antara semen ionomer kaca
dengan enamel yang lebih baik, akan tetapi, semakin banyak ion yang larut
akan mempengaruhi ikatan kimiawi semen ionomer kaca dengan enamel.
 Semen ionomer kaca berikatan secara kimaiwi dengan enamel melalui ikatan antara
ion-ion dari semen ionomer kaca dengan ion-ion yang tersisa pada enamel setelah
terjadi proses demineralisasi dari bahan conditioner, sehingga semakin banyak ion
yang larut, ikatan kimiawi semen ionomer kaca akan terganggu.

 Smear layer adalah suatu lapisan dengan ketebalan kira-kira 5-10 μm yang


terbentuk dari hasil preparasi kavitas gigi yang tersusun dari komponen organik
maupun anorganik. Smear layer dapat menghalangi proses perlekatan pada
restorasi adhesif.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 KELEBIHAN :
 1. sewarna gigi
 2. bersifat adhesive thd jaringan : sifat fisika dan kimiawi
 3. tdk iritatif thd pulpa
 4. antibakteri
 5. sifat penyebaran panas kecil
 6. daya larut rendah
 KEKURANGAN :
 1. porus
 2. permukaan restorasi kurang halus
 3. sifat mekanik rapuh rentan abrasi dan erosi
 4. translusensi lebih rendah dr composite
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

 Indikasi :
 1. gigi anterior dan posterior
 2. karies proksimal anterior dan karies permukaan halus
(bukal/lingual)
 3. estetik
 Kontraindikasi :
 Gigi dengan tekanan kunyah berat
Persiapan alat dan bahan:
Alat diagnostic:
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan:
 Diagnostik set: kaca mulut, pinset, sonde dan  Alkohol 70%: untuk merendam mata bur dan
excavator + Nierbekken bahan sterilisasi kavitas
 Alat preparasi: round bur, fissure bur, dan contra  Dentin conditioner: 1 cotton pellet
angle handpiece
 Aquadest: 3 cotton pellet
 Alat isolasi RB dengan tongue holder cotton rol,
RA: cotton roll  Glass ionomer Powder dan liquid
 Agaat spatel: mengaduk GI  Articulating paper: untuk mengecek kelebihan
 Glass plate dan paper dish bahan tumpatan

 Plastic filling: aplikasi bahan tumpatan  Vaseline: bahan separator

 Stone Arkansas (stone putih): mengambil  Varnish/ cocoa butter: bahan sealant dan
kelebihan bahan menghaluskan tumpatan
APD, Alat dan bahan pelengkap

 Lap putih alas bracket table  Betadine mouth gargle


 Lap dada pasien
 Tempat kapas bersih
 Masker N 95 (KN 95)
 Tempat kapas kotor
 Masker bedah
 Gelas dan air kumur
 Handschoen
 Face shield  Cotton roll
 Cap (tutup kepala)  Cotton pellet
 Gown  Kapas gulung
 Goggle (kaca mata)
 Tip saliva ejector
 Baju hazmat
 Sepatu boot
Preparasi cavitas untuk tumpatan GI

 GI tidak perlu preparasi ideal karena melekat pada


kavitas secara kimiawi
 Prinsip preparasi:
 Mengambil jaringan sehat sesedikit mungkin
 Mengambil jaringan karies sebanyak mungkin
 Jaringan karies yang lunak: harus diambil
 Jaringan karies yang keras: diambil sejauh tidak membahayakan
pulpa
 Email yang tidak didukung oleh dentin yang sehat (email
menggaung): harus diambil
Isolasi Kavitas:

Untuk mencegah kontaminasi  RB: menggunakan cotton roll


saliva sehingga: dan tongue holder
 Bahan tumpatan setting
sempurna  RA: menggunakan cotton roll
saja
 Cavitas ditumpat dalam
keadaan bersih dari bakteri
dalam saliva
Prosedur penumpatan cavitas

Dentin conditioner:  Bahan GI:


 Mengandung asam poliacrylic
10%
 Terdiri dari powder dan liquid
 Dioleskan selama 15-20 detik
 Cara aduk: melipat agar
bahan lebih cepat homogen
 Dibilas dengan 3 cotton pellet
aquadest  Konsistensi adukan: seperti
 Kalau tidak dibilas: iritasi
permen karet
pulpa karena mengandung  Aplikasi menggunakan plastic
asam filling instrument
 Dapat diganti dengan
campuran liquid GI dan
aquadest, 1:1
Prosedur penumpatan:

 Vaseline:
 digunakan pada saat menekan bahan tumpatan
menggunakan jari selama 50-60 detik
 Agar bahan tumpatan mengisi semua kavitas
 Berfungsi sebagai:
 bahan separator: jari tidak lengket pada bahan tumpatan
 Menurunkan tegangan permukaan bahan GI sehingga hasil
tumpatan lebih halus
FINISHING

 Pengulasan cocoa butter atau varnish setelah pengambilan


kelebihan bahan
 Gigi harus diisolasi terlebih dahulu menggunakan cotton roll
 Tumpatan harus dikeringkan (boleh menggunakan air
syringe)
 Fungsinya:
Sebagai bahan sealant: menutupi microleakage yang terjadi
Untuk menghaluskan dan mengkilapkan tumpatan
Instruksi pada pasien

 Dilakukan setelah pengolesan varnish/ cocoa butter


 Tidak boleh makan selama 1 jam agar tumpatan dapat
mengeras dengan sempurna
Kegagalan tumpatan GI

 Macam kegagalan tumpatan yang mungkin terjadi:


 Bahan tumpatan tidak setting: kemungkinan penyebabnya:
 Bahan sudah kadaluwarsa
 Kontaminasi dengan saliva
 Timbul porosity pada permukaan tumpatan/ ada bagian kavitas yang tidak terisi
bahan
 Tumpatan kurang (under filling)
 Cara mengatasinya:
 Apabila bahan tidak setting: dibongkar seluruhnya dan dilakukan prosedur
penumpatan seperti biasa
 Under filling: bersihkan Vaseline di atas tumpatan, dan tambahkan bahan tumpatan
 Ada porosity: bongkar sebagian tumpatan dan lakukan penumpatan kembali tanpa
pengulasan dentin conditioner
REFERENSI

 Baum, Philips, Lund. Ilmu Konservasi Gigi. EGC


 BPPSDM. Dental Material
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai