Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AZMI HIDAYANTI

NIM : 2011020208

KEL. Mentoring : 117

Pergaulan Islam yang sehat dan Islami

1. Menjaga sopan santun. Sopan santun diperlukan dalam bertindak dan berucap. Hal ini
dilakukan demi menghargai orang lain atau antar sesama remaja.
2. Mengerti dan memahami. Dua sifat ini bisa menimbulkan dampak positif. Yakni
dapat terjalinnya persahabatan antar remaja hingga waktu yang cukup lama.
3. Selalu mengajak ke arah kebaikan. Mengajak ke arah kebaikan dapat meningkatkan
iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Seorang remaja diharapkan selalu dapat menjadi
rekan bagi temannya untuk selalu mengajak ke jalan kebaikan.
4. Saling membantu. Dalam pergaulan, dibutuhkan sikap saling membantu. Selain itu,
juga diiringi sifat lapang dada. Apabila ada teman yang membutuhkan pertolongan,
maka selayaknya dibantu. Namun demikian, andai ada yang kurang berkenan,
setidaknya lapang dada dalam menyikapinya juga diperlukan.
5. Jujur dan Adil. Dua sifat yang penting dimiliki remaja. Dengan menanamkan perilaku
jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi orang lain. Demikian pula perilaku
adil atau tidak pilih kasih terhadap sesama.
6. Berjuang mencari ilmu. Sebagai seorang remaja, mencari ilmu merupakan hal
terpenting sebelum memasuki masa dewasa.

Pergaulan Secara Islami


Dalam Islam, diperbolehkan interaksi dengan cara islami sesuai syariat yang telah diatur
dalam Al Qur’an dan Hadist, interaksi hendaknya sesuatu yang membawa kepada kebaikan
dan saling mengingatkan agar tidak terjerumus pada kemungkaran.

 QS Ali Imran Ayat 104


“Hendaklah ada diantara kami segolongan yang menyeru kepada kebaikan dan melarang
dari perbuatan munkar. Itulah orang yang paling bahagia”

1. Pergaulan dengan Orang -orang yang Sholih


Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa diri kita adalah teman kita, bagaimana
kebiasaan atau tingkah laku seseorang dapat dilihat dari teman - teman pergaulannya,
sebab itulah dalam Islam dianjurkan untuk bergaul dengan orang - orang yang Sholeh
sehingga kita nantinya dapat mencontoh teladan kebaikannya, dapat mengambil ilmu
darinya, serta dapat mencegah kita dari pergaulan yang tidak sehat (tidak sesuai
syariat Islam) sehingga pergaulan tersebut berdampak positif dan menjadi sarana kita
untuk memperbaiki diri. Berikut firman - firman Allah tentang hal tersebut :
 QS Ali Imran Ayat 101
“Bagaimana mungkin kalian menjadi kafir sedangkan ayat - ayat Allah dibacakan pada
kalian dan Rasul Nya pun berada di tengah - tengah kalian?”. Tindakan yang paling mudah
dicontoh adalah kebiasaan dari tindakan dan tutur kata, jika kita bergaul dengan orang - orang
yang bertindak dan bertutur kata baik secara langsung kita akan mencontoh dan hal tersebut
ikut menjadi kebiasaan baik diri kita pula.
 QS At Taubah Ayat 119
“Dan hendaklah kamu bersama orang - orang yang benar (jujur)”.
 QS Asy Syu’ara Ayat 99 – 101
“Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang - orang yang berdosa. Maka kami
tidak memberi syafaat seorang pun dan tidak pula mempunyai teman yang akrab”. Jika ada
seseorang yang sering mengajak kemaksiatan, ada baiknya menjauh dari orang tersebut sebab
manusia bisa saja dalam kondisi iman yang lemah dan mudah dipengaruhi oleh orang lain
atau godaan setan.
 QS Ali Imran Ayat 118
“Hai orang - orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang - orang di luar kalangan mu karena mereka tidak henti hentinya menimbulkan
kemudharatan bagimu”.

2. Pergaulan untuk Silaturahmi dan Menjaga Kedamaian


Pergaulan dalam Islam ditujukan untuk hal yang positif, untuk menjalin persaudaraan
dengan bersilaturahmi dan menjaga kedamaian dengan sesama. Silaturahmi yang
dilakukan dilakukan dengan niat ibadah dan saling tolong menolong dalam
kebaikan. hukum tolong menolong dalam Islam memang sangat dianjurkan.
 QS An Nisa Ayat 1
Allah memerintahkan hamba Nya untuk bersilaturahmi dengan jalan pergaulan yang sesuai
syariat Islam, hal itu merupakan salah satu perbuatan yang disukai Allah, dengan silaturahmi,
akan memperbanyak saudara dan melapangkan rezeki. “Dan peliharalah hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.
 QS An Nahl Ayat 90
Selain pergaulan dengan niat silaturahmi, tolong menolong dalam kebaikan juga dianjurkan
dalam Islam, hal itu dapat memberikan kebahagiaan dan bermanfaat untuk orang
lain. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan pada orang lain dan kerabat, dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, serta
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

3. Pergaulan dengan Niat Menyebarkan Ilmu


Rasulullah pernah bersabda, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR
Bukhari no 3461). Hadist tersebut merupakan salah satu dari perintah Rasulullah
untuk menyampaikan sebuah ilmu (ayat Al Qur’an dan Hadist) walaupun hanya satu
ayat atau satu kata. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pergaulan yang sehat dengan
niat ibadah karena Allah. Sesedikit ilmu yang disampaikan tetap akan menjadi amal
Jariyah bagi orang yang melakukannya.
 QS An Nahl Ayat 44
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia
apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya”. Dalam
firman tersebut contohnya ialah pergaulan dalam sebuah majelis atau pengajian yang
membahas tentang syariat agama. Hal yang demikian selain menambah saudara dan ilmu,
juga mendapat pahala dari Allah
 QS Al Furqon Ayat 57
“Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu,
melainkan mengharapkan kepatuhan orang - orang yang mau mengambil jalan kepada
Tuhannya”. Dalam menyampaikan ilmu tak harus menerima upah atau imbalan, memberikan
ilmu yang bermanfaat dijamin pahala kebaikannya oleh Allah.
4. Pergaulan Bukan dengan Niat Zina
Contohnya yang demikian ialah pergaulan yang tidak ada batasan antar lawan jenis,
misalnya pacaran, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, atau
bepergian bersama dengan yang bukan mahram nya tanpa alasan sesuai syariat Islam.
Hal itu tentu tidak diperbolehkan dalam Islam, sebab termasuk perbuatan yang
menjurus kepada zina, sedangkan pergaulan dalam Islam boleh dilakukan dengan
syarat bertujuan untuk kebaikan dan tetap menjaga diri serta kehormatan.
 QS An Nsa Ayat 25
Wanita yang baik menurut Islam ialah yang baik dalam pergaulannya, mampu menjaga diri
dan tidak berbuat sesuatu yang hanya bertujuan untuk hawa nafsu duniawi semata. “Sedang
mereka pun wanita - wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan pula wanita -
wanita yang mengambil laki - laki hanya sebagai teman mainnya”.
 QS Al Mu’minun Ayat 7
Pergaulan yang tidak sehat seperti hal nya pacaran tentu tidak diizinkan dalam Islam, sebab
termasuk perbuatan zina yang melampaui batas dan tidak di Ridhoi Allah. “Barang siapa
mencari zina maka mereka itulah orang - orang yang melampaui batas”.

5. Menjaga Diri dalam Pergaulan


Di jaman yang sangat terbuka seperti saat ini dimana berbagai contoh baik dan buruk
mudah sekali didapat di media baik televisi maupun internet, sebagai umat mukmin
wajib menghindari segala sesuatu yang tidak sesuai syariat Islam, iman adalah yang
menjadi pondasinya , dengan memiliki iman yang kuat, seseorang akan mampu
membedakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Hendaknya dalam pergaulan tetap disertai dengan rasa Istiqomah untuk menjaga diri agar
tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat.

 QS An Nuur Ayat 31 – 32
“Katakanlah kepada laki - laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya,
memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita - wanita yang
beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan kemaluannya”. Penjelasan
dari firman Allah tersebut ialah perintah untuk laki - laki dan perempuan mukmin agar
senantiasa menjaga diri dan memelihara kehormatannya dengan jalan pergaulan yang sesuai
dengan syariat Islam.

6. Pergaulan dengan Tetap Teguh pada Syariat Islam


Tidak bisa dipungkiri bahwa kita hidup di lingkungan yang beraneka ragam, berbagai
agama, suku, dan status sosial. Sebagai umat mukmin kita wajib berpegang teguh
pada syariat Islam dalam pergaulan kita, boleh saja memiliki tetap berbagai agama
dan suku, tetap syariat Islam tetap yang utama, dalam contoh kehidupan sehari hari
ialah misalnya kita berteman dengan orang yang beragama lain yang mereka memiliki
kebiasaan merayakan hari tertentu seperti hari Natal, hari Valentine, dll. yang tidak
ada dengan Islam maka kita tidak seharusnya untuk ikut merayakan sebab tidak ada
dalam syariat agama Islam.
 QS Asy Syura Ayat 15
“Bagi kami amal - amal kami dan bagi kamu amal - amal kamu”. Tetap berteman dengan
semua orang di lingkungan kita tanpa terpengaruh hal yang di luar syariat Islam.
Amal kitalah yang akan menjadi bekal di akhirat nanti dan biar setiap hamba Allah
bertanggung jawab atas amalnya masing - masing.
 QS Al Kafirun 4 – 6
“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah
pula menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku lah
agamaku”. Tiap agama tentu memiliki kepercayaan masing - masing terhadap sesuatu yang
mereka sembah. Tak perlu saling menjauhi, menghina, atau memusuhi, tetap lakukan
pergaulan dengan lingkungan sekitar dan kuatkan diri dengan rasa iman.

Anda mungkin juga menyukai