Anda di halaman 1dari 13

Perjalanan Hidup Manusia

1.Alam Roh

Alam Roh (arwah) adalah alam sebelum roh manusia di tiup kedalam kandungan seorang ibu.

Awal perjalanan manusia di mulai dari alam roh (arwah), ketika Allah mengumpulkan semua roh (arwah)
yang akan diturunkan ke bumi. (QS: Al-A'raf Ayat: 172)

2. Alam Rahim

 Rahim artinya kasih sayang.

 Alam rahim adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar kasih sayang Allah kepada
hamba-hamba Nya.

 Waktu berada di alam rahim ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang disebut "Silaturahmi".

 Setelah melewati alam roh dan setelah membuat kesaksian tentang Allah maka manusia akan
memasuki kehidupan dalam rahim (kandungan).

 Ketika manusia berada di alam rahim, jasad manusia di ciptakan dalam beberapa tahap; nuftah,
‘alaqah, mudghah, izam dan lahm, nasy'ah Khalqan akhar, dan Nafkhur-ruh. (Al Mu’minun: 12-
14)

3. Alam Dunia

Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui proses yang panjang, mulai dari bayi yang hanya minum air
susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh.

Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. proses ini tidak berjalan sama antara
satu dengan yang lainnya.

Tidak semua manusia dapat hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang
kapanpun dan di manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya
sampai bayi, dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun.

4. Alam Barzah

Setelah meninggal dunia manusia akan memasuki alam barzakh (kubur), di alam kubur manusia tinggal
sendiri hanya amal baik dan buruk yang akan selalu menemaninya.

Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Sedangkan Alam
Kubur adalah alam tempat penantian untuk menanti hari kiamat, di alam kubur ini Allah menyediakan
dua keadaan, nikmat atau azab kubur. Alam kubur ini merupakan awal alam akhirat, Alam ini "ghoib".
oleh karena itu tidak mungkin untuk di selidiki. satu-satunya informasi yang wajib di pegang adalah dalil
Al-quran dan hadist.

5. Alam Akhirat

Alam akhirat juga di sebut dengan alam baka, alam akhirat di dahului dengan terjadinya kiamat, di mana
alam semesta menjadi rusak total. Seluruh jagat raya ini akan hancur, entah seperti apa gambaran ketika
semua ini terjadi. Alam akhirat setelah terjadi kiamat menjadi 3, yaitu: Padang Mahsyar, Syurga dan
Neraka.

Ragam orientasi hidup manusia

1. Hidup Hanya di Dunia


Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan
kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al-
Jasiyah: 24)
2. Pemburu dunia, tapi meninggalkan Akhirat
Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
berperang di jalan Allah. Barang siapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau
memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. (QS.
AN-Nisa’: 74)
3. Dunia sebagai ladang amal
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya
akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-‘Ankabut: 64).

Tujuan dan fungsi penciptaan manusia


1. Ibadah (QS. Adzariyat: 56)
‫وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون‬
2. Khalifah (QS. Al-Baqoroh: 30)
‫وإذ قال ربك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة‬
3. Imarah (QS. Hud: 61)
...‫ستَ ْع َم َر ُك ْم فِ ْي َها‬
ْ ‫ض َوا‬ َ ‫ ُه َو أَ ْن‬...
ِ ‫شا َ ُك ْم ِّمنَ االَ ْر‬
4. Imamah (QS. Al-Baqoroh: 124)
ِ ‫قَا َل اِنِّ ْي َجا ِعلُ َك لِلنَّا‬
‫س اِ َما ًما‬

HIDUP SUKSES MENURUT AL QUR’AN


Sukses menurut al-Quran tak terletak pada banyaknya properti, uang, lahan bisnis, kekuasaan,
atau jua popularitas.
“Demi masa, sungguh manusia dalam (keadaan) bangkrut, kecuali mereka yang beriman,
mengerjakan kebajikan, saling menganjurkan (untuk menerima) kebenaran, dan saling
manganjurkan (supaya tetap) sabar,” (QS. al-Ashr [103]: 1-3).

Dalam Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 :

1. AL-FALAAH
kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan, dan kebertahanan hidup.
2. AN-NAJAH
keselamatan atau keterhindaran dari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan.
3. AL-FAUZ
keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
4. Ayat dengan redaksi “TUFLIHUUN”:
(QS. Al-Baqarah: 189, Ali ‘Imraan: 130, 200, Al-Maa’idah: 35, 90, 100,
5. Ayat dengan redaksi “AL-FAA’IZUUN”:
(QS. At-Taubah: 20, Al-Mukminuun: 111, An-Nuur: 52 dan Al-Hasyr: 20)
Al- A’raaf: 69, Al-Anfaal: 45, Al-Hajj: 77, An-Nuur: 31 dan Al-Jum’ah: 10)
6. Ayat dengan redaksi “Faqod Faaz”:
(QS. Ali ‘Imraan: 185 dan Al-Ahzaab: 70-71)
7. Ayat dengan redaksi “Fawzan”: (QS. Al-Fath: 4-5)
8. Ayat dengan redaksi “Al-Fauz”:
(QS. An-Nisaa’: 13, Al-Maa’idah: 119, Al-An’aam: 16,
At-Taubah: 72, 89, 100, 111, Yuunus: 64, Ash-Shaaffaat: 60, Ghoofir: 9, Ad-Dukhaan: 57, Al-
Jaatsiah: 30, Al-Hadiid: 12, Ash-Shaff: 12, At-Taghaabun: 9 dan Al-Buruuj: 11).
Bab4

Bumi sebagai tempat tinggal manusia


(Al-Baqoroh: 36-38

A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah sebuah lingkup dimana manusia hidup, ia tinggal di dalamnya, baik ketika
bepergian ataupun mengasingkan diri, sebagai tempat ia kembali, baik dalam keadaan rela
ataupun terpaksa.
• UU No. 32 tahun 2009 Lingkungan atau sering disebut dengan lingkungan hidup adalah jumlah
semua benda yang hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati. Adapun berdasarkan
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, menyatakan
bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

Ruang Lingkup Lingkungan


Lingkungan ini meliputi :
 Dinamis (hidup) : wilayah manusia, hewan, tumbuhan
 Statis (mati) : kemaslahatan dan kebutuhan MH
Lingkungan yang mati meliputi:
 Alam (thabi’ah) yang diciptakan Allah (bumi, luar angkasa, matahari, bulan, bintang)
 Industry (shina’iyah) yang diciptakan manusia (rumah, peralatan, gali sungai, tanam pohon, dll)

B. Dasar-dasar normatif tentang pemeliharaan Lingkungan

Perspektif ilmu Ushuludin / Aqidah

Manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia. Ada beberapa alasan
mengapa lingkungan termasuk bagian dari ushuludin/aqidah.

Lingkungan ikut serta bersama manusia dalam kapasitas sujudnya pada Allah, mentaati perintah-Nya
dan patuh terhadap semua hukum yang berlaku bagi semua makhluk

Lingkungan juga ikut bersama manusia dalam kapasitas pujian-pujiannya terhadap Allah, meskipun kita
tidak mengetahui bentuk pujiannya.

Perspektif ilmu Etika

Beragam pesan Islam yang menyinggung pentingnya memberi perhatian terhadap lingkungan ini adalah
bersikap baik pada lingkungan beserta seluruh elemennya;

• berbuat baik terhadap sesama manusia,

• berbuat baik terhadap hewan,

• berbuat baik pada tumbuhan,

• berbuat baik pada air,

• berbuat baik terhadap udara, dan seterusnya.

Perspektif ilmu Fikih

Sebagaimana umum diketahui, ilmu fikih adalah ilmu yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, dengan dirinya, dengan keluarga dan masyarakatnya dan dengan alam sekitarya, sesuai
dengan lima hukum-hukum syari’at yang sudah dikenal luas, yaitu; wajib, sunah, haram, makruh dan
mubah.
Perspektif ilmu Ushul Fikih

Perlindungan terhadap lingkungan tidak hanya dibahas dalam fikih saja, tetapi juga dibahas dalam ushul
fikih, terutama dalam tujuan-tujuan syari’at (maqashid syari’at), yang kemudian diterangkan lebih lanjut
oleh para ahli ushul bahwa syari’at harus dipakai untuk menegakkan kemaslahatan umat di dunia
sekaligus di akhirat.

Tujuan ditegakkannya syariat itu sendiri adalah untuk menjaga agama, diri, keturunan, akal dan harta-
harta benda mereka. Kemudian dinamakan dengan “Al-Dharurah Al-Khamsa” lima kemaslahatan dasar
yang menjadi pondasi tegaknya kehidupan manusia.

Perspektif ilmu Al-Qur’an dan Sunnah

Ilmu-ilmu syari’at yang telah disebutkan tadi, mulai dari ilmu ushuluddin, ilmu etika, dan ilmu ushul fikih,
sumber utamanya adalah Al-Qur’an dan dan Hadis. Maka sebuah produk hukum, kaidah-kaidah serta
kesimpulan (istinbat) tidak akan diterima kecuali kalau bersandar dan bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah.

KONSEP LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Secara etimologis kata pelestarian merupakan kata yang diserap dari bahasa jawa dari akar kata lestari
yang berarti tetap selama-lamanya, kekal, tidak berubah sebagai sediakala.

Melestarikan berarti menjadikan dan membiarkan sesuatu tetap tak berubah. Pelestarian merupakan
upaya mengabadikan, memelihara, dan melindungi sesuatu dari perubahan.

Contoh Konsep Islam dalam Pemeliharaan Lingkungan

1. Penanaman pohon dan penghijauan

2. Pembajakan tanah dan pemupukan

3. Menjaga kebersihan

4. Menjaga kesehatan manusia

5. Ramah terhadap lingkungan

6. Menjaga lingkungan dari pengrusakan

7. Menjaga keseimbangan lingkungan Kesehatan manusia

D. Bahaya-Bahaya yang Mengancam

1. Bahaya pencemaran

2. Bahaya pengrusakan sumber-sumber alam

3. Bahaya rusaknya keseimbangan

Faktor-faktor yang merusak lingkungan

1. Mengubah ciptaan Allah

2. Kezaliman

3. Berjalan sombong dimuka bumi

4. Menuruti hawa nafsu

5. Penyimpangan dari keseimbangan kosmos

6. Kufur nikmat kepada Allah

Strategi Islam dalam memelihara lingkungan,

1. Pendidikan agama bagi generasi muda


2. Mencerdaskan generasi muda dengan nilai-nilai Islami

3. Kontrol sosial dengan menghidupkan amar makruf nahi mungkar

4. Membangun supremasi hukum

5. Kerjasama dengan lembaga-lembaga Nasional dan internasional

G. Pemeliharaan lingkungan dalam realitas sejarah Islam

1. Pemeliharaan lingkungan melalui institusi public

2. Pemeliharaan lingkungan melalui perangkat hukum

3. Pemeliharaan lingkungan melalui undang-undang

4. Ayat Qouliyah (Al-Qur’an) = Tauhid, ibadah, kisah terdahulu, manusia, dsb

5. Ayat Kauniyah (fenomena alam)

Agus Purwanto bahwa lebih dari 750 ayat yang secara tegas menerangkan tentang alam semesta
tersebut (belum termasuk yang tersirat)

Definisi Agama

Harun Nasution: agama berasal dari bahasa Sankrit yang tersusun dari dua kata

A: tidak dan gam: pergi

Jadi artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

Ada yang mengatakan agama berarti teks atau kitab suci, dan agama-agama memang mempunyai kitab-
kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama berarti tuntunan.

• Dalam bahasa Arab mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, dan
kebiasaan.

• Pengertian ini juga sejalan kandungan agama yang didalamnya terdapat peraturan-peraturan
yang merupakan hukum yang harus dipenuhi penganut agama yang bersangkutan.

• Agama juga menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan
menjalankan ajaran-ajaran agama. Agama lebih lanjut membawa utang yang harus dibayar oleh
para penganutnya. Paham kewajiban dan kepatuhan ini selanjutnya membawa kepada
timbulnya paham balasan.

• Menurut ajaran Islam, istilah dien yang tercantum dalam al Qur’an ( Al Maidah: 3)

•  ‫ ِدينًا‬    ‫اإْل ِ س ْٰل َم‬    ‫لَ ُك ُم‬    ‫يت‬


ُ ‫ض‬ ُ ‫ َوأَ ْت َم ْم‬    ‫ ِدينَ ُك ْم‬    ‫لَ ُك ْم‬    ‫ت‬
ِ ‫ َو َر‬    ‫نِ ْع َمتِى‬    ‫ َعلَ ْي ُك ْم‬    ‫ت‬ ُ ‫أَ ْك َم ْل‬    ‫ ْاليَوْ َم‬ 

• Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

• Ayat di atas mengandung pengertian pengaturan hubungan manusia dengan Tuhan (vertikal)
dan hubungan manusia dengan masyarakat, termasuk dirinya sendiri dan alam lingkungan
hidupnya (horizontal), seperti yang disebutkan di atas. Ali-Imran: 112

RELIGI

• Religi berasal dari kata relegere mengandung arti mengumpulkan dan membaca.
• Mengumpulkan : karena mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang
terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.

• Pendapat lain: religi berasal dari kata religare yang berarti mengikat, karena agama mempunyai
sifat mengikat bagi manusia.

Kata religi erat kaitannya dengan agama Nasrani yang menunjukkan hubungan tetap antara manusia
dengan tuhannya saja

• Religi berasal dari kata relegere mengandung arti mengumpulkan dan membaca.

• Mengumpulkan : karena mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang


terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.

• Pendapat lain: religi berasal dari kata religare yang berarti mengikat, karena agama mempunyai
sifat mengikat bagi manusia.

Kata religi erat kaitannya dengan agama Nasrani yang menunjukkan hubungan tetap antara manusia
dengan tuhannya saja

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA,

1. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini
mengatur dan mencipta alam

2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukan.

3. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang
dikaitkan dengan keyakinan tersebut.

4. Simbol agama

5. Umatnya

Pembagian Agama

Ditinjau dari sumbernya agama dibagi dua:

1. Agama wahyu (samawi)

Agama yang diterima oleh manusia dari Allah melalui Malaikat Jibri dan disampaiakan dan disebarkan
oleh Rasul Rasul-Nya kepada umat manusia.

2. Agama bukan wahyu (Ardi)

Agama bukan wahyu adalah bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap
memilki pengetahuan tentang kehidupan dari berbagai aspeknya.

Menurut Misinya

1. Agama Misionari

Agama yang menuntut kepada umatnya untuk menyebarkan agamanya

2. Bukan agama misionari

Ciri-ciri Agama Wahyu

1. Mengakui eksistensi Allah dengan kebenaran yang mutlak dari Allah

2. Diturunkan dari langit dengan perantara Malaikat Jibril kepada Rasul-Rasul Allah

3. Penyampaian wahyu Allah itu kepada para Nabi dengan ditentukan waktu kelahirannya.
4. Memiliki kitab suci yang diwariskan Rasul Allah dengan isinya yang tetap yang dikodifikasikan
dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an

5. Konsep Ketuhanannya serba Esa-Tuhan yang murni

6. Kebenaran prinsip-prinsip ajaran agama itu dapat bertahan kepada kritik akal manusia mengenai
eksistensi dan kebenaran alam ghaib akal dapat menerimanya.

7. Ajaran tidak berubah sepanjang zaman (universal) meskipun zaman terus berkembang, bahkan
cocok dalam situasi apapun dan dimanapun.

Ciri-ciri Agama Non Wahyu

1. Tidak mengakui eksistensi wahyu Allah sebagai kebenaran yang mutlak

2. Tidak diturunkan dari langit, berarti tidak mengenal Malaikat

3. Tidak disampaikan oleh Rasul Allah

4. Tidak memiliki kitab suci yang diwariskan oleh Nabi

5. Konsep ketuhanan tidak serba Esa-Tuhan

6. Kebenaran prinsip ajaran agama tidak bertahan terhadap kritik akal manusia mengenai alam
ghaib tak termakan oleh akal manusia, dan mengenai alam nyata terbukti kekeliruan ilmunya.

7. Terjadi perubahan mental dan social dari masyarakat penganutnya.

FUNGSI AGAMA

Dalam menjalani hidup, manusia memerlukan agama sebagai pedoman dalam membimbing dan
mengarahkan kehidupannya agar selalu berada di jalan yang benar

Karena manusia memilki banyak keterbatasan, maka manusia memerlukan agama untuk membantu dan
memberikan pencerahan spiritual pada dirinya.

Membantu dirinya dalam menghadapi bermacam-macam problema yang terkadang tidak dapat
dipahaminya

Kita perlu bersandar dan berpasrah(tawakkal) kepada-Nya melalui agamakarena agama menjadi tempat
bagi kita untuk mengadu dan bekomunikasi denganTuhan.

KEBUTUHAN MANUSIA AKAN AGAMA

Hal yang melatarbelakangi manusia membutuhkan agama:

Banyak hal atau peristiwa yang terjadi dan berlangsung di sekitar manusia, tetapi manusia tidak bisa
memahami dan memecahkannya. Yang dimaksud adalah hal ghaib. Menghadapi peristiwa ghaib ini
mereka merasa lemah tidak berdaya.

Untuk menguatkan diri mereka mencari perlindungan pada kekuatan yang menurut mereka menguasai
alam ghaib yaitu Dewa atau Tuhan. Namun banyak yang tersesat untuk menemukan siapa yang dimintai
perlindungan. Oleh karena itu perlu adanya bimbingan wahyu.

Bab5

Menurut Bahasa

 Islam secara bahasa artinya adalah damai, selamat, tunduk dan bersih.

 Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang tergabung menjadi
SALAMA bermakna dasar “selamat”.

 kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ‫ اِ ْسالَ ُم‬- ‫ يُ ْسلِ ُم‬- ‫اَ ْسلَ َم‬
MAKNA YANG TERKANDUNG

• Aslama : berserah diri (ali Imran: 83)

• Silm : damai atau kasih sayang (Al-Baqarah: 208)

• Salim dan salam : selamat dan sejahtera (As-Syu’ara: 89)

• Berasal dari ‘salm” artinya damai (QS. Al-Anfal:61)

ِ ‫ُوا لِلس َّْل ِم فَاجْ نَحْ لَهَا َوتَ َو َّكلْ َعلَى هّللا‬
ْ ‫َوإِن َجنَح‬

‫إِنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم‬

dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

• Berasal dari kata “aslama” : menyerah (QS. An-Nisa’: 125)


ً‫َو َم ْن أَحْ َسنُ ِدينا ً ِّم َّم ْن أَ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هلل َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن واتَّبَ َع ِملَّةَ إِ ْب َرا ِهي َم َحنِيفا ً َواتَّ َخ َذ هّللا ُ إِب َْرا ِهي َم َخلِيال‬

dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah,
sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.

• Berasal dari kata istaslama-mustaslimun: penyerahan total kepada Allah (QS.Ash-Shoffat: 26)

َ‫بَلْ هُ ُم ْاليَوْ َم ُم ْستَ ْسلِ ُمون‬


bahkan mereka pada hari itu menyerah diri

• Kata salimun : bersih dan suci (QS.Ash-Shoffat: 84)

ٍ ‫إِ ْذ َجاء َربَّهُ بِقَ ْل‬


‫ب َسلِ ٍيم‬

(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya

dengan hati yang suci

• Kata salam : selamat dan sejahtera (QS.Maryam: 47)


ً ‫ك َسأ َ ْستَ ْغفِ ُر لَكَ َربِّي إِنَّهُ َكانَ بِي َحفِيّا‬
َ ‫قَا َل َساَل ٌم َعلَ ْي‬
berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu
kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.

Islam Secara Istilah

• Ketundukan seorang hamba kepada wahyu ilahi guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai
aturan Allah yang dapat membimbing manusia ke jalan yang lurus menuju kebahagiaan dunia
dan akhirat.

• Agama yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya yang berisi ajaran bagaimana manusia
berhubungan dengan Tuhan, sesama dan alam

• Tujuan utama Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan, dan menghindarkan kerusakan
dan dari bahaya seorang hamba baik dahulu, sekarang, dan yang akan datang. Sehingga akan
tercapailah kebahagiaan mereka yang hakiki di manapun ia berada.
Fungsi agama Islam

1. Sebagai pembimbing manusia


2. Penolong dalam kesukaran
3. Penentram batin
4. Pengendali Moral

SUMBER AJARAN ISLAM

1. Al-Qur’an

2. Hadis

3. Ijtihad (akal sehat)

Karakteristik ajaran Islam : Robbaniyah

• Maksudnya bahwa sumber pengambilan dasar-dasar hukum Islam adalah bersumber dari wahyu
Allah, tujuannya hanya satu yaitu untuk Allah dengan mengharap ridha dan jannah-Nya.

• Rabbaniyah ini mencakup segala aspek kehidupan, meliputi akidah dan syari’at maupun ibadah,
akhlak dan hukumnya, serta manhaj dan prinsip-prinsip hidup seorang Muslim

Insaniyah

Yaitu bahwa ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri. Seluruh ajaran sesuai dengan
kehendak fitrah dan tabiatnya. Tidak ada satupun syari’at Islam yang tidak mampu dipikul manusia atau
di luar batas kemampuannya, karena sekali-kali Allah tidak membebankan sesuatu di luar batas
kemampuan manusia.

Di antara prinsip–prinsip insaniyah adalah adanya persamaan hak antara sesama manusia tanpa
memandang harkat dan martabat atau kedudukan seseorang kecuali atas dasar ketakwaan.

Syumuliyah: Universal

Yaitu bahwa ajaran Islam ini telah lengkap dan sempurna, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Tidak ada satupun celah yang dibiarkan Islam. Semua telah terisi oleh ajarannya.

Syumuliyah tersebut mencakup universalnya ajaran Islam untuk semua umat manusia, sepanjang masa
dan merupakan risalah untuk semua manusia bahkan Jin. Ia juga merupakan risalah untuk semua fase
kehidupannya

Washathiyah dan Tawazun: Moderat

Hal ini bermakna bahwa ajaran Islam berada di tengah-tengah, tidak terlalu memberatkan namun juga
tidak boleh meremehkannya.
Pengertian tawazun bisa berarti adil dalam bersikap, menempatkan sesuatu pada tempatnya, bersikap
fleksibel dan adil dalam urusan dunia dan akhirat

Waqi’iyah: Dinamis

Yaitu bahwa ajaran Islam selalu selaras dengan perkembangan zaman dan masa, baik masa dahulu, kini
maupun yang akan datang. Dan ia cocok untuk segala kondisi dan keadaan

Tsabat wal Istiqrar

Yaitu bahwa ajaran Islam itu konsisten, mantap dan tidak berubah-ubah. Ia merupakan fitrah yang telah
Allah tetapkan sejak penciptaannya

Wudhuh

Yaitu bahwa dasar-dasar ajaran Islam adalah jelas, gamblang dan nyata, baik perkara-perkara yang ushul
(pokok-pokok akidah), syi’ar-syi’ar ibadah, akhlak maupun hukum syari’at.

Demikian pula dengan sumber ajaran Islam, tujuan dan sasarannya, manhajnya dan jalan
pemecahannya, semua telah gambling dan dijelaskan oleh Islam dengan sejelas-jelasnya.

Bab6

DEFINISI IMAN (BAHASA)

Kata iman berasal dari bahasa Arab

Aamana-yu’minu-iiman yang dalam bahasa Arab mempunyai dua penggunaan:

1. Menjadi kata kerja langsung tanpa membutuhkan kata sambung

ٍ ْ‫ُوع َوآ َمنَ ُهم ِّم ْن خَ و‬


‫ف‬ ْ َ‫الَّ ِذي أ‬
ٍ ‫ط َع َمهُم ِّمن ج‬
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka
dari rasa ketakutan

2. Menggunakan bantuan kata sambung

َ ‫ق َوتَ َر ْكنَا يُوسُفَ ِعن َد َمتَا ِعنَا فَأ َ َكلَهُ ال ِّذ ْئبُ َو َما أَنتَ بِ ُمؤْ ِم ٍن لِّنَا َولَوْ ُكنَّا‬
َ‫صا ِدقِين‬ ُ ِ‫وا يَا أَبَانَا إِنَّا َذهَ ْبنَا نَ ْستَب‬
ْ ُ‫قَال‬

Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya
(membenarkan) kepada kami, sekalipun kami berkata benar.”

َ‫يُؤْ ِمنُ بِاهّلل ِ َويُؤْ ِمنُ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬


Beriman (membenarkan) kepada Allah dan membenarkan orang-orang yang beriman

Tingkatan Iman

1. Iman yang tetap, yaitu Malaikat

2. Iman maksum yang senantiasa bertambah, Nabi dan Rasul

3. Iman maqbul, iman yang kadang naik dan turun

4. Iman yang tertahan, selama dia masih melakukan bid’ah, dukun, musyrik

5. Iman yang mardud (tertolak), Kafir, Iblis

Jadi seorang mukmin adalah seorang yang membenarkan dengan hati, kemudian hatinya tunduk dan
patuh, kemudian lisannya mengucapkan dua kalimat syahadat, dan anggota badannya melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Hakikat Iman

• Ia bisa bertambah dan berkurang

• Iman tidak hanya di hati saja, tapi butuh pembuktian.

• Iman adalah dasar dan asas yang paling pokok dari diterimanya amal

• Iman harus utuh dan sempurna, tidak boleh sepotong-potong

• Iman itu bertingkat-tingkat, antara mukmin satu dan lainnya

• Makna iman mencakup seluruh makna dien ini

BUKTI SEJARAH

1. IBLIS, mengakui Allah Sang Pencipta, Pemberi Rizki, Pengatur dan Pemelihara Alam Semesta.
Bersumpah dengan nama Allah. Mengetahui jalan yang benar dan yang salah. Meski demikian,
pengetahuan dan pembenaran hati dan lisannya tidak membuatnya menjadi orang mukmin. Ia
bahkan menjadi pemimpin kafir. Sombong karena dirinya diciptakan dari api.

2. FIR’AUN, dalam hatinya mengakui adanya Allah sebagai sang pencipta, Yang Menghidupkan dan
mematikan, mengatur dan Menguasai alam semesta. Tetapi karena kesombongan dalam
hatinya menjadikan lisan dan anggota tubuhnya tidak mau tunduk kepada Allah. Bahkan
menjadi pemimpin orang kafir.

3. ORANG YAHUDI, mereka mengetahui keesaan Allah, kebenaran Nabi Muhammad dan Al Qur’an.
Bahkan mereka mengenal Muhammad seperti mereka mengenali anak-anak mereka sendiri.
Tetapi karena kedengkian mereka lisan dan anggota badannya menolak ajaran Rasulullah.

ORANG MUSYRIKIN, sebagian besar mereka mengakui dan membenarkan keesaan Allah dan kebenaran
Rasulullah. Tetapi lisan menolak mengiucapkan syahadat dan anggota badannya menolak perintah-Nya.
Kekafiaran mereka disebabkan oleh kesombongan, kedengkian, kebencian dan pembangkangan

KARAKTERISTIK ORANG BERIMAN

1. Mereka beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menginfakkan hartanya, beriman
kepada Al Qur’an dan kitab sebelumnya, beriman kepada hari akhir

2. Mereka lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada kepada anak, istri, harta dan segalanya

3. Orang yang beriman tidak akan izin untuk tidak ikut berjihad

4. Mereka selalu mendengar dan taat jika Allah dan rasul-Nya memanggil mereka untuk
melaksanakan suatu perbuatan.

5. Mereka menjadikan Rasulullah sebagai hakim dalam setiap persoalan dan permasalahan
Tanda-tanda lemahnya Iman

• Melakukan maksiat sedikit demi sedikit hingga keimannya merosot

• Apabila ayat Al Qur’an dibacakan, tidak ada bekas sedikitpun yg bersisi janji, ancaman, perintah
dan laranagan, syurga dan neraka

• Dadanya terasa sempit dan tabiatnya tidak semangat, sehingga ia merasa berat mlaksanakan
perintah

• Hatinya terasa keras bak batu, sehingga nasihat tidak membekas

• Tidak menekuni ibadah, tidak konsentrasi beribadah

• Malas melaksanakan amal ketaatan dan ibadah

• Lalai dan terasa berat dari berdzikir dan berdo’a kepada Allah

• Jika terjadi mushibah tidak bisa mengambil hikmah/pelajaran darinya

• Hatinya selalu cenderug kepada dunia

• Tidak merasa mempunyai tanggungjawab untuk memperjuangkan Islam

• Tidak marah ketika Hal-hal yang diharamkan Allah merajalela, demikian juga hati lemah beramar
ma’ruf

• Tidak Memandang suatu amal dari segi apakah itu dosa atau tidak

• Pudarnya tali ukhuwah islamiyah

• Adanya perselisihan dan pertikaian yang mematikan hati

• Meremehkan kebaikan

• Tidak merasa sedih dengan hilangnya kesempatan untuk berbuat baik

• Senang dan gembira jika saudaranya sesama Muslim tertimpa kegagalan, kerugian, mushibah
atau kehilangan nikmat

• Gelisah dan takut ketika tertimpa mushibah dan kesulitann

• Mengerasanya penyaki-penyakit hati

• Mengajak kebaikan tapi ia sendiri tidak melakukannya

• Berlebih-lebihan dalam mengurus diri

SYIRIK

Pengertian : memalingkan bentuk peribadatan kepada selain Allah dengan makhluk-Nya dalam hal-
hal yang hanya mutlak bagi Allah.

1. Syirik Akbar, menjadikan pelakunya keluar dari Islam, seluruh amalnya tidak diterima. Contohnya
berdo,a, niat, syirik ketaatan, syirik dalam cinta, syirik dalam rasa takut, syirik dalam tawakkal

Syirik Asghor, syirik yang menghapus amal perbuatan. Contohnya: riya dalam beramal, sumpah
dengan selain Allah, mendatangi dukun atau mempercainya

Kufur

Secara bahasa artinya menutupi sesuatu. Secara istilah tidak mengimani Allah dan rasul-Nya
termasuk menolak untuk taat dan tunduk kepada Allah. Kufur Akbar terbagi menjadi 5

1. Kufur Takdzib, yaitu mendustakan kebenaran yang datang dari Allah


2. Kufur iba wa istikbar, (enggan dan sombong), yaitu mengakui keesaan Allah dan kebenaran
rasulNya tetapi menolak untuk mentaati Allah dan rasulNya

3. Kufur I’rad berpaling dari apa yang dibawa Rasulullah ia tidak mempelajari dan
mengamalkannya

4. Kufur Syak, ragu-ragu terhadap yang di bawa oleh Rasulullah, ia tidak meyakini kebenarannya
dan juga tidak meyakini kedustaannya

5. Kufur Nifak, yaitu menampakkan keimanan secara lahiriyah namun menyembunyikan kekufuran
dan pengingkaran dalam hatinya.

Nifaq

Istilah Nifaq berasal dari kata nafaqa yang mempunyai makna keluar dari lubang. Jadi, orang
munafik adalah orang yang secara batin keluar dari keimanan setelah sebelumnya secara lahir
memasuki keimanan. Nifaq terbagi menjadi 2

1. Nifaq itiqadi atau nifaq akbar

2. Nifaq amali atau nifaq asghor

Riddah

Maknanya adalah kembali. Kembali kepada kekafiran setelah sebelumnya beriman. Perbuatannya
disebut riddah pelakunya disebut dengan murtad.

Anda mungkin juga menyukai