Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Teknologi Doorbell (Bel Pintu) dan Analisis Kurva S nya.

*performance meliputi suara yang dihasilkan, batas jarak, dan keamanan

Sebelum tahun 1800, ketika seseorang pergi mengunjungi orang lain ke rumahnya, tentu
mereka akan memberi kabar apabila sudah sampai didepan rumah orang yang dikunjungi. Cara
paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengetuk pintu rumah orang tersebut. Orang
didalam rumah akan mendengar suara ketukan di pintu kemudian mengecek siapakah gerangan
diluar rumahnya. Cara ini memiliki banyak kelemahan. Pertama, suara ketukan pintu sangat
terbatas, belum lagi apabila pintu terbuat dari bahan yang tidak menggetarkan suara. Suara yang
bisa ditimbulkan dari ketukan pintu belum tentu dapat disadari oleh pemilik rumah. Kemudian
orang-orang memikirkan cara agar suara ketukan pintu dapat terdengar oleh pemilik rumah, dari
sana orang mulai menciptakan door knocker.

Gambar 1. Door Knocker


Door knocker ini terbuat dari logam, suara yang dihasilkan ketika mengetukkan door knocker
ke pintu lebih besar dibandingkan ketukan menggunakan tangan. Namun tetap saja hal ini masih
banyak memiliki kekurangan, seperti suara yang masih kurang terdengar, apalagi jika lingkungan
sekitar sedikit bising. Suara yang dihasilkan door knocker terlalu umum dan bisa mengecoh pemilik
rumah, misalkan tertukar dengan suara orang yang sedang membuat perabot dan suara lainnya.
Belum lagi lama kelamaan karena hantaman logam ke pintu, pintu rumah bisa menjadi cacat/rusak.
Darisana orang kemudian menciptakan mechanical doorbell. Biasanya mechanical doorbell ini
berbentuk seperti lonceng dan ada tali atau handle untuk membunyikannya. Berangkat dari
penemuan sebelumnya (door knocker) orang-orang sadar bahwa logam menghasilkan suara yang
lebih nyaring daripada kayu, darisanalah muncul ide untuk menggunakan lonceng sebagai bel pintu.

Gambar 2. Mechanical Doorbell

Penggunaan bel pintu mekanik ini meluas dan digunakan dalam waktu yang cukup lama
karena kekurangan sebelumnya dari door knocker sudah tertutupi. Suara yang dihasilkan bel pintu
mekanik cukup nyaring bagi siapapun untuk menyadari kehadiran seseorang. Tidak hanya dirumah,
bel pintu mekanik ini juga dipakai di toko toko untuk memberitahu pemilik toko apabila ada pembeli
yang masuk ke toko. Bisa dikatakan bel pintu mekanik ini masih banyak dipakai di toko toko sampai
sekarang. Masalah baru muncul, ketika banyak pemilik rumah yang membangun pagar didepan
rumahnya, atau rumah si pemilik cukup luas. Lagi-lagi suara bel pintu mekanik menjadi tidak dapat
diandalkan. Di tahun 1831 Joseph Henry menciptakan electric doorbell.

Gambar 3. Electric Doorbell


Electric doorbell yang pertama kali diperkenalkan adalah hard-wired electric doorbell yang
terdiri dari tombol outdoor, kabel, baterai dan bel nya itu sendiri. Perkembangannya sedikit
terlambat karena harganya yang mahal terutama di baterainya. Baru di awal tahun 1900 ketika
baterai yang mahal bisa digantikan transformer sehingga bel pintu bisa difungsikan menggunakan
aliran listrik dari rumah, penggunaan bel pintu elektrik menjadi populer. Di tahun 1930 musical
chimes(pengganti bell) menjadi populer karena memiliki melodi yang lebih menyenangkan
dibandingkan sebelumnya yang menggunakan buzzer.Sampai akhir abad 20 orang-orang masih suka
menggunakan bel pintu elektrik dan perkembangannya lebih ke arah dekoratif.

Gambar 4. Wireless Doorbell dan Digital Doorbell

Evolusi selanjutnya dari bel pintu adalah wireless doorbell. Wireless doorbell pertama
menggunakan gelombang radio untuk mengaktifkan bel pintu tersebut. Dari wireless doorbell ini
fungsi bel pintu selain sebagai pemberitahu pemilik rumah, juga muncul fungsi keamanannya. Hal ini
terlihat dari electric doorbell yang menggunakan kabel sehingga mudah dikerjai oleh orang-orang. Di
awal abad 21 fungsi bel pintu sebagai fungsi safety semakin berkembang. Mulai dari voice
recognition menggunakan gelombang radio, lalu penambahan fitur digital memungkinkan pemilik
rumah untuk memasang surveillance camera atau CCTV dan dengan fungsi bluetooth saat ini, kita
bisa memantau ketika seseorang memencet bel pintu rumah kita dengan smartphone kita.
Teknologi-teknologi bel pintu di abad 21 ini sangat beragam dan masih bisa terus berkembang
kedepannya.

Summary:

Doorbell 1.0 door knocker (to notify people indoors)

Doorbell 2.0 mechanical doorbell (to make sure people indoors were notified)

Doorbell 3.0 electric doorbell (mengatasi masalah jarak)

Doorbell 4.0 wireless and digital doorbell (improve jarak dan security)

Anda mungkin juga menyukai