Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA BY. I DENGAN SC (SECTIO CAESAREA) ATAS


INDIKASI LETAK LINTANG DAN PLACENTA PREVIA
DI RUANG PERINATOLOGI
RSU NGUDI WALUYO

OLEH :
NAMA : BAMBANG SUPRIYANTO
NIM : 071201023

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
ASUHAN KEPERAWATAN BY. I DENGAN
SC A.I LETAK LINTANG DAN PLACENTA PREVIA
DI RUANG PERINATOLOGI RSU NGUDI WALUYO

Nama Mahasiswa : Bambang Supriyanto


NIM : 071201023
Tempat Praktik : Ruang Perinatologi, RSU Ngudi Waluyo
Tanggal : 14 Juni 2021

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Senin, 14 Juni 2021, Pukul : 07.10 WIB
I. Identitas
a) Identitas Klien
Nama : By. I
TTL : Ungaran, 14 Juni 2021
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
TB/BB : 45 Cm, 2600 Gr
Gol. Darah :-
Alamat : Krajan, Rt/Rw 3/1, Kandangan, Bawen
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn Klien : Orang Tua (Ibu) Pasien
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : URT
Alamat : Krajan Rt/Rw 3/1, Kandangan, Bawen
c) Tanggal Masuk : 14 Juni 2021, Pukul : 20.59 WIB
d) Diagnosa Medis : Lahir Sectio Caesarea (LSC) atas indikasi letak
lintang, placenta previa
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Refleks menghisap lemah, ketidakadekuatan suplai ASI ibu.
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
By. I lahir pada tanggal 26 Februari 2021 pukul 20.59 WIB di RSUD
Dr. Gondo Suwarno Kota Ungaran secara section caesarea (LSC)
dengan indikasi letak lintang, placenta previa diusia kehamilan 37
minggu dengan berat 2600 gr. APGAR Skor 7/8/10 (A : 2 = seluruh
tubuh kemerahan, P : 2 > 140 x/m, G : 2 reaksi melawan, A : 2 =
gerakan aktif, eksteminitas fleksi dengan baik, R : 2 = menangis kuat).
Saat ini By. I dirawat di ruang Perinatologi dan ibu berada di ruangan
terpisah.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Prenatal Care
Ibu pasien mengatakan masalah kehamilan selama kehamilan adalah
merasa mual dan muntah sampai usia kehamilan ± 4 bulan. Bayi
dirasakan bergerak pada usia kehamilan ± 5 bulan, mendapatkan
imunisasi TT pada usia kehamilan ± 3 bulan dan 7 bulan. Ibu pasien
sering memeriksakan kehamilannya pada dokter yaitu : trimester 1 (1
kali), trimester 2 (1 kali) dan trimester 3 (3 kali), ketika pemeriksaan
trimester ke 3 dokter menyarankan ibu pasien untuk melahirkan
secara Sectio Caesarea dikarenakan bayi letak lintang dan plasenta
previa (plasenta berada di bagian bawah rahim) sehingga menutupi
sebagian jalan lahir. Tidak memiliki riwayat radiasi.
b. Natal
Pasien (By. I) lahir di RSU Ngudi Waluyo secara section caesarea
(LSC) ditolong oleh dokter, keadaan bayi lahir hidup, jenis kelamin
perempuan, lama operasi persalinan ± 1 jam.
c. Post Natal
Setelah lahir By. I langsung menangis kuat, keadaan lemah, pola
nafas normal. Nilai APGAR Skor 7/8/10 (A : 1 = tubuh kemerahan,
eksteminitas biru, P : 2 = > 142 x/m, G : 1 = sedikit gerakan, A : 2 =
gerakan aktif, eksteminitas fleksi dengan baik, R : 1 = lambat, tidak
teratur). BB : 2600 gr, PB : 45 cm, LK : 31 cm, LD : 29 cm, LILA :
14 cm. BAK (-), BAB (-), Mekonium (+), atresia ani (-) dan kelainan
congenital (-)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular maupun penyakit turunan.
5. Genogram

G1 A B

G2 C D

G3 E

Keterangan :
A : Orang tua ibu pasien : Laki-laki
B : Orang tua ayah pasien : Perempuan
C : Saudara ibu pasien : Klien
D : Saudara ayah pasien : Meninggal
E : Anak (pasien) - - - - : Tinggal serumah
G 1 : Generasi pertama
G 2 : Generasi kedua
G 3 : Generasi ketiga
III. Pengkajian Pola Fungsional (Menurut Gordon)
1. Pola Manajemen dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ibu pasien mengatakan bahagia karena anaknya telah lahir dan
keluarga sangat menunggu hadirnya anggota keluarga baru yaitu By.
I. Saat ini pasien (By. I) dirawat di ruang Perinatologi, dirawat oleh
perawat dan ibu pasien sedang dirawat di ruangan terpisah. Ibu pasien
mengatakan sudah bisa memproduksi ASI, tetapi belum lancar,
merasa khawatir dengan anaknya dan ingin segera bertemu.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Pengkajian pasien dengan menggunakan metode ABCD.
a. A (antropometri) :
BB : 2600 gr
PB : 45 cm
LILA : 14 cm
b. B (biokimia) :
-
c. C (clinical)
KU : baik
Kulit : merah
Refleks sucking (menghisap) : positif, lemah
d. D (diet) :
Rencana diet : ASI ekslusif (menyusui pada ibu)
3. Pola Eliminasi
Saat ini pasien sudah bisa BAB (+) maupun BAK (+). BAK dalam 24
jam : 6 kali.
4. Pola Istirahat-Tidur
Pasien terlihat tidur dan sesekali menangis
5. Pola Aktivitas Latihan
Gerak aktif, tonus otot fleksi dengan baik, kekuatan otot 5 5
5 5
6. Pola Persepsi-Kognitif
Diusia pasien yang sekarang (2 hari), pasien belum mengerti dan
memahami tentang pola persepsi dan kognitif.
7. Pola Persepsi-Konsep Diri
Diusia pasien yang sekarang (2 hari), pasien belum mengerti dan
memahami tentang pola persepsi dan konsep diri.
8. Pola Koping-Toleransi Stres
Pasien sesekali menangis saat merasa lapar dan tidak nyaman.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, area genetalia tampak bersih,
lubang uretra terpisah dengan vagina, labia mayora menutupi labia
minora, tidak ada bercak putih keluar dari vagina.
10. Pola Peran dan Hubungan
Orang tua pasien bisa mengunjungi, melihat dan menyentuh bayinya
saat berkunjung. Saat ini ayah pasien datang mengunjungi anaknya
sedangkan ibu pasien berada di ruangan terpisah dan sedang dalam
perawatan.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam dan bersuku Jawa. Tidak ada kegiatan agama
atau kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran (Pediatrik GCS)
a. KU : baik
b. GCS : 15 (composmentis) (E : 4, V : 5, M : 6)
E : membuka mata spontan (4)
V : menangis kuat (5)
M : bergerak spontan (6)
2. Pemeriksaan Vital Sign
a. HR : 140 x/menit
b. RR : 46 x/m
c. SB : 36,5 OC
d. ANTOPOMETRI :
BB (berat badan) : 2600 gr
PB (panjang badan) : 45 cm
LD (lingkar dada) : 29 cm
LK (lingkar kepala) : 31 cm
LILA (lingkar lengan atas) : 14 cm
3. Pengkajian Kepala
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal (normal), bersih, sutura terpisah,
frontanela anterior dan posterior lunak, tidak ada caput succedanum
dan tidak ada cefal hematom serta warna rambut hitam.
b. Wajah
Wajah tampak simetris, terdapat lanugo tipis, tidak ada kelainan
bentuk wajah khas seperti syndrome down, syndrome cushing dll.
c. Mata
Simetris antara kanan dan kiri, strabismus tidak ada, sclera, putih
tidak ada ikhterus, konjungtiva merah muda dan pupil isokor
(bereaksi terhadap cahaya), mata tampak bersih dan tidak ada
pengeluaran secret.
d. Hidung
Hidung nampak simetris, tidak terdapat pengeluaran secret,
kebersihan lubang hidung baik, tidak ada pernafasan cuping
hidung, pola nafas normal.
e. Mulut
Mulut tampak simetris, bibir tidak sianosis, tidak ada bibir
sumbing, stomatitis tidak ada, halitosis tidak ada, mukosa bibir
lembab, mulut dan lidah tampak bersih, tidak ada pengeluaran
secret, palatum utuh (durum dan mole).
f. Telinga
Telinga tamapak simetris kanan dan kiri, kebersihan telinga baik,
tidak ada pengeluaran secret atau cairan, fungsi pendengaran baik.
g. Leher
Leher tampak simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid, nadi karotis teraba.
4. Pengkajian Dada
a. Putting susu
Putting susu tampak simetris kanan dan kiri, tidak ada pengeluaran
galactorrhea.
b. Paru-paru
 I : retraksi dinding dada tidak ada, gerakan pernafasan teratur
saat inspirasi dan ekspirasi, gerakan dinding dada simetris antara
kanan dan kiri, tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
 P : pengembangan paru tampak simetris
 P : sonor disemua lapang paru
 A : tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler
c. Jantung
 I : tampak adanya ictus cordis
 P : ictus cordis teraba dengan getaran
 P : tidak ada pelebaran jantung, suara jantung redup
 A : S1 dan S2 tunggal “Lup” “Dup”, BJ 1 dan BJ 2 regular,
tidak terdapat gallop
5. Pengkajian Abdomen
 I : perut tampak buncit, tali pusat basah (satu vena dua arteri),
warna putih kebiruan, tampak sedikit perdarahan pada ujung tali
pusat, pusar insersi ditengah,
 A : terdengar bunyi bising usus, peristaltic usus 12 x/m.
 P : abdomen teraba lunak, tidak ada pembesaran hepar atau lien.
 P : timpani
6. Pengkajian Genetalia dan Rektum
a. Genetalia (perempuan)
Area genetalia tampak bersih, lubang uretra terpisah dengan
vagina, labia mayora menutupi labia minora, tidak ada bercak putih
keluar dari vagina.
b. Rectum
Area anal tampak bersih, mekonium (±), tidak ada kelainan seperti
atresia ani.
7. Pengkajian Ekstreminitas
Eksteminitas atas dan bawah tampak simetris antara kanan dan kiri,
jumlah jari tangan dan kaki lengkap, pergerakan eksteminitas atas dan
bawah normal, tidak ada kelainan bentuk tulang pada ektreminitas atas
dan bawah, CRT < 3 detik, akral teraba hangat, terpasang SPO 2 : 98
%.
8. Pengkajian Persyarafan
 Refleks sucking (menghisap) : positif, lemah
 Refleks rooting (mencari) : positif, lemah
 Refleks moro (terkejut) : positif, kuat
 Refleks babinsky (mencengkram) : positif, kuat
 Refleks tonik neck (mengadah) : positif
 Refleks palmar grap (menggenggam) : positif, kuat
V. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
VI. Program Terapi
Terapi tanggal : 26-2-2021

No Jenis Dosis Fungsi


1 Inj. Vit K 1 mg Mencegah perdarahan
akibat defisiensi Vit K
2 Tetrasiklin - Mencegah infeksi bakteri
Hidroklorida 1 % pada permukaan mata
3 Imunisasi Hb 0 0,5 ml Membentuk antibody
(Hb-Uniject) dan imun terhadap
infeksi yang disebabkan
oleh virus Hepatitis B
B. Analisa Data

Hari/ Kemungkinan Masalah


No Data
Tanggal Penyebab Keperawatan
1 Senin DS : BBL (Bayi Baru Lahir) (D.0029) Menyusui
14/6/2021 - Ibu pasien tidak efektif
mengatakan
sudah bisa Refleks (sucking,
memproduksi rooting) belum terlatih
ASI, tetapi belum
lancar
DO : Menyusui tidak efektif
- BB : 2600 gr
- Nampak ASI ibu
tidak menetes Ketidakadekuatan
dengan lancar suplai ASI
- BAK pasien 6
kali dalam 24 jam
- Refleks sucking ASI yang keluar tidak
(menghisap) : lancar
positif, lemah
- Refleks rooting
(mencari) : Faktor ibu
positif, lemah
2 Senin DS : Tali pusat basah (D.0142) Risiko
14/6/2021 - infeksi
DO :
- Nampak luka Bakteri mudah
pemotongan tali menempel dan
pusat masih berkembang biak
basah
- Nampak sedikit
perdarahan pada Risiko infeksi
ujung
pemotongan tali
pusat
- Nampak luka
pemotongan tali
pusat dibungkus
menggunakan
kassa
3 Senin DS : BBL (Bayi Baru Lahir) (D.0032) Risiko
14/6/2021 - defisit nutrisi
DO :
- Nampak pasien Kebutuhan
mengeluarkan air metabolisme ↑
liur dari mulut
- Nampak pasien
memasukkan Risiko defisit nutrisi
tangan ke mulut
- Pasien dirawat
terpisah dengan
ibu

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Menyusui tidak efektif b. d ketidakadekuatan suplai ASI, ketidakadekuatan
refleks menghisap bayi (Kategori : Fisiologis, Subkategori : Nutrisi dan
Cairan, Kode Diagnosis : D.0029).
2. Risiko infeksi d. d faktor resiko : efek prosedur invasif (Kategori :
Lingkungan, Subkategori : Keamanan dan Proteksi, Kode Diagnosis :
D.0142).
3. Risiko defisit nutrisi d. d faktor risiko : peningkatan kebutuhan
metabilosme (Kategori : Fisiologis, Subkategori : Nutrisi dan Cairan, Kode
Diagnosis : D.0032).
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Hari Tujuan Dan Kriteria Rencana Tindakan
Rasional TTD
Dx Tanggal Hasil (SLKI) (SIKI)
1 Senin Setelah dilakukan (I.03135 Edukasi - Mengetahui tingkat
(Menyusui tidak 14/6/2021 tindakan keperawatan menyusui) : kesiapan dan
efektif b. d selama 2 x 24 jam, Observasi : kemampuan sebelum
ketidakadekuata diharapkan menyusui - Identifikasi kesiapan menerima informasi
n suplai ASI, tidak efektif teratasi. dan kemampuan - Materi dan media
ketidakadekuata (L.03029 Status menerima informasi membantu dalam
n refleks menyusui) : Terapeutik : kegiatan pendidikan
menghisap bayi) Ekspetasi : membaik - Sediakan materi dan kesehatan
Kriteria hasil : media pendidikan - Memberikan waktu dan
 Tetesan/pancaran ASI kesehatan menghargai hak pasien
meningkat - Jadwalkan pendidikan - Memberikan
 Suplai ASI adekuat kesehatan sesuai kesempatan bertanya
 Intake bayi meningkat kesepakatan tentang informasi yang
 Hisapan bayi meningkat - Berikan kesempatan kurang jelas
untuk bertanya - Keluarga berperan
- Libatkan sistem penting dalam
pendukung (suami dan mendukung dan
keluarga) memenuhi kebutuhan
Edukasi : pasien dan ibu
- Berikan konseling - Menambah
menyusui pengetahuan dan
- Jelaskan manfaat informasi tentang
menyusui bagi ibu dan menyusui
bayi - Menambah
- Ajarkan 4 posisi pengetahuan dan
menyusui dan informasi tentang
perlekatan (lacth on) manfaat menyusui bagi
dengan benar ibu dan bayi
- Ajarkan perawatan - Menambah
payudara postpartum pengetahuan dan
(mis.memerah ASI, memberikan gambaran
pijat Oksitoksin) tentang posisi menyusui
dengan benar
- Menambah
pengetahuan dan
memberikan gambaran
tentang perawatan
payudara
2 Senin Setelah dilakukan (I.14539 Pencegahan - Membantu mengetahui
(Risiko infeksi d. 14/6/2021 tindakan keperawatan infeksi) : tanda dan gejala awal
d faktor resiko : selama 2 x 24 jam, Observasi : infeksi dan tindakan
efek prosedur diharapkan risiko infeksi - Monitor tanda dan segera yang akan
invasif) dapat dicegah atau tidak gejala infeksi lokal dan dilakukan
terjadi. sistemik - Mengurangi faktor
(L.14137 Tingkat risiko infeksi
Terapeutik :
infeksi) : - Mencegah infeksi pada
- Batasi jumlah
Ekspetasi : menurun area luka pemotongan
Kriteria hasil : pengunjung
tali pusat
 Kebersihan tangan - Berikan perawatan kulit - Mengurangi risiko
meningkat (area pusar) infeksi dari perawat ke
 Kebersihan badan - Cuci tangan sebelum pasien atau sebaliknya
meningkat dan sesudah kontak - Mengurangi faktor
dengan pasien dan risiko infeksi
lingkungan pasien - Imunisasi membantu
- Pertahankan teknik meningkatkan
kekebalan tubuh
aseptik
terhadap infeksi, virus
Edukasi : maupun bakteri
- Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
3 Senin Setelah dilakukan (I.12397 Edukasi nutrisi - Mengetahui kesiapan
(Risiko defisit 14/6/2021 tindakan keperawatan bayi) : dan kemampuan ibu
nutrisi d.d faktor selama 2 x 24 jam, Observasi : sebelum menerima
risiko : diharapkan risiko defisit - Identifikasi kesiapan informasi
peningkatan nutrisi teratasi. dan kemampuan ibu - Mengetahui
kebutuhan (L.03031 Status nutrisi - Identifikasi kemampuan kemampuan ibu dalam
metabolisme) bayi) : ibu menyediakan nutrisi menyediakan nutrisi
Ekspetasi : membaik Terapeutik : bagi bayi
Kriteria hasil : - Sediakan materi dan - Materi dan media
 Membran mukosa media pendidikan penkes memudahkan
kering menurun kesehatan dalam pemberian
 kesulitan makan - Jadwalkan pendidikan informasi
menurun kesehatan sesuai - Memberikan waktu dan
 Proses tumbuh kembang kesepakatan menghargai hak pasien
membaik - Berikan kesempatan - Memberikan
kepada ibu untuk
kesempatan bertanya
bertanya
Edukasi : tentang informasi yang
- Jelaskan tanda-tanda kurang jelas
awal rasa lapar (mis. - Memberikan informasi
bayi gelisah, membuka dan menggambarkan
mulut dan mengeleng- tanda-tanda awal rasa
gelengkan kepala, lapar byi
menjulur-julurkan lidah, - Perilaku PHBS
menghisap jari atau meminimalkan resiko
tangan) terkontaminasi virus,
- Ajarkan Perilaku Hidup bakteri
Bersih dan Sehat - Menambah informasi
(PHBS) tentang cara mengatur
- Ajarkan cara mengatur frekuensi makan bayi
frekuensi makan sesuai sesuai usia
usia bayi - Pemberian ASI selama
- Anjurkan tetap periode sakit membantu
memberikan ASI saat meningkatkan imunitas
bayi sakit bayi
D. CATATAN KEPERAWATAN
NO Hari
Tindakan Respon Dan Hasil TTD
DX Tanggal
1 Senin (I.03135 Edukasi menyusui) :
(Menyusui tidak 14/6/2021
efektif b. d 07.30 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
ketidakadekuatan kemampuan menerima informasi - Keluarga menyatakan kesiapan
suplai ASI, dalam menerim informasi yang akan
ketidakadekuatan diberikan perawat
refleks O:
menghisap bayi) - Nampak adanya keinginan keluarga
untuk menerima penkes
07.32 2. Menyediakan materi dan media S:
pendidikan kesehatan -
O:
- Perawat sudah menyiapkan materi
dan media penkes
07.35 3. Menjadwalkan pendidikan S:
kesehatan sesuai kesepakatan - Keluarga mengatakan penkes bisa
dilakukan (Sabtu, 27/2/2021, pukul
09.00 WIB)
O:
- Nampak keluarga berdiskusi dan
menyetujui jadwal penkes yang
akan dilakukan
09.50 4. Memberikan kesempatan untuk S:
bertanya - Ibu bertanya tentang teknik pijat
oksitoksin
O:
- Nampak ibu bertanya tentang teknik
pijat oksitoksin kepada perawat
09.00 5. Melibatkan sistem pendukung S:
(suami dan keluarga) - Keluarga mengatakan bersedia ada
ditempat selama kegiatan penkes
berlangsung
- Keluarga mengatakan akan
mendukung dan memenuhi
kebutuhan pasien dan ibu
O:
- Nampak ibu pasien dan keluarga
kooperatif dengan perawat
09.05 6. Memberikan konseling menyusui S:
- Ibu pasien dan keluarga mengatakan
mengerti dan memahami tentang
penkes yang diberikan perawat
O:
- Nampak ibu pasien dan keluarga
antusias saat kegiatan penkes
09.15 7. Menjelaskan manfaat menyusui S:
bagi ibu dan bayi - Ibu pasien dan keluarga mengatakan
mengerti dan memahami tentang
penkes yang diberikan perawat
O:
- Nampak ibu pasien dan keluarga
antusias saat kegiatan penkes
- Ibu pasien dapat menyebutkan
manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
09.25 8. Mengajarkan 4 posisi menyusui S:
dan perlekatan (lacth on) dengan - Ibu pasien dan keluarga mengatakan
benar mengerti dan memahami tentang
penkes yang diberikan perawat
O:
- Nampak ibu pasien dan keluarga
antusias saat kegiatan penkes
- Ibu pasien dapat melakukan dan
mempraktikkan 4 posisi menyusui
dengan benar
09.45 9. Mengajarkan perawatan payudara S:
postpartum (memerah ASI dan - Ibu pasien dan keluarga mengatakan
pijat oksitoksin) mengerti dan memahami tentang
penkes yang diberikan perawat
O:
- Nampak ibu pasien dan keluarga
antusias saat kegiatan penkes
- Ibu pasien dapat menyebutkan dan
mempraktikkan langkah-langkah
cara memerah ASI dengan benar
- Ibu pasien dapat menyebutkan dan
mempraktikkan langkah-langkah
pijat oksitoksin dengan benar
Senin (I.14539 Pencegahan infeksi) :
14/6/2021
2 07.40 1. Memonitor tanda dan gejala S:
(Risiko infeksi d. infeksi local dan sistemik -
d faktor resiko : O:
efek prosedur - Tidak nampak adanya tanda dan
invasif) gejala infeksi pada area pemotongan
tali pusar
07.42 2. Membatasi jumlah pengunjung S:
-
O:
- Batas jumlah pengunjung maksimal
2 orang
- Jam kunjungan 08.00-21.00 WIB
07.50 3. Memberikan perawatan kulit (area S :
pusar) -
O:
- Nampak luka pemotongan tali pusat
masih basah
- Perawat melakukan perawatan tali
pusat sesuai SOP
07.00-12.00 4. Mencuci tangan sebelum dan S:
sesudah kontak dengan pasien dan -
lingkungan pasien O:
- Perawat mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien (cuci tangan
6 langkah)
07.00-12.00 5. Mempertahankan teknik aseptik S:
-
O:
- Perawat mempertahankan teknik
aseptik sesuai SOP
08.05 6. Kolaborasikan pemberian S:
imunisasi, jika perlu -
O:
- Memberikan obat :
Tetrasikilin hidroksida 1 % (area
mata)
3 Senin (I.12397 Edukasi nutrisi bayi) :
(Risiko defisit 14/6/2021
nutrisi d.d faktor 07.30 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
risiko : kemampuan ibu - Ibu menyatakan kesiapan dalam
peningkatan menerim informasi yang akan
kebutuhan diberikan perawat
metabolisme) O:
- Nampak adanya keinginan ibu
untuk menerima penkes
07.31 2. Mengidentifikasi kemampuan ibu S:
menyediakan nutrisi - Ibu menyatakan kesiapan dan
kemampuan dalam menyediakan
nutrisi bagi bayinya
O:
- Nampak adanya keinginan ibu
dalam menyediakan nutrisi bagi
bayi
07.32 3. Menyediakan materi dan media S:
pendidikan kesehatan -
O:
- Perawat sudah menyiapkan materi
dan media penkes
07.35 4. Menjadwalkan pendidikan S:
kesehatan sesuai kesepakatan - Keluarga mengatakan penkes bisa
dilakukan (Sabtu, 27/2/2021, pukul
09.00 WIB)
O:
- Nampak keluarga berdiskusi dan
menyetujui jadwal penkes yang
akan dilakukan
10.30 5. Memberikan kesempatan kepada S:
ibu untuk bertanya -
O:
- Nampak ibu bertanya tentang
kondisinya
09.55 6. Menjelaskan tanda-tanda awal S:
rasa lapar (mis. bayi gelisah, - Ibu mengatakan mengerti tentang
membuka mulut dan mengeleng- informasi yang diberikan perawat
gelengkan kepala, menjulur- terkait tanda-tanda awal rasa lapar
julurkan lidah, menghisap jari bayi
atau tangan) O:
- Nampak ibu dapat menjelaskan
tanda-tanda awal rasa lapar bayi
dengan benar
10.05 7. Mengajarkan Perilaku Hidup S:
Bersih dan Sehat (PHBS) - Ibu dan keluarga mengatakan
mengerti tentang informasi yang
diberikan perawat terkait PHBS
O:
- Nampak ibu dan keluarga dapat
menjelaskan tentang PHBS dengan
benar
10.12 8. Mengajarkan cara mengatur S:
frekuensi makan sesuai usia bayi - Ibu dan keluarga mengatakan
mengerti tentang informasi yang
diberikan perawat terkait cara
mengatur frekuensi makan sesuai
usia bayi
O:
- Nampak ibu dan keluarga dapat
menjelaskan tentang cara mengatur
frekuensi makan sesuai usia bayi
10.25 9. Menganjurkan tetap memberikan S:
ASI saat bayi sakit - Ibu mengatakan akan mengikuti
instruksi yang diberikan perawat
O:
- Nampak ibu dan keluarga kooperatif
terhadap perawat selama kegiatan
penkes berlangsung

Anda mungkin juga menyukai