Anda di halaman 1dari 4

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA

JL. BATAS II NO. 54


KEL. BARU – PASAR REBO
JAKARTA TIMUR

KETERAMPILAN : PEMERIKSAAN PUPIL DAN REFLEKS


NAMA MAHASISWA : _____________________________________________
HARI / TANGGAL : _____________________________________________

No. ASPEK PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN NILAI


YA TIDAK (mengacu ke bobot)

I. KOMUNIKASI (20%) :
1. Salam 2 0
2. Identifikasi nama pasien 2 0
3. Identifikasi no. registrasi 2 0
4. Menjelaskan tujuan 2 0
5. Memperhatikan respon pasien 2 0
6. Komunikasi saat fase kerja 2 0
7. Komunikasi saat evaluasi subjektif 2 0
8. Komunikasi saat evaluasi objektif 2 0
9. Kontrak yang akan datang 2 0
10. Salam 2 0

II. KOGNITIF (20%)


1. Tujuan : 5 0
a. Membantu dalam pemeriksaan terhadap
fungsi neurologi
b. Membantu mengidentifikasi respon refleks
normal dan abnormal yang
mengindikasikan adanya keadaan patologi
yang spesifik di Sistem Saraf Pusat (SSP)
2. Prinsip : Aseptik 5 0
3. Prosedur 10 0

III. KETERAMPILAN (50%)


1. Persiapan alat (10%)
a. Pen Light 2 0
b. Hammer 2 0
c. Kapas lidi wotton 2 0
d. Bengkok 2 0
e. Tisu 2 0
2. Langkah-langkah (40%)
a. Pemeriksaan pupil (nervus II opticus dan
nervus III oculomotorius), yaitu :
1. Tentukan ukuran pupil pasien. 2 0
dinyatakan dalam millimeter, normal :
2 – 5 mm
2. Lihat bentuk pupil kiri dan kanan 3 0
pasien. Bandingkan bentuk pupil kiri
dan kanan pasien, apakah isokor atau
anisokor
3. Pasien membuka mata dan 3 0
memandang lurus ke depan kemudian
perawat dengan menggunakan senter/
pen menyinari salah satu mata pasien
dari jauh ke dekat. Perhatikan reaksi
pupil pasien. Reaksi pupil normal
ketika cahaya dijauhkan adalah
midriasis / melebar dan ketika
didekatkan adalah adalah miosis /
mengecil
NO. ASPEK PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
YA TIDAK (mengacu ke bobot)

b. Refleks kornea (nervus V trigeminus), yaitu


1. Pasien diminta melirik ke arah latero 3 0
superior, kemudian
2. Dari arah lain tepi kornea disentuhkan 3 0
dengan kapas lidi wotton. Bila reflek,
kornea mata positif, maka mata akan,
berkedip.
c. Pemeriksaan refleks patellar, yaitu :
1. Perawat menggunakan hammer dan 1 0
berdiri di samping pasien
2. Perawat menyuruh pasien duduk 1 0
dengan posisi lutut fleksi
3. Pasien harus rileks dengan posisi 1 0
kakinya menjuntai tanpa menyentuh
lantai
4. Perawat palpasi lokasi patela (inferior 3 0
dari patella)
5. Gunakan hammer tendon dan 3 0
dan ketukkan tepat dibawah
patella
pasien. Bila refleks patellar positif,
maka kaki pasien ekstensi (seperti
menendang)
d. Refleks Biceps, yaitu :
1. Berikan posisi fleksi padalengan pasien 3 0
dan sanggah siku pasien dengan
tangan non dominan pemeriksa agar
tetap dalam keadaan rileks
2. Tempatkan ibu jari pemeriksa diatas 3 0
tendon biceps pada area fossa ante
kubiti
3. Pukulkan ujung hammer pada ibu jari 3 0
pemeriksa
4. Deksripsikan hasil pemeriksaan.
Refleks positif : fleksi lengan pada
sendi siku
e. Refleks Triceps, yaitu :
1. Berikan posisi fleksi pada lengan 3 0
pasien dan sanggah lengan bawah
pasien pada posisi telapak tangan
pemeriksa diapit oleh lengan pasien.
Posisi pemeriksa di belakang pasien
2. Pukulkan bagian tumpul hammer pada 3 0
pada ujung tendon triceps arah lengan
belakang pasien, letak di atas
procesus olecranon
3. Deskripsikan hasil pemeriksaan. 2 0
Refleks Positif : ekstensi lengan bawah
di sendi siku

IV. DOKUMENTASI PADA CATATAN


KEPERAWATAN (10%)
1. Waktu meliputi tanggal dan jam 2 0
2. Tindakan ditulis operasional 3 0
3. Hasil atau respon pasien 3 0
4. Legalitas meliputi paraf dan nama 2 0

V. TOTAL NILAI
Catatan : ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Jakarta, ............................................. 20 ….

Penguji,

________________________

Anda mungkin juga menyukai