Anda di halaman 1dari 3

Silahkan Baca kasus berikut dengan seksama dan jawablah pertanyaannya!

Seorang laki-laki berusia 40 tahun dengan Luka Bakar derajat 2 dalam, terkena api letupan tiner
(pengencer cat). Pada pemeriksaan fisik pasien gelisah, Luka Bakar pada area wajah, disertai
edema seluruh muka terutama kedua palpebra dan bibir disertai hipersekresi. Laju pernafasan
sulit dihitung dan dijumpai bunyi nafas. Penghisapan lendir dilakukan dijumpai warna abu
kehitaman (karbon). Luka Bakar juga terdapat di area dada dan perut. Infus dipasang Ringer
Laktat. Melalui kateter urine, terlihat urine berwarna gelap 50 cc. TD 100/70 mmHg, frekuensi
Nadi 112x/menit, Suhu 37C. Diketahui BB pasien 70 kg. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil :
- Hemoglobin 15g/dl, Hematokrit 52 vol %, Leukosit 19.000/uL, Trombosit 236.000/uL
- Ureum 52 mg/dL, Kreatinin 1,2 mg/dL, Albumin 2,1 g/dL, Gula darah sewaktu 287 g/dL
- Kadar elektrolit : Na 136 mEq/L, K 3,4 mEq/L, Cl 112 mEq/L

Analisa Gas Darah menunjukkan :


- pH 7,32
- pO2 86 mmHg
- pCO2 49 mmHg
- HCO3 - 21mEq/L
1. Jelaskan tentang LUKA BAKAR
a. Penyebab, klasifikasi,
b. Masalah keperawatan yang terjadi dan penanganannya (gunakan SDKI-SLKI dan SIKI) !
c. Penghitungan luas luka bakar berdasarkan Rule of Nine pada kasus diatas
d. Penghitungan resusitasi cairan (rumus BAXTER) untuk 8 jam pertama dan 16 jam kedua

Jawaban
1. Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation) .
a. Penyebab, klasifikasi

Luka bakar banyak disebabkan karena suatu hal, diantaranya adalah:

a. Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn): gas, cairan, bahan padat

Luka bakar thermal burn biasanya disebabkan oleh air panas (scald), jilatan api
ketubuh (flash), kobaran api di tubuh (flam), dan akibat terpapar atau kontak dengan
objek-objek panas lainnya (logam panas, dan lain-lain) (Moenadjat, 2005).

b. Luka bakar bahan kimia (Chemical Burn)a


Luka bakar bahan kimia biasanya disebabkan oleh asam kuat atau alkali yang
biasa digunakan dalam bidang industry militer ataupun bahan pembersih yang sering
digunakan untuk keperluan rumah tangga (Moenadjat, 2005).

c. Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn)

Listrik menyebabkan kerusakan yang disebabkan karena arus, api dan ledakan.
Aliran listrik menjalar disepanjang bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah.
Kerusakan terutama pada pembuluh darah, khususnya tunika intima, sehingga
menyebabkan gangguan sirkulasi ke distal. Sering kali kerusakan berada jauh dari lokasi
kontak,baik kontak dengan sumber arus maupun grown (Moenadjat, 2005).

d. Luka bakar radiasi (Radiasi Injury)

Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injury ini sering disebabkan oleh penggunaan radio aktif untuk keperluan terapeutik
dalam dunia kedokteran dan industry. Akibat terpapar sinar matahari yang terlalu lama
juga dapat menyebabkan luka bakar radiasi (Moenadjat, 2005).

b. Diagnosa Keperawatan

No Data Problem Etiologi


1 DS : Gangguan Ketidakseimbangan
DO : pertukaran gas ventilasi-perfusi
 Laju pernafasan sulit dihitung
dan dijumpai bunyi nafas
 pasien gelisah
 Nadi 112x/menit
 Analisa Gas Darah
menunjukkan :
- pH 7,32
- pO2 86 mmHg
- pCO2 49 mmHg
- HCO3 - 21mEq/L
Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi
pertukaran gas b.d keperawatan 2 x 24 jam  Monitor frekuensi,
masalah keperawatan irama, kedalaman dan
Ketidakseimbangan gangguan pertukaran gas upaya nafas
ventilasi-perfusi dapat teratasi dengan kriteria  Monitor pola nafas
hasil : (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi,
1. Bunyi nafas menurun kusmaull, cheyne-
2. PCO2 membaik stokes, biot, ataksik)
3. PH membaik  Monitor kemampuan
4. Takikardi membaik batuk efektif
 Monitor adanya
produksi sputum
 Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
 Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
 Auskultasi bunyi nafas
 Monitor saturasi
oksigen
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil X-Ray
thoraks
Terapeutik
 Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
 Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

c. 9 %
d. 4 cc x kg/BB x luas luka bakar/ 24 jam
4 cc x 70 kg x 9 %
= 2.520 cc/24 jam
= 840 cc/ 8 jam
= 1.680 cc/16 jam

Anda mungkin juga menyukai