Identifikasi Sumber Hukum Eko Inter
Identifikasi Sumber Hukum Eko Inter
Identifikasi Sumber Hukum Eko Inter
KELOMPOK:
1
Sri Wahyuningsi, Hukum Ekonomi Internasional dalam Perdangan, DIDAKTIK, 2007, hlm. 202
2
Asif Qureshi, International Economic Law, London: sweet and Maxwell, 1999, hlm. 18
3
Wayan Perthiana, Beberapa Masalah dalam Hukum Internasional dan Hukum Nasional Indonesia,
Bandung:Binacipta, 1987, hlm. 40-43.
dengan Jepang, penyederhanaan tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia, dan lain-
lain.
b. Perjanjian multilateral yaitu suatu perjajian internaisonal yang pihak-pihak atau
negara-negara yang menjadi peserta pada perjajian lebih dari 2 negara.
c. Perjanjian kawasan (regional), yaitu perjajian internasional yang berlaku bagi negara-
negara dalam satu kawasan, adalah Association of South East Asian Nations (ASEAN),
Europian Union (EU), Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEE), ASEAN Free Trade Area (AFTA), North American Free Trade Area
(NAFTA), dan lain-lain.
Identifikasi masalah dalam perjanjian internasional ialah:
a. sulitnya koordinasi sehingga sering terjadi tumpang-tindih peraturan “. Misalnya:
WTO-AFTA & WTO – WIPO mengenai “Spaghetti Ball Effect”.
b. Perbedaan penafsiran, khusunya saat terjadi sengketa di antara para pihak terhadap
perjanjian tersebut;
c. Masuknya suatu perjnajian ekonomi internasional ke dalam hukum nasional, pada
prakteknya tidak ada keseragaman
B. Kebiasaan Internasional
Kemudian sumber hukum Primer ekonomi Internasional lainnya adalah Kebiasaan
Internasional. Yang manakala terdapat unsur-unsur, seperti:
a. Adanya suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang & terus-menerus
b. Dipandang sebagai yang mengikat (opinio juris sive necessisatis)
Hukum kebiasaan internasional mengikat semua negara, walaupun tanpa adanya suatau
persetujuam, apabila syarat – syarat berikut dapat dipenihi maka ia akan tetap
mengikat. Syarat – syarat tersebut adalah: 4
1. Keseragaman dan konsistensi praktek dari negara – negara yang ada (Seperti
tindaka resmi pemerintah, klaim dan tindakan yang dilakukan oleh pemimpin
politik, perwakilan diplomatic)
2. Suatu keyakinan oleh sebuah negara bahwa tingkah laku dalam artian kebiasaan
itu dibutuhkan oleh mereka.
Sumber hukum ini disebut juga dengan lex mercatoria atau hukum para pedagang (the
law of the merchants) dalam hukum perdagangan internasional. Hal ini dikarenakan karena
para pedagang yang mula – mula “menciptkan” aturan hukum yang berlaku bagi mereka
untuk transaksi – transaksi mereka. Contoh para pedagang lakukan adalah barter dan
counter-trade. 5 lex mercatoria dapat ditemukan dalam kebiasaan – kebiasaan yang
berkembang dan dituangkan dalam kontrak perdagangan internasioan, seperti klausul –
klausul kontrak standar (baku) atau kontrak dalam bidang pengangkutan (maritime)
Masalah utama dalam pemberlakuakn lex mercatoria adalah masih disangsikannya
kekuatan mengikatnya. Bagi para pedangan atau pelaku perdagangan, daya atau kekuatan
mengikat lex mercatoria tidaklah sulit bagi mereka, karena mereka secara sukerela menaati
dan melaksanakan serta memandangnya mengikat karena merekalah yang menciptakan. 6
Sangat sedikit Prinsip kebiasaan Internasional dalam ekonomi Internasional ini, seperti;
Pacta Sun Servanda, dan exhaustion of local Remedies yang mana “ Penyelesaian masalah
harus dilakukan di negara sendiri sebelum ia mengajukan ke ICJ”. Misalnya seperti kasus
4
Meria Utama, Hukum Ekonomi Internasional, PT. Fikahati Aneska, 2012, hlm. 13
5
Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional Prinsip –prinsip dan Konsepsi Dasar, hlm. 11
6
Ibid.
“Panama Paper”. Kebiasaan lainnya yang biasa dilakukan di negara-negara dunia ialah
menurunkan bendera setengah tiang (sebagai rasa bentuk penghormatan kematian
pahlawan negaranya, dll), dan Karpet merah untuk menjamu tamu penting dari negara lain.
sekunder
Kemudian setelah dijelaskan 2 sumber hukum primer Ekonomi Internasional, maka ada
pula sumber hukum Sekunder atau disebut Secondary law. Yakni ada 3 bentuk meskipun
banyak ahli yang masih memperdebatkannya, diantaranya:
a. Prinsip-prinsip hukum umum
Sumber Hukum ini dilihat sebagai suatu sistem hukum yang memungkinkan untuk
dipilih oleh para pihak dalam suatu Kontrak yang keabsahannya didasarkan pada
hukum nasionalnya.7
Sumber hukum ini akan mulai berfungsi jika hukum perjanjian inetrnasional dan
kebiasaan internasional tidak memberi jawaban atas suatu persoalan. Akibatnya
prinsip hukum umum ini dipandang sebagai sunber hukum penting dalam upaya
mengembangkan hukum. 8
Contohnya: GOOD FAITH (Itikad baik), pacta sun servanda, dan prinsip
tanggungjawab negara.
b. Putusan hakim sebelumnya
Sumber hukum ini masih dikatakan relatif sedikit. Karena hukum ekonomi
internasional sendiri tidak mengatur Yurisprudensi sebagaimana halnya yang dikenal
dalam sistem hukum common law. Artinya putusan hakim yang dikeluarkan
sebelumnya hanya berlaku untuk sengketa yang bersangkutan saja.
c. Doktrin atau ajaran para ahli hukum (internasional) yang terkemuka
Sedangkan doktrin ini masih dilihat perannya sangat sedikit. Bahkan belum ada
keseragaman dibandingkan dengan ajaran-ajaran dalam bidang hukum internasional
klasik. Hal ini terutama disebabkan karena sulitnya bagi para sarjana untuk
melepaskan dirinya dari kepentingan ekonomi negaranya yang menghasilkan doktrin
sebagai sumber hukum Ekonomi Internasional.9
Menurut Buku Prof. Huala Adolf berjudul Hukum Ekonomi Internasional adapula
tambahan mengenai sumber hukum ekonomi internasional yaitu Resolution yang
merupakan sumber hukum yang penting guna menetapkan dan mengikat anggota-anggota
organisasi internasional seperti menafsirkan instrument hukum organisasi yang
bersangkutan dan mengubah keputusan-keputusan dan anggaran dasar organisasi yang
bersangkutan. Termasuk juga di dalam hal ini adalah resolusi-resolusi yang dikeluarkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Contohnya Invansi yang dilakukan Irak ke Kuwait pada tahun
1990 melatarbelakangi pemberlakuan Resolusi 661 Dewan Keamanan PBB pada 6 Agustus 1990 yang
melarang segala bentuk kegiatan impor dan ekspor dengan Irak, juga Kegagalan Libia dalam
mengekstradisi tersangka pelaku terror Pan Am Flight 103” di Skotlandia ke Amerika Serikat atau
Inggris pada tahun 1988 menyebabkan Dewan Keaman PBB memberlakukan Resolusi 748 pada
tahun 1992 yang menetapkan sanski embargo senjata dan sanski finansial. Selanjutnya codes of
conduct menunjukkan suatu instrument tertulis yang memuat suatu kodifikasi prinsip-
7
I. Seidl-Hovenveldern, op chit., hlm. 60
8
Sanson, Essential International Trade Lae, Sydney: Cavendish, 2002, hlm. 6
9
I. Seidl-Hovenveldern, op chit., hlm. 61
prinsip dan aturan-aturan hukum secara sistematis. Sifatnya secara sukarela dan tidak
mengikat. Contoh Guidelines for International Investment 1972.