Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF TERHADAP KINERJA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DALAM MENGATUR


MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Genap mata kuliah Komunikasi Persuasif

dengan dosen pengampu Dr. Asep Suryana, M.Si

pada jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran

MUHAMMAD GUSTI RAIHAN NABAWI


210510190021

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI
APRIL 2020

Judul :Pengaruh Komunikasi Persuasif terhadap Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa


Barat dalam Mengatur Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19

Nama : Muhammad Gusti Raihan Nabawi


NPM : 210510190021

E-mail : gustiraihan2001@gmail.com

A. ABSTRAK
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan makhluk sosial untuk menyampaikan
suatu ide, gagasan, atau pesan kepada makhluk sosial yang ingin dituju atau penerima pesan.
komunikasi persuasif diartikan sebagai “Suatu proses untuk mempengaruhi pendapat, sikap
dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut
bertindak seperti atas kehendaknya sendiri” [ CITATION Jal081 \l 1033 ]. komunikasi persuasi
berperan penting dalam pemerintahan untuk memengaruhi masyarakat untuk ikut satu pihak
dengan pemerintah, terutama saat kondisi pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).
COVID-19 merupakan parasit berukuran sangat kecil (mikroskopik) yang memanfaatkan dan
merusak sel organisme biologis.Virus ini pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 di
Wuhan, Cina. Manusia yang terjangkit virus ini kemungkinan dari menyentuh atau memakan
hewan yang terinfeksi, yang belum teridentifikasi hewannya namun virus ini memiliki
kemiripan genetik dengan virus yan terdapat di tubuh hewan kelelawar. Virus ini dapat
menular dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dekat. Kasus pertama sekitar 500
dikonfirmasi, 17 kematian pada 22 Januari. Walaupun kasus ini hanya memakan kurang lebih
2% korban jiwa tetapi tetap perlu waspada karena COVID-19 hingga saat ini (12/04)masih
belum ditemukan vaksin atau antibodi untuk kekebalan tubuh melawan COVID-19.

ABSTRACT

Communication is a process carried out by humans to convey an idea or messages to


other humans who want to go to. Persuasive communication is defined as "A process to
influence people's opinions, attitudes and actions by using psychological manipulation so that
the person acts as he desire"[ CITATION Jal081 \l 1033 ] . Persuasion communication is
important in government to influence people to join one vision with the government,
especially during the 2019 coronavirus disease pandemic (COVID-19). COVID-19 is a very
small (microscopic) parasite that utilizes and damages cells of biological organisms. This
virus was reported in December 2019 in Wuhan, China. Humans infected with this virus are
likely to touch or eat an infected animal, which has not yet been identified by the animal but
this virus has genetic similarities to the virus found in the body of a bat animal. This virus can
be transmitted from human to human through close contact. The first case around 500
confirmed, 17 deaths on January 22. Although this case only takes up approximately 2% of
fatalities but still need to be watchfult because COVID-19 until today (12/04) still has not
found a vaccine or antibody for immunity against COVID-19.

B. LATAR BELAKANG
Virus adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia,
hewan dan tumbuhan. Namun, virus memiliki kelemahan yaitu tidak dapat hidup tanpa
inang atau tanpa organisme lainnya. Pada saat ini, dunia sedang disibukkan dengan virus
baru yang bernama corona virus atau sering disebut corona virus disease - 2019 (COVID-
19) virus ini dimulai sejak bulan Desember tahun 2019 yang kasus pertamanya terjadi di
daerah Wuhan, Tiongkok. Virus menyebar cukup cepat dan virus ini menyebar sampai ke
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hal ini ditanggapi oleh pemerintahan
Indonesia. Orang nomor satu di Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat
sebagai Presiden Republik Indonesia berpidato melalui salah satu media sosial di internet
bahwa “Tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah. Jaga jarak dalam
berhubungan berinteraksi dengan orang lain. Hindari kerumunan rajin mencuci tangan.
Pakailah masker ketika keluar rumah. Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, insya allah
kita akan kembali pada situasi dan kondisi normal dan dapat bertemu dengan saudara,
bertemu dengan teman bertemu dengan kerabat dan tetangga dalam situasi yang normal.
Tapi untuk saat ini marilah kita tetap berada di rumah saja”
Dalam sebuah komunikasi terdapat beberapa fungsi yaitu fungsi informatif, fungsi
edukatif, fungsi hiburan atau intertaiment, dan fungsi persuasif. Dari setiap penyampaian
pesan dipastikan memiliki fungsinya tersendiri, dari penyampaian pesan yang diberikan
oleh Bapak Jokowi juga memiliki fungsi persuasif dari sebuah komunikasi. Komunikasi
persuasif dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan yang berguna untuk
memengaruhi orang lain. Akan tetapi komunikasi persuasif bukanlah hal yang mudah,
banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah sikap, pendapat,
dan perilakunya, diantara faktor-faktor tersebut adalah: 1. Kejelasan tujuan. 2. Memikirkan
secara cermat orangorang yang dihadapi. 3. Memilih statregi-strategi yang tepat. Maka dari
itu, komunikasi persuasif harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar tujuan untuk
memengaruhi orang lain dapat berhasil. Salah satu yang harus dimiliki dari pengirim pesan
(komunikator) adalah kekuasaan komunikator dalam memengaruhi penerima pesan
(komunikan). Hal tersebut yang membuat saya tertarik untuk meneliti bagaimana
pemerintah yang notabene memiliki kekuasaan dalam mengatur masyarkatnya. Dalam
penelitian ini saya memfokuskan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam jurnal
ilmiah berjudul “Pengaruh Komunikasi Persuasif terhadap Kinerja Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam Mengatur Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19”

C. TINJAUAN LITERATUR
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan makhluk sosial untuk
menyampaikan suatu ide, gagasan, atau pesan kepada makhluk sosial yang ingin
dituju atau penerima pesan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris
communication berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama [ CITATION Wir04 \l 1033 ]. Sama disini maksudnya
adalah sama makna. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam
berkomunikasi, komunikasi dapat berlangsung secara efektif apabila ada kesamaan
makna atau pandangan antara pihak pengirim (Komunikator) dengan pihak penerima
(Komunikan). komunikasi dapat diartikan sebagai proses untuk meringkas pesan, dan
memilih beberapa symbol juga mengirimkannya dengan sedemikian rupa.tujuan dari
diadakannya ringkasan adalah agar penerima pesan (komunikan) membangkitkan atau
memproses suatu makna. Sebuah respons atau timbal balik akan datang tersendiri dari
pikirannya, semua itu serupa dengan apa yang dimaksud oleh sang komunikator.
Seperti yang dibicarakan dalam setiap penjelasan dalam dasar-dasar ilmu komunikasi
yaitu “who says what in which channe to whom with what effect?”. hal ini sama
dengan pengertian bahwa komunikasi adalah suatu proses pengalihan
ide,gagasan,atau pesan dari pengirim atau sumber kepada penerima dengan tujuan
untuk mengubah tingkah laku penerima atau feedback. Selain itu, komunikasi juga
memiliki rangkaian atau bagian-bagian penting untuk mengirim sebuah pesan,
diantaranya komunikator, pesan atau ide, channel atau saluran, komunikan atau
penerima, dan feedback atau respons. Bagian-bagian tersebut wajib adanya karena hal
tersebut saling bekerja untuk terjadinya komunikasi yang efektif, apabila terjadi
rangkaian yang gagal maka akan terjadi kegagalan komunikasi.

2. Komunikasi Persuasif
komunikasi persuasif diartikan sebagai “Suatu proses untuk mempengaruhi
pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis
sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri” (Rakhmat, 2008 :
14). Komunikasi persuasif adalah aspek yang penting dalam mengubah pemikiran
seseorang atau lawan bicara. Akan tetapi, komunikasi persuasif bukanlah hal yang
mudah, banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah
sikap, pendapat, dan perilakunya, diantara faktor-faktor tersebut adalah,

A. SUMBER (KOMUNIKATOR)

Komunikator memiliki peranan yang penting untuk menentukan keberhasilan


dalam memengaruhi komunikan. Komunikator wajib memiliki keahlian untuk
memilih sasaran dan menentukan feedback atau respons yang ingin dicapai. Sebelum
melaksanakan persuasi pengirim pesan harus mempertimbangkan apakah penerima
pesan mampu menankap pesan yang disampaikannya. Komunikator juga perlu
memilih media mana yang akan digunakan untuk melakukan persuasi agar
komunikasi menjadi efektif dan efisien. Selain keahlian, komunikator perlu memiliki
aspek lain untuk menunjang keahlian melakukan bujukan atau persuasi, diantaranya :
a. Kredibilitas komunikator

Aspek pertama dalam memengaruhi komunikan perlu diperhatikan.


Kredibilitas mengarah pada tiga komponen yakni keahlian, kepercayaan, dan
eksistensi. Keahlian adalah hal utama yang mampu memengaruhi kesan komunikan
terhadap komunikator. Komunikan akan memberi kesan positif jika melihat dan
mendengar komunikator sebagai seorang yang menguasai topik yang sedang
dibicarakan. Setelah itu, kepercayaan membuat komunikan dapat memberikan kesan
positif/negatif terhadap watak komunikator. Maka dari itu, komunikator perku untuk
menunjukkan watak dan sikap yang positif sehingga komunikan dapat mempercayai
komunikator saat melakukan bujukan atau persuasi. Seorang komunikator yang telah
memiliki jabatan atau dikenali banyak orang akan lebih mudah mendapatkan
perhatian dari massa atau khalayak ramai dibandingkan komunikator yang tidak
pernah diketahui oleh massa.

b. Daya tarik komunikator

Komunikator perlu memiliki daya tarik, baik secara jiwa maupun raga.
Komunikator yang sedang melakukan persuasi akan lebih diperhatikan secara baik
jika mempunyai daya tarik dalam fisik dan tidak canggung dalam berkomunikasi.
Jiwa dan raga adalah hal yang penting unutk diperhatikan karena penting adanya,
seperti contoh kita sebagai komunikan atau penerima pesan akan lebih tertarik untuk
mendengar Najwa Shihab (pembawa acara “Mata Najwa”) dibanding mendengarkan
Karni Ilyas (pembawa acara “Indonesia Lawyers Club”) .

c. Kekuasaan komunikator

Kekuasaan komunikator dapat menimbulkan sikap segan atau sikap patuh


dari komunikan. Walaupun begitu, hal ini bukan untuk memanfaatkan komunikan
menjadi budak atau suruhan yang dilakukan seenaknya. Dalam negara yang
berdemokrasi semua rakyat memiliki hak asasi yang setara.

B. PESAN

Secara sederhana pesan dalam komunikasi persuasif dapat diartikan sebagai


ide, gagasan, suatu pemahaman yang disampaikan oleh pengirim berupa bujukan
dengan maksud memengaruhi penerima. Komunikasi persuasif memiliki 4 aspek
dasar dalam penyampaian pesan[ CITATION Sol04 \l 1033 ], yakni:

a. Aspek Verbal (Verbal Persuasion)

Aspek ini melibatkan pesan yang disampaikan secara langsung.

b. Aspek Non Verbal (Non-verbal Persuasion)

Aspek ini melibatkan penampilan, ekspresi, gesture dan emosi komunikator


ketika berkomunikasi.
c. Aspek tatap muka (Face-to-Face Persuasion)

Melakukan tatap muka dengan lawan bicara dipastikan memiliki kelebihan,


yaitu komunikan akan lebih fokus terhadap pesan apa yang disampaikan oleh
komunikator. Selain itu, tatap muka juga dapat mengoptimalkan keberhasilan
persuasi.

d. Aspek media (Mediated Persuasion)

Perkembangan zaman selalu memberikan banyak solusi, salah satunya media


massa. Media memiliki kelebihan salah satunya media dapat mendekatkan yang jauh,
Bumi yang begitu luas dan sulit untuk bertemu secara langsung, dan hanya dengan
media internet kita dapat bertemu dengan seseorang yang tidak dapat bertemu secara
langsung. Dan hal ini dapat dilakukan dalam komunikasi persuasif, dimana kita masih
tetap melakukan bujukan walaupun orang tersebut tidak dapat bertemu dengan kita
diwaktu yang sama.

C. KOMUNIKAN

Komunikator akan memberikan pesan dan diterima oleh penerima pesan atau
komunikan. Komunikator yang hendak melakukan persuasi perlu memahami
komunikan yaitu sikap, keyakinan, dan nilai-nilai komunikan. Apabila komunikan
dapat memahami hal-hal tersebut maka komunikator akan dapat dengan mudah
memengaruhi komunikan.

3. Pemerintah
Pemerintah merupakan sekelompok orang atau sistem yang bekerja
menjalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik suatu negara atau bagian-bagiannya. Pemerintah berperan sangat penting
untuk mengatur masyarakatnya, dan masyarakat pun perlu patuh terhadap berbagai
peraturan yang ada. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
menganut sistem demokrasi yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara, maka dari itu sistem ini berpegang
teguh terhadap kutipan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. kutipan tersebut
memiliki arti bahwa semua peraturan memerlukan persetujuan rakyat, dan untuk
mengatur rakyat dibutuhkan pemimpin, dan untuk memilih pemimpin juga rakyat
perlu ikut andil.
Dalam mengelola pemerintahan dilakukan suatu konsep bernama pembagian
kekuasaan (division of power). Pembagian kekuasaan ini mempunyai tujuan yaitu
mencegah terjadinya pemusatan kekuasaan pada satu orang atau lembaga tertentu.
Apabila terjadi pemusatan maka kinerja pemerintahan dapat berjalan secara absolut
dan otoriter atau terjadinya abuse of power. Dengan adanya pembagian kekuasaan
maka pemerintahan dapat terkoordinasi dan terkontrol.
Selain pembagian kekuasaan (divisions of power) terdapat juga istilah
pemisahan kekuasaan (separation of power) dalam pengelolaan pemerintahan.
Pemisahan kekuasaan merupakan mengelola negara secara terpisah-pisah dalam
beberapa bagian. Contohnya adalah pembagian pemerintah menjadi 3 bagian yaitu
lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. 3 lembaga tersebut berdiri sendiri dan
melakaukan pekerjaan yang berbeda-beda namun tetap memerlukan koordinasi dan
kerja sama. Pembagian kekuasaan ini diterapkan dalam pengelolaan pemerintah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). di Indonesia sendiri memiliki 2
pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal.

Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal

Setelah terjadinya amandemen terhadap UUD 1945, maka pembagian


kekuasaan di pemerintah pusat mengalami pergeseran. Pergeserannya adalah adanya
klasifikasi kekuasaan negara yang umum ( legislatif, eksekutif, yudikatif) berubah
menjadi 6 jenis kekuasaan, diantaranya Kekuasaan Konstitutif (MPR) Kekuasaan
Eksekutif (Presiden), Kekuasaan Legislatif (DPR), Kekuasaan Yudikatif (MA dan
MK), Kekuasaan eksaminatif/inspektif (BPK), Kekuasaan moneter (BI).

Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal

Pembagian kekuasaan secara vertikal menurut Pasal 18 ayat 1 UUD 1945 :


Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Dari
ketentuan diatas, pembagian kekuasaan secara vertikal di NKRI berlangsung antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula
pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintahan pusat.
Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin
dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh pemerintahan pusat dalam
bidang administrasi dan kewilayahan.

Dengan adanya pembagian kekuasaan secara vertikal maka secara tidak


langsung memiliki konsekuensi yaitu adanya asas desentralisasi atau sistem
pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah,
terkecuali kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Pasal 18(5) UUD 1945: “Pemerintah
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”

4. Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki 34 provinsi dan 514


kabupaten/kota. Maka, terdapat 548 kepala pemerintah daerah, setiap kepala
pemerintah tersebut harus mengelola daerahnya sendiri. Berikut tugas dan wewenang
pemerintah daerah menurut Pasal 65 UU No. 23 Tahun 2014, diantaranya :
 Sebagai pemimpin jalannya urusan pemerintahan yang mempunyai wewenang
daerah sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
yang ditentukan secara bersama dengan DPRD.
 Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat
 Menyusun dan juga mengajukan suatu rancangan Perda tentang APBD,
rancangan Perda tentang perubahan APBD, rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban jalannya APBD terhadap suatu DPRD yang kemudian untuk
dibahas bersama.
 Tidak hanya itu, Kepala Daerah juga mempunyai tugas dalam mewakili
daerahnya didalam dan juga diluar pengadilan, dan bisa menunjuk suatu kuasa
hukum untuk mewakilinya menurut ketetapan peraturan perundang-undangan.
 Kepala daerah mempunyai tugas dengan mengusulkan pengangkatan wakil
kepala daerah
 Tugas kepala daerah yang lain adalah pelaksanaan tugas yang sesuaiu dengan
peraturan perundang-undangan

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu pemerintahan tertua di
Indonesia, karena pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah ada sejak tahu 1945, sejarah
kepemimpinan sampai visi misi pemerintah provinsi Jawa Barat dapat di lihat di
laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat.

5. Virus
Virus merupakan parasit berukuran sangat kecil (mikroskopik) yang
memanfaatkan dan merusak sel organisme biologis. Virus hanya dapat berkembang di
dalam material hidup dengan memanfaatkan inangnya. Apabila inang yang
ditempatinya sudah mati (tidak dapat tumbuh) maka virus tersebut ikut mati
dikarenakan virus hanya dapat hidup dan memperoleh makanan dari organisme. Hal
tersebut terjadi karena virus tidak memiliki organ untuk dapat berkembang sendiri.

6. Corona Virus Disease - 2019 (COVID-19)


Virus ini pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 di Wuhan, Cina.
Manusia yang terjangkit virus ini emungkinan dari menyentuh atau memakan hewan
yang terinfeksi, yang belum teridentifikasi hewannya namun virus ini memiliki
kemiripan genetik dengan virus yan terdapat di tubuh hewan kelelawar. Virus ini
dapat menular dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dekat. Kasus pertama
sekitar 500 dikonfirmasi, 17 kematian pada 22 Januari. beberapa korban adalah laki-
laki yang lebih tua dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya. kasus dilaporkan
terutama di Wuhan, serta bagian lain di Cina dan Asia, dan terdapat satu kasus yang
dilaporkan di Amerika Serikat.
Corona virus diketahui memiliki 4 jenis, aplhacoronavirus & betacoronavirus
diketahui menginfeksi organisme mamalia, lalu gammacoronavirus &
deltacoronavirus menginfeksi unggas dan ikan. Virus ini menyerang atau menginfeksi
bagian saluran pernapasan pada manusia, yang paling parah adalah virus ini dapat
menyebabkan penyakit paru-paru basah (pneumonia). saat ini dunia medis sudah
memiliki alat untuk mendeteksi COVID-19 dengan metoda Polymerase Chain
Reaction (PCR)atau Real-time PCR lalu kemungkinan besar Lopinavir/ritonavir,
dapat dijadikan kandidat obat untuk infeksi COVID-19. yang sangat disayangkan
adalah sampai saat ini (11/04) belum ada zat (vaksin) untuk kekebalan tubuh terhadap
penykit corona ini. Pada saaat ini terdapat obat Klorokuin telah dimanfaatkan lebih
dari beberapa dekade sebagai obat antimalaria dan juga sebagai anti virus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara in vitro klorokuin sangat efektif dalam
menghambat virus SARS-CoV. Namun, penelitian masih sedang di proses terkait obat
Klorokuin ini.

D. METODE KAJIAN
Dalam jurnal ilmiah ini saya melakukannya dengan pendekatan kualitatif metode
studi kasus. Pendekatan kualitatif ialah riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis. Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian
yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini
diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari
kasus tersebut.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki visi “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk
Semua” dari hal tersebut terbukti bahwa mimpi pemerintah tidak dapat dicapai tanpa campur
tangan masyarakat Jawa Barat itu sendiri. Tetapi kini, masyarakat seluruh dunia sedang
mengalami wabah penyakit virus corona. Begitu pula yang terjadi di Indonesia khususnya
Jawa Barat, Pemerintah Jawa Barat sudah melakukan status siaga dalam menghadapi
pandemi COVID-19 ini.

Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam Menghadapi Pandemi COVID-19


Sejauh ini pemerintah selalu melakukan yang terbaik dalam meghadapi pandemi
COVID-19. Selain itu, pemerintah daerah perlu memberikan transparansi kepada masyarakat
terhadap apa yang telah dicapainya. Sesuai dengan informasi dari laman resmi pemerintah
Jawa Barat bahwa saat ini pemerintah sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) di beberapa kota seperti Bogor, Depok, dan Bekasi. Selanjutnya adalah Kota
Bandung dan sekitarnya akan melakukan PSBB. Selain melakukan PSBB pemerintah Jawa
Barat juga aktif melakukan berbagai sosialisasi di media sosial seperti Twitter, Facebook,
Youtube, Instagram, dan media lainnya. Kinerja pemerintah dapat dilihat dari salah satu
media sosial instagram (@jabarprovgoid). akun resmi provinsi Jawa Barat sudah mulai
memposting tentang COVID-19 mulai tanggal 3 maret 2020, hal tersebut berlanjut secara
terus-menerus hingga tanggal 12 April 2020 akun @jabarprovgoid masih memposting
tentang COVID-19. isi dari postingan tersebut mulai dari mengenal mencegah mengobati &
mengantisipasi virus corona, cara menanggapi COVID-19 agar tidak panik dan selalu
menjaga kesehatan, rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersedia di Jawa Barat, persiapan
PSBB, etika dalam berbelanja bahan pokok, dan lain-lain. Selain melalui media daring,
pemerintah juga selalu melakukan aksi nyata yang didokumentasikan dalam melakukan
pencegahan, pelacakan, dan penghambatan penyebaan virus corona, hal tersebut dapat dilihat
dalam arsip berita di laman resmi Pemerintahan Jawa Barat, arsip berita tersebut berguna
untuk kondisi saat ini dimana masyarakat dihimbau untuk berada tetap dirumah guna
mencegah penyebaran COVID-19. melalui arsip berita masyarakat tidak perlu datang
langsung ke tempat kejadian, hanya perlu mengakses laman resmi tersebut dan meilaht
kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Peran Komunikasi Persuasif dalam Kinerja Pemerintah Menghadapi Masyarakat pada
Masa Pandemi COVID-19
Komunikator dalam sebuah persuasi perlu memerlukan keahlian yaitu daya tarik dan
kredibilitas. Dalam hal ini daya tarik pemerintah diperlukan, daya tarik untuk memengaruhi
komunikan, komunikan dalam suatu pemerintahan adalah rakyatnya itu sendiri. Maka tujuan
dari komunikasi persuasif yang dibuat pemerintah provinsi Jawa Barat adalah untuk
memengaruhi sikap, pengetahuan, dan perilaku masyarakat Jawa Barat terhadap pandemi
COVID-19. Berikut beberapa komunikasi persuasif yang dilakukan pemerintah untuk
mengubah perilaku, sikap, dan pengetahuan masyarakat :
1. Tanggal 26 maret 2020, laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat
(jabarprov.go.id) mengunggah sebuah video berjudul “Cuci Tangan Cegah Corona”
video ini berisikan tata cara mencuci tangan yang baik dan benar yang berguna untuk
mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini di praktikan oleh dr. Indah Kusuma. Berita
ini di terima baik oleh masyarakat, karena hal ini memenuhi aspek-aspek yang
diperlukan dalam untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Sebagai komunikator
sudah memenuhi kemampuannya kredibiltas komunikator dapat diterima karena
dipraktikan oleh seorang ahli dalam bidang medis (dokter), selanjutnya adalah
memiliki daya tarik fisik dan psikis. Lalu, dari segi pesan apa yang disampaikan
dalam video tersebut singkat tidak bertele-tele, padat yang berarti dalam setiap
ucapannya memiliki arti, dan jelas dapat dimengerti. Selain itu, dalam perspektif
komunikan atau penerima pesan dapat di mengerti dengan mudah, tanpa pandang
umur semua orang dapat mengerti dan paham apa tujuan dari video tersebut. Dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa unggahan ini memiliki tujuan untuk mengubah
pengetahuan masyarakat menjadi lebih berwawasan dan siap untuk bersama-sama
mencegah penyebaran COVID-19 dengan pemerintah provinsi Jawa Barat.
2. Tanggal 12 April 2020, laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat
(jabarprov.go.id) mengunggah sebuah berita dengan judul “Setelah BODEBEK,
Bandung Raya Siap-Siap PSBB” berita ini memberitahu kepada masyarakat Jawa
Barat khususnya Kota Bandung dan sekitarnya untuk bersiap-siap menghadapi suatu
perubahan sosial dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang semakin memburuk
didaerah Kota Bandung dan sekitarnya. Perubahan sosial yang dipilih adalah PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan rencananya PSBB di daerah Kota Bandung
akan dilaksanakan setelah PSBB di BODEBEK (Bogor, Depok, Bekasi) berdampak
positif terhadap pencegahan pandemi COVID-19. dalam berita ini dibuktikan bahwa
pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki tujuan untuk mengubah perilaku dan sikap
dari masyarakat Jawa Barat. Perilaku yang diharapkan adalah masyarakat dapat
mematuhi kebijakan pemerintah dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan
sosial ini. Sikap yang diinginkan dari kebijakan ini adalah tidak hanya perilaku yang
harus diubah tapi juga mental dari masyarakat perlu berpikir positif dan tidak panik,
karena kebijakan ini dirancang untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap peran komunikasi persuasif cukup


memberikan dampak postif dimana masyarakat selaku target dari pesan yang disampaikan
oleh pemerintah dapat mengerti dan dipahami, sehingga kinerja dari pemerintah dapat
membuahkan hasil yang baik guna mencegah, melacak, dan menghambat penyebaran
Pandemi COVID-19 di Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat.
Peran Komunikasi Persuasif terhadap Kinerja Gubernur Jawa Barat Menghadapi
Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19

Gubernur adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala daerah


untuk wilayah provinsi. Kata "gubernur" bisa berasal dari bahasa
Portugis "governador", bahasa Spanyol "gobernador", atau bahasa Belanda "gouverneur".
Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk bahasa Prancis dan arti harafiahnya adalah
"pemimpin", "penguasa", atau "yang memerintah". pemimpin suatu kelompok atau daerah
perlu memberikan hal yang positif terhadap rakyatnya. Dalam pemerintahan Indonesia,
Gubernur menjabat selama 5 tahun dan dipilih oleh rakyatnya sendiri, maka hal ini gubernur
memiliki poin penting dalam mengatur masyarakatnya terlebih saat kondisi pandemi COVID-
19. Mochamad Ridwan Kamil, ST.,M.Ud atau yang sering disapa Kang Emil ini adalah
Gubernur provinsi Jawa Barat periode 2018-2023. dengan kondisi seperti ini kang emil harus
memengaruhi rakyat untuk tetap patuh terhadap peraturan dan kebijakan yang ada. Hal ini
didasari untuk mencapai visi atau tujuan bersama untuk “Terwujudnya Jawa Barat Juara
Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi”. Pemimpin perlu memahami sikap, keyakinan,
dan nilai-nilai dari rakyatnya. Apabila pemimpin dapat memahami hal-ha tersebut maka akan
mudah memengaruhi rakyatnya. Kang Emil sendiri selalu berusaha untuk selalu
berkomunikasi dengan rakyatnya secara langsung ataupun melewati media daring
dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung. Berikut
beberapa peran komunikasi persuasif terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat Kang Emil
dalam menghadapi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 :

1. Tanggal 6 April 2020, dalam unggahanya melalui akun personal di media


sosial “twitter” kang emil memberikan sebuah foto yang menjelaskan bahwa dalam
kondisi pandemi COVID-19 terdapat 3 zona untuk masyarakat diantaranya zona
ketakutan, zona belajar, dan zona tumbuh. Zona ketakutan adalah kondisi masyarakat
yang belum siap secara fisik dan psikis untuk menghadapi pandemi COVID-19.
selanjutnya adalah zona belajar dimana masyarakat yang cukup mengerti dalam
menghadapi kondisi pandemi ini. Terakhir adalah zona tumbuh, masyarakat ini sudah
paham dan memiliki sifat open minded atau dapat berpikir positif dalam menghadapi
pandemi COVID-19. selain mengunggah foto kang emil juga memberikan kata-kata
dengan bertanya kepada warganet “KAMU DI ZONA MANA? Masih zona
ketakutan? Sudah move on di zona belajar? Atau sudah aktif menjadi agen di zona
bertumbuh. Atau di zona “kita baiknya temenan aja”. Mari introspeksi. Pelajari dan
perbaiki”. Dalam contoh kasus ini kang emil melakukan persuasi untuk dapat
merubah sikap, perilaku, dan pengetahuan dari para pembaca di dunia maya (dunia
media sosial twitter). dalam unggahan ini terdapat kurang lebih 800 balasan dari akun
lain. Dapat disimpulkan bahwa persuasi yang dibuat oleh kang emil selaku
komunikator berhasil membuat para pembaca atau komunikan mengerti dan dapat
menjawab pertanyaan kang email yaitu “kamu di zona mana?”. hal ini dilakukan
karena kang email selaku komunikator memiliki kredibilitas, daya tarik, dan
kekuasaan untuk memengaruhi targetnya.

2. Tanggal 12 April 2020, kang emil mengunggah video diwaktu yang cukup
bersamaan di berbagai media sosial terkait kapan dan bagaimana proses PSBB
berlangsung di daerah BODEBEK. Sebelum nya pada tanggal 6 April 2020 kang emil
mengunggah sebuah foto dimana adanya transparansi pembagian bahan-bahan pokok
yang dibutuhkan untuk masyarakat Jawa Barat yang kesulitan dalam untuk memenuhi
kebutuhan pangan di masa pandemi COVID-19 ini. Unggahannya menjelaskan secara
singkat bagaimana proses dan pembagianya juga kapan hal tersebut dilaksanakan.
Dapat disimpulkan bahwa kang emil membuat strategi untuk dapat mengubah
stereotip masyarakat terhadap pemerintah yang memiliki kinerja lamban. Kang emil
berusaha untuk selalu terbuka untuk bagaimana proses pembagian bahan pokok, dan
bagaimana kinerja pemerintah provinsi Jawa Barat dalam menganggapi masyarakat
pada masa pandemi COVID-19.

Tujuan dipilihnya seorang pemimpin adalah memotivasi pengikutnya untuk mencapai


tujan bersama, namun dalam sebuah keputusan tidak ada yang mutlak baik untuk semua
rakyat, pasti selalu ada yang menganggap itu tidak adil. Maka diperlukan evaluasi secara
berkala untuk mendapatkan hasil yang proporsional. Kinerja pemerintah perlu diawasi,
karena itu salah satu tugas masyarakat untuk ikut berkontribusi guna mencapai tujuan
bersama dalam berlingkungan sosial.

F. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang luas, diperlukan
pemimpin yang jujur dalam memerintah. Dengan pengelolaan kekuasaanya diharapkan dapat
memberikan hasil yang efektif dan efisien dalam memecahkan berbagai masalah. Pemerintah
Provinsi Jawa Barat berusaha untuk selalu memberikan kinerja yang maksimal apalagi
dihadapi dengan wabah penyakit yang menyebar cukup luas dan cepat. Memang tidak mudah
beradaptasi dalam perubahan sosial yang cepat, namun pemerintah provinsi Jawa Barat harus
tangkas dalam mengahadapi pandemi COVID-19 guna meminimalisir penyebaran virus.
Berbagai cara dilakukan salah satunya dengan persuasi atau memengaruhi masyarakat.
Sosialisasi lewat berbagai macam media dilakukan untuk mengubah sikap, perilaku, dan
pengetahuan masyarakat Jawa Barat. dengan hal ini, persuasi menjadi berperan penting untuk
mengatur masyarakat di masa pandemi COVID-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap
pandemi ini dapat dimusnahkan dan situasi kembali menjadi normal untuk mencapai visi
pemerintah provinisi Jawa Barat periode 2018-2023 “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir
Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi”

G. DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Soemirat, S., Satiri, H. H., & Suryana, A. (2004). Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.

Sumber Lain :
Internet Searching :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200410164612-4-151114/perangi-covid-19-jokowi-
marilah-kita-tetap-berada-di-rumah
(Diunggah pada 11 April 2020, 12.26 WIB)
https://b-pikiran.cekkembali.com/komunikasi/
(diunggah pada 11 April 2020, 13.01 WIB)
http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/4/strategi-persuasi-disertai-contoh-persuasif
(diunggah pada 11 April 2020, 15.00 WIB)
https://bandung.bisnis.com/read/20200330/549/1219762/ini-kondisi-penyebaran-covid-19-di-
kota-bandung-hingga-hari-ini
(diunggah pada 11 April 2020, 15.39 WIB)
https://speakingaboutpresenting.com/presentation-philosophy/6-reasons-face-to-face-
presenting-persuasive/
(diunggah pada 11 April 2020, 15.48 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesia
(diunggah pada 11 April 2020, 16.05 WIB)
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-pemerintah-daerah-syarat-asas-
asas-tugas-hak-kewajiban.html#Share_this
(diunggah pada 11 April 2020, 18.26 WIB)
https://jabarprov.go.id/
(diunggah pada 11 April 2020, 20.34 WIB)
https://www.instagram.com/jabarprovgoid/
(diunggah pada 11 April 2020, 20.52 WIB)
https://twitter.com/ridwankamil/status/1247104833468788737/photo/1
(diunggah pada 12 April 2020, 03.20 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur
(diunggah pada 12 April 2020, 04.12 WIB)

Anda mungkin juga menyukai