ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Genap mata kuliah Komunikasi Persuasif
Universitas Padjadjaran
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI
APRIL 2020
E-mail : gustiraihan2001@gmail.com
A. ABSTRAK
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan makhluk sosial untuk menyampaikan
suatu ide, gagasan, atau pesan kepada makhluk sosial yang ingin dituju atau penerima pesan.
komunikasi persuasif diartikan sebagai “Suatu proses untuk mempengaruhi pendapat, sikap
dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut
bertindak seperti atas kehendaknya sendiri” [ CITATION Jal081 \l 1033 ]. komunikasi persuasi
berperan penting dalam pemerintahan untuk memengaruhi masyarakat untuk ikut satu pihak
dengan pemerintah, terutama saat kondisi pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).
COVID-19 merupakan parasit berukuran sangat kecil (mikroskopik) yang memanfaatkan dan
merusak sel organisme biologis.Virus ini pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 di
Wuhan, Cina. Manusia yang terjangkit virus ini kemungkinan dari menyentuh atau memakan
hewan yang terinfeksi, yang belum teridentifikasi hewannya namun virus ini memiliki
kemiripan genetik dengan virus yan terdapat di tubuh hewan kelelawar. Virus ini dapat
menular dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dekat. Kasus pertama sekitar 500
dikonfirmasi, 17 kematian pada 22 Januari. Walaupun kasus ini hanya memakan kurang lebih
2% korban jiwa tetapi tetap perlu waspada karena COVID-19 hingga saat ini (12/04)masih
belum ditemukan vaksin atau antibodi untuk kekebalan tubuh melawan COVID-19.
ABSTRACT
B. LATAR BELAKANG
Virus adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia,
hewan dan tumbuhan. Namun, virus memiliki kelemahan yaitu tidak dapat hidup tanpa
inang atau tanpa organisme lainnya. Pada saat ini, dunia sedang disibukkan dengan virus
baru yang bernama corona virus atau sering disebut corona virus disease - 2019 (COVID-
19) virus ini dimulai sejak bulan Desember tahun 2019 yang kasus pertamanya terjadi di
daerah Wuhan, Tiongkok. Virus menyebar cukup cepat dan virus ini menyebar sampai ke
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hal ini ditanggapi oleh pemerintahan
Indonesia. Orang nomor satu di Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat
sebagai Presiden Republik Indonesia berpidato melalui salah satu media sosial di internet
bahwa “Tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah. Jaga jarak dalam
berhubungan berinteraksi dengan orang lain. Hindari kerumunan rajin mencuci tangan.
Pakailah masker ketika keluar rumah. Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, insya allah
kita akan kembali pada situasi dan kondisi normal dan dapat bertemu dengan saudara,
bertemu dengan teman bertemu dengan kerabat dan tetangga dalam situasi yang normal.
Tapi untuk saat ini marilah kita tetap berada di rumah saja”
Dalam sebuah komunikasi terdapat beberapa fungsi yaitu fungsi informatif, fungsi
edukatif, fungsi hiburan atau intertaiment, dan fungsi persuasif. Dari setiap penyampaian
pesan dipastikan memiliki fungsinya tersendiri, dari penyampaian pesan yang diberikan
oleh Bapak Jokowi juga memiliki fungsi persuasif dari sebuah komunikasi. Komunikasi
persuasif dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan yang berguna untuk
memengaruhi orang lain. Akan tetapi komunikasi persuasif bukanlah hal yang mudah,
banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah sikap, pendapat,
dan perilakunya, diantara faktor-faktor tersebut adalah: 1. Kejelasan tujuan. 2. Memikirkan
secara cermat orangorang yang dihadapi. 3. Memilih statregi-strategi yang tepat. Maka dari
itu, komunikasi persuasif harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar tujuan untuk
memengaruhi orang lain dapat berhasil. Salah satu yang harus dimiliki dari pengirim pesan
(komunikator) adalah kekuasaan komunikator dalam memengaruhi penerima pesan
(komunikan). Hal tersebut yang membuat saya tertarik untuk meneliti bagaimana
pemerintah yang notabene memiliki kekuasaan dalam mengatur masyarkatnya. Dalam
penelitian ini saya memfokuskan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam jurnal
ilmiah berjudul “Pengaruh Komunikasi Persuasif terhadap Kinerja Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam Mengatur Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19”
C. TINJAUAN LITERATUR
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan makhluk sosial untuk
menyampaikan suatu ide, gagasan, atau pesan kepada makhluk sosial yang ingin
dituju atau penerima pesan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris
communication berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama [ CITATION Wir04 \l 1033 ]. Sama disini maksudnya
adalah sama makna. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam
berkomunikasi, komunikasi dapat berlangsung secara efektif apabila ada kesamaan
makna atau pandangan antara pihak pengirim (Komunikator) dengan pihak penerima
(Komunikan). komunikasi dapat diartikan sebagai proses untuk meringkas pesan, dan
memilih beberapa symbol juga mengirimkannya dengan sedemikian rupa.tujuan dari
diadakannya ringkasan adalah agar penerima pesan (komunikan) membangkitkan atau
memproses suatu makna. Sebuah respons atau timbal balik akan datang tersendiri dari
pikirannya, semua itu serupa dengan apa yang dimaksud oleh sang komunikator.
Seperti yang dibicarakan dalam setiap penjelasan dalam dasar-dasar ilmu komunikasi
yaitu “who says what in which channe to whom with what effect?”. hal ini sama
dengan pengertian bahwa komunikasi adalah suatu proses pengalihan
ide,gagasan,atau pesan dari pengirim atau sumber kepada penerima dengan tujuan
untuk mengubah tingkah laku penerima atau feedback. Selain itu, komunikasi juga
memiliki rangkaian atau bagian-bagian penting untuk mengirim sebuah pesan,
diantaranya komunikator, pesan atau ide, channel atau saluran, komunikan atau
penerima, dan feedback atau respons. Bagian-bagian tersebut wajib adanya karena hal
tersebut saling bekerja untuk terjadinya komunikasi yang efektif, apabila terjadi
rangkaian yang gagal maka akan terjadi kegagalan komunikasi.
2. Komunikasi Persuasif
komunikasi persuasif diartikan sebagai “Suatu proses untuk mempengaruhi
pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis
sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri” (Rakhmat, 2008 :
14). Komunikasi persuasif adalah aspek yang penting dalam mengubah pemikiran
seseorang atau lawan bicara. Akan tetapi, komunikasi persuasif bukanlah hal yang
mudah, banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah
sikap, pendapat, dan perilakunya, diantara faktor-faktor tersebut adalah,
A. SUMBER (KOMUNIKATOR)
Komunikator perlu memiliki daya tarik, baik secara jiwa maupun raga.
Komunikator yang sedang melakukan persuasi akan lebih diperhatikan secara baik
jika mempunyai daya tarik dalam fisik dan tidak canggung dalam berkomunikasi.
Jiwa dan raga adalah hal yang penting unutk diperhatikan karena penting adanya,
seperti contoh kita sebagai komunikan atau penerima pesan akan lebih tertarik untuk
mendengar Najwa Shihab (pembawa acara “Mata Najwa”) dibanding mendengarkan
Karni Ilyas (pembawa acara “Indonesia Lawyers Club”) .
c. Kekuasaan komunikator
B. PESAN
C. KOMUNIKAN
Komunikator akan memberikan pesan dan diterima oleh penerima pesan atau
komunikan. Komunikator yang hendak melakukan persuasi perlu memahami
komunikan yaitu sikap, keyakinan, dan nilai-nilai komunikan. Apabila komunikan
dapat memahami hal-hal tersebut maka komunikator akan dapat dengan mudah
memengaruhi komunikan.
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan sekelompok orang atau sistem yang bekerja
menjalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik suatu negara atau bagian-bagiannya. Pemerintah berperan sangat penting
untuk mengatur masyarakatnya, dan masyarakat pun perlu patuh terhadap berbagai
peraturan yang ada. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
menganut sistem demokrasi yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara, maka dari itu sistem ini berpegang
teguh terhadap kutipan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. kutipan tersebut
memiliki arti bahwa semua peraturan memerlukan persetujuan rakyat, dan untuk
mengatur rakyat dibutuhkan pemimpin, dan untuk memilih pemimpin juga rakyat
perlu ikut andil.
Dalam mengelola pemerintahan dilakukan suatu konsep bernama pembagian
kekuasaan (division of power). Pembagian kekuasaan ini mempunyai tujuan yaitu
mencegah terjadinya pemusatan kekuasaan pada satu orang atau lembaga tertentu.
Apabila terjadi pemusatan maka kinerja pemerintahan dapat berjalan secara absolut
dan otoriter atau terjadinya abuse of power. Dengan adanya pembagian kekuasaan
maka pemerintahan dapat terkoordinasi dan terkontrol.
Selain pembagian kekuasaan (divisions of power) terdapat juga istilah
pemisahan kekuasaan (separation of power) dalam pengelolaan pemerintahan.
Pemisahan kekuasaan merupakan mengelola negara secara terpisah-pisah dalam
beberapa bagian. Contohnya adalah pembagian pemerintah menjadi 3 bagian yaitu
lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. 3 lembaga tersebut berdiri sendiri dan
melakaukan pekerjaan yang berbeda-beda namun tetap memerlukan koordinasi dan
kerja sama. Pembagian kekuasaan ini diterapkan dalam pengelolaan pemerintah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). di Indonesia sendiri memiliki 2
pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu pemerintahan tertua di
Indonesia, karena pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah ada sejak tahu 1945, sejarah
kepemimpinan sampai visi misi pemerintah provinsi Jawa Barat dapat di lihat di
laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat.
5. Virus
Virus merupakan parasit berukuran sangat kecil (mikroskopik) yang
memanfaatkan dan merusak sel organisme biologis. Virus hanya dapat berkembang di
dalam material hidup dengan memanfaatkan inangnya. Apabila inang yang
ditempatinya sudah mati (tidak dapat tumbuh) maka virus tersebut ikut mati
dikarenakan virus hanya dapat hidup dan memperoleh makanan dari organisme. Hal
tersebut terjadi karena virus tidak memiliki organ untuk dapat berkembang sendiri.
D. METODE KAJIAN
Dalam jurnal ilmiah ini saya melakukannya dengan pendekatan kualitatif metode
studi kasus. Pendekatan kualitatif ialah riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis. Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian
yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini
diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari
kasus tersebut.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki visi “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk
Semua” dari hal tersebut terbukti bahwa mimpi pemerintah tidak dapat dicapai tanpa campur
tangan masyarakat Jawa Barat itu sendiri. Tetapi kini, masyarakat seluruh dunia sedang
mengalami wabah penyakit virus corona. Begitu pula yang terjadi di Indonesia khususnya
Jawa Barat, Pemerintah Jawa Barat sudah melakukan status siaga dalam menghadapi
pandemi COVID-19 ini.
2. Tanggal 12 April 2020, kang emil mengunggah video diwaktu yang cukup
bersamaan di berbagai media sosial terkait kapan dan bagaimana proses PSBB
berlangsung di daerah BODEBEK. Sebelum nya pada tanggal 6 April 2020 kang emil
mengunggah sebuah foto dimana adanya transparansi pembagian bahan-bahan pokok
yang dibutuhkan untuk masyarakat Jawa Barat yang kesulitan dalam untuk memenuhi
kebutuhan pangan di masa pandemi COVID-19 ini. Unggahannya menjelaskan secara
singkat bagaimana proses dan pembagianya juga kapan hal tersebut dilaksanakan.
Dapat disimpulkan bahwa kang emil membuat strategi untuk dapat mengubah
stereotip masyarakat terhadap pemerintah yang memiliki kinerja lamban. Kang emil
berusaha untuk selalu terbuka untuk bagaimana proses pembagian bahan pokok, dan
bagaimana kinerja pemerintah provinsi Jawa Barat dalam menganggapi masyarakat
pada masa pandemi COVID-19.
G. DAFTAR PUSTAKA
Soemirat, S., Satiri, H. H., & Suryana, A. (2004). Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sumber Lain :
Internet Searching :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200410164612-4-151114/perangi-covid-19-jokowi-
marilah-kita-tetap-berada-di-rumah
(Diunggah pada 11 April 2020, 12.26 WIB)
https://b-pikiran.cekkembali.com/komunikasi/
(diunggah pada 11 April 2020, 13.01 WIB)
http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/4/strategi-persuasi-disertai-contoh-persuasif
(diunggah pada 11 April 2020, 15.00 WIB)
https://bandung.bisnis.com/read/20200330/549/1219762/ini-kondisi-penyebaran-covid-19-di-
kota-bandung-hingga-hari-ini
(diunggah pada 11 April 2020, 15.39 WIB)
https://speakingaboutpresenting.com/presentation-philosophy/6-reasons-face-to-face-
presenting-persuasive/
(diunggah pada 11 April 2020, 15.48 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesia
(diunggah pada 11 April 2020, 16.05 WIB)
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-pemerintah-daerah-syarat-asas-
asas-tugas-hak-kewajiban.html#Share_this
(diunggah pada 11 April 2020, 18.26 WIB)
https://jabarprov.go.id/
(diunggah pada 11 April 2020, 20.34 WIB)
https://www.instagram.com/jabarprovgoid/
(diunggah pada 11 April 2020, 20.52 WIB)
https://twitter.com/ridwankamil/status/1247104833468788737/photo/1
(diunggah pada 12 April 2020, 03.20 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur
(diunggah pada 12 April 2020, 04.12 WIB)