Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PANDEMI COVID-19


DI LINGKUNGAN SEKITAR

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Genap mata kuliah Komunikasi Persuasif
dengan dosen pengampu Dr. Asep Suryana, M.Si
pada jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran

GATRA FAIRUZ KHALDA


210510185001

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI
APRIL 2020
Judul :Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
terhadap Pandemi COVID-19 di Lingkungan Sekitar

Nama : Gatra Fairuz Khalda


NPM : 210510185001
E-mail : gatrafk@yahoo.com

A. ABSTRAK
Komunikasi adalah sebuah proses yang dilakukan makhluk hidup untuk
menyampaikan suatu pesan kepada makhluk hidup yang ingin dituju. Istilah
komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama makna.
Komunikasi persuasif adalah aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi
seseorang. Akan tetapi komunikasi persuasif bukanlah hal yang mudah, banyak faktor
yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah sikap, pendapat, dan
perilakunya, diantara faktor-faktor tersebut adalah kejelasan tujuan, memikirkan
secara cermat orang-orang yang dihadapi, dan memilih statregi-strategi yang tepat.
Disamping itu pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah wabah
penyakit yang serius, perlu kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pencegahan,
pelacakan, dan penghambatan terhadap virus ini. Hal yang disayangkan adalah tingkat
kesadaran masyarakat indonesia yang masih rendah terjadi di warga sekitar Kota
Bandung khususnya daerah Batununggal. Terbukti dari berbagai perilaku, sikap, dan
pengetahuan. Komunikasi persuasif perlu dilakukan untuk mengubah dan mengajak
para masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah COVID-
19. komunikasi persuasif juga perlu mencapai tujuannya untuk mengubah perilaku
masyarakat yang masih mempunyai tingkat kesadaran yang rendah, yaitu
Mempengaruhi pengetahuan (change the knowledge), Mempengaruhi sikap (change
the manner), Mengubah opini (change the opinion), Mengubah perilaku (change the
behavior).

ABSTRACT

Communication is a process implementing by living things to convey a


message to living things that they want to go to. “communication” comes from the
Latin communicatio, and comes from the word communis which means “the same”.
Persuasive communication is a very important aspect in influencing someone.
However, persuasive communication is not easy, many factors must be considered so
the communicant wants to change attitudes, opinions, and behavior, among these
factors are clarity of purpose, think carefully about the people faced, and choose the
right strategies. Besides the pandemic coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a

1
serious disease outbreak, it needs awareness from the public to make prevention,
tracking, and inhibition of this virus. The unfortunate thing is that the level of
awareness of Indonesian people is still poor in population around the city of Bandung,
especially in the Batununggal area. Indecated by a variety of behaviors, attitudes, and
knowledge. Persuasive communication needs to be carried out to change and invite
the community to raise awareness of the importance of preventing COVID-19.
persuasive communication also needs to achieve its goal to change people's behavior
that still has poor level of awareness, specifically change the knowledge, change the
manner, change the opinion, change the behavior .

B. LATAR BELAKANG
Corona virus disease - 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang bersifat menular
yang berasal dari hewan yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia, namun menjadi
konsumsi sehari-hari oleh masyarakat disuatu daerah di Tiongkok. Hal ini berakibat fatal
karena virus ini sangat cepat menular dari manusia yang terkena virus kepada manusia
lainnya, dan gejala dari virus ini baru akan terdeteksi setelah 2-14 hari terkena covid-19
ini. Virus ini menular melalui media cairan, seperti air liur, keringat, dan cairan lainnya
yang keluar dari korban COVID-19. Selain media cairan di media padat seperti baja,
kertas, kayu, kaca, dan plastik. Virus akan bertahan lebih lama pada plastik bahkan dapat
bertahan kurang lebih selama satu hari. Bahkan yang dikhawatirkan lainnya adalah
COVID-19 dapat bertahan di udara selama kurang lebih tiga jam.
Kita sebagai manusia perlu melakukan suatu tindakan untuk membasmi COVID-19.
Tentu, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membasmi virus ini, salah satunya adalah
denga melakukan komunikasi. Komunikasi tidak sedangkal apa yang kita kira, bahkan
tanpa disadari komunikasi sudah ada sejak lahirnya makhluk hidup di Bumi, karena inti
dari komunikasi itu sendiri adalah proses penyampaian pesan. Komunikasi dibagi menjadi
4 tujuan, yaitu Informatif, Edukatif, Intertaiment (Hiburan), dan Persuasif. Dalam
perspektif Komunikasi yang memiliki tujuan persuasif sendiri diketahui sudah ada sejak
Zaman Yunani dan Romawi, maka dari itu dengan judul yang diambil untuk judul jurnal
ilmiah yaitu “Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
terhadap Pandemi COVID-19 di Lingkungan Sekitar” ini cukup relevan dengan apa yang
terjadi di bulan April tahun 2020, dimana tidak hanya Negara Tiongkok saja yang terkena
dampak dari wabah COVID-19, tapi juga hampir seluruh negara dibelahan dunia terkena
dampak dari wabah COVID-19, mulai dari terganggunya kesehatan dan jasmani manusia,
sulitnya untuk bertemu dengan masyarakat sekitar karena virus dapat menyebar dengan
cepat melalui interaksi sosial, dan apabila sulit bertemu antara makhluk sosial dengan
makhluk sosial lainnya sudah dipastikan terganggunya seluruh aktivitas keseharian
manusia, dan saat ini (10/4) sudah banyak sekali penurunan dalam skala besar di berbagai

2
bidang seperti bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang perdagangan, bidang sosial
budaya, dan masih banyak bidang lainnya.
Komunikasi persuasif merupakan bagian dari ilmu komunikasi karena komunikasi
persuasif ini mempelajari tentang efek komunikasi. Komunikasi persusasif juga akan selalu
ada berdampingan dengan kehidupan manusia yang notabene makhluk sosial karena kita
akan selalu menginginkan perhatian terhadap makhluk lain. Bahkan manusia akan
melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian atau untuk memengaruhi makhluk sosial
lainnya. Maka dari itu komunikasi persuasif dapat ditafsirkan dengan proses bagaimana
makhluk sosial yang melakukan suatu komunikasi (verbal maupun non-verbal) untuk
memengaruhi makhluk sosial lainnya. Komunikasi ini juga dapat menghasilkan dampak
positif atau bahkan dampak negatif tergantung bagaimana penerima pesan memberikan
umpan balik (feedback).

C. TINJAUAN LITERATUR
Komunikasi

Komunikasi adalah sebuah proses yang dilakukan makhluk hidup untuk


menyampaikan suatu pesan kepada makhluk hidup yang ingin dituju. Istilah
komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya adalah sama makna [ CITATION Eff13 \l 1033 ]. Dalam pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa dalam berkomunikasi, komunikasi dapat berlangsung dengan
baik apabila ada kesamaan makna atau pandangan antara pihak yang satu dengan
pihak yang lain. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan
pesan, gagasan-gagasan atau pengertianpengertian, dengan menggunakan
lambanglambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non-
verbal dari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang
lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan kesepakatan bersama.
Seperti apa yang dibicarakan dalam setiap penjelasan dari dasar-dasar ilmu
komunikasi yaitu “who says what in which channe to whom with what effect?”. hal ini
sama dengan pengertian bahwa komunikasi adalah suatu proses pengalihan
ide,gagasan,atau pesan dari pengirim atau sumber kepada penerima dengan tujuan
untuk mengubah tingkah laku penerima atau feedback. Disamping itu komunikasi
juga mempunyai komponen-komponennya untuk mengirim sebuah pesan, diantaranya
komunikator atau pengirim, pesan atau gagasan, channel atau saluran, komunikan
atau penerima, dan feedback atau timbal balik. Komponen-komponen tersebut wajib
adanya karena hal tersebut saling melengkapi untuk terjadinya komunikasi yang
efektif, apabila ada komponen yang hilang atau tidak bekerja semestinya maka akan
terjadi kegagalan komunikasi dan dapat mejadikan disfungsi komunikasi.

Komunikasi Persuasif

Beragam definisi komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut
Kamus Ilmu Komunikasi [ CITATION Jal08 \l 1033 ], komunikasi persuasif diartikan sebagai
“Suatu proses untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan

3
menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas
kehendaknya sendiri”. Komunikasi persuasif adalah aspek yang sangat penting dalam
mempengaruhi seseorang. Akan tetapi komunikasi persuasif bukanlah hal yang mudah,
banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau merubah sikap, pendapat,
dan perilakunya, diantara faktor-faktor

tersebut adalah: 1. Kejelasan tujuan. 2. Memikirkan secara cermat orangorang yang dihadapi.
3. Memilih statregi-strategi yang tepat, sehubungan dengan komunikasi. Nothtisne.
[ CITATION Soe04 \l 1033 ]Menurut Olson dan Zanna [ CITATION Soe041 \l 1033 ] salah satu
bentuk komunikasi paling mendasar adalah persuasif, persuasif berarti sebagai perubahan
sikap akibat paparan informasi dari orang lain. Konsep lain yang terkait erat dengan sikap
adalah keyakinan atau pernyataan-pernyataan yang dianggap benar oleh seseorang, sikap
penting sekali dalam berbagai bidang yang sangat diperhatikan banyak orang. Komunikasi
persuasif adalah salah satu tujuan yang cukup efektif untuk mengubah pemikiran atau bahkan
sikap seseorang terhadap sesuatu, karena komunikasi persuasif ini tidak hanya penyampaian
suatu pesan melalui verbal saja, tapi komunikasi persuasif ini memiliki komponen seperti
gaya bicara, intonasi saat berbicara, body language atau bahasa tubuh untuk mengubah
perilaku atau pemikiran lawan bicara agar sesuai dengan keinginan pengirim pesan atau
komunikator.

Virus

Virus adalah kata lain untuk racun, karena virus merupakan parasit berukuran sangat
kecil (mikroskopik) yang menginfeksi atau merusak sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup.
Apabila sel makhluk hidup yang ditempatinya sudah mati (tidak dapat tumbuh) maka virus
tersebut ikut mati dikarenakan virus hanya dapat hidup dan memperoleh makanan dari
organisme. Hal tersebut terjadi karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.

Sejarah virus Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemendikbud), sejarah penemuan virus terjadi pada 1883. Seorang ilmuwan Jerman, Adolf
Mayer sedang mencari penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Mosaik penyakit yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan menyebabkan daunnya berbecak-bercak.
Adolf Mayer menemukan penyakit tersebut menular saat memindahkan dari tanaman yang
terserang penyakit ke tanaman lain dengan cara menyemprotkan getah. Mayer, kemudian
mencari mikroba di dalam getah yang menularkan penyakit tapi tidak mendapatkan apa-apa.
Ia menyimpulkan jika penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mikroskop. Pada 1892, ilmuwan asal Rusia Dimitri Ivanowsky menguji hipotesi
Adolf Mayer dengan mengalirkan getah dari daun tembakau yang terinfeksi lewat saringan
yang didesain untuk mengambil bakteri. Saat disaring, getah tersebut masih menimbulkan
penyakit mosaik. Ia masih berpegang pada hipotesis yang menyatakan bahwa bakteri
penyebab penyakit mosaik. Pada 1897, ahli botani Belanda, Martinus Beijerinck menemukan

4
jika di dalam getah yang sudah disaring dapat bereproduksi. Pada 1935, ilmuwan Amerika,
Wendell Stanley berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi penyakit mosaik yangdikenal
sebagai virus mosaik tembakau (TMV- tobacco mozaic virus ). Kemudian TMV dan banyak
jenis virus lain dapat dilihat dengan bantuan mikroskop elektron.

Cara menghilangkan virus yang sudah hinggap di organisme bukan hanya dengan
mematikan organisme tersebut sehingga virus ikut mati. Seiring berkembangnya zaman,
berbagai bidang pasti melakukan suatu inovasi untuk dapat terus memberikan hal positif
terhadap dunia, salah satunya bidang kedokteran. Bidang kedokteran ini mempunyai obat
unutk mencegah dan menangkal virus yang sudah hinggap di organisme tanpa perlu
membunuh inang tersebut, yaitu dengan memberikan vaksin. Vaksin ini mengandung antigen
yang berfungsi untuk merangsang organ tubuh organisme guna melawan infeksi dari virus
yang sama.

Ciri-Ciri Virus

Virus memiliki ciri-ciri sesuai ukuran, bentuk dan struktur, yakni:

1. Ukuran virus Ukuran virus sangat kecil yakni sekitar 10 hingga 300 milimikron.
Virus terkecil memiliki diameter hanya 20 nanometer, lebih kecil dari ribosom. 1Ukuran virus
tersebut sangat kecil. Sehingga untuk melihat bisa dengan berbagai, yakni: Observasi
langsung menggunakan mikroskop elektron dengan ekstra atau sayatan ultratipis dari jaringan
makhluk hidup yang terinfeksi. Filtrasi melalui selaput kolodion yang memiliki porositas
bertingkat. Virus dilewati melalui serangkaian selaput yang ukuranya berbeda-beda. Ukuran
virus dapat diperkiarakan melalui selaput yang dilewati. Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi.
Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel akan mengendap.
Pengukuran perbandingan.

2. Bentuk tubuh virus Bentuk virus bermacam-macama. Ada yang berbentuk batang,
oval, filame, persegi banyak, dan seperti huruf T. Virus yang berbentuk batang, seperti
Tobacco Mozaic Virus (TMV). Virus berbentuk bulat, seperti human immunodeficiency
virus (HIV).

3.Struktur tubuh virus Tubuh virus bukan merupakan suatu sel, karena tidak memiliki
dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organ sel lainnya. Virus berupa partikel
yang disebut virion. Selain berukuran sangat kecil, virus juga memiliki sifat seperti benda
mati. Tubuh virus diisi oleh materi genetik yang dapat diturunkan dalam bentuk DNA atau
RNA. Sementara itu, ekor berfungsi sebagai alat kontak menuju tubuh organisme yang
diserangnya. Bagian kepala virus dibungkus selubung protein yang biasa disebut kapsid
berbentuk polihedral. Kapsid berfungsi pemberi bentuk tubuh virus. Penyebaran virus Virus
berkembangbiak dengan cara perbanyak diri didalam sel inang. Dalam reproduksi virus
terdiri dari lima tahap, yakni: Tahap adsorbsi, Tahap penetrasi, Tahap sintesis, Tahap
1

5
pematangan, Tahap lisis.

D. METODE KAJIAN
Metode kualiatif Metode kualitatif adalah metode riset yang sifatnya memberikan
penjelasan dengan menggunakan analisis. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang
tidak dapat diperoleh dengan statistik ataupun cara-cara perhitungan lainnya (kuantifikasi).
metode penelitian ini dapat memperoleh penelitian tentang pola kehidupan masyarakat,
tingkah laku masyakat, aktivitas sosial, dan kejadian-kejadian sosial lainnya. Alasan kuat
menggunakan ini adalah metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan dan memahamiapa
yang ada dalam fenomena tertentu yang terkadang sulit untuk dipahami apabila
menggunakan metode lain.
Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa lampau. Penulis
menggunakan metode penelitian deskriptif dan asosiatif, yaitu penelitian yang diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulan. Metode ini dapat diartikan seperti prosedur solusi atau
pemecahan masalah denga menggamabarkan suatu keadaan secara subjektif yang terjadi saat
ini secara faktual.

Dan metode Asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kolerasi
antara dua variabel yaitu komunikasi persuasif dan pandemi COVID-19. setelah mengetahui
kolerasinya maka penelitian ini dapat berfungsi menjelaskan dan mengontrol suatu gejala
yang terjadi. Metode asosiatif juga dapat digunakan untuk menjelaskan tentang adakah
pengaruh antara komunikasi persuasif untuk meningkatkan kesadaran terhadap pandemi
COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sejatinya manusia dibekali oleh Sang Pencipta dengan kemampuan luar biasa, dimana
tidak ada makhluk hidup ciptaan tuhan yang dapat menandingi. Salah satu kemapuan luar
biasanya adalah “berbicara”. dengan berbicara manusia dapat mengungkapkan apa yang ingin
disampaikan kepada penerima dengan jelas. Seperti apa yang dikatakan [ CITATION Jal08 \l
1033 ] “dengan berbicara, manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan
pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insani”. hal ini membuktikan bahwa manusia
selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginannya. Banyak yang telah terjadi sejak
manusia lahir di Bumi. Perkembangan zaman memaksa manusia untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungannya.

Tingkat Kesadaran Manusia terhadap Pandemi COVID-19


Otak manusia adalah salah satu organ tubuh manusia yang menjadi pusat pengaturan
manusia. Otak manusia yang bekisar 1000cc-1900cc adalah salah satu otak yang cukup besar
dibanding dengan otak makhluk hidup lainnya. Selain otak kita sebagai manusia juga diberi

6
akal, dimana kita dapat memutuskan untuk memilih yang baik dan benar, yang nyaman dan
tidak, bahkan mengontril emosi. Otak dan akal juga mempengaruhi tingkat kesadaran kita
sebagai makhluk sosial. Makhluk Sosial adalah memiliki ciri-ciri diantaranya,
1. tidak dapat hidup sendiri.
2. Membutuhkan orang lain.
3. Hidup bermasyarakat.
4. Memerlukan bantuan orang lain
Dari 4 ciri makhluk sosial ini dapat dibuktikan manusia memiliki rasa kepedulian satu sama
lain dan rasa kepedulian ini membentuk kepribadian manusia. Berikut 5 hal yang dapat untuk
mempengaruhi kepribadian manusia itu sendiri, yaitu

A. Keterbukaan

Makhluk sosial yang memiliki sifat keterbukaan berarti dapat menerima siapapun dan
hidup saling tolong menolong karena tertarik untuk bertemu dengan makhluk sosial lainnya.

B. Kesadaran

Memiliki sifat kesadaran yang tinggi dapat membentuk kepribadian menjadi lebih
baik karena peka terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, dan dapat
mengambil keputusan untuk melakukan sebuah perubahan di lingkungannya.

C. Ekstraversi

Kepribadian makhluk sosial yang dapat menjadi pendengar yang baik karena sikapnya
lebih menyukai fenomena sosial daripada pengalaman sendiri..

D. Kesesuaian

Dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat diterima


dilingkungan karena memiliki sikap kooperatif.

E. Neuroticism

Sikap dimana makhluk sosial memiliki stabilitas emosional yang cenderung stabil,
sehingga dapat menyelesaikan masalah sosial dengan efektif.

Dari hal diatas maka kita selaku makhluk sosial perlu memiliki big five atau 5 hal
yang dapat membentuk kepribadian manusia. Apabila dapat memenuhi 5 hal tersebut maka
kita selaku makhluk sosial akan memiliki tingkat kesadaran atau tingkat kepekaan terhadap
lingkungan sekitar dan dapat melakukan tindakan yang berguna untuk lingkungan tersebut.
Memiliki tingkat kepekaan ini akan sangat berguna untuk situasi yang sedang terjadi.
Pandemi COVID-19 bukanlah hal kecil yang terjadi, dengan adanya kesadaran tersebut
seharusnya kita dapat melakukan tindakan preventif untuk menghambat pandemi COVID-19.
banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini, salah satunya dengan
tindakan persuasi, seperti membujuk masyarakat di lingkungan sekitar untuk menggunakan

7
masker, melakukan memberikan informasi tentang pentingnya untuk berjaga jarak agar tidak
tertular COVID-19, dan selalu melakukan pola kehidupan yang sehat. Tindakan-tindakan
mempengaruhi orang lain ini cukup efektif dan efisien dalam melakukan tindakan mencegah
pandemi COVID-19.

Pengaruh Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan Kesadaran terhadap Pandemi


COVID-19

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain dan Persuasif adalah sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan
untuk memengaruhi dan meyakinkan orang lain. Seperti apa yang dibicarakan oleh Paul
WatzlaWick seorang peneliti komunikasi “We can not, not communicate”. kita sebagai
makhluk sosial tidak dapat berhenti untuk bercara atau menyampaikan pesan. Komunikasi
terjadi pada semua makhluk sosial, mulai dari komunikasi persuasi verbal (verbal
persuasion), persuasi non-verbal (non-verbal persuasion), persuasi tatap muka (face to face
persuasion), dan persuasi media (mediated persuasion). Dimanapun kita berada, di sana akan
selalu ditemui yang namanya komunikasi. Komunikasi terjadi di mana saja, kapan saja, dan
siapa saja. Komunikasi mempunyai 4 (empat) tujuan

1. Informatif

2. Persuasif

3. Intertaiment

4. Edukatif

Persuasi adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani
setiap aspek kehidupannya dengan lebih mudah. Kenapa dengan persuasi kehidupan
seseorang dikatakan dapat lebih mudah? Jawabannya adalah karena seseorang dengan sifat
persuasif akan mampu “mempengaruhi” orang-orang di sekitarnya untuk setuju dengan
hal-hal yang dilakukan dan disampaikannya. Persuasi akan selalu dibutuhkan oleh manusia
dengan berbagai maksud dan tujuan. Mari coba dengan mengimplementasika komunikasi
persuasif dengan yang sedang terjadi pada saat ini (10/4) dimana dunia sedang
dikhawatirkan oleh wabah penyakit corona yang menyebar sangat cepat dan luas atau yang
sering disebut dengan pandemi COVID-19. Komunikasi persuasif mempunyai dampak
yang besar terhadap masyarakat. Seorang pemimpin negara dapat mengatur masyarakatnya
dengan efektif dan efisien apabila dapat memengaruhi dan memberikan edukasi yang
positif kepada masyaraktnya agar tetap tenang dan tetap menjaga kesehatan jiwa dan raga
untuk mencegah atau menghambat penyebaran wabah COVID-19 ke lingkungan
sekitarnya. Contoh lainnya adalah seorang dokter menyampaikan kepada masyarakat
bahwa COVID-19 ini dapat hilang atau mati dengan cairan yang mengandung klorin saat
itu juga masyarakat melakukan pembuatan cairan yang mengandung klorin untuk
menyemportkan cairan tersebut kelingkungan sekitarnya atau yang sering kita sebut
penyemprotan disinfektan. Namun, hal berbahayanya adalah apabila media massa
menyampaikan suatu hal bahwa semakin lama penyebaran COVID-19 semakin meningkat
dengan cepat dan beresiko kematian kepada manusia lanjut usia maka dari itu masyarakat
perlu berhati-hati. Hal yang disampaikan media massa tersebut diterima tidak seusai

8
dengan apa yang media massa maksud sehingga berdampak negatif terhadap
keberlangsungan hidup masyarakat yang menerima informasi tersebut dan terjadi panic
buying atau sikap kekhawatiran berlebih akan tejadinya suatu hal secara mendadak
sehingga membeli bahan-bahan pokok untuk persiapan hidup yang lebih lama, dan hal
tersebut mengganggu kehidupan masyarakat lainnya.
Setiap orang memiliki peran penting dalam membujuk masyarakat sekitar untuk
meningkatkan kesadarannya dalam mencegah, melacak, dan menghambat COVID-19 ini.
Dalam melakukan persuasi pada pandemi COVID-19 kita perlu memiliki 4 tujuan persuasi
diantaranya,

1. Mempengaruhi pengetahuan (change the knowledge)

Pengetauan yang didapat harus faktual dan aktual, bersifat faktual karena
harus sesuai dengan fakta dan bersumber dari informan yang dapat di pertanggung
jawabkan. Bersifat aktual karena harus benar-benar terjadi, kapan hal tersebut terjadi,
siapa yang melakukan, apa yang dibicarakan, dimana hal tersebut terjadi, mengapa hal
tersebut bisa terjadi, dan bagaimana proses kejadian tersebut.

2. Mempengaruhi sikap (change the manner)

Tidak semua orang sama dalam menyikapi pandemi COVID-19, banyak


manusia yang keliru dalam menyikapi pandemi ini, mulai dari kepanikan berlebih
bahkan tumbuhnya sikap egois. Maka dari itu, persuasi diperlukan untuk mengubah
sikap yang keliru.

3. Mengubah opini (change the opinion)

Opini dapat berubah menjadi fakta apabila dapat ditunjukkan peristiwa yang
benar-benar terjadi dan opini dapat berubah menjadi berita palsu atau hoax apabila
opini tersebut tidak dapat dibuktikan.

4. Mengubah perilaku (change the behavior)

Mengubah perilaku dalam pandemi COVID-19 perlu dilakukan untuk


meminimalisir kegagalan perspektif seperti sudut pandang yang salah dalam
melakukan tindakan preventif mencegah COVID-19. contohnya dalam penggunaan
disinfektan diharusnya sesuai dengan takaran, apabila berlebih akan membuat kulit
yang terkena menjadi gatal-gatal bahkan kanker kulit dan merusak barang-barang
apabila terkena cairan disinfektan secara terus-menerus.

F. KESIMPULAN
Pandemi coronavirus disease 2019 adalah hal yang serius, perlu kesadaran dari
masyarakat untuk melakukan pencegahan, pelacakan, dan penghambata terhadap virus ini.
Hal yang disayangkan adalah tingkat kesadaran yang masih rendah terjadi di warga sekitar
Kota Bandung khususnya daerah Batununggal. Terbukti dari berbagai perilaku, sikap, dan
pengetahuan. Perilaku warga sekitar yang masih melakukan kegiatan normal diluar rumah,

9
dan tidak mempersiapkan atau menggunakan barang-barang untuk pencegahan COVID-19,
lalu sikap masyarakat sekitar yang masih tidak peduli akan adanya COVID-19 yang
berbahaya, dan yang terakhir adalah pengetahuan masyarakat sekitar yang masih rendah akan
pentingnya melakukan pola hidup yang sehat seperti memakan makanan yang sehat dan
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. Maka dari itu, komunikasi
persuasif perlu dilakukan untuk mengubah dan mengajak para masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah COVID-19. komunikasi persuasif juga
perlu mencapai tujuannya untuk mengubah perilaku masyarakat yang masih mempunyai
tingkat kesadaran yang rendah, yaitu Mempengaruhi pengetahuan (change the knowledge),
Mempengaruhi sikap (change the manner), Mengubah opini (change the opinion), Mengubah
perilaku (change the behavior).

G. DAFTAR PUSTAKA

Effendy, O. U. (2013). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Soemirat, S., Ardianto, & Elvinaro. (2004). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.

Soemirat, S., Suryana, A., & Satiri, H. (2004). Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas
Terbuka.

SUMBER LAIN

Internet searching :

https://www.toolshero.com/communication-skills/lasswell-communication-model/

(diunggah 9 April pukul 23.12 WIB)

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/120000569/virus-sejarah-ciri-ciri-dan-
penyebarannya?page=all

(diunggah 9 April pukul 23.25 WIB)

10
https://www.halodoc.com/fakta-baru-virus-corona-mampu-bertahan-di-udara

(diunggah 9 April pukul 23.45 WIB)

https://media.neliti.com/media/publications/195954-ID-hubungan-antara-kepribadian-big-
five-per.pdf

(diunggah 10 April 1.40 WIB)

https://ipqi.org/teori-kepribadian-model-lima-besar-big-five-personality/

(diunggah 10 April pukul 02.25 WIB)

11

Anda mungkin juga menyukai