Dalam hal ini penggolongan TNC sebagai subjek hukum internasional masih
menimbulkan perdebatan. Nancy L. Mensch, berpendapat bahwa setidaknya terdapat
dua alasan mengapa TNC harus mempunyai tanggung
jawab hukum internasional. Pertama, TNC mempunyai pengaruh yang sangat kuat
terhadap kegiatan ekonomi sebuah negara terutama di negara berkembang, bahkan
kadang mampu memiliki kekuatan monopoli pasar dan kewenangan mengatur
persyaratan kerja bagi buruh-buruhnya. Namun, sebenarnya bukan perusahaan yang
memerlukan perlindungan diplomatic, melainkan dengan tujuan melindungi kaum
minoritas seperti negara miskin atau kurang beruntung. Kedua, dibanyak negara
berkembang, TNC mengelola kegiatan usaha yang berhubungan dengan pelayanan
publik seperti transportasi, tenaga listrik dan telekomunikasi. Hal ini secara tidak
langsung seperti memberikan sebagian dari kewenangan negara kepada TNC. Juga
Indonesia nyatanya mengakui perusahaan transnasional memiliki kewenangan hukum
untuk menyerahkan sengketa ke badan internasional. Ini membuktikan bahwa
Indonesia mengakui perusahaan transnasional sebagai subyek hukum ekonomi
internasional terbatas.
Hal ini menegaskan bahwa prospek memasukkan TNC ke dalam tatanan hukum
internasional menimbulkan sejumlah kesulitan bagi teori liberal. Pertama, memperluas
beberapa status hukum internasional ke TNC tampaknya
akan melegitimasi kekuatan de facto. Kedua, pengakuan TNC sebagai perusahaan
mirip negara dalam hukum internasional akan membahayakan baik gagasan liberal
tentang kebebasan individu atau kesetaraan individu. Ketiga, tampaknya akan sulit, jika
melibatkan TNC dalam wacana hukum internasional tanpa merusak gagasan hukum
tradisional sebagai bidang yang berbeda dari disiplin politik atau ekonomi suatu
gagasan yang penting bagi gagasan pemerintah oleh hukum. Namun tetap tidak bisa
dipungkiri bahwa TNC memiliki kekuatan ekonomi guna mendorong pembangunan di
negara penerima, menyerap tenaga kerja yang besar sehingga mengurangi tingkat
pengangguran di negara penerima, meningkatkan pemasukan keuangan dan alih
teknologi dengan perusahaan lokal.