Pengelompokkan negara-negara di dunia atas dua kelompok yaitu negara maju
dan negara berkembang, didasarkan atas beberapa kriteria. Tokoh yang
mengemukakan kriteria di dalam pengelompokkan negara-negara di dunia saat ini
adalah De Blij. Menurut Beliau, terdapat tujuh parameter sebagai patokan umum
di dalam mengelompokkan negaranegara sebagai negara maju atau berkembang.
Ketujuh indikator tersebut adalah:
2. Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja. Jika prosentase angkata kerja
pada sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara
tersebut dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang. Sedangkan apabila
prosentase angkata kerja pada sektor jasa lebih besar, maka negara tersebut
dikelompokkan sebagai negara maju.
4. Pengunaan energi per-orang. Jika tingkat penggunaan tenaga listrik dan bentuk
energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan nasionalnya tinggi (negara
maju). Namun demikian, indikator ini tidak bersifat mutlak karena bergantung
pada kondisi iklim negara yang bersangkutan.
6. Pengunaan metal yang telah diolah. Hal ini ditentukan oleh jumlah bahan-
bahan metal seperti : besi, baja, tembaga, alumunium dan logam lainnya yang
digunakan penduduk selama setahun tertentu. Semakin banyak jumlah yang
digunakan, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
7. Penduduk melek huruf, tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase
pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun
jumlah tabungan perkapita.
Hidup sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup
saat kelahiran
Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada
orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar,
menengah, atau gross enrollment ratio bobot satu per tiga)
Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari
produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
1. Saat pendapatan perkapitanya
Bank Dunia mengklasifikasi negara-negara di dunia menjadi
empat kelompok kelas ekonomi berdasarkan pendapatan.
Pertama, negara dengan penghasilan tinggi atau negara maju.
Kedua, negara berpendapatan menengah ke atas. Ketiga,
negara berpenghasilan menengah bawah. Keempat, negara
berpendapatan rendah. Klasifikasi yang dilakukan Bank Dunia
ini bukan didasarkan pada PDB atau Gross Domestic Product
(GDP), melainkan pada Gross National Income (GNI) atau
pendapatan nasional kotor/ bruto.
GNI Perkapita Tinggi >$12.055
GNI perkapita menengah atas $3.896-12.055
GNI Perkapita menengah bawah $996-3.95
GNI Perkapita <$995
2. Juga negara berkembang bisa dalam posisi negara maju apabila terus
menerus membangun infrastruktur dengan tata kelola yang baik
antara pelaku usaha dan masyarakat memiliki satu fasilitas untuk
melakukan aktivitas bisnis sehingga menciptakan iklim bisnis yang
baik .
3. meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti di beberapa
negara maju sumber daya manusia yang berada di sektor Penelitiasn
dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)
lebih banyak tiga sampai lima kali lipat dibanding saat menjadi
negara menengah. Seperti Korea Selatan mampu naik
peringkat menjadi negara maju dari negara berkembang dalam
waktu cepat.
https://www.merdeka.com/uang/ini-syarat-untuk-indonesia-menjadi-negara-
maju-versi-rizal-ramli.html
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3008068/2-syarat-agar-ri-bisa-jadi-
negara-maju
https://market.bisnis.com/read/20170517/7/654353/pasar-modal-berkembang-
bagus-indonesia-sejajar-negara-maju
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/TEMPAT_RUANG_DAN_SISTEM_SOSIAL/BBM_8.pdf
https://tirto.id/apakah-indonesia-sudah-naik-kelas-jadi-negara-menengah-atas-
dhcM