Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI KELOMPOK 5 “PRODUKSI SEDIAAN INJEKSI PENISILIN YANG BAIK”

PENANYA: MARISA APRILIA (20344145 ) KELOMPOK 9


1. Dalam pembuatan tablet kan ada evaluasi, untuk evaluasi tablet effervescent sama gak
sih sama evaluasi tablet yang biasa seperti tablet salut enterik atau salut gula? Atau
adakah evaluasi khusus yang harus di lakukan?
JAWAB: LIA WULANDARI (20344138)
Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet sehingga
evaluasi nya sama dengan tablet pada umumnya sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Farmakope Indonesia. Ada 2 macam evaluasi yakni
evaluasi serbuk (pre kompresi) dan evaluasi tablet (post kompresi). Evaluasi
serbuk pada pre kompresi antara lain kecepatan alir, sudut diam,
kompresibilitas dan uji kadar lembab. Evaluasi tablet pada post kompresi
antara lain peemeriksaan organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman
ukuran, kekerasan, kerapuhan, dan untuk tablet non effervescent di uji waktu
hancur sedangkan tablet effervescent dilakukan uji waktu larut, dimana tablet
effercescent yang baik adalah 1-2 menit.

PENANYA: ARVISCO JATITAMA R. PUTRA (20344150) KELOMPOK 10


2. Apa fungsi campuran asam dan natrium bikarbonat pada formula effervescent?
JAWAB: THAMRIN ROSADI (20344137)
Tablet effervescent biasanya terdiri dari sumber basa dan sumber asam bila
ditambahkan dengan air akan membebaskan karbondioksida sehingga
menghasilkan buih. Larutan dengan karbonat yang dihasilkan menutupi rasa
garam dan rasa lain yang tidak diinginkan dari zat aktif. Gas karbondioksida
ini yang akan membantu larutnya tablet effervescent ketika dimasukkan
kedalam air. Sumber asam biasanya adalah asam sitrat dan asam tartrat
sedangkan sumber basa adalah natrium bikarbonat atau natrium karbonat.
PENANYA: ADE YOSITA FITRI YANI (20344106) KELOMPOK 1
3. Mengapa pembuatan tablet effervescent harus dalam kelembaban relatif di bawah
25%?
JAWAB: KURNIA AYU WULANDARI (20344141)
Apabila kelembaban relatif > 25%, maka akan mengalami kesulitan pada proses
pembuatan tablet, dan sukar tercapai tablet effervescent yang stabilitas nya baik.
Proses pembuatan tablet harus dilakukan pada ruangan khusus sehingga bisa
diatur kelembaban relatifnya, kira-kira dibawah 25%. Apabila kelembaban
relatifnya diatas 25% maka akan mengalami kesulitan pada proses pembuatan
dan sukar tercapai tablet effervescent yang stabillitasnya bagus (Mohrle, 1989).

PENANYA: DARMI TANDI PATANDIANAN (20344111) KELOMPOK 2


4. Bagaimana karakterisasi bahan PVP yang digunakan sebagai bahan pengikat?
JAWAB: METASARY HUTAPEA (20344140)
PVP merupakan homopolimer dari n vinilpirolidone. PVP bersifat larut
dalam air dan pelarut polar lain. Sifat ikatan PVP meningkat dengan semakin
meningkat nya berat molekul. Ikatan antar partikel yang paling kuat dibentuk oleh
PVP dengan berat molekul paling tinggi. Polivinilpirolidon digunakan untuk
meningkatkan kelarutan bahan obat dalam air dan dalam larutan dengan
konsentrasi 0,5 % - 3 % dapat sekaligus meningkatkan kekompakan tablet
(Voigt,1994).

PENANYA: MASTA ULINA PANJAITAN (20344116 ) KELOMPOK 3


5. Metode apa yang anda gunakan pada proses pembuatan tablet effervescent?
JAWAB: ANNISA NURUL FAJRIN (20344139)
Tablet effervescent dibuat dengan metode granulasi kering, granulasi basah dan
kempa langsung tergantung dari sifat fisika kimia dari bahan aktif yang ingin
dibuat. Pada makalah ini menggunakan vitamin c sebagai zat aktif oleh adanya
kelembaban akan mengalami oksidasi sehingga bahan aktif obat akan berubah.
Vitamin C tidak sesuai bila digunakan metode granulasi basah dalam
pembuatannya. Sehingga metode granulasi kering dan kempa langsung
merupakan pilihan yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai