Anda di halaman 1dari 12

Cost Benefit Analysis Intervensi Apoteker Klinis

Dalam Mencegahan Kejadian Obat Yang


Merugikan Pada Penyakit Kronis Pasien Rawat
Jalan Di Rumah Sakit Yordania.
Latar Belakang

 Di Amerika Serikat, biaya yang terkait dengan Kejadian Obat Yang


Merugikan (Adverse Drug Events/ADE) yang terjadi antara tahun
1995 dan tahun 2000 mengalami peningkatan kerugian dua kali
lipat dari US $ 76,6 miliar menjadi lebih dari AS $ 177,4 miliar.
  Identifikasi awal masalah terkait pengobatan (Treatment Related
Problems/TRP) dapat mencegah tejadinya Kejadian Obat Yang
Merugikan (Adverse Drug Events/ADE) yang saat ini menjadi
fokus bagi banyak sistem perawatan kesehatan dalam upaya
meningkatkan keselamatan pasien dan mengurangi pengeluaran
biaya perawatan kesehatan. 
Tujuan Penelitian

 Mengevaluasi manfaat ekonomis dari intervensi


apoteker klinis sebagai bagian dari layanan Tinjauan
Manajemen Pengobatan di Rumah (Home Medication
Management Review/HMMR) untuk meminimalkan
terjadinya masalah terkait pengobatan (Treatment
Related Problems/TRP) pada pasien rawat jalan
penyakit kronis umum di rumah sakit.
 
Metode Penelitian

 Metodenya konsisten dengan pedoman internasional


untuk persiapan evaluasi ekonomi.
 Analisis biaya-manfaat dari perspektif
rumah sakit dilakukan, berdasarkan prospektif single-
blind rundomized control trial (RCT)/ Uji Klinis Acak
untuk mengevaluasi dampak ekonomi dari identifikasi
dan pengelolaan TRP oleh apoteker klinis
 Pasien
Pasien berturut-turut mengunjungi klinik rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Jordan
memenuhi syarat untuk studi inklusi berdasarkan kriteria berikut :
 Berusia 18 tahun atau lebih
 Dengan setidaknya satu penyakit kronis, didefinisikan sebagai kondisi yang membutuhkan
pengobatan minimal 3 bulan
 Tinggal di Yordania selama setahun terakhir
 Niat untuk tetap di Yordania selama 3 bulan masa studi
 Minum lima obat atau lebih, minum 12 atau lebih dosis perhari, keluar dari rumah sakit
dalam 4 minggu terakhir, terkena perubahan signifikan dalam rejimen pengobatan di
dalamnya 3 bulan terakhir, menunjukkan gejala potensial reaksi obat yang merugikan, atau
menunjukkan respon yang buruk terhadap terapi pengobatan.
 Obat yang digunakan pasien dalam uji coba adalah obat generik bahwa pasien menerima
obat mereka dari apotek rumah sakit.
 Kelompok Kontrol
 Tujuan dari kelompok kontrol adalah untuk mengidentifikasi perubahan
pengobatan dan biaya terkait yang terjadi pada pasien, terlepas dari
intervensi apoteker klinis.
 Seperti pada kelompok intervensi, pasien pada kelompok kontrol
diwawancarai pada awal di rumah mereka untuk menilai penggunaan
obat dan mengidentifikasi TRP.
 Namun, tidak ada intervensi berdasarkan temuan yang dikomunikasikan
dan rekomendasi untuk dokter pasien atau edukasi pasien tadi dilakukan.
 Sesuai protokol, kunjungan tindak lanjut dilakukan dengan kelompok
kontrol pasien 3 bulan setelah kunjungan awal. 
 Kelompok Intervensi
 Setelah identifikasi masalah terkait pengobatan (Treatment Related
Problems/TRP) pada awal, apoteker klinis membuat laporan tertulis
dari temuan dan rekomendasi, yang disampaikan langsung ke dokter
pasien dalam amplop tertutup. Contoh rekomendasi pada pasien yang
berpotensi interaksi obat-obat antara ferrous gluconate dan
levothyroxine (kategori D) ditemukan.
 Dokter langsung mengidentifikasi berdasarkan pasien yang direkrut.
 Semua rekomendasi intervensi kepada dokter dirujuk dengan
pedoman yang relevan dan terkini.
Hasil Penelitian

 Penghematan Biaya dan Penghindaran Biaya


 Biaya penghematan dihitung sebagai pengurangan
biaya terapi di kelompok control intervensi dikurangi
biaya terapi yang berkurang dikelompok kontrol. 
 biaya yang dihindari dengan menghilangkan
terjadinya Kejadian Obat Yang Merugikan (Adverse
Drug Events/ADE) sebagai konsekuensi dari
intervensi apoteker.
Dalam kedua kelompok, 158 TRP diidentifikasi, dan 79
intervensi mendukung dalam kelompok penelitian. Biaya
intervensi bulanan adalah JD764 (US $ 1078) dan total manfaat
bulanan adalah JD4570 (US $ 6444)
Kesimpulan
 Apoteker klinis menghasilkan 79 intervensi pada 48
pasien. Intervensi menghasilkan manfaat bulanan
sebesar JD3806 (US $ 5366), dengan keuntungan
ekonomi bersih tahunan sebesar JD45 669 (US $
64.393). 
 Itu rasio manfaat terhadap biaya layanan adalah 6: 1
yaitu, untuk setiap JD (US $ 1,41) yang diinvestasikan,
keuntungan sebesar JD5,98 (US $ 8,43) dihasilkan.
 Proporsi gaji apoteker klinis dihitung berdasarkan
durasi yang dihabiskan untuk melakukan intervensi
dan meskipun gaji bulanan apoteker tehitung tinggi
hal ini sebanding dengan manfaatnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai