PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Medication Theraphy Management
(MTM).
2. Mengetahui lima elemen inti dari Medication Theraphy
Management (MTM).
3. Mengetahui kerangka kerja pelayanan Medication Theraphy
Management (MTM).
1.3 Manfaat
Penerapa Medication Theraphy Management (MTM) dalam
pelayanan kesehatan dapat mengoptimalkan penggunaan obat/terapi
pada pasien, menggurangi kemungkinan terjadinya efek samping yang
merugikan pada pasien, dan menguragi jumlah obat. Manfaat bagi tenaga
kesehatan terjalinnya kolaborasi antara apoteker, dokter, perawat, dan
tenaga kesehatan lainnya sehingga dapat meningkatkan keamanan terapi
bagi pasien. Apoteker dengan penerapan MTM dalam pelayanan
kefarmasiaan dapat meningkatkan hubungan antara pasien dengan
apoteker dengan cara komunikasi secara langsung face tu face dan
penerapan lima elemen inti prektik MTM dalam farmasi.
MIND MAP
Antiretroviral Therapy Adherence, Medication Use, and Health
Care Costs During 3 Years of a Community Pharmacy Medication
Therapy Management Program for Medi-Cal Beneficiaries with
HIV/AIDS
Kegagalan terapi
pemilihan keberlangsung
rejimen obat baru an hidup
terbatas pasien
KEPATUHAN
Rejimen terapi
Viral road ART Resistensi
obat
Dua studi kecil melaporkan hasil positif
yang terkait dengan layanan MTM oleh
apoteker kepada
California pasien HIV,khusus
Departemen mengalami
penurunan
Layanansignifikan pada
Kesehatan viral load
(DHCS)
dan MediCal
peningkatan kepatuhan
(Program minum
Medicaid
obat dibandingkan dengan mereka
California) menyediakan
yang tidak mendapatkan
program layanan
layanan MTM oleh MTM.
apoteker kepada masyarakat
penelitian kohort memeriksa MediCal farmasi dan data klaim medis (20052007) untuk pasien dengan HIV
/ AIDS yang dilayani oleh apotek pilot dibandingkan lainnya (nonpilot) apotek. Sampel penelitian terdiri
dari 2.234 pasien.
Pembayaran dari program DHCS MediCal untuk layanan MTM adalah sekitar $ 1.000 per pasien
percontohan apotek per tahun.
Jumlah hari di mana pasien mengunjungi apotek untuk mengisi resep ART
atau resep
MPR = jumlah hari pasokan ART untuk tahun 365,25 hari nonadherent:
MPR kurang dari 50% sebagian patuh: MPR 50% -79% Penganut: MPR 80%
-120% Kelebihan mengisi: MPR lebih dari 120% Dihitung menggunakan
obat dengan hari pasokan tertinggi pada hari ketika beberapa resep diisi
untuk menghindari penghitungan ganda dari hari
Kategori yang saling eksklusif dan ditugaskan terapi dengan jumlah
terbesar hari disediakan selama tahun Hanya 1 NRTI Beberapa NRTI
NRTI + NNRTI NRTI + PI, dengan atau tanpa NNRTI
Sejumlah strategi rejimen pengobatan ART : Jumlah ART rejimen strategi
= strategi rejimen strategi Regimen: setiap mengisi resep
dikategorikan sebagai ART tunggal, beberapa ART, NNRTI, atau strategi
rejimen PI strategi Regimen dihitung hanya sekali: (misalnya, jika pasien
beralih dari ART tunggal untuk NNRTI dan kembali untuk ART, sejumlah
strategi rejimen = 2)
jumlah klaim yang dibayarkan untuk semua resep obat
. Reverse transcriptase inhibitor (RTI): Golongan obat anti-HIV pertama. Obat golonganini
menghalang penciptaan DNA virus dari RNA dengan membuat sel tiruan yang mengganggu
proses ini. Sebagian besar adalah analog nukleosida (NRTI); tenofovir adalah analog
nukleotida.
3TC (lamivudin)
Abacavir (ABC)
AZT (ZDV, zidovudin)
d4T (stavudin)
ddI (didanosin)
Emtrisitabin (FTC)
Tenofovir (TDF; analog nukleotida)
Delavirdin (DLV)
Efavirenz (EFV)
Etravirin (ETV)
Nevirapin (NVP)
Rilpivirin (RPV)
Protease inhibitor (PI) menghambat langkah kesepuluh, dengan bahan virus baru
dipotong sesuai untuk membuat virus baru. Sembilan PI disetujui dan masih dibuat di
AS:
Atazanavir (ATV)
Darunavir (DRV)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
Entry inhibitor mencegah pengikatan dan pemasukan HIV pada sel dengan
menghambat langkah kedua dari siklus hidupnya. Dua obat golongan ini sudah disetujui
di AS:
Enfuvirtid (T-20)
Maraviroc (MVC)
Integrase inhibitor (INI). Obat golongan ini mencegah pemaduan kode genetik HIV
dengan kode genetik sel dengan menghambat langkah kelima dari siklus hidupnya.
Sudah tersedia tiga obat INI:
Dolutegravir (DTG)
Elvitegravir (EGV)
Raltegravir (RGV)
Namun elvitegravir hanya disetujui sebagai kandungan dalam Stribild, pil kombinasi
dengan cobicistat, emtricitabine dan tenofovir.
Obat ARV umumnya dipakai dalam gabungan dengan tiga atau lebih ARV dari lebih dari
satu golongan. Hal ini disebut sebagai terapi kombinasi, atau ART. ART bekerja jauh
lebih baik daripada hanya satu ARV sendiri. Cara penggunaan obat ini mencegah
munculnya resistansi.
Produsen ARV terus-menerus berupaya untuk membuat obatnya lebih mudah dipakai,
dan sudah menggabung dua atau lebih jenis obat dalam satu pil.
Waktu HIV menggandakan diri, sebagian dari bibit HIV baru dapat menjadi sedikit
berbeda dengan aslinya. Jenis berbeda ini disebut mutan. Kebanyakan mutan langsung
mati, tetapi beberapa di antaranya terus menggandakan diri, walaupun kita tetap
memakai ART mutan tersebut ternyata kebal terhadap obat. Jika ini terjadi, obat
tidak bekerja lagi. Hal ini disebut sebagai mengembangkan resistansi terhadap obat
tersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebih lanjut tentang resistansi.
Jika hanya satu jenis ARV dipakai, virus secara mudah mengembangkan resistansi
terhadapnya. Oleh karena itu, penggunaan hanya satu jenis ARV (yang disebut
monoterapi) tidak dianjurkan. Tetapi jika dua jenis obat dipakai, virus mutan harus
unggul terhadap dua obat ini sekaligus. Dan jika tiga jenis obat dipakai, kemungkinan
munculnya mutan yang dapat sekaligus unggul terhadap semuanya sangat kecil.
Penggunaan kombinasi tiga jenis ARV berarti membutuhkan jauh lebih lama untuk
mengembangkan resistansi.