PENDAHULUAN
Sebagai bukti adanya kebutuhan ini, lebih dari 200 penelitian dan perkiraan
penggunaan obat oleh pasien yang tidak dirawat inap menunjukkan bahwa 50 %
pasien akan menggunakan obat secara tidak benar(Melanie J. Rantucci, 2010).
Tenaga medis dapat memberikan banyak dampak signifikan pada keadaan ini
melalui konseling pasien. Menurut laporan DHHS “Regimen Pengobatan :
Penyebab Ketidakpatuhan “kurangnya informasi tentang obat merupakan salah
satu dari empat variabel terpenting yang menjadi alasan utama pasien manula
gagal mematuhi regimen pengobatan. Banyak penelitian telah membuktikan
keefektifan penyediaan informasi dan sistem pengingat oleh apoteker. Sebagai
contoh, suatu penelitian di Memphis, Tenesse menemukan tingkat kepatuhan
84.7% pada pasien yang menerima banyak informasi tentang antibiotik,
sedangkan pasien yang lebih sedikit menerima informasi hanya menunjukkan
tingkat kepatuhan 63 %. Penelitian lain menunjukkan peningkatan kepatuhan
sebesar 49 % pada pasien yang mendapat obat jantung, antihipertensi dan
hipoglikemik oral dengan bantuan sistem pengingat resep.
Selain masalah kepatuhan dan reaksi obat merugikan, melalui konselin pasien,
apoteker dapat menemikan banyak masalah lain yang terkait obat seperti Indikasi
yang tidak terobati, pemilikhan obat yang tidak tepat, dosis subterapi, over-dosis,
Interaksi obat dan penggunaan obat tanpa indikasi.