Anda di halaman 1dari 3

PRANATA DAN INSTITUSIONALISASI

Pranata (lembaga kemasyarakatan) merupakan terjemahan langsung dari istilah asing ‘social
institution’ karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk dan sekaligus
mengandung pengertian2 abstrak perihal adanya norma2 dan peraturan2 tertentu. Ada juga yang
menterjemahkan social institution dgn istilah pranata sosial karena dianggap sebagai pengatur
perikelakuan masyarakat.

Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan


Norma2 dalam masyarakat berguna untuk mengatur hubungan antar manusia di dalam
masyarakat agar terlaksana sebagaimana yang mereka harapkan. Awalnya norma2 terbentuk secara
tidak sengaja, lama-kelamaan terbentuk secara sadar. Misalnya perjanjian tertulias atau
menyangkut pinjam-meminjam uang yang dulunya tidak pernah dilakukan.
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat memiliki kekuatan mengikat yang berbeda-
beda, lemah-sedang-terkuat daya ikatnya, sehingga anggota masyarakat pada umumnya tidak
berani melanggarnya. Secara sosiologis ada empat pengertian, untuk membedakan kekuatan daya
ikat yang berlaku dalam masyarakat, yaitu:
1. Cara (usage)
Mengarah pada perbuatan antara individu dengan individu dalam hubungan bermasyarakat.
Norma ini mempunyai yang lemah, karena penyimpangan terhadapnya tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan atau ejekan dari individu yang
berhubungan dengannya.
Contoh: Ketika seseorang makan dan minum yang mengeluarkan bunyi yang menandakan
kepuasan dlm menuntaskan rasa lapar dan hausnya.
Ketika dua orang bertemu dan tidur bersama dalam satu tempat tidur yang satunya
tidur duluan dan mengeluarkan bunyi/mendengkur (mengganggu temannya).
2. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan ini dilakukan berulang-ulang yang menunjukkan banyak orang menyukainya,
sehingga pelanggaran seseorang akan dianggap sebagai penyimpangan dari kebiasan umum dlm
masyarakat.
Contoh: Kebiasaan menghormati orang yang lebih tua dan yang tua menyayangi yang lebih
muda.
Kebiasaan org saling menyapa bila saling bertemu.
3. Tata kelakuan (mores)
Mac Iver dan H. Page, mengatakan bahwa mores adalah kebiasaan2 yang ada di dalam
masyarakat yang diterima sebagai norma2 pengatur dlm masyarakat tersebut. Merupakan
pencerminan dari sifat2 yang hidup dlm kelompok manusia sebagai alat pengawas, alat
pemaksa, alat utk melarang sesuatu terhadap anggota-anggotanya supaya menyesuaikan
perbuatan2 dgn tata kelakuan yang ada.
Tata Kelakukan(TK) sangat penting bagi masyarakat, karena:
a. TK memberikan batas2 pada kelakuan2 individu, alat yang memerintahkan sekaligus
melarang seseorang anggota melakukan suatu perbuatan. TK berbeda-beda dalam
masyarakat, karena TK timbul dari pengalaman yg berbeda-beda tergantung dari masyarakat
yang bersangkutan;
b. TK mengidentifikasi individu dgn kelompoknya--memaksa orang agar menyesuaikan
tindakan2nya dgn TK masyarakat. Seseorang yg menyimpang melakukan kejahatan maka
masyarakat akan menghukumnya dgn maksud agar mereka mau menyesuaikan dgn TK
dalam masyarakat bersangkutan;
c. TK menjaga solidaritas antara anggota2 masyarakat. TK yg dimiliki oleh masyarakat yg
berkenaan dgn masalah hubungan di antara mereka, ini akan menjaga keutuhan dan
kerjasama antara anggota2 masyarakat. Contoh: cara hubungan pria dan wanita.
1
4. Adat istiadat (custom)
Custom ini bisa terjadi dari tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dgn pola
perikelakuan masyarakat. Anggota masyarakat yg melanggar adat istiadat akan menderita sanksi
keras yang kadang2 secara tidak langsung diperlakukan. Ini masih banyak dijumpai di wilayah
Indonesia, terutama di daerah2 yg masih memegang teguh adat istiadat. Contoh di Lampung,
hukum adat yg melarang perceraian suami dan isteri.
Keempat pengertian di atas merupakan norma2 kemasyarakatan yg memberikan petunjuk
bakat yg berupa perintah atau laranganyg bersifat mengikat dan memaksa untuk dilaksanakannya.
Setelah mengalami proses, pada akhirnya norma2 ini akan menjadi bagian tertentu dari lembaga
kemasyarakatan.

Peranan Pranata Sosial


Apabila manusia menciptakan asosiasi, maka mereka juga menciptakan peraturan2 dan cara2
utk mengatur pelaksanaan kepentingan anggota2nya. Bentuk aturan2 inilah yang disebut institusi
(lembaga) yang berbeda dgn asosiasi. Contoh: keluarga termasuk asosiasi, tetapi system mengatur
pewarisan, perkawinan disebut institusi.
Setiap asosiasi yang berhubungan dengan kepentingan khusus tentu mempunyai institusi
yang khusus pula.
Contoh:
a. Keluarga: memiliki lembaga (institusi) khusus: perkawinan, warisan, …
b. Negara: mempunyai lembaga2 khusus: bentuk pemerintahan parlementer atau presidensial,
prosedur prundang-undangan, …
c. Serikat Buruh: memiliki lembaga2 yg khusus: pemogokan, persetujuan kolektif, …
Ketiganya termasuk asosiasi, bukan institusi. Contoh: Kita bagian dari keluarga dan bukan bagian
dari perkawinan.

Membedakan Asosiasi dan Institusi


Terkadang sulit untuk membedakan antara asosiasi dan institusi karena istilah yg sama dgn
itu dapat berarti salah satu dari padanya. Contoh: kita sulit utk menentukan kedudukan rumah sakit,
parlemen, penjara, perguruan tinggi dan dalin-lain. Kita perhatikan uraian contoh berikut ini:

1) Bila kita berpikir ttg Rumah Sakit sebagai suatu gedung utk orang2 sakit, system pengobatan,
badan yg didirikan oleh pemerintah/partikelir utk memenuhi kebuthan2 sosial tertentu, disebut
sebagai institusi. Jika Rumah Sakit dilihat sebagai suatu kumpulan dari dokter, juru rawat dan
pelayan2nya, disebut sebagai asosiasi.
Jika memandangnya sebagai suatu group yang terorganisir, maka dia disebut suatu asosiasi, jika
memandangnya sebagai bentuk prosedur, maka dia disebut sebagai institusi. Jadi, asosiasi
menunjukkan keanggotaan, sedangkan institusi menunjukkan cara berbuat.
2) Bila kita memandang sebuah perguruan tinggi sebagai suatu badan yang terdiri dari guru-
guru/dosen-dosen dan mahasiswanya, maka kita melihat aspek asosianya. Sedangkan kalau kita
memandangnya sebagai suatu sitem pendidikan, maka kita melihat siat kelembagaannya.
Tegasnya: Lembaga banyak dinyatakan oleh adanya tata cara, sedangkan persekutuan/asosiasi
lebih banyak dinyatakan oleh adanya kepentingan.

Cara-cara mempelajari institusi:


Pada umumnya dalam mempelajari institusi ada 3 macam yang dapat digunakan secara
sendiri atau bersama-sama dengan lain, yaitu:
1) Analisis kesejarahan (historical analytic)
Yaitu berusaha untuk menyelidiki pertumbuhan dan perkembangannya di dalam waktu/usianya.
Dengan kata lain, menyelidiki sejarah perkembangan suatu lembaga.
2
2) Analisis komparatif (comparative analytic)
Yaitu analisis yang meliputi penyelidikan institusi dalam masyarakat yang berlainan. Pada
pokoknya membanding-bandingkan macam-macam institusi itu di dalam berbagai-bagai
masyarakat.
3) Pendekatan fungsional (functional approach)
Yaitu menyelidiki hubungan-hubungan fungsional antara berbagai institution approach, ini
seringkali menyangkut analisis kesejahteraan dan sering-sering juga menggunakan penyelidikan
secara komparatif, misalnya: studi terhadap perkawinan harus meliputi hubungan antara
perkawinan dan lembaga-lembaga hokum, kinship (kekerabatan), keagamaan dsb.

Istilah Institution dan Institute


Istilah asing dari pranata adalah institution, tetapi pemakaian istilah ini membutuhkan perhatian
yang khusus. Institution mempunyai arti yang berbeda dengan institute.

Institute berarti badan organisasi yang bertujuan memenuhi suatu kebutuhan dalam berbagai
lapangan kehidupan masyarakat. Demikian misalnya penyeldikan sebagai suatu aktivitas ilmiah
disebut: institution, tetapi suatu badan untuk mengorganisasi penyelidikan ilmiah dalam lapangan
ekonomi disebut institute. Dengan kata lain institution adalah aktivitas2 kemasyarakatan/pranata,
sedangkan institute/lembaga adalah bentuk badan2 yang mengorganisasikan/menjalankan
aktivitas2 kemsyarakatan tersebut.

Macam-macam lembaga Sosial


Koentjaraningrat membagi lembaga social/pranata2 kemasyarakatan menjadi 8 macam:
1) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (kinship) atau domestic
institutions. Contoh: pelamaran, perkawinan, keluarga, pengasuhan anak ...
2) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup (economic
institutions). Contoh: pertanian, peternakan, perburuhan, industry...
3) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institutions). Contoh:
metodik ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah …
4) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions). Contoh: TK,
SD, SMP, SMA, pondok pesantren …
5) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
(aesthetic and recreational institutions). Contoh: seni rupa, seni suara, seni drama …
6) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia utk berhubungan dgn Tuhan atau alam
gaib (religious institutions). Contoh: gereja, masjid, doa, kenduri …
7) Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia utk mengatur kehidupan berkelompok
bernegara (political institutions). Contoh: pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian,
kepolisian …
8) Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions). Contoh:
pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran …
-----p5n-----

#disadur oleh peliman, 01 februari 2021. #dirumahsaja#.

Anda mungkin juga menyukai